Anda di halaman 1dari 29

BIOLOGI

NAMA-NAMA KELOMPOK 3:
Anantha Restu Permana 06
Ayu Riastini 12
Diliani Permana 18
Hendrawan Apriliyan 28
Ika Aristya 30
Trisna Dewi 42
Wahyu Putra 43
GAMETOGENESIS

SPERMATOGENESIS OOGENESIS
GAMETOGENESIS adalah proses
pembentukan gamet atau sel
kelamin. Sel gamet terdiri dari gamet
jantan (spermatozoa) yang dihasilkan
di testis dan gamet betina (ovum)
yang dihasilkan di ovarium. Terdapat
dua jenis proses pembelahan sel
yaitu mitosis dan meiosis.
1. Mitosis, yaitu pembelahan sel
dari induk menjadi 2 anakan tetapi
tidak terjadi reduksi kromosom,
contoh apabila ada sel tubuh kita
yang rusak maka akan terjadi
proses penggantian dengan sel
baru melalui proses pembelahan
mitosis.
2. Meiosis, yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2
anakan dengan adanya reduksi kromosom. contohnya
pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama
dalam proses reproduksi manusia. Pada pembelahan mitosis
menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama
persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23
pasang/46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah
kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23
kromosom.
Gametogenesis terdiri 4 tahap : perbanyakan, pertumbuhan,
pematangan dan perubahan bentuk. Gametogenesis ada dua
yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
SPERMATOGENESIS

PENGERTIAN HORMON-
HORMON

ISTILAH DALAM PROSES


PROSES SPERMATOGENESIS
SPERMATOGENESIS DI TUBULUS
SEMINIFERUS
PENGERTIAN
Spermatogenesis adalah proses
pembentukan sel spermatozoa (tunggal:
spermatozoon) yang terjadi di organ kelamin
(gonad) jantan yaitu testis tepatnya di tubulus
seminiferus. Sel spermatozoa (sperma) yang
bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis
melewati sebuah proses kompleks.
Spermatogenesis mencakup pematangan sel
epitel germinal dengan melalui proses
pembelahan dan diferensiasi sel.
Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus
yang kemudian disimpan dalam epididimis.
Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar
sel germinal yang disebut spermatogonia
(jamak). Spermatogonia terletak di dua sampai
tiga lapis luar sel-sel epitel tubulus seminiferus.
Spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-
tahap perkembangan tertentu untuk
membentuk sperma.
Spermatositogenesis

ISTILAH DALAM
PROSES Spermiogenesis
SPERMATOGENESIS

Spermiasi
SPERMATOSITOGENESIS
(Spermatocytogenesis) adalah tahap awal
dari spermatogenesis yaitu peristiwa
pembelahan spermatogonium menjadi
spermatosit primer (mitosis), selanjutnya
spermatosit melanjutkan pembelahan secara
meiosis menjadi spermatosit sekunder dan
spermatid. Istilah ini biasa disingkat proses
pembelahan sel dari spermatogonium
menjadi spermatid.
SPERMIOGENESIS
(Spermiogensis) adalah peristiwa perubahan
spermatid menjadi sperma yang dewasa.
Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan
membutuhkan waktu selama 2 hari. Pada proses
spermiogenesis, terjadi beberapa proses penting:
1. Badan dan inti sel spermatid menjadi "kepala"
sperma.
2. Sebagian besar sitoplasma luruh dan diabsorpsi.
3. Terjadi juga pembentukan
leher, lempeng tengah dan ekor.
4. Kepala sperma diliputi akrosom.
SPERMIASI
(Spermiation) adalah peristiwa pelepasan
sperma matur dari sel sertoli ke lumen tubulus
seminiferus selanjutnya ke epididimidis. Sperma
belum memiliki kemampuan bergerak sendiri
(non-motil). Sperma non motil ini ditranspor
dalam cairan testicular hasil sekresi sel Sertoli dan
bergerak menuju epididimis karena kontraksi otot
peritubuler. Sperma baru mampu bergerak dalam
saluran epidimis namun pergerakan sperma
dalam saluran reproduksi pria bukan karena
motilitas sperma sendiri melainkan karena
kontraksi peristaltik otot saluran.
Proses spermatogenesis di tubulus seminiferus:

•Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma


(spermatogonia) yang berjumlah ribuan.
•Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis
membentuk spermatosit primer.
•Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis pertama
membentuk 2 spermatosit sekunder.
•Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis
kedua, menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid.
•Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang
yang bersifat haploid.
•Sperma yang matang akan menuju epididimis.
•Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari
Hormon - Hormon Yang Berperan Dalam
proses Spermatogenesis:
• Hormon FSH, yang berfungsi untuk merangsang
pembentukan sperma secara langsung. Serta
merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP
(Androgen Binding Protein) untuk memacu
spermatogonium untuk melakukan
spermatogenesis.
• Hormon LH, yang berfungsi merangsang sel
Leydig untuk memperoleh sekresi testosterone
(yaitu suatu hormone sex yang penting untuk
perkembangan sperma).
PENGERTIAN

TAHAPAN
OOGENESIS
OOGENESIS

HORMON-
HORMON
OOGENESIS
Oogenesis merupakan proses
pembentukan dan perkembangan
sel ovum. Berbeda dengan laki-laki,
wanita hanya mengeluarkan satu sel
telur (ovum) saja selama waktu
tertentu (siklus). Ovulasi pada
wanita berhubungan dengan siklus
yang dikontrol oleh hormon.
Pada manusia dan primate siklus
reproduksinya disebut siklus menstruasi.
Sedangkan pada mamalia lain disebut
estrus. Mesntruasi dapat diartikan
sebagai luruhnya ovum yang tidak dapat
dibuahi beserta lapisan dinding uterus
yang terjadi secara periodik. Darah
menstruasi sering disertai jaringan-
jaringan kecil yang bukan darah.
Penjelasan Mengenai Tahapan Oogenesis:

Pada masa pubertas, oosit primer mengadakan


pembelahan meiosis I menghasilkan satu sel oosit
sekunder yang besar dan satu sel badan kutub
pertama (polar body primer) yang lebih kecil.
Perbedaan bentuk ini disebabkan sel oosit sekunder
mengandung hampir semua sitoplasma dan kuning
telur, sedangkan sel badan kutub pertama hanya
terdiri dari nucleus saja. Oosit sekunder ini
mempunyai kromosom setengah kromosom oosit
primer yaitu 23 kromosom (haploid).
Dalam pembelahan meiosis II, oosit
sekunder membelah diri menghasilkan satu
sel ootid yang besar dan satu badan kutub
kedua (polar body sekunder) yang
mengandung hampir semua kuning telur dan
sitoplasma. Pada saat yang sama, badan
kutub pertama membelah diri menjadi dua
kutub. Selanjutnya ootid tumbuh menjadi sel
telur (ovum) yang mempunyai 23 kromosom
(haploid)
Sedangkan ketiga badan kutub kecil
hancur sehingga setiap oosit primer hanya
menghasilkan satu sel telur yang
fungsional. Sel telur (ovum) yang besar itu
mengandung sumber persediaan makanan,
ribosom, RNA, dan komponen – komponen
sitoplasma lain yang berperan dalam
perkembangan embrio. Sel telur yang
matang diselubungi oleh membrane
corona radiate dan zona pellusida.
Selama 28 hari sekali sel ovum
dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah
matang (mengalami peristiwa ovulasi).
Selama hidupnya seorang wanita hanya
dapat menghasilkan 400 buah sel ovum
setelah masa menopause yaitu
berhentinya seorang wanita untuk
menghasilkan sel ovum yang matang
Karena sudah tidak dihasilkannya
hormone, sehingga berhentinya siklus
menstruasi sekitra usia 45-50 tahun.
Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa
hormon yaitu :
• Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
• Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang
sekresi hormone LH.
• Hormon LH yang berfungsi merangsang
terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel
ovum).
• Hormon progesteron yang berfungsi untuk
menghambat sekresi FSH dan LH
Terimak

Anda mungkin juga menyukai