Oleh :
Ahmad Zhohir Sitompul S.Ked
16174196
Pembimbing :
dr. Erlinda Sp.Pd
Chronic Kidney Disease (CKD)
merupakan keadaan gangguan fungsi ginjal
progresif yang dapat disebabkan oleh
banyak faktor, tetapi hipertensi dan
diabetes mellitus merupakan 2 penyebab
yang paling sering mendasari terjadinya
CKD.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Umur : 42 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Montasik
Pekerjaan : Tidak ada
Suku : Aceh
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Tgl Masuk RS : 21/1/2018
ANAMNESIS
• Keluhan Utama :
• Keluhan tambahan :
Hipertensi : 2 Th
DM : 5 Th
Amputasi medial cururis (s) 2 tahun yang lalu
Novorapid 12-12-12
Adalat Oros 1x30 mg
• Riwayat alergi
Obat : disangkal
Makanan : disangkal
• Riwayat kebiasaan
• Tanda Vital
TD : 176/98 mmHg
N : 123 x / menit
RR : 20 x / menit
Suhu : 39,9 º C
Kepala : Kesan normal
Mata : Konjungtiva Anemis +/+, Sklera
Ikterik -/-
Telinga : Tidak ada kelainan bentuk, nyeri
tekan tragus tidak ada
Hidung : Pernafasan cuping hidung tidak
ada,deviasi tidak ada
Bibir : Sianosis tidak ada, kering tidak ada
Gigi dan gusi : Tidak ada perdarahan
Lidah : Permukaan bersih, lidah bergetar
tidak ada
Faring : Tidak hiperemis
Tonsil : Tidak ada pembesaran
Leher : KGB tidak ada pembesaran, struma tidak ada,
JVP : 5+2 cm H2O= 7 𝑐𝑚 𝐻20 ( JVP normal)
• Pemeriksaan Thoraks
Paru Anterior
Inspeksi : Simetris
Perkusi : Sonor disemua lapangan paru
Palpasi : Fremitus taktil sama kiri dan kanan
Auskultasi : Vesikuler +/+,Wheezing -/-,Rhonki -/-
Paru Posterior
Inspeksi : Simetris
Perkusi : Sonor disemua lapangan paru
Palpasi : Fremitus taktil sama kiri dan kanan
Auskulasi : Vesikuler +/+, Wheezing-/-,Rhonki -/-
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Perkusi :
• Batas atas ICS 3 linea parasternalis sinistra
• Batas kanan ICS 4 linea parsternalis dekstra
• Batas kiri ICS 5 linea aksilaris anterior sinistra
Palpasi : Ictus cordis teraba ics 5 linea aksilaris
anterior
Auskultasi : BJ I > BJ II
• Abdomen
Inspeksi : Sikatrik (-), asites (-), spider nervi(-)
Perkusi : Tympani
Palpasi : Soepel (+),nyeri tekan di region
epigastrium (+)
Auskultasi : Bising usus 6 kali per menit
• Ekstremitas
Superior : Edema -/-, clubbing finger -/-,
Inferior : Edema -/-, clubbing finger -/
Pemeriksaan Penunjang
• Labroratorium : TGL : 21/01/2018
Tabel 1. Hasil laboratorium pasien
Pemeriksaan Hasil
Hb 7,9 g/dL L
Eritrosit 2.51 10*6/uL L
Hematokrit 22,9% L
MCV 91,2 fL N
MCH 31,5 pg N
MCHC 34,5 g/dl N
Leukosit 16,800/uL H
Neutrofil 78,9% H
Trombosit 508.000/uL N
Glukosa ad random 138 mg/dL N
Ureum 202 mg/dL H
Kreatinin 9.2 mg/dL H
Albumin 2,0 g/dl L
Kockcroft-Gault
LFG = (140-umur) x BB
72 x Creatinin Serum
LFG = (140-42) x 60
72 x 9,2 mg/dl
= 8,87
USG : Tgl 21/2/2018
Kesan :
• TERAPI
Terapi farmakologi:
- IVFD RL 20 gtt/i
- Inj ranitidine 1 amp/12 jm
- Paracetamol 3x500 mg
- Valsartan 1x 160 mg
- Amlodipin 1x 10 mg
Follow Up
21 Januari 2018
S O A P
Nyeri perut kiri, TD : 176/90 mmHg • Febris ec dd isk - IVFD RL 20 gtt/i
demam naik N : 123 x/i + DM Type 2 - Inj Ranitidine 1
turun, batuk, RR : 20 x/i tdk terkontrol amp/12 jm
mencret T : 39,9 C • Anemia - Paracetamol
Px Fisik : Normositik 3x500 mg
• Mata : konjungtiva Normokrom - Valsartan 1x 160
pucat (+/+) • CKD stage V mg
• Pulmo : Ves(+/+) • Hipoalbuminem - Amlodipin 1x
Rh(-) Wh(-) ia 10 mg
• Cor : BJ 1,BJ 2 • Hipertensi
• Abdomen : nyeri
tekan iliaka
sinistra (+)
22 Januari 2018
S O A P
S O A P
S O A P
Nyeri kepala, TD : 150/80 mmHg • Febris ec dd - IVFD RL 20 gtt
nyeri perut kiri N : 98 x/i isk +DM Type per menit
(+), batuk (+), RR : 20 x/i II tdk - Tranfusi PRC 1
mencret T : 37.3 C terkontrol kolf/hr
berkurang Px Fisik : • Anemia - Inj Ceftriaxone 1
batuk(+), nyeri • Mata : konjungtiva Normositik g/12j
daerah leher, pucat (-/-) Normokrom - Inj. Omeprazole
lemas, mual, • Pulmo : Ves(+/+) • CKD stage V IV/12j
nafsu makan Rh(-) Wh(-) • Hipoalbumine - Valsartan 1x160
kurang, kaki • Cor : BJ 1,BJ 2 mia - Amlodipin 1x10
kram sulit tidur • Abdomen : nyeri • Hipertensi mg
tekan iliaka • Sistitis - Bisoprolol 1x5mg
sinistra (+) - Balance cairan
24 Januari 2018
Pemeriksaan Hasil
Hb 8,5 g/dL L
Eritrosit 2.83 10*6/uL L
Hematokrit 25,6% L
MCV 90,5 fL N
MCH 30,0 pg N
MCHC 33,2 g/dl N
Leukosit 21,3000/uL H
Neutrofil 83,4% H
Trombosit 625.000/uL H
Glukosa ad random 138 mg/dL N
Ureum 202 mg/dL H
Kreatinin 9.2 mg/dL H
Albumin 2,0 g/dl L
25 Januari 2018
S O A P
Nyeri kepala(-), TD: 150/70 mmhg • Febris ec dd - IVFD RL 20 gtt
nyeri perut kiri HR: 98 x/i isk +DM Type per menit
berkurang, RR: 21 x/i II tdk - Inj. Omeprazole
batuk T : 36,6 C terkontrol IV/12j
berkurang, Px Fisik : • Anemia - Valsartan 1 x 160
mencret • Mata : konjungtiva Normositik - Cefixime 2 x 200
berkurang, nyeri pucat (-/-) Normokrom mg
daerah leher(-), • Pulmo : Ves(+/+) • CKD stage V - Amlodipin 1 x 10
lemas(+), mual(- Rh(-) Wh(-) • Hipoalbumine mg
), nafsu makan • Cor : BJ 1,BJ 2 mia - Bisoprolol 1 x
kurang, kaki • Abdomen : nyeri • Hipertensi 5mg
kram sulit tidur tekan iliaka • Sistitis - Balance cairan
nyeri perut, sulit sinistra (+)
BAB, Sulit
tidur(+)
25 Januari 2018
Pemeriksaan Hasil
Hb 9,4 g/dL L /N
Eritrosit 3,19 10*6/uL L
Hematokrit 28,3% L
MCV 88,7 fL N
MCH 29,5 pg N
MCHC 33,2 g/dl N
Leukosit 20,9000/uL H
Neutrofil 84,0% H
Trombosit 660.000/uL N
S O A P
Sulit tidur, TD: 150/70 mmHg • Febris ec dd - IVFD RL 20 gtt
mencret HR: 90 x/i isk +DM Type per menit
berkurang RR: 21 x/i II tdk - Inj. Omeprazole
T : 37,2 C terkontrol IV/12j
Px Fisik : • Anemia - Cefixime 2 x 200
• Mata : konjungtiva Normositik mg
pucat (-/-) Normokrom - Valsartan 1 x 160
• Pulmo : Ves(+/+) • CKD stage V - Amlodipin 1 x 10
Rh(-) Wh(-) • Hipoalbumine mg
• Cor : BJ 1,BJ 2 mia - Bisoprolol 1 x
• Abdomen : nyeri • Hipertensi 5mg
tekan iliaka • Sistitis
sinistra (+) - PBJ
CHRONIC KIDNEY DISEASE
LFG
Derajat Penjelasan
(mL/menit/1,73m2)
Kelainan kardiovaskular
(Gagal Jantung Kongestif)
Anamnesis dan
pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Penunjang
Penegakan
Pemeriksaan
diagnosis
Laboratorium
- Foto
Gambaran Radiologis Polos
Abdomen
- USG
Biopsi dan Histopatologi
ginjal
Penatalaksanaan
Wanita hamil 11
Pria ( 15 tahun) 13
Kurangnya produksi/kegagalan produksi sel
darah merah
• Anemia Aplastik
• Anemia Defisiensi (Defisiensi Besi,
Defisiensi Asam Folat, Defisiensi Vitamin
B12)
• Anemia karena penyakit kronis
Etiologi
Penghancuran (hemolisis)
• Faktor Intrasel
• Faktor Ekstrasel
Perdarahan
• Perdarahan Akut
• Perdarahan Kronis
Berdasarkan Gambaran Morfologik
Tatalaksana Umum
Transfusi
Terapi Nutrisional
Medikamentosa
HIPERTENSI
Hipertensi didefinisikan
Definisi peningakatan tekanan darah
sistolik > 140 mmHg atau tekanan
diastolik > 90 mmHg
Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC 7
Klasifikasi
Tekanan TDS (mmHg) TDD (mmHg)
Darah
Hipertensi
140-159 Atau 90-99
derajat 1
Hipertensi
≥ 160 Atau ≥ 100
derajat 2
Berdasarkan Etiologinya
Ras
Usia
Jenis kelamin
Faktor risiko
Obesitas
Asupan garam Na
Rokok
Konsumsi Alcohol
Patofisiologi
• Sakit kepala
• Kelelahan
• Mual-muntah
• Sesak napas
Manifestasi • Gelisah
klinis • Pandangan menjadi kabur yang
terjadi karena adanya kerusakan
pada otak, mata, jantung, dan
ginjal
• Kadang penderita hipertensi
berat mengalami penurunan
kesadaran dan bahkan koma
• Lama menderita
hipertensi dan derajat
tekanan darah
Anamnesis • Indikasi adanya
hipertensi sekunder
• Faktor-faktor resiko
• Gejala kerusakan organ
• Memeriksa tekanan
darah
Diagnosis Pemeriksaan Fisik • Evaluasi penyakit
penyerta kerusakan
organ target
Obat-obatan untuk
Prehipertensi 120-139 atau 80-89 Ya Tidak indikasi obat
indikasi yang memaksa
Kombinasi 2 obat
untuk sebagian besar
kasus umumnya
Hipertensi
≥ 160 atau ≥ 100 Ya diuretika jenis
derajat 2
Thiazide dan ACE-I
atau ARB atau BB atau
CCB
Penatalaksanaan Hipertensi Pada Keadaan Khusus
• Gagal Jantung
Gagal jantung dalam bentuk disfungsi ventrikel
terutama disebabkan oleh hipertensi, rekomendasinya
adalah ACEI dan BB.
2. Penanggulangan Hipertensi dengan Gangguan Fungsi
Ginjal
Pengelolaan :
• Non Farmakologis : Perubahan gaya hidup
• Farmakologis :
Obat anti hipertensi yang dapat dipergunakan :
1. ACEI
2. ARB
3. Beta-bloker
4. Diuretik dosis rendah
5. Alfa bloker
6. CCB golongan non-dihidropiridin.