Anda di halaman 1dari 21

ISPA & OBAT BATUK

Disusun Oleh:
Delena 17010012
Rifaldi Pahmi P. 17010054
Siti Herdiyanti 17010060
ISPA

“ ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) :penyakit


infeksi yang mengenai saluran pernafasan bagian atas
dan bawah yang disebabkan oleh masuknya kuman

berupa virus, bakteri, atau aspirasi substansi asing
yang menyerang organ pernafasan
Klasifikasi ISPA
1. Infeksi Saluran Pernafasan Atas
Terdiri dari:
• Sinusitis (peradangan pada mukosa sinus pranasal)
• Faringitis (peradangan pada mukosa faring dan sering meluas ke
jaringan sekitarnya)
• Laringitis (peradangan pada laring yang dapat menyebabkan suara
parau)
2. Infeksi Saluran Pernafasan Bawah, yaitu:
• Pneumonia. penyakit batuk pilek dengan dahak kental berwarna hijau
atau kuning disertai nafas sesak yang ditandai dengan dinding dada
bawah tertarik kedalam/nafas cepat 40-50 kali/permenit dan demam,
menggigil, suhu tubuh 400c
Tanda bahaya pada
anak golongan
umur < 2

kurang bisa minum


(kemampuan minumnya
menurun sampai kurang
dari setengah volume),
mendengkur, mengi,
demam, dan dingin.
Etiologi
ISPA disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk
ke saluran nafas. Penyebab lain adalah faktor
lingkungan rumah, seperti halnya pencemaran
udara dalam rumah, ventilasi rumah dan kepadatan
hunian rumah.

Fisiologi
Pernafasan/respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari
luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh serta
menghembuskann udara yang banyak mengandung karbon
dioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh
Batuk
Bersin
Serak
sakit tenggorok
sesak nafas
Tanda &
pernafasan yang cepat dan nafas yang berbunyi
penarikan dada ke dalam
Gejala ISPA
ANTIBIOTIK
OBAT
& TERAPI
PENUNJAN ISPA TERAPI
G
PENUNJANG

•Golongan Penicilin •Analgesik-Antipirerik


Antibiotik •Cefalosporin •Kortikosteroid
•Makrolida •Dekongestan
ANTIBIOTIK
Golongan
Amoxicilin
Penicilin
Merupakan derifat β-laktam
tertua yang memiliki aksi
bakterisidal dengan
mekanisme kerja: Indikasi: Infeksi saluran pernafasan bagian
menghambat sintesis bawah, bronkhitis akut dan kronis, pneumonia
dinding sel bakteri. dan Infeksi saluran pernafasan bagian atas,
tonsilitis pharingitis, sinusitis, laryngitis, otitis
media.
Kontraindkasi: Hipersensitif terhadap penisillin
Efek samping: Diare, skin rashes, dan
dyspepsia
Cefixime
Cefalospori
n
Merupakan derivat
Mekanisme Kerja:
β-laktam yang memiliki
Mengikat satu atau lebih penicillin-binding proteins
spektrum aktivitas
(PBP) yang menghambat transpeptidasi tahap
bervariasi tergantung
terakhir dari sintesis peptidoglikan di dinding sel generasinya. Pada
bakteri. generasi tiga memiliki
aktivitas yang paling
Indikasi: Otitis media yang disebabkan oleh H. luas di antara
influenzae, M. catarrhalis dan S. pyogenes, generasi yaitu
faringitis mencakup
Kontra indikasi: Pasien dengan riwayat Pseudominas
hipersensitivitas (alergi) pada Cefixime dan antibiotik aeruginosa, B. Fragilis.
golongan cephalosporin lainnya.
Efek Samping: Gangguan pencernaan termasuk
mual, muntah, dan diare
Makrolida Eritromisin

Mekanisme kerja: Menembus membran sel bakteri


Mekanisme Kerja: dan mengikat sub unit ribosom 50 S dan 70 S atau
Menghambat biosintesis dekat dengan area P atau donor tRNA sehingga
pengikatan tRNA ke area donor terhambat
protein bakteri dengan cara
mencegah peptidiltranferase
melekatkan peptidil dengan Indikasi: alternatif untuk pasien yang alergi
tRNA pada asam amino penisilin untuk pengobatan pneumonia, akne
berikutnya. vulgaris profilaksis diferi dan pertusis.
Kontraindkasi: penyakit Hati (garam estolat)
Efek samping: mual, muntah, nyeri perut, diare,
reaksi alergi, gangguan pendengaran.
TERAPI Paracetamol
Mekanisme kerja : Bekerja
PENUNJANG dengan cara mengurangi
produksi zat penyebab
peradangan, yaitu
prostaglandin. Dengan
Analgesik penurunan kadar prostaglandin
di dalam tubuh.
Indikasi : Meredakan rasa sakit dan demam.
Mekanisme kerja:
Kontraindikasi : memiliki riwayat alergi parasetamol,
Menghambat sintesis gangguan fungsi hati dan penyakit hati, gangguan
prostaglandins (PGs) fungsi ginjal, shock, overdois acetaminophen, gizi
ditempat yang sakit atau buruk.
trauma Efek samping : ruam atau pembengkakan,
hipotensi, kerusakan hati dan ginjal
Pseudoephedrine Dekongestan
Mekanisme kerja : Bekerja dengan cara Digunakan sebagai
menyempitkan pembuluh darah melalui terapi simptomatik
peningkatan stimulasi reseptor adrenergik alfa yang dapat diberikan
pada membran saluran pernapasan. Selain secara oral dan
itu, menstimulasi reseptor andrenergik beta yang topikal
dapat melegakan saluran pernapasan,
serta meningkat kan detak dan kontraksi otot
jantung
Indikasi : obat yang dapat digunakan untuk
mengatasi gejala hidung tersumbat pada kasus flu
atau pilek, serta penyakit pernapasan lainnya.
Efek samping : Gelisah, Mual dan muntah, Sulit
tidur, Sakit kepala
Dexamethasone
Kortikosteroid
Mekanisme kerja : bekerja dengan mengurangi
peradangan dan menurunkan sistem kekebalan Bekerja mengatur
tubuh, sama seperti steroid yang dihasilkan oleh mekanisme humoral
tubuh secara alami maupun seluler dari
Indikasi : Mengatasi peradangan, reaksi alergi, respon inflamasi
dan penyakit autoimun dengan cara meng
Efek samping : Nafsu makan meningkat, Berat hambat aktivasi dan
badan bertambah, Perubahan siklus menstruasi, infiltrasi eosinofil,
Gangguan tidur, Pusing, Sakit kepala, Sakit perut. basofil dan mast cell
ke tempat inflamasi
serta mengurangi
produksi dan
pelepasan faktor-
faktor inflamasi
BATUK ?
BATUK

“ BATUK merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran


pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi
tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir,

makanan, debu, asap dan sebagainya. Batuk akut merupakan
salah satu simptom yang utama dan dikeluhkan penderita di
praktik dokter.
PENGGOLONGAN OBAT
BATUK

ANTITUSIF

EKSPEKTORAN

MUKOLITIKA
Mekanisme Kerja antitusif : ANTITUSIF
menekan batuk dengan mengurangi
iritasi lokal pada reseptor iritan perifer. Obat yang bekerja
Contoh: Dekstrometorfan, Kodein, dll. pada susunan saraf
pusat, menekan
pusat batuk dan
Dekstrometorfan: Meringankan gejala- menaikan ambang
gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung rangsang batuk
tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk
Mekanisme Kerja: antitusif non
narkotik penekan batuk non
opiate yang bekerja secara
sentral dengan jalan
meningkatkan ambang
rangsang refleks batuk.
Efek Samping: Mengantuk, gangguan
pencernaan, gangguan psikomotor,
takikardia, aritmia, dan mulut kering.
Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan kerusakan hati.
EKSPEKTORAN Gliseryl Guaikolat

Pengobatan simptomatik
batuk yang produktif
Obat yag dapat membantu akibat alergi atau etiologi
mengeluarkan mukus dan lainnya.
bahan lain dari paru,
bronchi, dan trachea.
Mekanisme Kerja: Mencairkan mukus
Contoh obat: Gliseryl
yang kental dan dengan mudah dikeluarkan
Guaikolat, Asetilsistein
melalui batuk.
Efek Samping: Menyebabkan
mengantuk, pusing, mulut kering,
penglihatan kabur, muntah, keresahan,
insomnia dan takikardia.
Ambroxol
MUKOLITIK
Untuk penyakit saluran pernapasan aktif dan
kronis yang disertai dengan sekresi bronkial yang Mukolitika berdaya
abnormal, terutama dalam keadaan bronkitis mengurangi kekentalan
kronik, bronkitis asmatik, asma bronkial yang dahak dan
mengeluarkannya
memburuk.
melalui batuk.
Contoh obat:
Mekanisme Kerja: Memperlancar
Bromheksin dan
pengeluaran sekret yang kental dari
Ambroxol.
kelenjar mukosa dalam saluran
pernapasan sehingga melegakan
pernapasan.
Efek Samping: Gasintrostinal yang
ringan dan reaksi alergi.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai