Anda di halaman 1dari 33

REFERAT

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN


TUMOR PARU
PEMBIMBING :
DR. ENDAH S, SP.P
DISUSUN OLEH:
ANDREAS(112016105)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSUD TARAKAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
PERIODE 06 NOVEMBER 2017 – 14 JANUARI 2018
Bab 1 Pendahuluan
Latar Belakang
• Prevalensi penyakit tumor paru terus meningkat. Sebelum tahun 1980 kasus tumor paru menurut
literaturkurang dari 400 kasus
• pertengahan abad ke 20 kasus tumor paru meningkat  3x dari Ca Prostat, 2x dari Ca Payudara
• Angka kematian pada kanker paru di seluruh dunia mencapai kurang lebih satu juta penduduk setiap
tahunnya.
• Negara berkembang  konsumsi rokok

Tujuan
Mengetahui cara mendiagnosa tumor paru dan dapat melakukan penatalaksanaan serta follow up
yang tepat sasaran pada pasien tumor paru.

Manfaat:
Mendiagnosa sedini mungkin penyakit tumor paru.
Mengintervensi progresifitas dan komplikasi penyakit tumor paru.
Mengetahui penanganan yang tepat pada pasien tumor paru.
Bab 2 Tinjauan Pustaka
ANATOMI PARU
SISTEM LIMFATIK PARU
HISTOLOGI PARU
FISIOLOGI PARU
Secara faal fungsi dari paru adalah melakukan
pernafasan, atau bernafas normal. Frekuensi
pernafasan normal yang ada adalah 16x/menit
DEFINISI TUMOR
Tumor merupakan jaringan baru (neoplasma) yang timbul dalam tubuh akibat pengaruh berbagai faktor
penyebab tumor yang menyebabkan jaringan setempat pada tingkat gen kehilangan kendali normal atas
pertumbuhannya

Dasar
Morfologi diagnosis
Tumor patologik
tumor
TUMOR JINAK PARU DAN TUMOR GANAS PARU

Tumor jinak dapat mendesak jaringan organ sekitarnya, namun biasanya tidak berinfiltrasi merusak
jaringan sekitarnya, juga tidak bermetastasis, sehingga bahayanya relatif kecil.

Tumor ganas sering kali tumbuh dengan pesat, bersifat invasif (menginfiltrasi jaringan sekitarnya) dan
bermetastasis, bila tidak mendapatkan terapi yang efektif biasanya membawa kematian
Tumor Ganas  berasal dari epitel  karsinoma
TERMINOLOGI TUMOR

• Karsinoma in situ: menunjukkan sel dismorfik mengenai seluruh lapisan sel


Karsinoma in situ epitel mukosa ataupun sel epidermis, tapi belum menembus membran
basalis, belum timbul infiltrasi ke matriks.
tumor perbatasan atau • Tumor perbatasan menunjukan tumor yang secara morfologis dan perilaku
borderline biologis termasuk diantara tumor jinak dan ganas, tumor demikian condong
ke arah perubahan yang ganas
lesi mirip tumor • Lesi mirip tumor merupakan masa mirip tumor, sering kali berkaitan dengan
iritasi peradangan, tumbuhnya terbatas spontan, namu bila di eksisi tidak
Hemartoma tuntas dapat kembali residif, sebagian kecil mengalami transformasi ganas
• Hemartoma menunjukan tumor jinak akibat proliferasi sel atau jaringan
koristoma normal dalam organ tertentu hingga mengacaukan struktur organ tersebut
• Korstoma adalah tumor yang terbentuk dari mislokasi jaringan
PEMERIKSAAN PATOLOGI TUMOR

diagnosis histopatologik, frozen section(potongan beku),


diagnosis sitologi, teknik histokimia, teknik
imunohistokimia, diagnosis mikroskopik electron, autopsy,
dan teknik biologi molekular
TUMOR JINAK PARU

Hamartoma Kondroma Lesi Karsinoid Tuberkuloma


TUMOR GANAS PARU
Tumor ganas pada paru yang paling sering adalah karsinoma paru.

Karisnoma Paru/Karsinoma Bronkial

Menurut data WHO tahun 2000, setiap tahun di seluruh dunia


terdapat 1,2 juta penderita karsinoma paru baru, atau 12,3 % dari
seluruh tumor ganas, meninggal dunia 1,2 juta atau 17,8% dari
mortalitas total tumor.
JENIS KARSINOMA PARU

Small Cell Non-Small


Lung Cell Lung
Carcinoma Carcinoma
SMALL CELL LUNG CARCINOMA

Karsinoma pada paru dengan Gambaran histologinya yang


khas adalah dominasi sel-sel kecil yang hampir semuanya
diisi oleh mukus dengan sebatan kromatin yang sedikit
sekali tanpa nukleoli
“Oat Cell Carcinoma”
NON SMALL CELL LUNG CARCINOMA

• karsinoma sel skuamosa/karsinoma bronkogenik, adenokarsinoma,


karsinoma bronkoalveolar, dan karsinoma sel besar
ETIOLOGI TUMOR PARU

Onkogen dan
Kontak
Merokok Polusi Udara superesor
Industrial
onkogen
PENGGOLONGAN STADIUM TUMOR PARU
Tx Tumor primer tidak dapat ditentukan dengan hasil radiologi dan bronkoskopi
tetapi sitologi sputum atau bilasan bronkus positif(ditemukan sel ganas)

T0 Tidak tampak lesi atau tumor primer


Tis Carcinoma in situ
T1 Ukuran terbesr tumor primer kurang sama dengan 3cm tanpa lesi invasi intra
bronkus yang sampai ke proksimal bronkus lobaris

T1a Ukuran tumor primer kurang sama dengan 2cm


T1b Ukuran tumor primer >2cm tetapi kurang sama dengan 3 cm

T2 Ukuran terbesar tumor primer >3 cm tetapi kurang sama dengan 7 cm, invasi
intrabronkus dengan jarak lesi kurang sama dengan 2cm dari distal karina,
berhubungan dengan atelectasis atau pneumonitis obstruktif pada daerah
hilus atau invasi ke pleura visera.

T2a Ukuran tumor primer >3cm tetapi kurang sama dengan 5cm

T2b Ukuran tumor primer >5cm tetapi kurang sam dengan 7cm

T3 Ukuran tumor primer >7cm atau tumor menginvasi dinding dada termasuk
sulkus superior, diafragma, nervus phrenikus, menempel pleura
mediastinum, pericardium. Lesi intrabronkus kurang kurang sama dengan
2cm distal karina tanpa keterlibatan karina. Berhubungan dengan atelektasis
atau pneumonitis obstruktif di paru. Lebih dari satu nodul dalam satu lobus
yang sama dengan tumor primer.

T4 Ukuran tumor primer sembarang tetapi telah melibatkan atau invasi ke


mediastinum, trakea, jantung, pembuluh darah besar, karina. Nervus laring,
esophagus, corpus vertebral. Lebih dari satu nodul berbeda lobus pada sisi
yang sama dengan tumor(ipsilateral)
N(Kelenjar Getah Keterangan
Bening Regional)
Nx Metastasis ke KGB mediastinum sulit dinilai dari
gambaran radiologi
N0 Tidak ditemukan metastasi ke KGB

N1 Metastasis ke KGB peribronkus(#10), hilus(#10),


intrapulmonary(#10) ipsilateral
N2 Metastasis ke KGB peribronkus(#2), hilus(#2),
intrapulmonary(#2) ipsilateral
N3 Metastasis ke KGB peribronkial, hilus,
intrapulmoner, mediastinum kontralateral dan atau
M(Metastasis) Keterangan
KGB supraklavikula
Mx Metastasis sulit dinilai dari gambaran radiologi

M0 Tidak ditemukan metastasis

M1 Terdapat metastasis jauh

M1a Metastasis ke paru kontralateral, nodul di pleura, efusi pelura ganas, efusi
pericardium

M1b Metastasis jauh ke organ lain(otak, tulang, hepar, atau KGB leher, aksila, suprarenal,
dll
MANIFESTASI KLINIS TUMOR PARU

Manifestasi klinis yang dapat terjadi adalah:


batuk, hemoptisis, dada terasa penuh(sakit), dispnea, demam, dang gejala sistemik non
spesifik.

Gejala paling sering adalah  Batuk (Tumor Mengenai beberapa percabangan bronkial)
GEJALA INVASI KELUAR DAN METASTASIS TUMOR
GANAS PARU

Sindroma
obstruksi Sindrom Sindroma
vena cava horner Pancoast
superior
GEJALA PENYERTA KARSINOMA PARU

osteoartropati hipertropfik pulmonal, sindroma karsinoid atau


disebut juga sindroma cassidy, dan ginekomastia
DIAGNOSIS KARSINOMA PARU

berdasarkan analisis gabungan dan manifestasi klinis dan hasil berbagai teknik pencitraan, tapi
diagnosis pasti final harus diambil dari bukti sitologi atau histopatologi.

Diagnosis Diagnosis Diagnosis


Lokalisasai Sifat dengan Foto
Karsinoma Karsinoma Rongtgent
Paru Paru Paru
PENATALAKASANAAN TUMOR PARU
Kuratif
Radioterapi

Paliatif
Kemoterapi(CAMP)

Rawat Rumah
Terapi Lain(Gen)

Suportif
Small Cell Lung Cancer Non Small Cell Lung Cancer
PROGNOSIS
Dengan adanya perubahan terapi dalam 15-20 Karsinoma Skuamosa paska pembedahan
tahun belakangan ini harapan hidup rata-rata kemungkinan hidup 5 tahun, 30%
(median survival time) yang tadinya <3bulan
meningkat menjadi 1 tahun
limited disease harapan hidup rata-rata naik keberhasilan tindakan bedah, 70% pada occult
menjadi 1-2 tahun, sedangkan 20% dari jumlah carcinoma; 35-40% pada stadium I; 10-15%
tersebut tetap hidup dalam 2 tahun pada stadium II dan kurang dari 10% pada
stadium III.
30% meninggal karena komplikasi dari Tumor 75% karsinoma skuamosa meninggal akibat
komplikasi torakal, 25% karena ekstra torakal,
2% di antaranya meninggal karena gangguan
sistem saraf sentral.
70% meninggal karena karsinomatosis 40% adenokarsinoma dan karsinoma sel besar
meninggal akibat komplikasi torakal, 55%
karena ekstra torakal.
50% karena metastasis ke otak 15% adenokarsinoma dan karsinoma sel besar
bermetastasis ke otak dan 8-9% meninggal
karena kelainan saraf sentral
PENCEGAHAN

• Pencegahan yang paling penting adalah tidak merokok sejak usia


muda. Berhenti merokok dapat mengurangi resiko terkena kanker
paru.
• Akhir-akhir ini pencegahan dengan chemoprevention banyak
dilakukan, yakni dengan memakai derivat asam retinoid,
karotenoid, vitamin C , selenium, dan lain-lain.
Bab 3 Kesimpulan
Tumor paru adalah suatu penyakit yang serius dan dapat
menyebabkan kematian. Pertumbuhan berlebihan dari tumor
paru, dapat menghancurkan dapat menghancurkan jaringan
tempat tumor itu berkembang, bahkan dapat bermetastasis serta
membuat gangguan seistematik akibat sekunder pertumbuhan sel
tumor paru. Kebiasaan konsumsi merokok berlebihan dan
perubahan gaya hidup yang tidak sehat, dapat menyebabkan
terjadinya tumor paru. Pencegahan yang paling penting adalah:
tidak merokok sejak ujia muda, berhenti merokok, dapat
mengurangi resiko terkena kanker paru. Pemeriksaan secara
berkala dan pengobatan kemoterapi, radioterapi yang tepat
disertai pendeteksian dini sangat penting untuk mengeradikasi
suatu kanker paru stadium awal maupun lanjut.
Pengobatan terkini terapi gen dengan cara menyelaraskan
gen(chimeric) yaitu dengan cara transplantasi stem sel dari darah
tepi maupun sumsum tula alogenik memberikan harapan hidup
yang lebih baik dan berkualitas bagi penderita tumor paru di masa
yang akan datang.
TERIMA KASIH
PEMBIMBING :
DR. ENDAH SOEDERA WATI, SP.P
DISUSUN OLEH:
ANDREAS(112016105)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSUD TARAKAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
PERIODE 06 NOVEMBER 2017 – 14 JANUARI 2018

Anda mungkin juga menyukai