Percikan ludah.
Kontak langsung dengan permukaan kulit atau luka
terbuka.
Kontak dengan benda benda yang terkena kuman
difteri ( mainan, pakaian,kasur,dll)
Semua kelompok usia dapat tertular, terutama anak
anak yang belum mendapat imunisasi lengkap.
Gejala :
Demam lebih kurang 38
c.
Adanya pseudomembran
di tenggorokan,yaitu
selaput putih
keabuan/kebiruan yang
tidak mudah lepas dan
mudah berdarah.
Hidung berair.
Bengkak diarea leher
seperti leher sapi
(bullneck).
Nyeri saat menelan.
Kesulitan bernafas atau
sesak nafas disertaibunyi
(stridor).
Terapi
Difteri Laring/Faring/Tonsil
1. Diisolasi
2. Anti toksin: ADS
3. Terapi kuratif selama 14 hari:
Eritromysin 40 – 50 mg/kgbb/hari max 2 gram/hr
PP-G 25rb -50rb U/kgbb/hrmax 1,2 jt dibagi dalam 2
dosis.
4. Terapi Suportif
Difteria kulit
Cleansing dan terapi antimicrobial 10 hari.
Tatalaksana Kontak dan
Karier
ERITOMISIN secepatnya
Dosis : 50 mg/kg BB/hari
Waktu pemberian : 4x sehari
Lama pemberian : 7 – 10 hari
Cara pemberian : sehabis makan
Anak –anak : Sirop 250 mg x 4 /hari
Dewasa : 500 mg x /hari
Side efek : Mual dan diare
Pencegahannya :