Anda di halaman 1dari 26

MATERI INTI 3

KOMUNIKASI, ADVOKASI, DAN FASILITASI


TATALAKSANA ASUHAN MANDIRI
PEMANFAATAN TOGA DAN AKUPRESUR
BIODATA
• Nama : Yori Bittikaka, S.Si.Apt

• Tempat/Tgl lahir : Makale 5 Juli 1963

• N I P : 19630705199803 2 003

• Pangkat/Gol : Pembina, IVa

• Jabatan :
Kasie Pengelola Farmasi dan Perbekes,
UPTD Balai Pengelolola .Farmasi dan
Perbekes Dinkes Prov
Pengertian Komunikasi:
Banyak pengertin Komunikasi, dibawah ini akan dijelaskan
tentang komunikasi menurut beberapa para ahli,
antara lain:
• Menurut Rogers & O. Lawrence Kincaid:
Komunikasi merupakan suatu interaksi dimana
terdapat dua orang atau lebih yang sedang
membangun atau melakukan pertukaran informasi,
satu dengan yang lain, yang pada akhirnya akan tiba
dimana mereka saling memahami dan mengerti“.
• Menurut Everett M. Rogers,
Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada satu penerimaan atau
lebih dengan maksud mengubah tingkah laku mereka.
• Tujuan Melakukan Komunikasi:
• Secara umum, tujuan melakukan komunikasi
antara lain:
• Mengirimkan, memberikan, menyampaikan, atau
menyerahkan informasi
• Bertukar informasi, meminta
penjelasan/klarifikasi, memberi instruksi,
mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan
• Menyampaikan persepsi, memotivasi,
mengedukasi, memberi pilihan (konseling),
adopsi pesan, advokasi, dalam rangka
menawarkan sesuatu (barang, jasa, ide-ide).
• Secara spesifik, tujuan berkomunikasi adalah:
1. Membangun komitmen,
1. Membangun kerjasama,
2. Problem solving (pemecahan masalah),
3. Membangun Image/Citra
4. Mendukung proses pemasaran (Marketing
communication)
Model dan Proses Komunikasi:
• Model komunikasi satu langkah (one step
communication model),
• Cara komunikasi:
• Lisan atau tulisan,
• Langsung atau melalui media
Cara penyampaian pesan
• Pesan dari sender di“dressed-up/encoded”,
sesuai kebutuhan untuk penyampaian pesan,
disampaikan melalui saluran/media yang
tepat
• Penerima pesan (Receiver/audience) akan
men“decodes”/mengolah pesan agar dapat
dimengerti, sehingga pesan dapat diterima;
• Bila gagal mengolah pesan, maka pesan akan
ditolak, atau didiamkan
MODEL KOMUNIKASI DUA LANGKAH
(TWO STEPS COMMUNICATION MODEL KOMUNIKASI DUA LANGKAH
(TWO STEPS COMMUNICATION

• Memanfaatkan
intermediaries/perantara/pemberi
pengaruh/influencer.
• Intermediaries/perantara tersebut diharapkan
dapat memberi pengaruh pada target sasaran
untuk menerima pesan yang diberikan
• Keluarga, teman dekat/sahabat, tokoh
masyarakat dengan kriteria sebagai inovator atau
early adopters, lebih tepat untuk dimanfaatkan
sebagai perantara penyampaian pesan dari pada
memanfaatkan mass media.
Komunikasi Berantai
• Proses komunikasi berjalan, dari sender pertama
ke penerima pertama Dari penerima pertama
sebagai sender kedua diteruskan ke penerima
kedua; dari penerima kedua sebagai sender ke-3
diteruskan ke penerima ke-3, dan seterusnya.
• Kerugian proses komunikasi berantai adalah
terjadinya deviasi/distorsi’ penyimpangan pesan,
terutama bila proses komunikasi dilakukan secara
lisan, tanpa dilengkapi dengan dokumen tertulis
tentang isi dan maksud dari pesan yang akan
disampaikan, seperti: HO, peraga, catatan, dan
lainnya.
Komunikasi word of mouth dan peer to
peer communication,”gethok-tular”.
• Komunikasi ini berkembang di luar organisasi,
dalam hal ini puskesmas

• Dampak hasil komunikasi word of mouth, dari


mulut ke mulut, jauh lebih kuat dari pada cara
komunikasi biasa, terutama bila sumber berita
bukan dari organisasi.
• Menurut literatur, berita yang baik (satu
kepuasan) melalui word of mouth hanya akan
diteruskan kepada 7 (tujuh) orang saja,
sementara berita buruk (ketidak-
puasan/kekecewaan) disampaikan kepada 30
(tiga puluh) orang.

• Karenanya organisasi dalam hal ini puskesmas


harus mampu mengelola komunikasi word of
mouth yang terjadi di luar lingkungan
organisasi, melalui pemberian pelayanan yang
baik, tidak tercela, tidak mengecewakan.
Syarat para pihak dalam membangun
komunikasi:
a.Sesuai posisinya masing-masing, Sender dan Penerima
(Receiver) pesan, harus mempersiapkan/mengatur:
• Bahasa Tubuh/“Gestur”, mimik muka/”Ekspresi”, tatap
mata,
• Penataan emosi,
• Perhatikan kondisi psikologis partner bicara
• Perhatikan privacy dari partner komunikasi, bilamana
dipandang perlu.
• Perhatikan adat-istiadat, budaya, agama ,
• “Jaga” Intonasi suara, tutur kata, bahasa,
• Optimalkan fungsi ”panca indra” dalam berkomunikasi
b. Perlu persiapan pihak-pihak yang
berkomunikasi:
1. Cara komunikasi:
• Langsung lisan:
• Berhadapan tatap muka,
• Lewat media (Telepon,“video conference”, dan
lainnya)
• Tidak langsung, melalui:
• Tulisan: surat, dokumen, dan lainnya
• Media elektronik: sms, watch-up, e-mail, e-
RujukanR dll
2. Semuanya harus ditata dengan baik, sehingga
komunikasi menjadi “efektif”:
• Pesan yang disampaikan sender, dapat
diartikan penerima pesan, sama
• Pengambilan keputusan menjadi mudah,
cepat, tepat, dan dilanjutkan dengan tindakan,
sehingga tujuan berkomunikasi
tercapai/berhasil
• Perubahan perilaku sebagai tujuan
berkomunikasi, akan tercapai
DESKRIPSI SINGKAT
• Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Akupresur
adalah kegiatan individu/keluarga dalam kelompok
yang bertujuan untuk memelihara, mempertahankan,
menjaga, dan meningkatkan status kesehatan, serta
mencegah dan mengatasi gangguan kesehatan ringan
(Common diseases) secara mandiri; dari, oleh, dan
untuk Individu dan anggota keluarga di tingkat rumah
tangga,
• Penekanan pada upaya-upaya promotif dan
preventif.
• Untuk diterimanya konsep asuhan mandiri
pemanfaatan TOGA dan akupresur di
masyarakat dan diterapkannya dalam
kehidupan sehari-hari, diperlukan dukungan
puskesmas, melalui bimbingan,
pendampingan, pembinaan
berkesinambungan.
• Komunikasi yang efektif akan membantu petugas
terampil dalam bimbingan, pendampingan dan
pembinaan untuk dapat menyampaikan pesan
yang diharapkan merubah perilaku , mendukung
upaya perubahan perilaku masyarakat; dari
kondisi ketidak-peduliannya/ketidak-
mampuannya memelihara, mempertahankan,
menjaga, dan meningkatkan status kesehatan
serta ketergantungannya selalu kepada petugas
kesehatan dalam mengatasi masalah/gangguan
kesehatan ringan, menuju satu kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehatnya
secara mandiri,
• Advokasi adalah upaya atau proses yang
strategis dan terencana untuk mendapatkan
komitmen dan dukungan dari pihak-pihak
yang terkait (stakeholders). Fasilitasi
• Fasilitasi adalah proses sadar untuk
membantu sebuah kelompok sehingga dapat
berhasil melaksanakan tugas mereka sambil
tetap berhasil menjaga eksistensi kelompok
tersebut.

• TUJUAN PEMBELAJARAN
• Tujuan Umum:
• Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
melaksanakan komunikasi, advokasi, dan
fasilitasi asuhan mandiri pemanfaatan TOGA
dan akupresur.
• Tujuan Khusus
• Setelah mengikuti materi ini peserta mampu:
1. Melakukan komunikasi asuhan mandiri
pemanfaatan TOGA dan akupresur
2. Melakukan advokasi asuhan mandiri
pemanfaatan TOGA dan akupresur
3. Melakukan fasilitasi asuhan mandiri
pemanfaatan TOGA dan akupresur

Anda mungkin juga menyukai