Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM GIZI

OLEH :
WAODE FITRIANI (K1A1 14 047)

PEMBIMBING :
dr. I Putu Sudayasa, M.Kes

Ilmu Kesehatan Masyarakat Dan Ilmu Kedokteran Komunitas


Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo
PENDAHULUAN
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan
fasilitas pelayanan kesehatan primer, yang melayani
pasien dengan berbagai masalah kesehatan termaksud
masalah gizi.

Puskesmas Program Gizi

Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan


masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan
dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja.
Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor.
Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
yang perlu ditanggulangi
PENDAHULUAN
Masalah gizi yang utama di Indonesia:
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Anemia Gangguan Besi (AGB)
Kurang Energi Protein (KEP)
Kurang Vitamin A (KVA)

Faktor risiko:
Perilaku (pengetahuan)
Tingkat sosial ekonomi
Pelayanan kesehatan
PROGRAM GIZI PUSKESMAS
Cakupan Program Gizi

a. Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI


eksklusif
b. Bayi usia 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
c. Ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah
Darah(TTD) minimal 90 tablet selama masa
kehamilan
d. Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang
Gizi Indikator mendapatkan makanan tambahan
Program Gizi e. Balita kurus yang mendapat makanan
Upaya perbaikan gizi masyarakat
tambahan
sebagaimana disebutkan dalam
f. Remaja putri (Rematri) mendapat tablet
undang-undang Nomor 36 Tahun
tambah darah
2009 tentang kesehatan bertujuan
g. Bayi baru lahir yang mendapat Inisiasi
untuk meningkatkan mutu gizi
Menyusui Dini
perseorangan dan masyarakat melalui
h. Balita yang ditimbang berat badannya
pola konsumsi makanan, perbaikan
i. Balita mempunyai buku Kesehatan Ibu Anak
perilaku sadar gizi, peningktan akses
(KIA)/Kartu Menuju Sehat (KMS)
dan mutu pelayanan gizi
j. Balita ditimbang yang naik berat badannya
k. Balita ditimbang yang tidak naik berat
badannya dua kali berturut-turut
l. Balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A
m. Ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
n. Rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium
o. Kasus balita gizi buruk yang mendapat
perawatan
PENYEBAB MASALAH GIZI
STATUS GIZI

ASUPAN INFEKSI Penyebab


GIZI PENYAKIT LANGSUNG

Ketersediaan Perilaku/asuhan Pelayanan


Penyebab
Pangan tingkat Ibu dan Anak kesehatan TAK
Rumah Tangga LANGSUNG

KEMISKINAN, PENDIDIKAN RENDAH, Masalah


KETERSEDIANAN PANGAN, KESEMPATAN KERJA UTAMA

Masalah
KRISIS POLITIK DAN EKONOMI DASAR
1
2 3

Peraturan pemerintah
Nomor 33 Tahun 2012 Ibu hamil yang
tentang pemeberian ASI mendapatkan TTD yaitu
eksklusif bahwa setiap ibu tablet yang sekurangnya
Bayi usia <6 bulan
yang melahirkan harus mengandung zat besi
mendapat ASI Eksklusif
memberikan ASI Eksklusif setara dengan 60 mg
adalah seluruh bayi
kepada bayi yang besi elemental dan 0,4
umur 0 bulan 1 hari
dilahirkannya selama 6 mg asam folat yang
sampai 5 bulan 29 hari
bulan pertama agar disediakan oleh
yang diberi ASI saja
mencapai pertumbuhan , pemerintah mau pun
tanpa makanan atau
perkembangan dan diperoleh sendiri yang
cairan lain kecuali obat,
kesehatan yang optimal diberikan minimal 90
vitamin dan mineral
selanjutnya harus tablet selama masa
berdasarkan recall 24
memberikan makanan kehamilan (setiap
jam
pendamping yang bergizi bulannya mendapat 10
dan terus menyusui hingga TTD)
bayi berusia 2 tahun atau
lebih
Ibu Hamil KEK yang mendapat makanan
tambahan

Ibu Hamil dengan KEK yaitu ibu hamil Balita kurus yang mendapat makanan tambahan
dengan ukuran lingkar lengan atas
(LILA) <23,5 cm yang mendapat Balita kurus adalah anak usia 6 sampai
makanan tambahan dalam bentuk dengan 59 bulan 29 hari dengan status gizi
pabrikkan atau bahan pangan lokal yang
kurus (BB/PB atau BB/TB -3 SD sampai
diberikan minimal selama 90 Hari
Makan Ibu (HMI) secara berturut- dengan <-2 SD) yang mendapat tambahan
turut asupan zat gizi diluar makanan utama dalam
bentuk makanan tambahan pabrikan yang
diberikan minimal selama 90 hari secara
berturut-turut
6 7 8

Remaja putri berusia


12-18 tahun yang
mendapatkan TTD
sekurangnya Balita adalah anak yang
mengandung zat besi IMD adalah proses berumur dibawah 5 tahun
setera dengan 60 mg menyusui dimulai segera (0-59 bulan 29 hari).
besi elemental dan 0,4 setelah lahir. IMD Balita yang ditimbang
mg asam folat yang dilakukan dengan cara berat badannya
disediakan pemerintah kontak kulit ke kulit antara menggambarkan
mau pun diperoleh bayi dan ibunya segera pemantauan pertumbuhan
secara mandiri minimal setelah lahir dan sekaligus menilai kinerja
13 tablet setiap bulan berlangsung minimal 1 jam tenaga kesehatan dalam
(1 tablet setiap minggu mengedukasi masyarakat.
dan 1 tablet setiap hari
selama 10 hari masa
haid, minimal 4 bulan)
Kapsul Vitamin A adalah
kapsul yang mengandung
Balita mempunyai buku vitamin A dosis tinggi,
KIA/KMS Balita ditimbang yang naik Berat yaitu 100.000 SI untuk
Badannya bayi umur 6-11 bulan dan
Balita yang tidak naik berat 200.000 SI untuk anak
badannya selama 2 bulan balita 12-59 bulan
KMS sebagai media untuk berturut-turut harus segera
merekam pemantauan dirujuk kepuskesmas untuk
pertumbuhan anak mendapat pemeriksaan
Pemantauan pertumbuhan
KIA buku yang berisi catatan lanjut
yang dilakukan setiap bulan
kesehatan ibu dan anak serta dapat memberikan
berbagai informasi cara gambaran tingkat
memelihara dan merwat keberhasilan program dalam
kesehatan ibu serta grafik upaya perbaikan gizi
pertumbuhan anak yang dipantau
setiap bulan

Balita 6-59 bulan mendapat kapsu


Vitamin A
Balita ditimbang yang tidak naik
Berat Badannya dua kali berturut-
turut
Ibu Nifas mendapat kapsul Vitamin A

Ibu Nifas mendapat kapsul vitamin A


yaitu yang mendapat 2 kapsul vitamin
A, satu kapsul diberikan segera
setelah melahirkan dan kapsul kedua
diberikan minimal 24 jam setelah
pemberian pertama. Kapsul vitamin A
yang diberikan yaitu yang mengandung
vitamin A dosis 200.000 SI Kasus balita gizi buruk yang mendapat
perawatan

Kasus balita gizi buruk yaitu dengan


tanda klinis dan atau BB/PB atau
BB/TB dengan nilai Z-score kurang
dari -3 SD. Setiap kasus gizi buruk
yang ditemukan harus segera mendapat
perawatan

Rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium

Garam beryodium yang dikonsumsi adalah


produk bahan makanan yang komponen
utamanya Natrium Clorida (NaCl) dengan
penambahan Kalium Iodat
Daftar Pustaka
Permenkes RI. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 Tentang
Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi. Jakarta

Permenkes.2016. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang


Puskesmas. Jakarta

Permenkes.2014. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 tahun 2014 Tentang Upaya


Perbaikan Gizi. : Kementerian Kesehatan RI
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai