Anda di halaman 1dari 50

PROSEDUR

PENATAUSAHAAN
PENGELUARAN
Inspektorat Provinsi Jawa Timur
Dasar Hukum
• UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagai
pengganti UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
• UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
• UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
• UU No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan &
Tanggung Jawab Keuangan Negara
• PP No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang
telah diganti dengan PP No. 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
• Permendagri 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah dan diubah dengan Permendagri No 59 tahun
2007 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 13 tahun 2006
dan diubah Permendagri No. 21 tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua atas Permendagri Nomor 13 tahun 2006
• Permendagri No.55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan
dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara dan
Penyampaiannya
• Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 92 Tahun 2018 tentang
Pedoman Kerja & Pelaksanaan Tugas Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Timur Tahun 2019
Pengelolaan Keuangan Daerah
1. Perencanaan & Penganggaran
1. KUA & PPAS
2. RKA SKPD
3. Raperda APBD & Raperkada Penjabaran APBD
4. Perda APBD & Perkada Penjabaran APBD
2. Pelaksanaan & Penatausahaan
1. Fungsi verifikasi pada SKPD
2. Kontrol internal mlalui pemisahan tugas : otorisasi, penyimpan
uang, pihak yang melakukan pencatatan
3. Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
Penyusunan Laporan Keuangan berbasis akrual
Belanja Daerah berdasar
UU 23 Tahun 2014
• Belanja Daerah diprioritaskan untuk mendanai urusan
pemerintahan wajib terkait pelayanan dasar yang ditetapkan
dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagaimana PP
Nomor 2 Tahun 2018 tentang SPM serta berpedoman pada
standar teknis dan harga satuan regional
• Penggunaan APBD harus lebih fokus terhadap kegiatan yang
berorientasi produktif & memiliki manfaat untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pelayanan
publik, pertumbuhan ekonomi daerah
• Program dan kegiatan harus memberikan informasi yang jelas
dan terukur serta memiliki korelasi langsung dengan keluaran
yang diharapkan dari program dan kegiatan dimaksud ditinjau
dari aspek indikator, tolok ukur dan aspek kinerjanya
Penatausahaan Keuangan Daerah
• Semua Penerimaan dan Pengeluaran Daerah dianggarkan dalam APBD dan
dilakukan melalui Rekening Kas Umum Daerah yang dikelola oleh BUD.
• Jumlah belanja yang dianggarkan dalam APBD merupakan batas tertinggi untuk
setiap pengeluaran belanja
• Pengeluaran tidak dapat dibebankan pada anggaran belanja jika untuk pengeluaran
tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam APBD
• Setiap pengeluaran atas Beban APBD didasarkan atas DPA dan SPD atau
dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD.
• Setiap SKPD dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran daerah untuk
tujuan lain dari yang ditetapkan dalam APBD
• Pengeluaran belanja Daerah menggunakan prinsip hemat, tidak mewah, efektif,
efisien dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
• PA/KPA, Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran, dan orang atau badan
yang menerima atau menguasai uang/kekayaan daerah wajib menyelenggarakan
penatausahaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
• Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen yang berkaitan
dengan surat bukti yang menjadi dasar penerimaan atau pengeluaran atas
pelaksanaan APBD bertanggung jawab terhadap kebenaran material dan akibat
yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud.
• Kebenaran material merupakan kebenaran atas penggunaan anggaran & Hasil
yang dicapai atas Beban APBD sesuai kewenangan pejabat yang bersangkutan.
STRUKTUR PENGELOLA KEUANGAN
SKPD
PENGGUNA ANGGARAN/BARANG
(Kepala SKPD)

KUASA PENGGUNA KUASA PENGGUNA KUASA PENGGUNA


ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN BENDAHARA
(Kabid - n1) (Kabid - n) (Sekretaris) PENERIMAAN/PENGELUARAN

PPTK PPK-SKPD Pembantu Bendahara

1. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan; 1. Menyiapkan SPM Membantu Bendahara Penerimaan &


2. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan; 2. Memverifikasi SPJ Bendahara Pengeluaran:
3. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban 3. Melaksanakan 1. Membuat dokumen
pengeluaran pelaksanaan kegiatan. Akuntansi & 2. Mencatat pembukuan
Pelaporan Keuangan 3. Gaji
Persyaratan sebagai Pengelola
Keuangan Daerah
• Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi
• Diusulkan oleh Kepala SKPD
• Serendah-rendahnya menduduki Golongan II
• Tidak sedang menjalani Hukuman Disiplin
• Tidak merangkap sebagai Bendahara yang dananya bersumber
dari APBN
Tugas Pokok Pengguna Anggaran (PA)
• Menyusun dokumen anggaran (RKA & DPA)
• Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
anggaran belanja
• Melaksanakan dan bertanggung jawab atas anggaran SKPD
• Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran
• Melaksanakan pemungutan penerimaan pajak & bukan pajak
• Menandatangani SPM (Surat Perintah Membayar)
• Menandatangani Pengesahan SPJ
• Menandatangani Rincian Penggunaan SP2D GU/TU/Gaji
• Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya
• Melakukan pemeriksaan kas yang dikelola oleh BP/BPn setiap bulan
dengan membuat Berita Acara Pemeriksaan Kas
• Menandatangani bukti-bukti pengeluaran bersama BP (untuk SKPD
yang tidak mempunyai KPA)
• Menyampaikan Laporan Keuangan SKPD yang dipimpinnya kepada
Gubernur Jawa Timur up. BPKAD Provinsi Jawa Timur
Tugas Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
• Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas
beban anggaran belanja
• Menandatangani bukti-bukti pengeluaran bersama BP/BPP
• Membuat Laporan Pertanggungjawaban atas Program &
Kegiatan yang ditanganinya kepada PA dan PPK-SKPD
• Mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain
(bagi KPA yang merangkap sebagai PPKom)
• Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan
pembayaran
• Melakukan pemeriksaan kas yang dikelola oleh BPP/BPn
pembantu setiap bulan dengan membuat Berita Acara
Pemeriksaan Kas
• Menyampaikan Laporan Kinerja Pencapaian Program dan
Kegiatan
Tugas Pejabat Penatausahaan
Keuangan (PPK-SKPD)
• Mengontrol Pagu Anggaran
• Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, SPP-LS dan
SPP-Gaji yang disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran
• Melakukan verifikasi atas SPJ
• Membuat pengesahan SPJ dan Rincian Penggunaan SP2D
• Membuat SPM
• Melaksanakan akuntansi SKPD
• Membuat Laporan Keuangan SKPD
• Bertanggung jawab atas pelaksanaan penatausahaan
keuangan
TUGAS BENDAHARA PENGELUARAN dan
BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU
• Menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam
rangka pelaksanaan APBD pada SKPD
Sebagaimana Pasal 1 Ayat (4) dan (5) Permendagri No.55 Tahun 2008
tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara dan Penyampaiannya

PEMBUKUAN BELANJA
A. Buku-Buku Yang Digunakan
Pembukuan Belanja oleh bendahara pengeluaran menggunakan:
1. Buku Kas Umum (BKU)
2. Buku Pembantu BKU sesuai dengan kebutuhan seperti:
a. Buku Pembantu Kas Tunai;
b. Buku Pembantu Simpanan/Bank;
c. Buku Pembantu Panjar;
d. Buku Pembantu Pajak;
e. Buku Pembantu Rincian Obyek Belanja
Tugas Bendahara Pengeluaran
• Menerima dan menyimpan Uang Persediaan
• Mencatat penerimaan dan pengeluaran kas dalam buku
simpanan Bank dan buku kas Bendahara Pengeluaran
• Melakukan pengujian tagihan yang akan dibayarkan melalui
uang persediaan
• Melakukan pembayaran yang dananya berasal dari uang
persediaan berdasarkan perintah KPA
• Menolak perintah pembayaran apabila tagihan tidak
memenuhi persyaratan untuk dibayarkan
• Melakukan dan menyetorkan pemotongan/pemungutan dari
pembayaran yang dilakukannya atas kewajiban kepada negara
Tugas Bendahara Pengeluaran
• Menatausahakan transaksi uang yang dikelola:
- Terutama dalam hal mengontrol ketersediaan dana atas
seluruh transaksi keuangan
- Menyelenggarakan pembukuan transaksi keuangan
- Menandatangani SPP
- Menandatangani bukti pengeluaran bersama PA/KPA
Membuat Laporan Penyerapan Belanja Bendahara Pengeluaran
Mengelola Rekening tempat penyimpanan uang persediaan
dalam hal pendistribusian uang kepada BPP berdasarkan Daftar
Kebutuhan Kas Bulanan (DKKB)
Bertanggungjawaban secara pribadi atas uang yang berada
dalam pengelolaannya
Tugas Bendahara Pengeluaran Pembantu
• Mengontrol ketersediaan dana atas anggaran yang dikelola oleh KPA
• Mengajukan Nota Permintaan Pembayaran kepada PA/KPA
• Mengumpulkan bukti transaksi per hari
• Menandatangani bukti pengeluaran bersama KPA
• Mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang
ditanganinya di BKU
• Memungut dan menyetor pajak serta mencatatnya ke dalam BKU
• Mencatat penerimaan dan pengeluaran yang belum di SPJ kan ke
dalam Buku Panjar
• Membuat SPJ untuk kegiatan yang berada di bawah kewenangan
KPA
• Mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangannya kepada
Bendahara Pengeluaran
• Membuat Laporan Penyerapan Belanja Bendahara Pengeluaran
Pembantu
Tugas Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK)
• Mengendalikan pelaksanaan kegiatan
• Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) per triwulan
• Laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan tersebut
meliputi seluruh pelaksanaan kegiatan (baik yang dibayar
melalui GU maupun LS)
• Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran
pelaksanaan kegiatan (khusus LS untuk pengadaan barang dan
jasa)
• Membuat Ringkasan Kontrak Pengadaan/Barang atau
Ringkasan Kontrak Swakelola
PROSES PENCAIRAN & PEMBAYARAN
UP/GU/TU
SPM-UP/GU/TU
PENGGUNA
ANGGARAN/KUASA
KUASA
SP2D
BUD

PPK-SKPD

SPP-UP/GU/TU

BENDAHARA
PENGELUARAN BANK
UANG
PROSES PENCAIRAN & PEMBAYARAN LS

PENGGUNA
ANGGARAN/KUASA

SPM KUASA
BUD

PPK-SKPD
SP2D

BENDAHARA BANK
PENGELUARAN
(SPP-LS)

Uang

PIHAK
PPTK III
(menyiapkan dokumen) Tagihan &
Laporan Kegiatan
PENATAUSAHAAN BELANJA
DAERAH
• Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP (Surat Permintaan
Pembayaran) kepada PA melalui PPK SKPD berdasarkan SPD
atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD, untuk:
• SPP UP;
• SPP GU;
• SPP TU; dan
• SPP LS.
• Pengajuan SPP kepada KPA berdasarkan pertimbangan
besaran anggaran Kegiatan SKPD, disampaikan Bendahara
Pengeluaran Pembantu melalui PPK SKPD berdasarkan SPD
atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD, untuk :
• SPP TU;
• SPP LS;
Prosedur Penatausahaan Bendahara
Pengeluaran
1. SPP Uang Persediaan (SPP-UP) adalah dokumen yang
diajukan oleh Bendahara Pengeluaran / Bendahara
Pengeluaran Pembantu untuk permintaan uang muka kerja
yang bersifat pengisian kembali (revolving) yang tidak dapat
dilakukan dengan pembayaran langsung.
Dokumen SPP-UP terdiri dari :
1) Pengantar SPP-UP (BP-7) ;
2) SPP-UP (BP-8);
3) Surat pernyataan pengajuan SPP-UP (BP-9);
4) Foto copy Keputusan Gubernur tentang Uang
Persediaan.
5) Daftar Rincian Rencana Penggunaan Dana untuk
keperluan satu bulan
Prosedur Penatausahaan Bendahara
Pengeluaran
2. SPP Ganti Uang Persediaan (SPP-GU) adalah dokumen yang diakukan BP/BPP untuk
permintaan pengganti uang persediaan yang tidak dapat dilakukan dengan
pembayaran langsung.
Dokumen SPP-GU terdiri dari :
1) Pengantar SPP-GU (BP-10);
2) SPP-GU (BP-11) ;
3) Surat pernyataan pengajuan SPP-GU(BP-12).
4) Rincian Penggunaan Dana GU yang telah di SPJ kan
(PPK-9A)

3. SPP Tambahan Uang Persediaan(SPP-TU) adalah dokumen yang diajukan oleh


Bendahara Pengeluaran / Bendahara Pengeluaran Pembantu untuk permintaan
Tambahan Uang Persediaan guna melaksanakan kegiatan SKPD yang bersifat sangat
mendesak dan tidak dapat digunakan untuk pembayaran langsung serta uang
persediaan tidak mencukupi.
Dokumen SPP-TU terdiri dari :
1) Pengantar SPP-TU (BP-13);
2) SPP-TU (BP-14) ;
3) Rincian Rencana Penggunaan TU (BP-15) ;
4) Surat pernyataan pengajuan SPP TU(BP-16);
5) Persetujuan Permohonan Tambahan Uang
Dalam hal sisa TU tidak habis digunakan dalam 1 (satu) bulan, sisa TU disetor ke Rekening Kas
Umum Daerah.
Ketentuan batas waktu penyetoran sisa TU sebagaimana dimaksud pada dikecualikan untuk:
Kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu) bulan; dan/atau
Kegiatan yang mengalami perubahan jadwal dari yang telah ditetapkan sebelumnya akibat
peristiwa di luar kendali PA/KPA
Prosedur Penatausahaan Bendahara
Pengeluaran
4. SPP Langsung (SPP-LS) adalah dokumen yang diajukan
oleh Bendahara Pengeluaran / Bendahara Pengeluaran
Pembantu untuk permintaan pembayaran langsung
atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah
kerja lainnya dengan jumlah, penerima, peruntukan,
dan waktu pembayaran tertentu yang dokumennya
disiapkan oleh PPTK.
Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP LS dilakukan
oleh Bendahara Pengeluaran untuk pembayaran:
gaji dan tunjangan;
kepada pihak ketiga atas pengadaan barang dan jasa; dan
kepada pihak ketiga lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• Dokumen SPP-LS atas nama penyedia Barang dan Jasa:
a) Persyaratan Umum
(1) Pengantar SPP-LS (BP-17) ;
(2) SPP-LS (BP-18) ;
(3) Rincian SPP-LS (BP-19) ;
(4) Surat Pernyataan Pengajuan SPP-LS (BP- 20);
(5) Ringkasan Kontrak(BP-18);
(6) Berita Acara Hasil Pemeriksaan;
(7) Berita Acara Hasil Pemeriksaan Administratif;
(8) Kuitansi Asli Bermeterai;
(9) Referensi Bank atas nama penyedia barang/jasa sesuai
dengan Bukti Perjanjian dengan ketentuan:
(a) Fotocopy Referensi untuk nilai s/d Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) atau yang proses pengadaan barang/jasa
melalui e-Purchasing dengan nama kegiatan dibuat secara
umum sesuai tahun anggaran berkenaan;
(b) Referensi Asli untuk nilai di atas Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) ;
(10) Bukti Kontrak beserta lampirannya;
(11) Laporan kelengkapan teknis administrasi danpembayaran dari
DPU Cipta Karya untuk pekerjaan Perencanaan, Pelaksanaaan dan
pengawasan bangunan gedung beserta lingkungannya sesuai
ketentuan yang berlaku;
(12) Berita Acara Hasil Pembelian langsung untuk nilai diatas Rp
5.000.000,00 sampai dengan Rp 50.000.000,00 dengan kontrak berupa
Bukti Pembelian/Kuitansi.
(13) Berita Acara Penyerahan Barang/Jasa untuk nilai diatas Rp
5.000.000,00 atau bentuk kontrak berupa SPK/Surat Perjanjian ;
(14) Jaminan Pelaksanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
(15) Pembayaran Uang Muka dilampiri:
(a) Berita Acara Pembayaran Uang Muka
(b) Jaminan Uang Muka sesuai ketentuan yang berlaku.
(16) Perincian Perhitungan Pajak, e-Faktur dan ebiling sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
(17) Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan untuk pekerjaan Konstruksi /
Pemeliharaan gedung
(18) Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 29 Tahun
2007 tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek) di Provinsi Jawa Timur sebagaimana telah dirubah dengan
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 28 Tahun 2010, bahwa :
(a) Bendahara Pengeluaran yang mengelola dana untuk
pembayaran jasa konstruksi pada awal pengajuan SPP agar
melampirkan surat pendaftaran dan pemotongan penerimaan Iuran
Jamsostek Jasa Konstruksi sebagai dasar Iuran Jamsostek.
(b) Berdasarkan surat pendaftaran dan pemotongan/
penerimaan Iuran Jamsostek jasa konstruksi yang telah disahkan oleh
Jamsostek, SKPD mencantumkan jumlah potongan Iuran Jamsostek
pada Surat Perintah Membayar (SPM).
Persyaratan Khusus Dokumen SPP-LS atas nama
penyedia barang/jasa :
• Pengadaan Barang:
(a) Berita Acara Kemajuan Hasil Pekerjaan untuk yang
penyerahan barangnya dilakukan per termin; dan
(b) Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan.

• Pekerjaan Konstruksi:
(a) Pembayaran sesuai kemajuan fisik dilapangan/prestasi hasil
pekerjaan dilampiri :
1. Laporan kemajuan pekerjaan pelaksanaan/fisik;
2. Berita Acara Kemajuan Hasil Pekerjaan sesuai
kemajuan pekerjaan pelaksanaan/fisik; dan
3. Berita Acara Pembayaran Angsuran.
• Pembayaran sebesar 95% dilampiri:
1. Laporan Kemajuan pekerjaan pelaksanaan/fisik 100%
2. Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan I Fisik
3. Berita Acara Pemeriksaan Administratif
4. Berita Acara Pembayaran sebesar 95%

• Pembayaran sebesar 5% dilampiri :


1. Laporan pekerjaan pemeliharaan
2. Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan II Fisik (Pekerjaan
Masa Pemeliharaan)
3. Berita Acara Pembayaran Angsuran sebesar 5%
• Pembayaran Lunas (100%) dilampiri :
1. Laporan kemajuan pekerjaan pelaksanaan/fisik
2. Berita Acara Serah Terima I Fisik
3. Foto Copy Jaminan Pemeliharaan yang telah diketahui
Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom)
4. Berita Acara Pemeriksaan Administratif
5. Berita Acara Pembayaran sebesar 100%
• Jasa Konsultan yang menggunakan kontrak lumsum
dilampiri:
1. Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan sesuai
dengan keluaran/produk dalam kontrak untuk
pembayaran yang dilakukan per termin
2. Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan untuk
pembayaran 100% (lunas)/ sekaligus;
3. Berita Acara Pemeriksaan Administratif
4. Berita Acara Pembayaran.
• Jasa Konsultan yang menggunakan kontrak berbasis waktu
penugasan yang Perhitungan Harganya Menggunakan Biaya
Personel dan non personil dilampiri:
1. Bukti Kehadiran dari tenaga konsultan sesuai pentahapan waktu
pekerjaan;
2. Bukti Pengeluaran Biaya non Personil sesuai ketentuan dalam
kontrak
3. Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan
pentahapan waktu pekerjaan dalam kontrak untuk pembayaran yang
dilakukan per termin
4. Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan untuk pembayaran
100% (lunas)/sekaligus;
5. Berita Acara Pemeriksaan Administratif
6. Berita Acara Pembayaran.
Jasa Lainnya :
(a) Akomodasi dan Konsumsi
1. Undangan
2. Jadwal Acara/kegiatan
3. Daftar Hadir
4. Dokumentasi/foto kegiatan
5. Banquet Bill (untuk paket halfday, fullday, halfboard)
6. Guest Bill (untuk paket fullboard)
7. Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan
8. Berita Acara Pemeriksaan Administratif
9. Surat Pernyataan sesuai Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor
38 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis dan Standar Operasional
Prosedur Tata Kelola, Tata Cara Pengawasan dan Evaluasi Kegiatan
Pertemuan/Rapat di luar Kantor.
• Pemeliharaan Barang Inventaris/ Cleaning Service/
Pemeliharaan Taman :
1. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pekerjaan yang
penyerahan pekerjaanya dilakukan per termin
2. Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan untuk pekerjaan
yang sudah 100%
3. Berita Acara Pemeriksaan Administratif
Dokumen SPP-LS untuk SPP Hibah/Bantuan Sosial:

a) Pengantar SPP-LS (BP-17);
b) SPP-LS (BP-18);
c) Rincian SPP-LS (BP-19);
d) Surat Pernyataan Pengajuan SPP-LS (BP-20);
e) Kuitansi Asli Bermeterai;
f) Usulan/Proposal untuk Hibah/Bansos;
g) Keputusan Gubernur tentang penerima Hibah/Bansos;
h) Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk SPP Hibah;
i) Pakta Integritas untuk SPP Hibah dan Bansos;
j) Foto Copy rekening dari Bank Umum yang masih aktif
(diutamakan Bank Pemerintah namun untuk kelancaran
proses pencairan dana disarankan menggunakan Bank Jatim).
• SPP (beserta kelengkapannya) merupakan dokumen internal SKPD,
ditandatangani Bendahara dan PPK SKPD.
• PPK SKPD dibantu fungsi verifikasi mengecek kelengkapan dokumen
SPP, yang kemudian dijadikan dasar PPK SKPD mengesahkan SPP
untuk mengajukan SPM kepada PA.
• Temuan yang sering muncul :
• Kelengkapan Dokumen SPP tidak lengkap :
• SPP LS Jasa Konsultansi
• Tidak didukung dengan Bukti Kehadiran dari tenaga konsultan sesuai
pentahapan waktu pekerjaan
• Tidak didukung dengan Bukti Pengeluaran Biaya non Personil sesuai
ketentuan dalam kontrak
• SPP LS Akomodasi dan Konsumsi
• Tidak didukung dengan Banquet Bill
• Tidak didukung dengan Jadwal Acara / Kegiatan
Surat Permintaan Membayar
(SPM)
• SPM adalah dokumen yang diterbitkan PA untuk
menerbitkan SP2D atas beban pengeluaran DPA SKPD
dan dikirimkan ke Bidang Perbendaharaan BPKAD.
• Berdasarkan pengajuan SPP UP, PA mengajukan
permintaan UP kepada Kuasa BUD dengan
menerbitkan SPM UP .
• Berdasarkan pengajuan SPP GU, PA mengajukan
penggantian UP yang telah digunakan kepada Kuasa
BUD dengan menerbitkan SPM GU.
• Berdasarkan pengajuan SPP TU, PA/KPA mengajukan
permintaan TU kepada Kuasa BUD dengan
menerbitkan SPM TU.
SPM
• Berdasarkan SPP LS yang diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran/Bendahara
• Pengeluaran pembantu, PPK SKPD/PPK Unit SKPD melakukan
verifikasi atas:
• kebenaran material surat bukti mengenai hak pihak penagih;
• kelengkapan dokumen yang menjadi persyaratan/ sehubungan
dengan ikatan/perjanjian pengadaan barang/jasa; dan
• ketersediaan dana yang bersangkutan.
• Berdasarkan hasil verifikasi, PA/KPA memerintahkan pembayaran
atas Beban
• APBD melalui penerbitan SPM LS kepada Kuasa BUD.
• Berbeda dengan SPP, SPM (beserta kelengkapannya) merupakan
dokumen yang dikirim ke BPKAD untuk kemudian diverifikasi dan
dicairkan SP2D nya.
• Tanggung jawab verifikasi dokumen kelengkapan SPM ada di BPKAD.
SP2D
• SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar
pencairan dana yang diterbitkan oleh Bidang Perbendaharaan
BPKAD berdasarkan SPM UP, GU, TU dan LS/Gaji.
Surat Pertanggung Jawaban(SPJ)
• Bendahara Pengeluaran sebagai Koordinator Administrasi
Keuangan.
(1) Pengantar SPJ-UP/GU/TU/ Fungsional (BP-26) ;
(2) Rekapitulasi SPJ (BP-27) ;
(3) Laporan Pemungutan dan Penyetoran Pajak Bendahara
Pengeluaran (BP-31) ;
(4) Rincian penggunaan dana GU yang telah diSPJkan (PPK-9A)
dan/atau (PPK-9)
(5) Foto Copy Rekening Koran dari Bank Jatim.
(6) Berita Acara Pemeriksaan Kas masing-masing KPA, untuk
yang tidak memiliki KPA maka dilakukan oleh PA.
• Bendahara Pengeluaran sebagai Bendahara Pengeluaran
Pembantu di KPA TU dan Bendahara Pengeluaran Pembantu di
KPA :
(1) Buku Kas Umum (BKU) (BP-28) ;
(2) Buku Pembantu Per Rincian Objek (BP-29);
(3) Laporan Penyerapan Belanja (BP-30);
(4) Laporan Pemungutan dan Penyetoran Pajak Bendahara
Pengeluaran Pembantu (BP-31);
(5) Foto copy bukti pembayaran pajak ; Bukti Pengeluaran
disusun berdasarkan nomor urut BKU.
• Khusus SPJ Tambahan Uang Persediaan (TU), membuat
laporan SPJ tersendiri sebagaimana SPJ-GU. SPJ-TU
dilakukan 1 (satu) bulan setelah tanggal penerbitan SP2D
kecuali untuk kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1
(satu) bulan atau kegiatan yang mengalami penundaan
dari jadwal yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh
peristiwa diluar kendali PA/KPA.
Apabila terdapat sisa uang yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan, disetor ke Rekening Kas Umum
Daerah pada bulan SPJ yang terakhir dan bukti setor
(STS) harus dilampirkan pada SPJ-TU yang terakhir
• Lampiran Bukti Pendukung SPJ Perjalanan Dinas :
1) Uang Transport (jarak tempuh sampai dengan 40 km)
Untuk PNS dan PTT :
a) Undangan (jika ada)
b) Surat Perintah Tugas (SPT)
c) Kuitansi Perorangan
d) SPPD lembar II
Uang Transport diberikan dalam bentuk lumpsum
dan tidak dipotong pajak pph pasal 21
• Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah
a) Surat Perintah Tugas(SPT)
b) Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) lembar I dan II
c) Laporan PerjalananDinas
d) Rincian Biaya
Uang Harian
Biaya Transport (riil cost)
Biaya hotel atau tempat penginapan lainnya
e) Apabila bukti pengeluaran transportasi dan/atau
penginapan tidak diperoleh, diganti dengan Daftar
Pengeluaran Riil (DPR)
• Perjalanan Dinas Luar Daerah
a) Surat Perintah Tugas (SPT)
b) Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) lembar I dan II
c) Tiket dan Boarding pass
d) Laporan Perjalanan Dinas
e) Rincian Biaya Uang Harian
Biaya Transport (realcost)
Biaya Hotel atau Tempat penginapan lainnya
f) Apabila bukti pengeluaran transportasi dan/atau
penginapan tidak diperoleh diganti dengan Daftar Pengeluaran
Riil (DPR)
• Untuk Masyarakat :
a) Undangan dan/atau SPT dari lembaga (jika ada)
b) Fotokopi identitas diri (KTP/SIM/ Biodata)
c) Kuitansi Perorangan/Daftar Penerima Uang Transport
Lampiran SPJ Pengadaan Barang/Jasa antara lain:
1) Kwitansi pembayaran;
2) Bukti kontrak beserta lampirannya;
3) Berita Acara Hasil Pembelian langsung untuk
pengadaan barang/jasa bentuk kontrak berupa bukti pembelian/
kwitansi dengan nilai diatas
Rp5.000.000,00 s/d Rp50.000.000,00
4) Berita Acara Kemajuan Hasil Pekerjaan/Berita Acara
Serah Terima Hasil Pekerjaan untuk pengadaan barang/jasa bentuk
kontrak berupa SPK/Surat Perjanjian atau dengan nilai diatas
Rp50.000.000;
5) Berita Acara Penyerahan Barang/Jasa untuk nilai diatas
Rp5.000.000;
6) Perincian perhitungan pajak;
7) E-faktur, e-biling PPN dan e-biling PPh sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Pembelian Langsung Bahan Makanan dan Minuman yang
perolehannya tidak memungkinkan dilakukan oleh
penyedia Badan Usaha yang pembeliannya pada penjual
keliling/pedagang pasar (contoh : bahan makanan basah
untuk kebutuhan makan penghuni Panti):
1) FC KTP penjual
2) Nota Pembelian/Kuitansi yang diterbitkan oleh penjual.
Surat Pertanggung-jawaban Uang Persediaan/Ganti Uang/Tambahan
Uang (SPJ-UP/GU/TU) untuk pengadaan barang/jasa per rincian objek
(per bukti transaksi) dengan nilai paling besar Rp 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah)
Surat Pertanggung-jawaban Uang Persediaan/Ganti Uang/Tambahan
Uang (SPJ-UP/GU/TU) untuk pengadaan barang/jasa per rincian objek
(per bukti transaksi) dengan nilai paling besar Rp 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) :

• Pengadaan barang dan jasa yang bersifat mendesak (utamanya


pengadaan bahan makanan, obat- obatan, alat kesehatan yang habis
pakai, bahan laboratorium, film x-Ray, Reagen dan Gas medis) untuk
Rumah Sakit dan Dinas Sosial, paling banyak Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah)
• Sewa stand pameran, sewa tempat pelayanan samsat unggulan
• Pekerjaan tambah daya listrik;
• dll
HONORARIUM TIM

• Mempunyai keluaran (output) jelas dan terukur


• Didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang diatasnya
• Bersifat koordinatif (lintas sektoral)
• Ditetapkan berdasarkan SK Gubernur
• Pemberian Honorarium Nara Sumber/Tenaga Ahli Profesional dan
Tenaga Ahli PNS/Non PNS yang mempunyai kemampuan lebih
dibidangnya dilengkapi dengan bukti keahlian yang dimiliki oleh yang
bersangkutan.
• Biaya transport/tiket/akomodasi kepada Nara Sumber/Tenaga Ahli
dapat diberikan dengan catatan dalam surat
permohonan/permintaan Nara Sumber /Tenaga Ahli disebutkan
biaya tersebut ditanggung oleh penyelenggara kegiatan.
• Penilaian Kinerja sebagai salah satu kriteria pemberian TPP prestasi
Kerja didukung dengan output yang dapat dipertanggungjwabkan.
• Pertanggungjawaban bantuan pembayaran rekening telepon
didukung dengan bukti pembelian/pembayaran.
• Pembelian BBM kendaraan operasional harus didukung
dengan struk/bukti pembelian dan tidak diperkenankan
menggunakan kontrak pembelian voucher BBM.
• Pemegang kendaraan dinas yang telah mendapatkan bantuan
BBM tidak dapat diberikan uang transport, kecuali untuk
perjalanan dinas (lebih dari 40 km) dapat diberikan
penggantian BBM sesuai jarak tempuh.
• Temuan yang sering muncul :
• Bukti pendukung SPJ tidak lengkap
• Kesalahan pembebanan belanja (kode rekening)
• Uang Panjar di SPJ kan melebihi akhir bulan berkenaan (kecuali
jadwal kegiatan memang lewat bulan, ditetapkan dengan SK
PA)
• Penyimpanan uang tunai melebihi ketentuan

Anda mungkin juga menyukai