Anda di halaman 1dari 31

 Bangsa ialah kumpulan manusia yang terikat

oleh kesatuan bahasa, wilayah, senasib,


mempunyai kesamaan keturunan, adat,
sejarah.
 Negara ialah sekelompok atau beberapa
kelompok manusia yang mendiami wilayah
tertentu, mengakui adanya pemerintahan
yang sah.
 State berasal dari bahasa Latin yakni status
atau statum yang berarti keadaan yang
mempunyai sifat tegap, tetap.
 Negara berasal dari kata State (Inggris), Staat
(Belanda), Etat (Prancis).
Konstitutif:
 wilayah: tempat tinggal bagi rakyat dan
pemerintahan dalam menjalankan kedaulatan.
 rakyat: semua orang yang secara nyata berada
dalam wilayah suatu negara yan tunduk dan
patuh pada peraturan dalam negara tsb.
 pemerintahan yang berdaulat: pemerintah yang
sah yang memegang tampuk pemerintahan.

Deklaratif:
 pengakuan dari negara lain.
Teori perjanjian masyarakat:
 Tokohnya: Thomas Hobbes lahir di Inggris (1588-
1679)
 Sebelum adanya negara, manusia diibaratkan
sebagai homo homini lupus.
 Perjanjian antar kelompok masyarakat yang
melahirkan negara disebut pactum unionis.
 Perjanjian antar kelompok masyarakat dengan
penguasa disebut pactum subjektionis.
 Menurut Hobbes, negara seharusnya berbentuk
monarki absolute.
 Tokohnya: John Locke lahir di Inggris 1632
 Manusia dalam keadaan naturalis, suasana
kehidupan manusia bebas, sesuai dengan
kehendak masing-masing dengan menyimpan
potensi konflik, sehingga diperlukan negara
sebagai bentuk perjanjian bersama.
 Dalam hal pactum subjektionis, ada yang
namanya hak kodrati manusia, hak tsb tidak
dapat dipaksakan untuk Raja atau penguasa.
 Menurut John Locke, negara sebaiknya
berbentuk monarkhi konstitusional.
 Tokohnya: JJ Rousseau lahir di Swiss (1712-1778)
 Negara ada didahului dengan perjanjian dari anggota
masyarakat yang hidupnya serba tak menentu sebelum
terbentuknya negara.
 Perjanjian tersebut mempunyai beberapa fase: Volente general,
Volente deTours.
 Volente General: perjanjian antar anggota masyarakat untuk
tidak saling merampas harta, hak-hak, nyawa orang lain.
 Volente de Tour: perjanjian antar anggota masyarakat untuk
menjaga, mengawasi agar perjanjian tersebut tidak di langgar.
 Rakyat mempunyai wakil-wakil untuk menyusun aparatur
pemerintahan.
 Negara berperan dalam menjamin kebebasan dan persamaan.
Teori Ketuhanan
 Segala peristiwa di alam semesta terjadi
karena adanya kehendak Tuhan.
 Tokohnya: St Augustinus lahir di Afrika Utara
(354-430).
 Negara Tuhan: Civitas Dei, CivitasTerrena.
 Al Ghazali (1058-1111)
 Negara terjadi melalui proses perkembangan
manusia yang berhubungan dengan
penciptaan Tuhan terhadap tabi’at manusia
yang cenderung berkumpul.
 Tuhan menciptakan manusia menjadi
makhluk hidup yang lebih unggul dengan
dianugerahi akal budi untuk menjalin
hubungan yang saling menguntungkan
dengan orang lain.
Teori kekuasaan
 Tokohnya: Voltaire (1694-1778)
 Negara terbentuk karena kekuasaan atau
kekuatan.
 Kekuatan untuk berkuasa:
 a. Kekuatan physik
 b. Kekuatan ekonomi
 c. Kekuatan sosial politik
 d. Kekuatan kharisma
 Tokohnya: Karl Marx
 Negara adalah hasil pertarungan antara
kekuatan ekonomis dan negara merupakan
alat pemeras bagi mereka yang kuat
terhadap yang lemah. Negara akan lenyap
kalau perbedaan antara lemah dan kuat tidak
ada lagi.
 Tokohnya: Ludwig Gumplowitz (1838-1909)
 Negara berasal dari pertumbuhan suku-suku
bangsa yang berada dalam keadaan
permusuhan, kelompok yang kuat
menaklukkan kelompok yang lemah.
Teori Hukum Alam
 Tokohnya adalah Thomas Aquino, Hugo De
Groot
 Menurut teori ini, negara merupakan hasil
dari pikiran sehat manusia dan bahwa negara
terjadi dengan sendirinya.
 Para penganut teori ini menganggap bahwa
di alam ini ada hukum yang berlaku abadi,
yaitu tidak berubah, berlaku dalam setiap
waktu dan tempat.
Teori Organis
 Tokohnya adalah: Herbert Spencer
 Menurut teori ini, negara adalah suatu
organisme.
 Teori ini menganggap bahwa kelahiran dan
terbentuknya suatu negara sama dengan
kelahiran makhluk hidup lainnya. Individu-
individu yang merupakan komponen negara
diibaratkan sebagai sel-sel dari makhluk
hidup.
Teori Garis Kekeluargaan
 Tokohnya adalah: Henry S. Maine, dan
Edward Jenks.
 Menurut teori ini, negara dapat terbentuk
dari perkembangan suatu keluarga yang
menjadi besar kemudian bersatu membentuk
negara.
 Adakalanya garis kekeluargaan berdasarkan
garis ayah dan bisa juga garis ibu.
Terjadinya negara secara primer
 Membahas terjadinya negara yang tidak
dihubungkan dengan negara yang telah ada
sebelumnya.
 Ada 5 fase dalam terjadinya negara secara
primer. yaitu Fase Genoostshap, Fase Reich,
Fase Staat, Fase Democratische Natie, dan
Fase Dictatuur.
1. Fase Genoostshap
Adalah pengelompokan dari orang-orang yang
menggabungkan diri dengan kepentingan bersama
dan disandarkan pada persamaan. Yang penting
pada fase ini adalah unsur bangsa.
2. Fase Reich
Kelompok orang2 yang menggabungkan diri tadi
punya kesadaran akan hak milik atas tanah, shg
muncul tuan tanah dan penyewa tanah. Yang
penting pada fase ini adl unsur wilayah.
3. Fase Staat
Pada fase ini orang2 sudah sadar akan perlunya
bernegara. Yang mencirikan fase ini adalah adanya
bangsa, wilayah, dan pemerintahan yang
berdaulat.
4. Fase Democratische Natie
Fase ini dicirikan dengan munculnya kesadaran
bahwa letak kedaulatan itu di tangan rakyat. Ada
jiwa demokrasi nasional yang muncul pada diri
setiap individu.
5. Fase Dictatuur
Fase ini adalah penyelewengan atas fase
Democratische Natie. Ada unsur pemaksaan atas
rakyat yang dilakukan oleh pemimpin.
Terjadinya Negara secara sekunder
terjadinya negara yang ada hubungannya dengan
negara yang telah ada. Pembahasannya mengenai
pengakuan dari negara lain.
a. De facto: pengakuan sementara atas
terbentuknya suatu negara baru.
b. De Jure: pengakuan seluas-luasnya dan secara
tetap terhadap munculnya negara baru
berdasarkan hukum.
 Pemberontakan terhadap Negara lain yang
menjajahnya.
 Peleburan / fusi: beberapa negara menjadi satu
negara.
 Pemisahan Diri yaitu satu negara memisahkan
diri menjadi dua negara karena perbedaan
sejarah lahirnya negara tersebut.
 Pendudukan Atas negara yang belum memiliki
Pemerintahan (Belum mendapat pengakuan dari
dunia Internasional).
a. Kedaulatan Tuhan (Teokrasi)
Pemerintah atau negara memperoleh
kekuasaan tertinggi dari Tuhan.
b. Kedaulatan rakyat (demokrasi)
Negara memperoleh kekuasaannya dari
rakyatnya.
c. Kedaulatan negara
Adanya negara merupakan kodrat alam
d. Kedaulatan hukum
Menurut John Locke (Inggris) dalam Teori
Triaspolitika
Kekuasaan pemerintahan dalam negara di bagi
atas tiga macam: Legislatif, eksekutif dan
federatif.
Legislatif adalah kekuasaan membuat undang-
undang yang dijalankan Parlemen.
Eksekutif adalah kekuasaan menjalankan
undang-undang yang dijalankan pemerintah.
Federatif.
Menurut Montesquieu (Prancis) kekuasaan dibagi
atas:
1. Legislatif adalah badan yang berkuasa membuat
undang-undang.
2. Eksekutif adalah badan yang berkuasa
menjalankan undang-undang.
3. Yudikatif adalah badan yang berkuasa mengadili
pelanggaran terhadap pelaksanaan undang-
undang.
 Analisis bagaimana negara Indonesia
terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai