Anda di halaman 1dari 25

TEOLOGI DAN TAUHID

A. Tuhan Dalam Pengertian Umum


B. Manusia Membutuhkan Tuhan Dan
Proses Pencarianya
C. Tuhan Dalam Islam (Tauhid)
D. Ruang Lingkup Tauhid (Tiga Prinsip
Keesaan Allah)
E. Cara Mentauhidkan Allah
1. Pembahasan tentang Tuhan ada dalam
Teologi dan Tauhid:
a. Teologi awalnya muncul dalam agama
kristen
b. Pengertian Teologi. Teo (Theos) =
Tuhan, Logos = Ilmu.
c. Teologi= ilmu ketuhanan dalam bahasa
arab disebut Ilmu illahiyah
2. Eksistensi dan keberadaan Tuhan
a. Masalah ketuhanan, masalah klasik, aktual
dan tidak pernah out of date dalam
perjalanan hidup manusia.
b. Masalah ketuhanan adalah masalah yang
paling prinsipil bagi manusia karena
terkait dengan ketentuan dan menentukan
arah hidup setiap manusia.
c. Dalam menyatakan pilihan keyakinan
tentang Tuhan setiap orang akan berbeda-
beda freedom of choice
d. Tuhan dalam pengertian umum
 Satu kekuatan yang ada diluar kekuatan
manusia
 Kekuatan yang dapat mengeluarkan
manusia dari masalah
e. Tuhan dalam pengertian aliran
1) Theimus dan Deimus
“Mengakui bahwa Tuhan itu ada dan
berwujud” namun ada perbedaan
pendapat antara keduanya.
Perbedaanya:
 Theismus: Tuhan itu ada, Tuhan yang
menciptakan alam dan Tuhan pula yang
memelihara dan mengatur alam ini
seluruhnya.
 Deismus: Tuhan itu ada, Tuhan yang
menciptakan alam namun Tuhan tidak ikut
memelihara dan mengaturnya.
Berarti: Tuhan dalam faham Theismus sangat
aktif dan Tuhan dalam faham Deismus pasif.
2) Atheisme, “Tidak mempercayai adanya Tuhan
Argumenya:
 Alam ini ada bukan karena Tuhan tetapi sudah
terjadi karena proses evolusi yang teratur
 Manusia gagal dan berhasil bukan karena Tuhan,
akan tetapi ditentukan oleh kemampuan manusia itu
sendiri
 Hidup dan matinya manusia bukanlah karena Tuhan,
akan tetapi semata-mata karena usia atau sakit
 Hidup, manusia, roh, alam ini merupakan materi
yang sudah ada
 Manusia hidup bukan karena adanya roh, melainkan
manusia itu hidup maka roh itu ada
3) Agnocticitis
 Faham yang tidak mau tau dengan
agama dan Tuhan
 Dianut oleh kaum cendikiawan barat
yang sibuk dengan iptek dan urusan
keduniaan.
1. Manusia Membutuhkan Tuhan
a. Keterbatasan kemampuan manusia
b. Untuk mendapatkan perlindungan dan
dikeluarkan dari masalah/musibah
c. Karena memiliki fitrah ketuhanan
2. Proses Pencarian Manusia Tentang
Tuhan
a. Melalui Proses Filsafat
b. Melalui Proses Tekstual
c. Melalui Proses Intuitif
1. Pengertian Tauhid (Ketuhanan)
a. Tauhid secara Etimologi, Tauhid berasal
dari kata wahada = sesuatu itu satu,
wahada, Yuwahida, Tauhidan. Proses
pemikiran mengesakan Allah menjadi satu
kesimpulan mutlak (Ketuhanan yang Maha
Esa)
b. Tauhid secara Terminologi: Ilmu
pengetahuan yang mempelajari,
membahas tentang hal-hal yang wajib
(msti ada), mustahil (tak mungkin ada), jaiz
(boleh ada dan tiada) pada Allah.
c. Ilmu Tauhid disebut
 Ushuluddin (dasar-dasar agama) =
Berbicara tentang dasar-dasar agama
 Aqaid/Akidah = Berbicara tentang
keyakinan dalam islam
 Teologi/Ketuhanan = Berbicara tentang
keesaan, maha kuasa Allah
2. Tuhan Dalam Islam
a. Allah pencipta dan pengatur alam
semesta secara tepat dan akurat
(Orbitasi dan Rotasi) planet yang ada,
QS. Yasin ayat 38 – 40.
b. Berkuasa tanpa batas dan tanpa bantuan
(tidak ada sekutu bagi-Nya) Ar Rahman
ayat 27.
c. Allah kekal dan memiliki kebesaran dan
kemuliaan, Al Ikhlas ayat 1-4.
1. Esa dalam dari segi dzat-Nya
a. Tidak berawal dan tidak berakhir
b. Dzat yang kekal dan abadi
c. Tidak ada yang mengatasi,
melampaui, Menyamai-nya
2. Esa dalam dan dari segi sifat-Nya
a. Keabadian-Nya menyatu dalam zat-
Nya
b. Sifat-sifat Allah tidak sama dengan
sifat makhluk
 Pembagian sifat-sifat Allah:
 Sifat-sifat wajib bagi Allah (Jumlah 20)
 Sifat-sifat yang mustahil bagi Allah ada 20
 Sifat Jariz bagi Allah (1 sifat), Jariz bagi Allah
berbuat atau tidak berbuat terhadap sesuatu yang
mungkin ada atau mungkin tidak ada
3. Esa dalam Af’al-Nya (Esa dari segi perbuatanya),
kejadian apapun yang terjadi di alam ini
bersumber dari keinginan dan kehendak Allah.
Az Zumar;61, Allah pencipta segala sesuatu dan
Allah yang memelihara segala sesuatu.
As Syura;12, Allah yang memiliki kunci-kunci langit
dan bumi
1. Dasar atau cara yang dapat ditempuh
 Dasar Dalil Naqli (surat dan ayat Al Qur’an)
Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang
menjelaskan tentang cara mentauhidkan
Allah antara lain terdapat dalam surat:
 Al-An’aam ayat 74-83, yang menjelaskan
tentang cara Nabi Ibrahim mengajarkan
Tauhid.
 Ali-Imran ayat 64, yang menjelaskan
tentang ajakan kembali kepada Tauhid.
 Al Jin ayat 20, yang menjelaskan tentang
pernyataan Tauhid Nabi Muhammad
 Al Baqarah ayat 133, yang menjelaskan
tentang semua nabi bertauhid
 Ash Shaffaat ayat 35-37,
 Al Anbiyaa ayat 92, Al Mukminuun 53, Ar
Ruum ayat 32,
 Al Baqarah ayat 83, yang menjelaskan
tentang ajaran Tauhid untuk Bani Israil
 Az Zukhruf ayat 28-30, yang menjelaskan
tentang ajaran Tauhid diwariskan Nabi
Ibrahim
 Dasar dalil Aqli (Rasio dan Nalar)
 Melalui nalar manusia, pengalaman dan daya
nalar manusia, akhirnya pada hakikah yang
diterangkan Al-Qur’an dan Hadist
Dasar dalil aqli ini kebanyakan menjadi metode
penerimaan kalangan filusuf, pemikir juga
intelektual.
 Wijdan (Renungan)
 Dengan renungan, kita dapat mengetahui
bahwa tidak ada yang bisa memberi rizki,
menyembuhkan segala penyakit, menolak
segala macam bahaya.
2. Sebutan Ilmu Tauhid
 Tauhid Rububiyah yakni mempercayai dan
mengakui bahwa hanya Allah dengan
menggunakan nama Rabb satu-satunya yang
memiliki, merencanakan, menciptakan,
mengatur, memelihara serta menjaga seluruh
alam semesta dan Allah yang menentukan hidup,
mati serta rezeki manusia.
 Tauhid Uluhiyah yakni keyakinan kita kepada
Allah mutlak menjadi Illahi (Tuhan) kita, dan
tidak ada yang lain selain itu bahwa hanya
kepada Allah setiap ibadah dialamatkan, dan
hanya Allah semata yang layak disembah.
Maksud Tauhid Uluhiyah ialah kita
mentauhidkan Allah dalam peribadatan atau
persembahan
 Tauhid Asmaa’wash Shifaat yakni keyakinan kita
kepada Allah dengan nama-namaNya, demikian
juga dengan sifat-sifatNya yang sempurna.
3. Simbiosis Mutualisme Mentauhidkan Allah
- Tatanan Mentauhidkan Allah, segala sesuatu
milik Allah (Tauhid Rububiyah) Al Baqarah
284 “Apa yang ada di bumi dan langit milik
Allah”
 Allah yang menetukan dan menetapkan siapa yang
akan diberi dan ditolak oleh Allah
 Allah yang mengambil dan mencabut rizki dan
nikmat dari diri manusia
 Allah penggerak dan pusat kesadaran bagi makhluk
manusia
- Kepada Allah manusia menyembah dan
minta pertolongan (Ibadat dan Doa) >
Tauhid Ilahiyah.
 Allah yang wajib disembah dan dipuja
 Allah yang wajib tempat manusia meminta
bukan kepada yang lain
Syarat ibadat diterima Allah:
a. Memiliki/mencintai ibadat (hubb)
karena Allah
b. Tunduk karena Allah
Syarat doa diterima Allah:
a. Berserah diri karena Allah atau ikhlas
karena Allah
b. Menggantungkan harapan kepada Allah
-Selalu memperbanyak komunikasi
dengan Allah (Tauhid Asma’wasshifa)
 Dengan menyebut nama Allah Asmaul
Husna Allah (99)
 Berarti manusia tidak terpaksa dalam
perbuatanya melainkan diberi kebebasan oleh
Allah dalam mengambil dan memiliki
keputusan. An Najm 35: Sesungguhnya manusia
tidak mendapat apa-apa kecuali yang telah
diusahakanya.

Anda mungkin juga menyukai