Merupakan prosedur diagnostik prenatal yang paling
banyak dipakai dan bertujuan untuk mendapatkan sample pemeriksaan kromosom yang abnormal dan penyakit genetik lainnya. Tujuan amniosintesis
a. Meringankan beban ibu dan bayi
dari akibat kelebihan cairan pada masa hamil tua b. Mendeteksi kondisi janin yang ada dalam rahim ibu itu sehat atau cacat. c. Menentukan apakah paru bayi sudah matang atau belum d. Menentukan jenis kelamin bayi e. Mengetahui apakah bayi dari ibu yang mempunyai (rhesus negatif ) mempunyai masalah Indikasi •Ibu berusia diatas 35 tahun •Pasangan yang telah memiliki anak dengan ketidak normalan kromosom •Ibu yang membawa (karier)kelainan genetik x •Menilai kematangan paru •Menilai apakah terdapat spina bifida,anensefali maupunmenilai kadar bilirubin Resiko amnionsintesi
Resiko amnionsintesis dapat di bagi 2:
1.Resiko pada ibu (kebocoran/infeksi cairan ketuban, perdarahan/abortion, kontraksi, pesalinan preterm) 2.Resiko pada janin (cedera pada janin, berkembangnya penyakit rhesus) Alat –alat yang di gunakan
•Larutan anti septik
•Jarum-jarum spinal ukuran 18, 20,22 dengan panjang 17 inci •Spuit 20 cc •Spuit 3 cc •Lidocain •Handuk & duk bolong steril •Vial spesimen bersih berwarna coklat •usg Prinsip pelaksanaan Amnionsintesis •Persetujuan (informed consent) •Persiapan •Penentuan lokasi amnionsintesis • anjurkan ibu mengosongkan kandung kemih dan berbaring terlentang • menentukan area amnionsintesis • Melakukan desinfektan dengan anti septik dan tempat pungsi dikelilingi dengan duk steril
• Kemudian disuntikan obat lokal
anastesi ditempat yang akan dilakukan pungsi Masukkan jarum menembus dinding perut ibu lalu kedinding perut ibu,lalu ke dinding uterus ibu, kemudian di teruskan hingga masuk ke rongga amnion sambil dilakukan pemantauan dengan usg
Lakukan aspirasi cairan
amnion kedalam spuid 10-20 •Observasi post amnionsintesi selama 20-30 menit.
Biasanya di perlukan waktu 2-3 minggu untuk mendapatkan hasil
kordosentesis
Kordosentesis, yang juga dikenal sebagai
pengambilan sampel darah umbilicus (Percutaneous Umbilical Blood Sampling /PUBS) merupakan metode terkini pengambilan sampel darah janin secara langsung. Resiko prosedur ini antara lain: •aborsi spontan, •rupture, •persalinan dini, •infeksi, •pendarahan, •trauma janin, • isoimunisasi Konseling genetik
Konseling genetik adalah suatu sesi
tatap muka empat mata antara anda dan konselor genetic atau kelompok konselor. tujuan konseling genetik ialah: untuk mencegah kelahiran dalam kondisi defek dan memiliki gangguan kromosom
Konseling genetik sebaiknya dilakukan untuk kelompok :
• Wanita sudah berumur 35 tahun pada saat melahirkan (batas umur 35 dipilih secara teliti) • Wanita yang melahirkan anak dengan cacat lahir. • Bila pasangan mempunyai cacat lahir. • Jika ada riwayat penyakit turunan dalam keluarga, termasuk sindrom down, keterbelakangan mental, kistik fibrostis, disprofi otot, kelainan darah, masalah tulang atau rangka, dwarvisme(kerdil), epilepsy, cacat jantung kongenital atau kebutaan kongenital. •Wanita yang pernah keguguran (biasanya 3kali atau lebih).