Anda di halaman 1dari 14

FISIOLOGIS PLASENTA

KELOMPOK 2
Implantasi Dan Perkembangan
Plasenta
Implantasi merupakan saat yang paling kritis
untuk mendapatkan kehamilan. Proses ini
membutuhkan perkembangan yang sinkron antara
hasil konsepsi, uterus, transformasi endometrium
menjadi desidua dan akhirnya pembentukan
plasenta yang definitif. Prosese ini dimulai dengan
Morula yang dengan cepat berjalan didalam Tuba
Falopii menuju rongga uterus. Selama
perjalanannya, melalui kanalikuli zona pellucida
masuk sejumlah cairan membentuk rongga cairan
dalam morula sehinga terbentuk blastosis
Kemudian terjadi aposisi blastosis dengan
endometrium pada hari ke 6 setelah
fertilisasi. Blashtosis berproforasi
membentuk tropoblash primer yang
kemudian menjadi 2 bentuk yaitu Desidua berdegenarasi pada
sitotrophoblash dibagian dalam dan daerah invasi memenuhi nutrisi
sinsitiotrophoblash dibagian luar . embrio. Sinsitiotrophoblash
Sinsitiotrophoblash menginvasi stroma melakukan invasi ke
disekitar implantasion site menjadi endometrium dan miometrium
polihedral/ desidua. sehingga blashtosis menancap
sempurna dalam desidua. Proses
implantasi sempurna di hari ke
10-11 pasca ovulasi.
Pada hari ke 10 -13 pasca ovulasi
vakuola muncul dalam lapisan
sinsitiotrophoblash. Vakuola
bergabung membentuk
lacuna/ruang rongga yang dipisah
oleh pita trabekula yang nantinya
akan menutrisi vili, invasi yang
terus berkelanjutan akan
membuat lakuna berhasil
dilubangi dan di isi dengan darah
ibu.
Gambar embrio hari ke 12. Trofoblas blastosis
mengalami diferensiasi menjadi sinsitium
primitif dan sinsitiotrofoblas. Mesoblas
mengalami diferensiasi dan mengisi seluruh
cavum blastosis. Terbentuk lakuna dalam
sinsitium
RINGKASAN PERKEMBANGAN PLASENTA4
Hari setelah Korelasi antara morfologi-fungsi

Bila pembuluh drah vili telah ovulasi

terhubung dengan pembuluh 6-7 Implantasi blastosis

darah embrio maka akan 7-8 Proliferasi dan invasi blastosis. Terbentuknya

terbentuk sirkulasi sintiotrofoblas

fetoplasenta yang komplit. 9-11 Periode Lakunar. Pembuluh darah endomertrium diinvasi.

Pada perkembangan plasenta 13-18-20 Pembentukan vili pimer dan sekunder, body stalk, dan
amnion
yang telah sempurna terdapat
2 sistim sirkulasi darah yaitu Vili tertier terbentuk. Mesoblas menginvasi vili
membentuk dasar. Pembentukan sirkulasi fetoplasenta.
uteroplasental (sirkulasi
21-40 Korion frondosum, pembentukan plat korion
maternal) dan sirkulasi
40-50 Pembentukan kotiledon
fetoplasental yang dipisahkan
80-225 Plasenta terus berkembang sehingga matur. Kotiledon
oleh membran plasenta
yang terbentuk sekitar 10-12 biji, dengan tekanan darah
(Plasenta barier).
maternal pada ruang intervili mencapai 40-60mmHg. Plat
basal ditaik oleh vili ankor untuk membentuk septa

225-267 (aterm) Proliferasi seluler berkurang, tetapi hipertrofi seluler tetap


lanjut.
Endokrinologi plasenta
Sebagai kelanjutan dari proses fertilisasi dan
implantasi/nidasi adalah terbentuknya plasenta. Plasenta adalah
organ endokrin yang unik dan merupakan organ endokrin
terbesar pada manusia yang menghasilkan berbagai macam
hormon steroid, peptida, faktor-faktor pertumbuhan dan sitokin.
Pada trimeseter I plasenta berkembang sangat cepat akibat dari
multiplikasi sel-sel sitotrofoblas.
Villi korialis primer terususun oleh sel-sel sitotrofoblas
yang proliferatif di lapisan dalam dan sel-sel sinsiotrofoblas di
lapisan luar. Sinsiotrofoblas umumnya berperanan dalam
pembentukan hormon steroid, neurohormon/neuropeptida,
sitokin, faktor pertumbuhan dan pitiutary-like hormones,
sedangkan sitotrofoblas lebih berperanan dalam sekresi faktor-
faktor pertumbuhan.
1. SINTESIS HORMON STEROID
Plasenta mensintesis sejumlah besar hormon steroid selama
kehamilan. Dua hormonsteroid utama adalah progesteron yang
berfungsi untuk mempertahankan (maintenance) kehamilan dan
estrogen yang berguna untuk pertumbuhan organ-organ
reproduksi. Keduanya juga diperlukan untuk perubahan-
perubahan metabolik yang terjadi selama kehamilan.
2. SINTESIS HORMON POLIPEPTIDA
Hormon-hormon polipeptida plasenta mempunyai karakteristik
yang mirip dengan hormon yang dihasilkan organ endokrin lain.
Human chorionic gonadotropin (hCG) mempunyai aktifitas
biologik yang sama dengan luteinizing hormone (LH), demikian
juga terdapat kesamaan antara human placental lactogen (hPL)
dengan prolaktin (PRL) dan growth hormon (GH). Walaupun
mempunyai kesamaan, baik hCG maupun Hpl mempunyai
determinan antigenik yang berbeda dengan hormon-hormon
yang dihasilkan hipofisis sehingga karena adanya perbedaan ini
kadar keduanya dapat diukur secara radioimmunoassay.
3. SINTESIS HORMON Graffik dibawah
LAINNYA menunjukkan level hormon
a. Hormon protein yang dihasilkan plasenta
mengikut usia gestasi.
b. Hormon peptida
c. Hypolamic like releasing
hormone
Nutrisi Janin Dan Transfer Plasenta
Sebagian besar nutrien mengalami transfer dari ibu ke janin
melalui metode transfer aktif yang melibatkan proses enzimatik.
Nutrien yang kompleks akan dipecah menjadi komponen
sederhana sebelum di transfer dan mengalami rekonstruksi ulang
pada villi chorialis janin. Glukosa sebagai sumber energi utama
bagi pertumbuhan janin (90%), 10% sisanya diperoleh dari asam
amino. Jumlah glukosa yang mengalami transfer meningkat
setelah minggu ke 30. Sampai akhir kehamilan, kebutuhan
glukosa kira-kira 10 gram per kilogram berat janin, kelebihan
glukosa dikonversi menjadi glikogen dan lemak. Glikogen
disimpan di hepar dan lemak ditimbun disekitar jantung,
belakang skapula. Pada trimester akhir, terjadi sintesa lemak 2
gram perhari sehingga pada kehamilan 40 minggu 15% dari berat
janin berupa lemak. Hal ini menyebabkan adanya cadangan
energi sebesar 21.000 KJ dan diperlukan untuk fungsi
metabolisme dalam regulasi suhu tubuh janin pada hari-hari
pertama setelah lahir.
Gambaran skematik untuk
transfer nutrisi antara maternal
dan fetal. Glukosa, keton, dan
beberapa asam amino melewati
plasenta dari ibu ke fetus
melalui mekanisme difusi.
Trigleserida dalam darah ibu
dihidrolase di dalam plasenta
menghasilkan asam lemak yang
ada di dalam sirkulasi fetus.
Insulin dan glukagon tidak dapat
melewati plasenta tetapi secara
tidak langsung dapat merubah
kosentrasi nutrisi ibu.
Dinamika cairan amnion
Cairan amnion diproduksi oleh sel amnion, difusi tali pusat, kulit janin yaitu
pada awal kehamilan dan kemudian setelah janin berkembang akan dihasilkan
dari urin dan cairan paru.
Cairan amnion mempunyai peran :
1. memungkinkan janin bergerak dan perkembangan system otot-rangka
2. membantu perkembangan traktus digestivus
3. cairan dan makanan janin
4. memberikan tekanan sehingga mencegah kehilangan cairan paru penting
untuk perkembangan paru
5. melindungi janin dari trauma
6. mencegah kompresi tali pusat
7. menjaga suhu janin
8. sebagai bakteriostatik mencegah infeksi
Regulasi
Pada aterm jumlah cairan yang diambil oleh janin ialah :
a. diminum oleh janin = 500-1000 ml
b. masuk ke dalam paru = 170 ml
c. dari tali pusat dan amnion = 200-500 ml

Sedangkan jumlah cairan yang dikeluarkan oleh janin ke rongga amnion


ialah :
a. sekresi oral = 25 ml
b. sekresi dari traktus respiratorius = 170 ml
c. urin = 800-1200 ml
d. transmembran dari amnion = 10 ml

Dengan demikian tampak bahwa urin janin menjadi dominan dalam


produksi cairan amnion.
Brace dan Wolf (1989) menelaah laporan/artikel sebanyak
705 buah yaitu pengukuran cairan amnion antara 8 sampai 43
minggu kehamilan baik secara pewarnaan maupun pada saat
histerotomi.2 Rata rata jumlah cairan amnion antara 22-39
minggu ialah 777 ml (302-901 ml); sementara pada usia
kehamilan 12 minggu jumlah cairan amnion hanyalah 50 ml,
meningkat menjadi 400 ml pada 20 minggu.
Secara singkat dapat dikatakan bila ada gangguan pada
produksi urin maka akan terjadi oligohidramnion, sebaliknya
gangguan pada menelan akan mengakibatkan polihidramnion.
THANKYOU………………

Anda mungkin juga menyukai