Anda di halaman 1dari 46

PENJARINGAN KESEHATAN DAN

PEMERIKSAAN BERKALA
PERSIAPAN PELAKSANAAN PENJARINGAN
KESEHATAN & PEMERIKSAAN BERKALA

 Penjaringan kesehatan peserta didik merupakan salah satu


indikator standar pelayanan minimal bidang kesehatan yang menjadi
urusan wajib pemerintah daerah.
 Penjaringan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan status
kesehatan peserta didik perlu dilakukan pemeriksaan berkala. Kegiatan
penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala tersebut dilaksanakan
melalui wadah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Penjaringan kesehatan dilakukan sedikitnya 1 tahun


sekali terhadap peserta didik kelas 1 SD/SDLB / MI,
kelas 7 SMP/SMPLB / MTs, dan kelas 10
SMA/SMK/SMALB/MA negeri dan swasta.
Strategi untuk dapat melaksanakan penjaringan kesehatan
dan pemeriksaan kesehatan yang baik
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan lintas sektoral terkait (Dinas Pendidikan
dan Kantor Departemen Agama) untuk memberikan informasi dan sosialisasi kepada sekolah-
sekolah

Persiapan pelaksanaan penjaringan kesehatan meliputi kesiapan Puskesmas, jumlah sekolah, dan
jumlah peserta didik di tiap wilayah kerja Puskesmas

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menugaskan kepada Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan


penjaringan kesehatan peserta didik di wilayah kerjanya

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan kepada Sekolah untuk bekerjasama dengan
Puskesmas melaksanakan kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala

Kantor Wilayah Agama menugaskan kepada Madrasah untuk bekerjasama dengan Puskesmas
melaksanakan kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala

Pimpinan Puskesmas mengadakan pertemuan dengan unsur Tim Pembina UKS Kecamatan
lainnya dan kepala sekolah serta unsur lain yang dipandang perlu

Pelaksanaan Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala peserta didik


Dinas Kesehatan, Dinas
Pendidikan, Kanwil Agama, Kesra Puskesmas dan Sekolah / Madrasah
Kab/Kota  Inventarisasi data tentang jumlah sekolah,
 Kesepakatan pelaksanaan penjaringan penyebaran sekolah serta jumlah peserta
kesehatan didik di kelas I, kelas 7 dan kelas 10

 Inventarisasi tenaga, sarana dan dana  Rencana kerja penjaringan kesehatan, yang
mencakup jadual kerja, tenaga pelaksana,
 Identifikasi kebutuhan operasional dalam kegiatan pelaksanaan, pencatatan dan
kegiatan penjaringan kesehatan pelaporan penjaringan kesehatan menurut
sekolah sasaran
 Menugaskan Sekolah/Madrasah untuk
bekerjasama dengan Puskesmas utk  Melaksanakan penjaringan kesehatan dan
pelaksanaan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala bersama
pemeriksaan berkala Sekolah/Madrasah
 Pendanaan kegiatan penjaringan
 Menugaskan Puskesmas untuk
kesehatan peserta didik dibiayai oleh
melaksanakan kegiatan penjaringan anggaran Kabupaten / Kota
kesehatan di wilayah kerjanya
 Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan
TABEL PEMBAGIAN TUGAS TIM PELAKSANA PERJARINGAN
KESEHATAN BERDASARKAN KEGIATAN

Dokter
Kepala Penanggung
Kepala Tim tenaga Guru kecil/ Kader Orang
No Kegiatan puskes
sekolah kesehatan UKS Kesehatan tua Jawab
mas
Remaja
1 Data peserta didik √ Sekolah
2 Koordinasi pelaksanaan: Sekolah
menyepakati tempat, waktu dan
penyediaan form informed √ √ √ √ √
consent, kuesioner dan form
pemeriksaan
3 Koordinasi teknis pelaksanaan Puskesmas
penjaringan/ pemeriksaan √ √ √ √ √
berkala
4 Menyediakan alat pemeriksaan √ √ Puskesmas

5 Informed Consent peserta didik Sekolah


dan orangtua peserta didik √ √ √

6 Pelaksanaan Penjaringan Puskesmas


√ √ √
Kesehatan
7 Umpan balik hasil pemeriksaan Puskesmas
√ √
ke sekolah
8 Umpan balik hasil pemeriksaan Sekolah
√ √ √
ke orang tua
9 Tatalaksana rujukan √ √ √ √ √ Puskesmas
DEFINISI OPERASIONAL

 Sekolah yang mendapatkan penjaringan kesehatan bagi Peserta Didik kelas 1 SD/MI, 7
SMP/MTs dan 10/SMA/SMK/MA di suatu wilayah kerja dalam satu tahun

Contoh Perhitungan:

Jan 2015 Juli 2015 Des 2015


Pusk TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 Des
2016
Tahun Ajaran 2015/ 2016 Tahun Ajaran 2015/ 2016
A 100 100 100 100 100
Jan 2016 Des 2016
Juli 2016 % % % % %
B 60% 100 100 100 100
Tahun Ajaran 2015/ 2016 Tahun Ajaran 2016/2017 % % % %

Jumlah Sekolah yang mendapatkan penjaringan


kesehatan peserta didik kelas 1 SD/MI, 7 SMP/MTs
Presentase Sekolah yang dan 10 SMA/MA/SMK di suatu wilayah dalam
mendapatkan pelayanan tahun ajaran 2015 - 2016
= x 100%
penjaringan kesehatan
untuk peserta didik kelas 1, jumlah seluruh Sekolah di satu
7 dan 10 tahun 2016 wilayah dalam tahun 2016
Tabel Sarana dan Pra sarana Penjaringan dan Pemeriksaan
Kesehatan
No Sarana Fungsi
1 Ruangan untuk pemeriksaan Tempat pemeriksaan
2 Meja dan kursi pemeriksaan Tempat pemeriksaan
3 Formulir lembar persetujuan Bukti persetujuan pemeriksaan
4 Kuesioner Dokumentasi riwayat kesehatan, status imunisasi,
kesehatan mental, intelegensia, perilaku berisiko

5 Formulir Pencatatan Hasil Penjaringan/ Dokumentasi hasil pemeriksaan untuk peserta didik
pemeriksaan berkala/ Buku rapor kesehatanku

6 Formulir rekapitulasi hasil penjaringan Dokumentasi hasil pemeriksaan untuk puskesmas


kesehatan untuk Puskesmas

7 Formulir Pelaporan Penjaringan Kesehatan dari Dokumentasi hasil kegiatan penjaringan kesehatan yang
Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kab/Kota dilakukan oleh Puskesmas

8 Formulir Rujukan Surat pengantar rujukan peserta didik


9 Form umpan balik hasil penjaringan kesehatan Dokumentasi hasil pemeriksaan untuk sekolah
untuk sekolah
10 UKS KIT Pemeriksaan status gizi, tanda vital, pemeriksaan
penglihatan, pemeriksaan pendengaran

11 UKGS Kit Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut


ALUR PELAKSANAAN PENJARINGAN KESEHATAN &
PEMERIKSAAN BERKALA
Pra Penjaringan/ pemeriksaan berkala

1. Penjelasan penjaringan kesehatan


2. Pembagian formulir informed consent
3. Pembagian kuesioner riwayat kesehatan, imunisasi, gaya
hidup, kesehatan mental, kesehatan intelegensia, kesehatan
reproduksi

Guru dan Kader Kesehatan Tenaga Kesehatan I Tenaga Guru Penjaskes Tenaga Kesehatan III
Kesehatan II

1. Pengumpulan informed 1. Pemeriksaan tanda 1. Pemeriksaan 1. Mencatatkan hasil


consent vital 1. Pemeriksaan kebugaran pemeriksaan ke
2. Pengumpulan 2. Pemeriksaan mata kesehatan gigi 2. Menyimpulkan dalam format
kuesioner/buku rapor 3. Pemeriksaan telinga, 2. Menyimpulkan hasil pemeriksaan rekapitulasi
kesehatanku hidung, tenggorok hasil 3. Mencatatkan penjaringan
3. Penilaian skoring gaya 4. Menyimpulkan hasil pemeriksaan hasil kesehatan peserta
hidup, kesehatan pemeriksaan 3. Mencatatkan pemeriksaan, didik
reproduksi, kesehatan (kebersihan pribadi, hasil kesimpulan dan 2. Membuat surat
intelegensia dan kesehatan gizi, tanda vital, mata pemeriksaan, tindak lanjut pada rujukan bagi hasil
mental emosional dan THT) kesimpulan dan formulir penjaringan yang
4. Pemeriksaan kebersihan diri 5. Mencatatkan hasil tindak lanjut pemeriksaan / memerlukan
5. Pengukuran TB dan BB pemeriksaan, pada formulir buku rapor rujukan
6. Mencatatkan hasil kesimpulan dan tindak pemeriksaan / kesehatanku 3. Membuat umpan
pemeriksaan pada formulir lanjut pada formulir buku rapor balik ke sekolah
pemeriksaan / buku rapor pemeriksaan / buku kesehatanku tertulis berupa
rapor kesehatanku
Tindak lanjut hasil penjaringan
kesehatanku kesehatan: rekapitulasi hasil
1. Tatalaksana rujukan peserta didik penjaringan
2. Penyuluhan kesehatan
3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat
4. Laporan ke Dinas Kesehatan
INFORMED CONSENT

 Merupakan sebuah kesepakatan atas tindakan/ pelayanan kesehatan yang


akan dilakukan oleh tenaga kesehatan kepada masyarakat, setelah
sebelumnya tenaga kesehatan memberikan informasi, komunikasi kepada
masyarakat tersebut.
 Dalam kegiatan penjaringan kesehatan, yang akan diperiksa adalah peserta
didik yang termasuk dalam kategori anak. persetujuan untuk penjaringan
kesehatan peserta didik, informasi dan kesepakatan diberikan oleh orang
tua/wali.
 Dokumentasi informed consent bisa masal atau perorangan. Dokumentasi
informed consent disimpan oleh sekolah. Bagi orang tua peserta didik yang
menolak penjaringan kesehatan/pemeriksaan berkala di sekolah, untuk
melampirkan hasil pemeriksaan kesehatan siswa yang dilakukan di luar
sekolah
anak usia dibawah 10 tahun atau
kurang dari 4 SD/MI pengisian kuesioner pemeriksaan
kesehatan membutuhkan
pendampingan orang tua/guru.
usia sekolah dengan disabilitas

1. Pemeriksaan Riwayat Kesehatan Peserta Didik


• Pemeriksaan riwayat kesehatan peserta didik meliputi pengisian kuesioner terkait jenis
gejala/kejadian terkait kesehatan yang pernah diderita oleh peserta didik
• Peserta didik yang memiliki riwayat kesehatan tertentu memiliki kemungkinan memiliki
penyakit tertentu yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan peserta didik
mengakibatkan kesakitan dan mengganggu proses belajar pada masa yang akan datang.
• Keterangan riwayat kesehatan peserta didik dapat digunakan oleh petugas kesehatan
untuk membantu petugas kesehatan dalam menentukan diagnose penyakit maupun
pengobatan bagi peserta didik. Pemeriksaan riwayat kesehatan peserta didik dilakukan
pada peserta didik
Riwayat Kesehatan Anak
pada buku Raport
Kesehatanku
• Pemeriksaan riwayat kesehatan keluarga
dilaksanakan untuk mendeteksi risiko masalah
kesehatan peserta didik berdasarkan penyakit
yang mungkin diturunkan/terkait
kebiasaan/gaya hidup di keluarga/penyakit
menular yang diderita keluarga.
• Keterangan riwayat kesehatan keluarga peserta
2. Riwayat
didik dapat pula digunakan oleh petugas
Kesehatan
kesehatan untuk membantu petugas kesehatan
Keluarga
dalam menentukan diagnose penyakit maupun
pengobatan bagi peserta didik.
• Jenis pemeriksaan riwayat kesehatan keluarga
sebagai berikut : TBC, DM, Hepatitis, Asma,
Penyakit Jantung, Stroke, Obesitas, Tekanan
Darah Tinggi, Kanker/Tumor ganas, Anemia,
Thalasemia, Hemofilia,
Riwayat Kesehatan
Keluarga pada buku
Raport Kesehatanku
• Penilaian status imunisasi meliputi
jenis imunisasi yang diberikan melalui
program imunisasi lanjutan yaitu
Bulan Imunisasi Anak Sekolah, salah
3. satunya terkait program TT 5 dosis
Penilaian (long life)
Status
Imunisasi • Pemeriksaan status imunisasi
dilakukan pada peserta didik untuk
mengetahui status imunisasi peserta
didik atas imunisasi DT, Campak dan
Td
Penilaian Status
Imunisasi pada buku
Raport Kesehatanku
• Pemeriksaan gaya hidup bertujuan
untuk mendeteksi perilaku, kebiasaan
atau keterpaparan anak terhadap hal
yang dapat berisiko pada kesehatan
• Pemeriksaan ini meliputi pengisian
kuesioner terkait pola sarapan, jajan
di sekolah, risiko merokok , risiko
4.
minum minuman beralkohol, risiko
Pemeriksaan
penyalahgunaan narkotika,
Gaya Hidup
psikotropika dan zat adiktif lainnya
(NAPZA).
• Peserta didik yang memiliki gaya
hidup yang tidak sehat secara tidak
langsung dapat mengakibatkan
kesakitan dan mengganggu proses
belajar.
Pemeriksaan Gaya
Hidup pada buku Raport
Kesehatanku
5. Pemeriksaan Kesehatan Mental Emosional
• Untuk mendeteksi secara dini adanya masalah mental emosional pada peserta didik
• Membantu guru dalam mengenal tingkat kesulitan dan kekuatan pada anak peserta
didik
• Membantu guru dalam mengenal permasalahan emosi yang dihadapi oleh peserta
didik sehingga guru dapat lebih dini memberikan intervensi positif dan dapat
membantu guru dalam memberikan metode pengajaran. Sebagai bahan tindak
lanjut bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas peserta didik. Sehingga diharapkan
prestasi siswa di sekolah dapat meningkat.
Pencacatan Pemeriksaan
Kesehatan Mental
Emosional pada buku
Raport Kesehatanku
•Tujuan pemeriksaan kesehatan inteligensia adalah
suatu upaya untuk:
• Mengembangkan upaya untuk meningkatan
kualitas hasil dari proses belajar mengajar
pada peserta didik
• Memberi masukan pada orangtua dan guru
mengenai dukungan dan bimbingan yang
6. sesuai dengan potensi kecerdasan dan cara
Pemeriksaan belajar yang dimiliki oleh peserta didik
Kesehatan • Menemukan secara dini adanya potensi
Intelegensia hambatan belajar pada peserta didik, agar
dapat dilakukan tindakan intervensi segera
• Melalui pemeriksaan kesehatan intelegensia dapat
diketahui tipe belajar anak (visual, auditorik,
kinestetik) dan modalitas belajar anak (dominansi
otak kiri dan atau kanan) sehingga orang tua dan
guru dapat menindaklanjuti untuk memaksimalkaan
potensi belajar anak
Pencacatan Pemeriksaan
Kesehatan Intelegensia
pada buku Raport
Kesehatanku
•Pemeriksaan kesehatan reproduksi
dalam penjaringan kesehatan dan
pemeriksaan kesehatan berkala
7. dilakukan bertujuan untuk :
Pemeriksaan • Mendeteksi risiko terkait pubertas
kesehatan dan keluhannya
reproduksi
• Mendeteksi risiko kehamilan
• Mendeteksi risiko IMS
• Mendeteksi risiko kekerasan
Pencacatan Pemeriksaan
Kesehatan Reproduksi
pada buku Raport
Kesehatanku
PELAKSANAAN PENJARINGAN KESEHATAN DAN
PEMERIKSAAN BERKALA

• bertujuan untuk mendeteksi masalah


kesehatan yang jika tidak segera diobati
Pemeriksaan berisiko mengganggu proses belajar mengajar

Tanda Vital • Jenis pemeriksaan tanda vital yang dilakukan


antara lain suhu tubuh, tekanan darah,
frekuensi denyut nadi, frekuensi napas,
auskultasi jantung, auskultasi paru

• bertujuan untuk mendeteksi masalah gizi seperti


sangat kurus, kurus, gemuk, sangat gemuk/obesitas,

Pemeriksaan anemia, dll. Pemeriksaan status gizi dilakukan melalui


pengukuran antropometri dengan menggunakan
Indeks berat badan dan tinggi badan (BB/TB), indeks

Status Gizi tinggi badan berdasarkan umur (TB/U) dan


pemeriksaan kelopak mata bawah dalam, bibir, lidah
dan telapak tangan untuk mendeteksi dugaan anemia
gizi besi.
Pencacatan Pemeriksaan
Tanda Vital dan Status
Gizi (BB, TB, IMT, dan
TB/U) pada buku Raport
Kesehatanku
• bertujuan agar anak mempu
menjaga kebersihan diri
Pemeriksaan sehingga dapat
menghindarkan diri dari
Kebersihan penyakit diare, infeksi
saluran pernapasan,
Diri pneumonia (radang paru),
infeksi cacing, infeksi mata
dan penyakit kulit.
Pencacatan Pemeriksaan
Kebersihan Diri pada
buku Raport
Kesehatanku
• Tujuan pemeriksaan
penglihatan yaitu untuk
mendeteksi adanya penyakit
pada mata, gangguan
Pemeriksaan penglihatan
Kesehatan • Pemeriksaan kesehatan indera
Penglihatan penglihatan dilakukan melalui
pemeriksaan mata luar, tajam
penglihatan menggunakan
snellen chart atau kartu,
pemeriksaan buta warna
menggunakan buku ishihara
Pencacatan Pemeriksaan
Kesehatan Penglihatan
pada buku Raport
Kesehatanku
• bertujuan untuk
mendeteksi adanya
gangguan fungsi
pendengaran pada
peserta didik serta
Pemeriksaan menindaklanjuti hasil
Kesehatan pemeriksaan (bila
terdapat ada kelainan).
Indera • Pemeriksaan telinga
Pendengaran dilakukan melalui
pemeriksaan telinga luar
dan pemeriksaan fungsi
pendengaran
menggunakan tes berbisik
dan tes penala (tes rinne
dan tes weber)
Pencacatan Pemeriksaan
Kesehatan Pendengaran
pada buku Raport
Kesehatanku
• Tujuan pemeriksaan ini
untuk mengetahui
keadaan kesehatan gigi
dan mulut peserta didik,
yang akan digunakan
Pemeriksaan sebagai data untuk
Gigi dan menyusun perencanaan
dan pelaksanakan
Mulut program, memberikan
umpan balik kepada
sekolah dan orang tua
dan menindaklanjuti
atau merujuk hasil
pemeriksaan.
Pencacatan Pemeriksaan
Kesehatan Gigi dan
Mulut pada buku Raport
Kesehatanku
• Pemeriksaan kebugaran
jasmani dapat dilakukan pada
peserta didik SD/MI (kelas 4-
6), SMP/MTs, SMA/SMK/MA
dan sederajat. Tujuan
dilakukannya pemeriksaan
Pemeriksaan kebugaran jasmani yaitu
untuk mengetahui tingkat
Kebugaran kebugaran jasmani peserta
didik.
Jasmani • Pengukuran kebugaran
jasmani tidak dilakukan bagi
peserta didik di SLB karena
mereka memiliki hambatan
fisik dan atau psikologis
tergantung kedisabilitasannya
masing-masing.
Pencacatan Pemeriksaan
Kebugaran Jasmani pada
buku Raport
Kesehatanku
Jenis Pemeriksaan di SLB
Jenis Pemeriksaan Dilakukan pada peserta didik di

1a Riwayat Kesehatan Peserta Didik SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA

1b Penilaian Status Imunisasi SD/SDLB/MI

1c Riwayat Kesehatan Keluarga SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA

1d Pemeriksaan Gaya Hidup SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA

1e Kesehatan Reproduksi Mulai kelas 4 SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA

1f Kesehatan Mental SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA kecuali SLB C dan


F
1g Kesehatan Intelegensia SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA
Jenis Pemeriksaan Dilakukan pada peserta didik di

2a Tanda Vital SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA

2b Status Gizi SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA

2c Kebersihan Diri SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA

2d Kesehatan Indera Penglihatan SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, termasuk SLB-A

2e Kesehatan Indera Pendengaran SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, termasuk SLB-B

2f Pemeriksaan Gigi dan Mulut SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA

2g Pemeriksaan Pemakaian Alat SLB


Bantu
2h Pemeriksaan Kebugaran Jasmani Mulai kelas 4 SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/SMA, tidak dilakukan di SLB
Pokok Bahasan 5.

Tindak lanjut
pemantauan
tumbuh
kembang usia
sekolah dan
remaja
PENCATATAN

Tenaga kesehatan mencatatkan


Tenaga kesehatan memindahkan
hasil penjaringan kesehatan/
hasil penjaringan
pemeriksaan berkala ke dalam
kesehatan/pemeriksaan berkala
formulir penjaringan kesehatan/
dari Buku Rapor Kesehatanku ke
pemeriksaan berkala yang
Register Kegiatan Kesehatan Anak
terdapat dalam buku Rapor
di Sekolah
Kesehatanku
PELAPORAN
Sekolah
• Data yang diumpanbalikkan oleh puskesmas ke sekolah menggunakan Register Kegiatan
Kesehatan Anak di Sekolah (terlampir).

Dinas Kesehatan Kab/ Kota


• Tenaga kesehatan Puskesmas melaporkan cakupan penjaringan kesehatan/pemeriksaan
berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melalui Laporan Kegiatan Kesehatan Anak di
Sekolah (terlampir) atau laporan bulanan yang berlaku di wilayah kerja

Dinas Kesehatan Provinsi


• Laporan Hasil Penjaringan Puskesmas yang ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dianalisis dan direkapitulasi menggunakan Laporan Kegiatan Kesehatan
Anak di Sekolah di Kabupaten/ Kota dan hasilnya dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Provinsi.Dinas Kesehatan

Kementerian Kesehatan c.q Dit. Kesehatan Keluarga

• Provinsi melakukan rekapitulasi dan analisis semua laporan Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota yang ada di wilayah kerjanya menggunakan formulir Laporan Kegiatan
Kesehatan Anak di Sekolah di Provinsi, dan hasilnya disampaikan ke Kementerian Kesehatan
sebagai laporan.
Tindak Lanjut
Hasil Penjaringan Kesehatan dan
Pemeriksaan Berkala
Untuk peserta didik yang menghasilkan
kesimpulan hasil pemeriksaan yang
kurang baik maka tenaga kesehatan
puskesmas melakukan :
a. Memberikan surat pengantar rujukan ke
puskesmas untuk pemeriksaan lanjutan,
pengobatan dll
b. Puskesmas berkoordinasi dengan
sekolah pada daat umpan balik hasil
penjaringan kesehatan dan
pemeriksaan berkala, memberikan
saran rujukan ke Puskesmas untuk
peserta didik yang memerlukan.
Petugas Puskesmas meminta sekolah
untuk menginformasikan hasil
penjaringan kesehatan dan
pemeriksaan berkala ke orang tua
peserta didik dan saran rujukan tindak
lanjut ke Puskesmas
Form laporan puskes ke
sekolah lamp 9
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai