DAN KUALITAS
Kuantitas
Ahaad
Hadis Sahih
Hasan
Kualitas
Daif
Kualitas dan Kuantitas Hadits
A. Hadist Mutawatir
Secara etimologi berarti Muttabi’ yang artinya yang datang berturut-turut dan
tidak ada jarak. Sedangkan secara terminologi hadits mutawatir adalah hadis yang
merupakan tanggapan pancaindera, yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi,
yang menurut kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat untuk dusta.
Hadist Mutawatir terbagi menjadi dua macam:
1.Mutawatir Lafdzi
Yaitu hadis Mutawatir yang diriwayatkan oleh rawi yang banyak dan mencapai
syarat - syarat mutawatir dengan redaksidan makna hadis yang sama antara riwayat
satu dengan riwayat lain.
2.Mutawatir makna
Yaitu hadis yang mempunyai tingkat derajat mutawatir namun susunan
redaksinya berbeda antara yang diriwayatkan satu rawi dengan rawi yang lain,
namun isi kandungan dan maknanya sama.
B. Hadist ahad
Yaitu hadist yang diriwayatkan oleh satu, dua, tiga orng atau lebih namun
tidak mencapai tingkatan mutawatir. Menurut para ahli hadis dan mayoritas ulama,
bahwa hadis ahad wajib diamdua rawialkan jika telah memenuhi syarat keshahihan
hadis yang telah disepakati.
Hadis ahad dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1) Hadis Masyhur
Dapat disimpulkan bahwa hadis masyhur adalah hadis yang diriwayatkan
dari Nabi SAW. oleh beberapa orang sahabat namun tidak mencapai tingkat
mutawatir.
2) Hadis Azrz
Yaitu hadis yang pada salah satu atau setiap habaqah (tingkatan) rawinya
hanya dijumpai dua rawi saja.
3). Hadis Garib
Hadis garib yaitu hadis yang diriwayatkan oleh hanya seorang rawi saja,
baik dalam seluruh tingkatan sanad atau pada salah satu tingkatan sanadnya.
Hadist dari segi Kualitasnya
A. Hadis Sahih
Hadis sahih adalah hadis musnad (hadis yang mempunyai sanad) yang
bersambung sanadnya, dan dinukil oleh seorang yang adil dan dabit dari orang
yang adil dan dlabit, hingga akhir sanadnya, tanpa ada kejanggalan dan cacat.
C. Hadis Da`if
adalah Hadis yang tidak memenuhi syarat diterimanya suatu hadis
dikarenakan hilangnya salah satu syarat dari beberapa syarat yang ada. Dari
definisi tersebut di atas dapat dikatakan bahwa jika salah satu syarat dari
beberapa syarat diterimanya suatu hadis tidak ada, maka hadis tersebut diklasifi-
kasikan ke dalam hadis daif.
Perilaku orang yang berpegang kepada Hadis Nabi