Anda di halaman 1dari 5

NEGARA KORPORASI ABAIKAN

NASIB RAKYAT
• Pengabaian nasib rakyat kian terasa pada berpalingnya negara atas
penderitaan rakyat.
• Rakyat mengalami banyak kesulitan namun perhatian pemerintah sungguh
minim.
• Gempa bumi, tsunami, letusan gunung api terus terjadi sepanjang 2019.
• Hingga BNPB menyebutkan terjadi 1.901 bencana sepanjang 2019.
• Namun bantuan yang pemerintah berikan tidak cukup. Apalagi dana
penanggulangan bencara yang terus turun tiap tahunnya.
Negara korporasi hanya memikirkan hitugan untung-rugi

• Saat papua dilanda banjir bandang maret 2019, pemerintah hannya mengucurkan dana Rp 1
milliar. Padahal medan dan kondisi papua amat berat. Dana tersebut tidak ada apa2nya
dibanding anggrana apel kebangsaan yang digelar Pemprov Jawa Tengah di Semarang yang
menghabiskan anggaran Rp 18 miliar.
• Di NTB, belum selesai masalah gempa Lombok utara yang terjadi dari Juli smpai agustus
2018, berlanjut sampai januari 2019. dari 75.138 rumah yg rusak yang sudah dibangun hanya
4.670 unit.
• BPJS, untuk membayar utang BPJS kpd rumah sakit rekanannya, dikeluarkanlah Perpres
No.75/2019 yang menaikan iuran BPJS hingga 100 persen.
• Dalam sistem demokrasi kapitalistik, rakyat, adalah pihak yang paling
gampang menjadi penanggung limpahan beban atas ketidakbecusan
penguasa dalam mengurus negara.
• Bahkan untuk pembangunan infrastruktur, rakyat juga yang harus
‘menanggung pembiayaannya’. Pengusahaan jalan tol yang ternyata tidak
dimiliki pemerintah, tapi dikuasai konsorsium swasta. Wajar untuk
mengembalikan investasi, pemerintah punya UU no 38/2004 ttg jalan dan
peraturan pemerintah no 15/2005 ttg jalan tol, yg melegalkan kenaikan
jalan tol secara berkala. Siapa yang diuntungkan? Jarak tempuhnya
memang memendek, tapi berapa rupiah yang harus dikuras untung
membayar tarif tol yang berlipat-lipat?
• Rakyat bukannya disubsidi, mlahan dipalak dengan harga tinggi demi
mengembalikan modal korporasi pembangunan jalan tol.
• Demikianlah kerja negara korporasi ini. Amat minim ri’ayah, tanggung
jawabnya terhadap rakyat tapi amat suka selebrasi. Merayakan berbagai
macam peringatan dan perayaan yang tidak berdampak pada
kesejahteraan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai