Anda di halaman 1dari 19

Konsep Dasar Terjadinya

Penyakit//Masalah Gizi
(Epidemiologi Gizi)
Alma Devira
1711222013
Secara umum masalah kurang gizi disebabkan oleh banyak faktor.
Pada tahun 1988 UNICEF telah mengembangkan kerangka konsep
makro, sebagai salah satu strategi untuk menanggulangi masalah
kurang gizi.
Penyebab langsung : Makanan dan penyakit Penyebab tidak langsung : Terdapat tiga
dapat secara langsung menyebabkan gizi penyebab tidak langsung yang menyebabkan
kurang. gizi kurang yaitu :
• Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan • Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap
makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan
mendapat cukup makanan tetapi sering menderita sakit, pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang
pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. cukup baik jumlah maupun mutu gizinya.
• Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan
mayarakat diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian,
dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang
dengan baik baik fisik, mental dan sosial.
• Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai.
Sistim pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat
menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan
kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang
membutuhkan.
Keadaan gizi meliputi proses penyediaan dan penggunaan gizi untuk
pertumbuhan,perkembangan, dan pemeliharaan serta aktifitas.
Keadaan kurang gizi dapat terjadidari beberapa akibat, yaitu
ketidakseimbangan asupan zat-zat gizi, faktor penyakitpencernaan,
absorsi dan penyakit infeksi.

Masalah gizi terbagi menjadi masalah gizi makro dan mikro. Masalah
gizi makroadalah masalah yang utamanya disebabkan kekurangan
atau ketidakseimbanganasupan energi dan protein.

Manifestasi dari masalah gizi makro bila terjadi padawanita usia


subur dan ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK) adalah
beratbadan bayi baru lahir yang rendah (BBLR). Bila terjadi pada
anak balita akanmengakibatkan marasmus, kwashiorkor atau
marasmic-kwashiorkor dan selanjutnyaakan terjadi gangguan
pertumbuhan pada anak usia sekolah
Konsep Dasar Timbulnya Penyakit
Tiga model konsep dasar terjadinya penyakit yang
dikenal dewasa ini ialah :

1. 1. Segitiga epidemiologi
2. 2. Jaring-jaring sebab akibat
3. 3. Roda
Jaring-jaring Sebab Akibat

…faktor 8
faktor 3
…faktor 9 faktor 1
faktor 4
…faktor 10
faktor 5 penyakit X
…faktor 11 faktor 2
faktor 6
…faktor 12 Model ini menunjukkan
bahwa perubahan dari salah
faktor 7 satu faktor akan mengubah
keseimbangan antara
mereka yang berakibat
bertambah atau
berkurangnya penyakit yang
bersangkutan.
Model ini menekankan bahwa suatu penyakit saling berkaitan
satu sama lain seperti jaring-jaring, sehingga untuk
menghentikannya, dapat dengan memutus salah satu rantai.
Contoh:
Kasus: tingginya kasus penyakit kulit pada kelompok pemulung dan
keluarganya terutama yang memulung sampah dari lokasi TPA
(Tempat Pembuangan Akhir)
Segitiga Epidemiologi

Induk semang (host)

Penyebab penyakit Lingkungan

Segitiga ini menjelaskan hubungan antara penyebab penyakit, induk semang, dan lingkungan.
Segitiga ini merupakan gambaran interaksi antara tiga
faktor yakni host (tuan rumah/penjamu), agent (faktor Kondisi tidak seimbangini sebenarnya berasal dari
penyebab), environment (lingkungan). Timbulnya keadaan normal (sehat) dimana terjadi keseimbangan
penyakit berkaitan dengan terjadinya antara ketiga faktor epidemiologi, seperti
ketidakseimbangan interaksi antara ketiga faktor ini. digambarkan pada gambar berikut.
Keterhubungan antara penjamu, agen, dan lingkungan
ini merupakan satu kesatuan dinamis yang berada
keseimbangan (equilibrium) pada seorang individu yang
sehat.

Selanjutnya sakit bisa terjadi jika


ada interaksi negatif atau yang
merugikan penjamu seperti gambar
berikut.
Contoh Penyakit Model Segitiga
Kasus Host Agen

• : Si A adalah • host pertama • penyebab flu


seorang anak yang adalah virus
sekolah. Pada terserang yang
musim hujan, penyakit flu termasuk
“A” terserang adalah si A dalam
penyakit flu kemudian kelompok
dan kemudian penyakitnya unsur
seluruh menular pada penyebab
anggota host-host biologis.
keluarga yang lain yaitu
dalam teman-teman
rumahnya dan sekolah dan
teman-teman anggota
sekelasnya di keluarga.
sekolah ikut
menderita flu.
Con’t

Environtment Terjadinya Penyakit

• lingkungan yang • virus flu tersebar


memiliki secara bebas di
pengaruh dalam udara sekitar
kasus ini adalah host dan dapat
lingkungan menyerang siapa
rumah, sekolah, saja yang
jalan raya dan tubuhnya
cuaca. mengalami
kekurangan daya
tahan.
Berdasarkan model segitiga, penyakit flu yang
menyerang “A” dapat terjadi akibat
ketidakseimbangan pada:

• daya tahan tubuh host tidak Agent • Cuaca hujan mengakibatkan tubuh host
memerlukan energi lebih untuk bertahan pada
sanggup melawan agent karena udara dingin sehingga membutuhkan asupan
kurang vitamin, kurang istirahat, yang lebih banyak dibanding ketika cuaca tidak
dan kurang minum air putih. • Populasi Agent penyakit (virus hujan. Hujan juga menyebabkan aktivitas
flu) meningkat karena kondisi terganggu, terjadi kekacauan pada aktivitas
kebiasaan merokok juga normal sehingga host membutuhkan energi lebih
menyebabkan sistem pernafasan cuaca yang mendukung dan untuk dapat beraktivitas. AC(air conditioner)
kering sehingga lebih mudah mudah masuk ke tubuh host yang terdapat di lingkungan rumah dan sekolah
jarang dibersihkan sehingga menjadi
terserang virus. karena kebiasaan tidak mencuci sumber/sarang virus flu.
tangan sebelum menjamah
makanan dan kontak dengan
penderita lain.
Host Lingkungan
Roda
Manusia (Inti Genetik)

Lingkungan Fisik Induk semang

Lingkungan sosial

Lingkungan Biologis

Seperti halnya model jaring-jaring sebab akibat, model roda


memerlukan identifikasi dari berbagai faktor yang berperan
dalam timbulnya penyakit dengan tidak begitu menekankan
pentingnya agen. Disini dipentingkan hubungan antara
manusia dengan lingkungan hidupnya.
Con’t
 Model roda digambarkan dengan lingkaran yang di dalamnya
terdapat lingkaran yang lebih kecil. Lingkaran yang besar
sebagai faktor eksternal dan lingkaran yang kecil sebagai faktor
internal.
 Faktor internalnya menyatakan bahwa suatu penyakit
disebabkan oleh adanya interaksi antara genetic dengan
lingkungannya. Faktor internal ini juga berkaitan dengan
kepribadian individu dimana kepribadian tertentu akan
meningkatkan resiko penyakit tertentu.
 Faktor eksternal pada model ini adalah lingkungan baik
lingkungan fisik, biologis dan sosial. faktor lingkungan selalu
mengalami pergeseran (tidak stabil) sehingga adaptasi yang
tidak tepat dapat mempengaruhi kesehatan host.
Contoh Penyakit Model
Roda
 Di sebuah kecamatan sentra kain tenun ikat, dilaporkan bahwa para wanita
penenunnya menderita kanker paru-paru dan kulit. Padahal sebelumnya tidak pernah
ditemukan kasus kanker di daerah tersebut.

Terjadinya kanker diketahui berasal Para wanita penenun dalam Lingkungan fisik (bahan kimia) dan
Penyebab Utama

Faktor Internal

Faktor Eksternal
dari bahan kimia berbahaya yang hubungan interaksinya dengan lingkungan sosial ekonomi.
terdapat dalam bahan pewarna kain lingkungan fisik (bahan kimia) dalam Pekerjaan tenun ikat adalah
seperti senyawaan benzena, upaya bekerja untuk kebutuhan kegiatan ekonomi para wanita
Naphtol, TRO, garam-garam ekonominya. Ketika bekerja tersebut yang dilakukan untuk
diazonium, belerang dan lain-lain. mereka melakukan kontak dengan memperoleh pendapatan. Menenun
Bahan-bahan tersebut bersifat bahan-bahan pewarna berbasis juga merupakan warisan budaya
karsinogenik dan masuk ke tubuh kimia untuk menghasilkan kain yang dari dahulu ditekuni wanita-
melalui pernafasan dan kontak tenun yang berwarna cerah dalam wanita Indonesia. Tetapi ternyata
langsung dengan kulit terutama kulit proses yang cepat. Terjadinya para orang-tua penenun tradisional
tangan. penyakit kanker juga karena mereka tidak menderita kanker.
tidak menggunakan alat pelindung
(masker dan sarung tangan) ketika
bekerja sehingga bahan kimia
mudah masuk ke dalam tubuh.
Ditambah dengan kurangnya
kesadaran dan daya tahan tubuh
yang rendah menyebabkan tubuh
mudah terkena penyakit.
Model roda terjadinya penyakit kanker paru-paru
dan kulit pada penenun kain tenun ikat :
Terjadinya kanker pada para penenun masa kini adalah karena
bergesernya (terjadi putaran) kondisi lingkungan dan kondisi internal.
Dahulu tidak ditemukan kejadian kanker pada para penenun karena
mereka mewarnai kain tenunnya dengan pewarna alamiah yang
berasal dari alam (tidak mengandung zat kimia berbahaya). Dari sisi
ekonomi, kebutuhan ekonomi saat ini juga meningkat dibanding
dahulu sehingga wanita-wanita juga ikut berjuang mendapatkan
penghasilan, salah satunya dengan menenun sesuai keterampilannya,
dan kebutuhan yang mendesak mendorong mereka untuk
menggunakan cara yang cepat dan mudah dibanding harus
menggunakan pewarnaan alamiah yang prosesnya sulit dan lama.
Kanker yang diderita saat ini merupakan hasil akumulasi zat-zat
karsinogenik yang masuk ke tubuh para penenun selama bertahun-
tahun dan baru muncul gejalanya setelah daya tahan tubuh sudah
tidak mampu membunuh sel-sel kanker. Daya tahan tubuh yang
melemah dapat disebabkan karena asupan gizi yang kurang atau
karena ketidaktahuan sehingga pola kerja yang tidak sehat dan
karena tidak dilakukan pengobatan (faktor kemiskinan dan perilaku).
 https://www.academia.edu/17305424/TUGAS_IV_EPIDE
MIOLOGI_LINGKUNGAN_-
_Konsep_Dasar_Timbulnya_Penyakit_Berdasarkan_Segiti
ga_Epidemiologi_dan_Model_Roda
 https://www.academia.edu/6023500/konsep_dasar_terjadi
nya_penyakit

Anda mungkin juga menyukai