Anda di halaman 1dari 7

Pemeriksaan Diagnostik pada kasus

kegawatan

Ira Rahmawati, S.Kep.,Ns., MNSc(EM)


2019
Case Study 1

Laki-laki, 34 tahun datang ke IGD dengan Keluhan demam sudah 5 hari ini, demam
naik turun, demam dirasakan meningkat terutama pada malam hari. Pasien juga
mengatakan mual dan tidak nafsu makan sejak 5 hari ini, namun tidak ada muntah.
Pasien mengatakan sangat lemes dan ada bintik-bitnik merah di tangan.
TD: 90/60 mmHg, nadi 125 x/menit, frekuensi nafas 22 x/menit, temperature 39
derajat Celcius.

Pemeriksaan diagnostic apa yang dibutuhkan untuk dapat menegakkan diagnosa


pada pasien diatas. Jelaskan procedure diagnostic tersebut
Tambahkan pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan.
Case study 2

Laki-laki 55 tahun dibawa oleh keluarga ke IGD RS A dengan


keluhan tiba-tiba mengalami lemah kaki dan tangan kiri sejak 2 jam
yang lalu. Pasien ditemukan jatuh di dikamar ketika sedang sholat.
Keluarga juga mengatakan bahwa pasien berbicara tidak jelas dan
banyak mengeluarkan liur. Muntah tidak ada, demam tidak ada.
TD 180/95 mmHg, nadi 88 X/menit, Frekuensi nafas 18 kali per
menit, temperature 36 derajat Celcius, saturasi O2 95% room air

Pemeriksaan diagnostic apa yang dibutuhkan untuk dapat menegakkan


diagnosa pada pasien diatas?. Jelaskan procedure diagnostic tersebut
Tindakan keperawatan yang harus segara dilakukan pada pasien tersebut
adalah?
Case Study 3
Seorang laki-laki usia 48 tahun dibawa ke IGD setelah terjatuh dari
motor. Pasien terjatuh dengan posisi perut dan dada kanan
membentur jalan. Pasien mengeluh nyeri pada perut bagian kanan
dan sesak nafas. Skala nyeri 8 dengan Numerical Rating Scale. Dari
pemeriksaan fisik terdapat luka memar pada perut kanan atas dan
pasien membatasi gerakan akibat nyeri. TD 110/70 mmHg,frekuensi
nadi 88 kali per menit, frekuensi nafas 22 kali per menit, saturasi O2
97% room air.

Pemeriksaan diagnostic apa yang perlu dilakukan pada pasien diatas?


Apa masalah utama pada pasien diatas?
Case Study 4

Seorang perempuan 27 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan


muntah-muntah lebih dari 10 kali sejak 4 jam yang lalu. Pasien juga
mengeluh sangat lemas, sesak dan berkeringat dingin. Pasien
tampak bernafas cepat dan dalam, tercium fruity odor. TD 90/60
mmHg, nadi 130 x/menit , Frekuensi nafas 30 x/ menit, temperature
36,0 derajat C, SPO2 85% room air.
Keluarga mengatakan pasien mempunyai riwayat DM dan teratur
menggunakan injeksi insulin. Malam hari sebelum muntah muntah
pasien menghadiri pesta ulang tahun temannya.
Pemeriksaan diagnostic apa yang perlu dilakukan untuk pasien
diatas?
Case Study 5

Lak-laki 34 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri pada kaki kanan
setelah kecelakaan lalu-lintas. Pasien mengendarai motor tidak
menggunakan helm. Pasien mengatakan menabrak mobil didepannya
karena berhenti mendadak. Tampak femur kanan memar, bengkak dan
nyeri jika digerakkan. Pasien GCS 15, tidak ada muntah. TD 140/80
mmHG, nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, temperature 36,3
derajat C.

Pemeriksaan diagnostic apa yang perlu dilakukan untuk pasien


diatas?
Daftar Pustaka
Morton, PG., Fontaine, D., Hudak, CM & Gallo, BM. (2011). Keperawatan
Kritis: Pendekatan Asuhan Holistik. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Turris, SA & Finamore, S 2011. “What Every Emergency Nurse needs to
know about aspirin: An update’, International Emergency Nursing, vol. 19, no.
3, pp.152-153.

Anda mungkin juga menyukai