Anda di halaman 1dari 25

RINGKASAN MATERI

CPNS
Materi UUD 45
Pendahuluan
• Persiapan pembentukan UUD 45 sudah dimulai sejak Jepang
menjajah Indonesia, dimana Jepang membentuk BPUPKI pada
tanggal 29 April 1945 dan dilantik tanggal 28 Mei 1945, diketuai
oleh Dr. KRT Rajiman Widyodiningrat dan RP Soeroso sebagai wakil,
dengan anggota sebanya 62 orang. Dalam perkembangan lebih
lanjut, pada tanggal 9 Agustus 1945 dibentuklah PPKI yang diketui
oleh Ir Soekarno dan anggotanya berjumlah 21 orang. PPKI yang
mengadakan beberapa kali sidang
• Sidang I, tanggal 18 Agustus 45, menghasilkan :
• Menetapkan dan mengesahkan UUD 45
• Memilih Presiden dan Wapres
• Sebelum terbentuknya MPR, kekuasaan Presiden untuk sementara
dibantu Komite Nasional
• Sidang II, tanggal 19 Agustus 1945, menghasilkan :
• Penetapan 12 kementrian
• Pembagian daearah RI menjadi 8 wilayah
• Sidang III, tanggal 22 Agustus 1945 membentuk :
• Komite Nasional
• Partai Nasional Indonesia
• Badan Keamanan rakyat

• UUD 45 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 45 kemudian naskah


resminya disiarkan dalam berita Republik Indonesia tahun II, No. 7 tahun
1946 yang terbit tanggal 15 Februari 1946.
• UUD yang pernah berlaku di Indonesia
• UUD 1945 (18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949)
• Konstitusi RIS 1949 ( 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950)
• UUDS 1950 (17 Agusutus 1950 – 5 Juli 1959)
• UUD 1945 masa Orde Lama ( 5 Juli 1959 – 11 Maret 1966)
• UUD 1945 masa Orde Baru (11 Maret 1966 – 21 Mei 1998)
• UUD 1945 masa Amandemen ( 21 Mei 1998 – sekarang)
• Pada awal penetapannya (sebelum amandemen) UUD 45
terdiri dari :
1. Pembukaan UUD 45
2. Batang tubuh , yang terdiri dari 16 bab, 37 pasal 49 ayat, 4
pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan.
3. Penjelasan

• Setelah dilakukan amandemen UUD 45 terdiri dari :


1. Pembukaan UUD 45
2. Batang tubuh, yang terdiri dari 21 bab, 73 pasal, 170 ayat,
3 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan.
3. Tanpa penjelasan
• Dalam perkembanganya dan sesuai dengan sifatnya yang
mengandung nilai yang umum dan lestari, UUD 45 telah
mengalamai perubahan/ amandemen sebayak 4 kali, yaitu :
• Ke 1, tanggal 14 -21 Oktober 1999, yang diamandemen : 5, 7, 9,
13, 14, 15, 17, 20 dan 21
• Ke 2, tanggal 7- 18 Agustus 2000, yang diamandemen : 18, 19, 20,
22, 25, 26, 27, 28, 30 dan 36
• Ke 3, tanggal 1- 9 Nopember 2001, yang diamandemen : 1, 3, 6,
11, 17, 23, dan 24
• Ke 4, tanggal 1- 11 Agustus 2002, yang diamandemen : 2, 6, 8, 11,
15, 23, 24, 29, 31, 32, 33, 34 dan 37
• Dasar pemikiran yang melatarbelakangi amandemen UUD 45
adalah :
1. Kekuasaan tertinggi di tangan MPR dan tidak adanya
check and balance
2. Kekuasaan presiden yang sangat besar
3. UUD 45 mengandung pasal yang sangat luwes sehingga
bisa multi tafsir
4. Kedudukan penjelasan sering diperlakukan seperti pasal-
pasal dalam batang tubuh.
• Dasar pemikiran yang melatarbelakangi amandemen UUD 45
adalah :
1. Kekuasaan tertinggi di tangan MPR dan tidak adanya
check and balance
2. Kekuasaan presiden yang sangat besar
3. UUD 45 mengandung pasal yang sangat luwes sehingga
bisa multi tafsir
4. Kedudukan penjelasan sering diperlakukan seperti pasal-
pasal dalam batang tubuh.
• Tujuan Amandemen (menurut Sekjen MPR tahun 2005),
Menyempurnakan aturan dasar mengenai :
1. Tatanan negara dalam mencapai tujuan nasional dan
memperkokoh NKRI
2. Pelaksanaan kedaulatan rakyat serta memperluas
pastisipasi rakyat
3. Kepastisn jaminan dan perlindungan HAM
4. Penyelenggaraan negara secara demokratis
5. Kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan
perkembangan jaman untuk mewujudkan kesejahteraan
sosial.
• Proses Amandemen.
• Mengacu pada pasal 92 Tatib MPR, pembuatan dan
perubahan perundangan melalui 4 tingkatan, yaitu :
• Pembicaraan tingkat I, pembahasan oleh BP MPR terhadap bahan
yang masuk dan hasilnya merupakan rancangan putusan
• Pembicaraan tingkat II, pembahasan rapat paripurna majelis yang
didahului dengan penjelasan pimpinan dan pemandangan umum
fraksi
• Pembicaraan tingkat III, pembahasan oleh komisi/ panitia Ad Hoc
• Pembicaraan tingkat IV, pem\ngambilan keputusan oleh rapat
paripurna majelis.

• Makna Alinea Pembukaan UUD 45
• Alinea I
• Mengadung dalil obyektif, penjajahan tidak sesuai dengan peri
kemanusian dan keadilan serta harus dihapuskan
• Mengandung dalil subyektif, aspirasi bangsa Indonesia untuk
membebaskan diri dari penjajahan.
• Alinea II
• Perjuanagn pergerakan Indonesia telah sampai pada saat yang
menentukan
• Momentum itu harus dimanfaatkan untuk menyatakan
kemerdekaan
• Bahwa kemerdekaan bukan tujuan akhir tetapi harus diwujudkan
• Alinea III
• Keyakinan bahwa kemerdekaan atas Ramat Alloh Yang Maha Kuasa
• Mengandung motivasi spiritual untuk berjuang dan mereka
• Aline IV
• Memuat tujuan negara
• Memuat dasar kerohanian (dasar negara Pancasila)
• Memuat politik negara (negara RI yang berkedaulatan rakyat)
• Menentukan adanya UUD negara (batang tubuh)
• Pokok Pikran dalam Pembukaan UUD 1945
• Pembukaan UUD 45 selain mempunyai makna yang sangat
dalam juga terdapat pokok pikiran yang meliputi suasana
kebatinan. Pokok pikiran tersebut mewujudkan cita hukum
(rechtsidee) yang menguasai hukum dasar. Pokok pikiran itu
jika dihubungkan dengan kelima sila dan tujuan nasional
bangsa Indonesia dapat dirumuskan GAMAPATUA ( sila Tiga,
lima, empat, satu, dan dua ) sebagai berikut :
No Tujuan Nasional Pokok Pikiran Pancasila
1 Melindungi Negara Persatuan Indonesia
segenap bangsa persatuan
Indonesia dan
seluruh tumpah
darah Indonesia
2 Memajukan Negara yang Keadilan sosial bagi
kesejahteraan berkeadilan seluruh rakyat Indonesia
umum sosial
3 Mencerdaskan Negara yang Kerakyatan yang dipimpin
kehidupan bangsa berkedaulatan oleh hikmat kebijaksaan
rakyat dalam permusyawaratan/
perwakilan
4 Ikut melaksnakan Negara yang Ketuhanan YME dan
ketertiban dunia berketuhanan Kemanusiaan yang adil dan
menurut dasar beradab
kemanusiaan
• Lembaga-lembaga Negara RI menurut UUD 45 Amandemen
• Lembaga negara dapat dikelompokan menjadi 3 bagian :
1. Lembaga legislatif, MPR, DPR dan DPD
2. Lembaga eksekutif Presiden dan KPU dan BPK (mandiri)
3. Lembaga yudikatif MA, MK dan KY
Majelis Permusyawaratan Rakyat
• Pasal 2 ayat 1 UUD 45 amandemen, menyebutkan bahwa MPR terdiri atas
anggota DPR dan DPD yang dipilih melalui pemilu. Pemilu anggota DPR
dan DPD diatur melalui UU pemilu No. 2 tahun 2008. Atas dasar pasal 2
ayat 1 jumlah anggota MPR didasarkan atas penjumlahan anggota DPR
dan DPD. Keanggotaaan MPR diresmikan dengan Kepres (Pasal 3 UU No.
22 tahun 2003). Jumlah anggota DPR sebanyak 550 orang dan jumlah
anggota DPD masing-masing propinsi sebanyak 4 orang dengan ketentuan
tidak lebih dari 1/3 anggota DPR. MPR sebagai lembaga permusyawaratan
rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara, sehingga ia bukan
sebagai lembaga tertinggi negara.
• Tugas dan wewenang MPR diatur dalam pasal 3 UUD 45 amandemen,
yaitu :
a. berwenang mengubah dan menetapkan UUD
b. melantik Presiden/ Wapres
c. memberhentikan Presiden/ Wapres menurut UUD
d. Tugas dan wewenang selengkapnya diatur dalam UU No. 22 tahun
2003
• Presiden
• Persyaratan untuk menjadi presiden dapat dilihat dalam beberapa
ketentuan UUD 45, yaitu :
a. warga negara Indonesia sejak lahir dan tidak menerima
kewarganegaraan lain (pasal 6(1) UUD 45)
b. tidak pernah menghianati negara (pasal 6 (1) UUD 45)
c. mampu secara jasmani dan rohani melaksanakan tugas (pasal
6 (1) UUD 45)
d. dipilih dalam satu pasangan secara langsung (pasal 6 (1) UUD
45)
e. diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik
peserta pemilu (pasal 6 (2) UUD 45)
Persyaratan lebih lengkap diatur dalam UU No. 23 tahun 2003.
Presiden/ Wapres memegang jabatannya selama lima tahun dan
sesudahnya dapat dipilih kembali untuk jabatan yang sama, hanya
untuk satu kali masa jabatan (pasal 7 UUD 45)
Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD, yang dalam
melakukan kewajibannya dibantu oleh satu orang Wapres (pasal 4 UUD 45).
Kekuasaan Presiden dalam UUD 45 meliputi :
1. membuat UU bersama DPR (pasal 5 (1) dan 20 UUD 45)
2. menetapkan peraturan pemerintah (pasal 5 (2) UUD 45)
3. memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan darat, laut dan udara (pasal 10
UUD 45)
4. menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara
lain dengan persetujuan DPR (pasal 11 UUD 45)
5. menyatakan keadaan bahaya (pasal 12 UUD 45)
6. mengangkat dan menerima duta dan kónsul dengan memperhatikan
pertimbangan DPR (pasal 13 UUD)
7. memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA
(pasal 14 UUD 45)
8. memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR
(pasal 14 (2) UUD 45)
9. memberi gelar , tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan (pasal 15 UUD
45)
10. membentuk Dewan Pertimbangan yang bertugas memberi nasihat dan
pertimbangan kepada Presiden (pasal 16 UUD 45)
11. mengangkat dan memberhentikan menteri (pasal 17 UUD 45)
12. mengajukan RUU APBN (pasal 23 UUD 45)
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
•Anggota DPR dipilih melalui pemilu (pasal 19 (1) UUD 45).
Susunan dan kedudukan anggota MPR, DPR, DPD dan DPRD
diatur dalam UU No. 22 tahun 2003.
• DPR memiliki tiga fungsí (pasal 20 (1) UUD 45), yaitu :
• Fungsi legislasi, fungís membuat UU bersama Presiden
• Fungsi anggaran, yaitu fungsi penetapan anggaran
pendapatan dan belanja negara yang diajukan Presiden.
• Fungsi pengawasan, yaitu fungsi pengawasan terhadap
pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan pemerintah
Selain itu anggota DPR juga dilengkapi dengan beberapa hak,
seperti :
• hak interpelasi
• hak angket pasal 20A (2) UUD 45
• hak menyatakan pendapat
• hak mengajukan pertanyaan
• hak menyampaikan usul dan pendapatpsl 20A (3) UUD 45
• hak imunitas
Badan Pemeriksa Keuangan
• BPK merupakan lembaga negara yang bebas dan
mandiri dengan tugas khusus memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara (pasal 23 E (1)). Kedudukan BPK bebas
dan mandiri berarti terlepas dari pengaruh dan
kekuasaan pemerintah, Namun ia bukan badan
yang berdiri diatas pemerintah. Hasil
pemeriksaan yang dilakukan BPK diserahkan
lepada DPR, DPD dan DPRD sesuai dengan
kewenanganya (pasal 23 E (2) UUD 45)
Mahkamah Agung
• MA merupakan lembaga negara yang memegang
kekuasaan kehakiman di samping sebuah MK
(pasal 24 (2) UUD 45). Dalam melaksanaan
kekuasaanya MA membawahi beberapa macam
lingkungan peradilan seperti :
• Peradilan Umum
• Peradilan Agama
• Peradilan Militer
• Peradilan Tata Usaha Negara
• Kekuasaan MA merupakan kekuasaan merdeka,
artinya bebas dari pengaruh pemerintah dan
lembaga negara lainnya
• Sebagai lembaga yudikatif MA memiliki kekuasaan (UU No. 14 tahun
1985) :
• Memeriksa dan memutus :
1) permohonan kasasi
2) sengketa tentang kewenangan mengadili
3) Permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
• Memberi pertimbangan hukum baik diminta atau tidak
kepada lembaga tinggi negara
• Memberi nasihat hukum kepada Presiden selaku kepala
negara dalam pemberian atau penolakan grasi
• Menguji secara materiil hanya terhadap peraturan per -UU-
an di bawah UU.
• Melaksanakan tugas dan kewenangan lain berdasarkan UU
Mahkamah Konstitusi
• MK mempunyai 9 orang anggota hakim konstitusi yang
ditetapkan dengan keputusan Presiden. Hakim konstitusi
hanya dapat dikenakan tindakan kepolisian atas perintah
Jaksa Agung setelah mendapat persetujuan tertulis dari
Presiden, kecuali :
• Tertangkap tangan melakukan tindak pidana
• Berdasarkan bukti permulaan yang cukup disangka
• Wewenang MK sesuai UU No. 24 tahun 2003
• Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusanya
bersifat final
• Menguji UU terhadap UUD
• Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan UUD
• Memutus pembubaran partai politik
• Memutus perselisihan hasil pemilu
• DPD
• Dipilih melalui pemilu dari setiap propinsi (4 orang). DPD
merupakan wakil-wakil tiap propinsi, oleh karena itu ia
berdomisili di daerah pemilihannya dan selama
bersidang bertempat tinggal di ibu kota negara (pasal 22
D UUD 45)
• Wewenang DPD
• Mengajukan kepada DPR RUU yang berkaitan dengan OTODA,
hubungan pusat dan daerah, pemekaran dan pembentukan
daerah
• Ikut membahas RUU yang berkaitan dengan no. 1
• Memberikan pertimbnagan kepada DPR atas RUU APBN dan
RUU yang berkaiatan dengan pajak, pendidikan dan agama
• Melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan UU yang
berkaitan dengan no. 1
• Komisi Yudisial
• Adalah lembaga yang mandiri yang dibentuk oleh
Presiden dengan persetujuan DPR (pasal 24 B (3) UUD
45). Anggota KY harus mempunyai pengetahuan dan
pengalaman di bidang hukum serta memiliki integitras
dan kepribadian yang tidak tercela (pasal 24 B (2) UUD
45).
• Komisi Yudisial berwenang :
• Mengusulkan pengangkatan hakim agung
• Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran
martabat dan perilaku hakim (pasal 24 B (1) UUD
45)

Anda mungkin juga menyukai