Anda di halaman 1dari 23

ABLASIO RETINA

KELOMPOK 3
ANATOMI MATA
APA ITU ABLASIO RETINA ?

Ablasio retina terjadi bila ada pemisahan retina


neurosensori dari lapisan epitel berpigmen
retina dibawahnya karena retina neurosensori,
bagian retina yang mengandung batang dan
kerucut, terkelupas dari epitel berpigmen
pemberi nutrisi, maka sel fotosensitif ini tak
mampu melakukan aktivitas fungsi visualnya dan
berakibat hilangnya penglihatan
(C. Smelzer, Suzanne, 2002).
Etiologi
Faktor genetik

Akibat pukulan
yang keras

pernah
mengalami
operasi mata

ada daerah
retina yang
tipis/lemah

robekan retina

komplikasi
diabetus melitus
Next.............

pada usia
lanjut
(perubahan inflanmasi
malformasi kelainan penyakit
degeneratif intraokuler
kongenital metabolisme vaskuler
dalam neoplasma.
vitreus atau
retina)
Manifestasi Klinis

terlihatnya bintik
bintik hitam
(floaters)

Penglihatan seperti
ada lapisan hitam
yang menutupi
sebagian atau
seluruh pandangan
seperti terhalang
tirai/bergelombang.
mengaburkan
penglihatan
sentral dan
menimbulkan
kemunduran
penglihatan.
Pemeriksaan Penunjang
Oftalmoskop :
Dengan cahaya
yang terang dan
pembesaran dari
alat tersebut,
dokter dapat
menentukan lokasi
daerah retina
robek atau daerah
yang lemah yang
perlu diperbaiki
dalam pengobatan
Next.......
 Alat-alat
diagnostik khuhsus lainnya
yang mungkin perlu digunakan
adalah lensa-lensa khusus,
mikroskop, dan pemeriksaan
ultrasonografi (USG).
Penatalaksanaan
 Fotokoagulasi Laser
 Pembekuan (Kriopeksi)
 Pembedahan
Jenis pembedahan ablasio retina
– Pneumoretinopeksi: operasi singkat untuk melekatkan
kembali retina yang lepas (ablasio retina).
– Scleral Buckling: Operasi untuk melekatkan kembali
retina yang lepas.
– Vitrektomi: Operasi ini memerlukan alat khusus, ahli
bedah akan melakukan operasi didalam rongga bola
mata untuk membersihkan vitreus yang keruh,
melekatkan kembali vitreus yang mengalami ablasio,
mengupas jaringan ikat dari permukaan retina, dan
tindakan-tindakan lain yang diperlukan
Untuk memperbaiki Ablatio Retina dilakukan
prosedur operasi scleral bucking yaitu pengikatan
kembali retina yang lepas.
Pengelolaan penderita sebelum operasi

Penutup mata harus Pengobatan dengan


selalu dipakai untuk obat tetes mata
Mengatasi mencegah atau jenis midriaticum
Membatasi aktivitas
kecemasan membatasi untuk mencegah
pergerakan bola akomodasi dan
mata kontriksi
Pengelolaan penderita setelah operasi

• Istirahatkan pasien (bad rest total) minimal dalam 24


jam pertama.

• Ukur vital sign tiap jam dalam 24 jam pertama.

• Evaluasi penutup mata

• Bantu semua kebutuhan ADL

• Perawatan dan pengobatan sesuai program


Komplikasi

• Infeksi
Komplikasi • Perdarahan
yang dapat • Ablasio retina kembali
terjadi • Penglihatan yang menurun
setelah • Peningkatan tekanan bola
operasi mata
vitreoretinal: • Glaukoma
• Katarak
Konsep Dasar Askep
PENGKAJIAN
• Pasien mengeluh tiba-tiba melihat kilatan
cahaya terang dan bintik-bintik hitam yang
beterbangan di ruang pandang.
• Pasien mengeluh melihat tirai yang
Data Subyektif menutupi lapang pandang.
• Pasien menyatkan takut dan cemas karena
kehilangan fungsi penglihatan secara tiba-
tiba.

• Dengan pemeriksaan ophtalmoskop indirek


terlihat gambaran gelembung abu-abu atau
lipatan-lipatan pada retina yang bergetar
dan bergerak
Data Obyektif • Aktifitas pasien terbatas
• Mata pasien tertutup dengan gaas
• Pasien mendapat obat tetes mata midryatil
• Wajah pasien tampak tegang dan cemas
• Pada pemeriksaan visus : OD 1/4 Os 2/60
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(sebelum operasi )
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(sesudah operasi )
Intervensi (Pre Op)

• Kriteria Hasil :
• Kooperatif dalam tindakan
• Menyadari hilangnya pengelihatan secara
permanen
Gangguan • Intervensi :
• Kaji dan catat ketajaman pengelihatan
persepsi • Rasional: Menetukan kemampuan visual
sensori • Kaji deskripsi fungsional apa yang dapat
dilihat/tidak.
(penglihatan) • Rasional: Memberikan keakuratan thd
pengelihatan dan perawatan.
b.d lepasnya • Sesuaikan lingkungan dengan kemampuan
retina pengelihatan.
• Rasional: Meningkatkan self care dan
mengurangi ketergantungan.
• Kaji jumlah dan tipe rangsangan yang dapat
diterima klien.
• Rasional : Meningkatkan rangsangan pada
waktu kemampuan pengelihatan menurun.
Cemas b.d kurang pengetahuan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
pengetahuan klien bertambah
KH :
– Kien tidak gelisah
– Klien tenang
– Klien dapat mengatakan tentang proses penyakit,metode
pencegahan dan instruksi perawatan di rumah
• Kaji tingkat kecemasan
Rasional : Untuk mengetahui berat ringannya kecemasan
klien
• Berikan kesampatan Klien untuk mengungkapkan
perasaannya
Rasional : Agar klien mempunyai semangat dan mau
empati terhadap perawatan dan pengobatan
• Beri Support pada klien
Rasional : Agar klien mempunyai semangat
• Berikan dorongan spiritual
Rasional : Agar klien kembali menyerahkan sepenuhnya
Intervensi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Berikan penkes
Rasional : Agar klien mengerti sepenuhnya tentang
penyakit yang dialaminya
• Memberikan kepada pasien untuk menanyakan apa yang
tidak diketahui tentang penyakitnya.
Rasional : Mengetahui sejauh mana ketidaktahuan pasien
tentang penyakitnya
• Kaji ulang proses penyakit dan harapan yang akan datang
Rasional : Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien
dapat menbuat pilihan berdasarkan informasi
Intervensi (Post Op)
Nyeri akut b.d luka post op
Tujuan : setelah di lakukan
• KH :
tidakan keperawatan • klien mengatakan nyeri
selama 3X24 jam berkurang/hilang
diharapkan nyeri berkurang • skala nyeri menurun
atau hilang.
• klien tampak rileks

• Kaji skala nyeri


Rasional : mengetahui seberapa nyeri
yang di alami klien
• Berikan posisi relaks pada pasien.
Intervensi: Rasional : agar klien merasa nyaman
• Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.
Rasional : menurunkan nyeri klien
• Kolaborasi pemberian analgesic.
Raional : analgesic menghilangkan nyeri
Resiko infeksi
b.d insisi post • KH :
• tidak ada tanda-tanda infeksi
op • leukosit stabil
Tujuan : • Intervensi:
setelah di • Pantau tanda-tanda infeksi
lakukan Rasional : mengetahui tanda awal
infeksi
tidakan • Lakukan rawat luka secara steril
keperawatan Rasional : mencegah terjadinya
infeksi
selama 3X24
• Oleskan alkohol di sekitar luka post
jam op
diharapkan Rasional : mencegah terjadinya
infeksi
infeksi tidak • Berikan antibiotik sesuai advis dokter
terjadi. Rasional : antibiotik mencegah infeksi
• Sesuai intervensi • Berhasilkah
Tercapainya tujuan
dan kriteria hasil
pada intervensi

Implementasi Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai