Anda di halaman 1dari 20

AKHLAK SEBAGAI ASAS DALAM

PEMBENTUKAN ISLAM YANG


BERKARAKTER ISLAMI

Nama kelompok :
Ema Irana
Peti
PENGERTIAN

 Akhlak adalah Akhlak adalah keadaan sifat yang


tertanam dalam jiwa yang darinya muncul perbuatan-
perbuatan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran
dan pertimbangan. (imam al-Ghazali)
 Pembentukan Akhlak sama dengan berbicara tentang
tujuan pendidikan, karena banyak sekali dijumpai
pendapat para ahli yang mengatakan bahwa tujuan
pendidikan adalah pembentukan akhlak.
TUJUAN
Menurut Ali Abdul Halim Mahmud tujuan
pembentukan akhlak setidaknya memiliki tujuan
yaitu:
 Mempersiapkan manusia-manusia yang beriman yang
selalu beramal sholeh.
 Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang
menjalani kehidupannya sesuai dengan ajaran Islam
 Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang bisa
berinteraksi secara baik dengan sesamanya, baik
dengan orang muslim maupun nonmuslim.
 Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang
mampu dan mau mengajak orang lain ke jalan Allah.
 Mempersiapkan insan beriman dan saleh, yang mau
merasa bangga dengan persaudaraannya sesama
muslim
 Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang siap
melaksanakan kewajiban yang harus ia penuhi demi
seluruh umat Islam selama dia mampu
 Mempersiapkan insan beriman dan saleh insan yang
rela mengorbankan harta, kedudukan, waktu, dan
jiwanya demi tegaknya syari’at Islam.
Hakikat akhlak menurut al-Ghazali harus mencakup
dua syarat :
a. Perbuatan itu harus konstan, yaitu dilakukan berulang
kali atau kontinu dalam bentuk yang sama, sehingga
dapat menjadi kebiasaan (habit forming).
b. Perbuatan yang konstan itu harus tumbuh dengan
mudah sebagai wujud refleksi dari jiwanya tanpa
pertimbangan dan pemikiran, yakni bukan karena
adanya tekanan-tekanan atau paksaan-paksaan dari
orang lain, atau pengaruh-pengaruh atau rayuan dan
sebagainya.
POLA RASULULLAH DALAM PEMBENTUKAN
KARAKTER ISLAMI
Pola yang digunakan Nabi SAW dalam membentuk
karakter sahabat-sahabatnya hingga menjadi generasi
unggul dalam berbagai karakter Islami? Berikut ini
penulis mencoba untuk mengemukakan beberapa pola
pembentukan karakter sahabat, yaitu:
1. Berawal dari pendidik yang berkarakter
Secara bahasa, pendidik adalah “orang yang
mendidik.” Dalam perspektif Islam, pendidik
menempati posisi yang sangat penting dalam proses
pendidikan atau pembentukan karakter Islami, baik
pendidik dalam makna orangtua, guru maupun
masyarakat. Dialah yang bertanggungjawab terhadap
perkembangan anak didiknya.
Potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terdapat
pada anak didik harus diperhatikan perkembangannya
agar tujuan pendidikan/ pembentukan karakter dapat
tercapai seperti yang diharapkan.
Rasulullah SAW berhasil membentuk karakter
sahabat karena beliau adalah pribadi yang berkarakter,
pendidik yang profesional. Sebagai pribadi yang
berkarakter, Rasulullah SAW selalu menampilkan sifat
lemah lembut, peduli, tegas, kerja keras, mau berbagi,
konsisten, sehingga sahabat sangat mencintai dan
merindukannya.
2. Berbasis Agama
Pendidikan Islam adalah pendidikan akhlak untuk
kebaikan kehidupan manusia, mewujudkan
keseimbangan yang sempurna pada kepribadian,
menggabungkan antara iman, akhlak, ilmu dan amal.
Pendidikan tidak akan bermakna tanpa unsur-unsur itu.
Tujuan pendidikan Islam adalah mendidik muslim agar
menjadi beradab. Inilah yang membedakan pendidikan
Islam dengan pendidikan Barat.
Pendidikan Islam membuat seseorang memiliki iman
yang kuat, akhlak yang mulia, ilmu yang luas serta
amal yang banyak. Adapun prinsip
pendidikan/pembentukan karakter Islami, adalah:
 Menjadikan Allah SWT sebagai tujuan

 Memperhatikan perkembangan akal/rasional

 Memperhatikan perkembangan kecerdasan


emosional
 Melalui keteladan dan pembiasaan.
3. Berbasis Masjid

Untuk melaksanakan fungsi utamanya sebagai


pendidik, Rasulullah SAW telah membuat kebijakan
yang sangat penting dalam bidang pendidikan. Kebijakan
pertama yang diambil beliau adalah membangun masjid
di Quba dan dilanjutkan dengan membangun masjid
Nabawi di Madinah.
Adapun Fungsi masjid pada masa Nabi SAW adalah:
(1) masjid sebagai pusat ibadah mahdhah, (2) masjid
pusat untuk mendamaikan seseorang atau kelompok
yang sedang berbantah-bantahan; (3) masjid tempat
menyambut tamu; (4) masjid tempat proses belajar
mengajar;
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMBENTUKAN AKHLAK

Menurut Hamzah Ya’kub Faktor-faktor yang


mempengaruhi terbentuknya akhlak atau moral pada
prinsipnya dipengaruhi dan ditentukan oleh dua faktor
utama yaitu factor intern dan faktor ekstern.
1. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang datang dari diri sendiri
yaitu fitrah yang suci yang merupakan bakat bawaan
sejak manusia lahir dan mengandung pengertian tentang
kesucian anak yang lahir dari pengaruh-pengaruh
luarnya.
unsur-unsur yang ada dalam dirinya yang turut
membentuk akhlak atau moral, diantaranya adalah :
a. Instink (naluri)
Instink adalah kesanggupan melakukan hal-hal
yang kompleks tanpa latihan sebelumnya, terarah
pada tujuan yang berarti bagi si subyek, tidak
disadari dan berlangsung secara mekanis.
b. Kebiasaan
Perbuatan yang selalu diulang-ulang sehingga
menjadi mudah dikerjakan.
c. Keturunan
Ahmad Amin mengatakan bahwa perpindahan
sifatsifat tertentu dari orang tua kepada keturunannya,
maka disebut al- Waratsah atau warisan sifat-sifat.
Warisan sifat orang tua terhadap keturunanya, ada yang
sifatnya langsung dan tidak langsung.
d. Keinginan atau kemauan keras
Kehendak ini adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat
mencapai sesuatu. Kehendak ini merupakan kekuatan
dari dalam
e. Hati Nurani
“suara batin” atau “suara hati” yang dalam bahasa
arab disebut dengan “dhamir”. Dalam bahasa Inggris
disebut “conscience”. Sedangkan “conscience” adalah
sistem nilai moral seseorang, kesadaran akan benar dan
salah dalam tingkah laku.
Fungsi hati nurani adalah memperingati bahayanya
perbuatan buruk dan berusaha mencegahnya.
2. Faktor ekstern
Adapun faktor ekstern adalah faktor yang diambil
dari luar yang mempengaruhi kelakuan atau
perbuatan manusia, yaitu meliputi :
a. Lingkungan
Lingkungan (Milleu) adalah suatu yang
melingkupi suatu tubuh yang hidup. Misalnya
lingkungan alam mampu mematahkan
/mematangkan pertumbuhan bakat yang dibawa oleh
seseorang ; lingkungan pergaulan mampu
mempengaruhi pikiran, sifat, dan tingkah laku.
b. Pengaruh keluarga
Orang tua (keluarga) merupakan pusat kehidupan
rohani sebagai penyebab perkenalan dengan alam luar
tentang sikap, cara berbuat, serta pemikirannya di hari
kemudian. Dengan kata lain, keluarga yang
melaksanakan pendidikan akan memberikan pengaruh
yang besar dalam pembentukan akhlak.
c. Pengaruh sekolah
Sekolah adalah lingkungan pendidikan kedua setelah
pendidikan keluarga dimana dapat mempengaruhi
akhlak anak.
d. Pendidikan masyarakat
Masyarakat dalam pengertian yang sederhana adalah
kumpulan individu dalam kelompok yang diikat oleh
ketentuan negara, kebudayaan, dan agama
Pendidikan karakter terdiri dari dua kata yaitu
pendidikan dan karakter. Arti dari pendidikan
karakter menurut Islam adalah usaha sadar yang
dilakukan pendidik kepada peserta didik untuk
membentuk kepribadian peserta didik yang
mengajarkan dan membentuk moral, etika, dan rasa
berbudaya yang baik serta berakhlak mulia yang
menumbuhkan kemampuan peserta didik untuk
memberikan keputusan baik dan buruk serta
mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-
hari dengan cara melakukan pendidikan, pengajaran,
bimbingan dan pelatihan yang berpedoman pada al-
Qur’an dan al-Sunnah.
Untuk membentuk kepribadian dalam pendidikan
Islam harus direalisasikan sesuai al-Qur;an dan al-
Sunnah Nabi sebagai identitsa kemuslimannya, dan
mampu mengejar ketinggalan dalam bidang
pembangunan sekaligus mampu mengentas
kebodohan dan kemiskinan. Konsep kepribadian
dalam pendiidkan Islam identik dengan ajaran Islam
itu sendiri, keduanya tidak dapat dipisahkan karena
saling berkaitan.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai