Cara pembuatan
Kunyit setelah dikupas, diiris tipis-tipis, rebus hingga air menyusut menjadi
setengahnya, tambahkan asam kawak, gula merah kemudian diaduk-aduk. Diamkan
sampai hangat-hangat kuku.
Cara pemakaian
Minum ramuan kunyit asam diatas 7 hari sebelum haid sampai 3 hari selama haid.
Ramuan ini juga dapat ditambahkan kayu manis 1 jari sebagai penyedap/pengharum,
asam dan gula merah dapat ditambahkan sesuai selera.
2. Kelompok Usia Balita (1-5 tahun)
Cara pembuatan :
Bawang merah diiris menjadi 4 bagian, biji buah pala ditumbuk
sehingga menjadi seperti batu kerikil. Kemudian semua bahan
dicampur kedalam mangkok kecil dan ditutup, lalu dikukus selama 1
jam. Selanjutnya dilakukan penyaringan.
Cara pemakaian :
Hasil saringan diminum pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur.
3. KELOMPOK USIA SEKOLAH DAN REMAJA (6-18 THN)
Cara pembuatan :
Cengkeh dihaluskan
Cara pemakaian :
Cengkeh ditapal pada gigi yang sakit.
4. Kelompok Usia Kerja
a. Sakit Kepala Sebelah (Migren)
b. Nyeri Otot/Pegel Linu
Cara pembuatan :
Pegagan dan bawang putih yang sudah digeprek direbus dengan air
selama 10-15 menit.
Cara pemakaian :
Diminum selagi hangat, 3 kali 1 gelas sehari.
5. Kelompok Usia Lansia (>60 thn)
Ramuan
Bahan :
• lidah buaya ukuran sedang ½ pelepah
• Madu 1 sendok makan
• Air ½ gelas
Cara Pembuatan :
Daun lidah buaya dicuci dan dikupas.Isinya dipotong kecil-kecil, seduh
dengan ½ gelas air. Berikan 1 sendok makan madu. Ramuan dapat juga
diblender
Cara pemakaian :
Ramuan diminum 1 kali sehari, sampai BAB normal
CARA PEMBUATAN RAMUAN
1. Higyene sanitasi
a. Bahan Ramuan
• Cuci bersih seluruh bahan ramuan dengan air bersih dan mengalir
• Tiriskan bahan ramuan dengan wadah yang bersih
• Rajang bahan ramuan sesuai kebutuhan
b. Peralatan
• Peralatan yang digunakan harus bersih dan kering
• Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
• Cuci bersih dan keringkan peralatan setelah digunakan
• Simpan di dalam lemari perkakas
c. Peramu
• Kondisi fisik peramu harus dalam keadaan sehat
• Cuci tangan dengan cara yang benar sebelum meramu
• Gunakan masker, tutup kepala dan celemek
• Selalu cuci tangan setiap penggantian tahapan proses pembuatan
ramuan
2. Penyiapan Bahan Baku (simplisia)
a. Berwarna cerah.
b. Yang telah tua/masak sempurna dan dalam
keadaan segar, Buah tidak keriput. Kulit
batang tidak retak.
c. Pilih yang masih utuh dan tidak rusak
d. Tidak terserang hama dan yang tidak
bercendawan atau berjamur
e. Tidak memilih buah, daun, bunga, kulit umbi
yang telah berubah warna atau layu.
3. Penyiapan Alat
Jenis peralatan antara lain :
– Periuk (kuali) dari tanah liat atau panci dari bahan
gelas/kaca atau stainless steel.
– Pisau atau spatula/pengaduk yang terbuat dari
bahan kayu
– Saringan dari bahan plastik atau nilon
4. Cara Pembuatan
Beberapa teknik membuat ramuan, diantaranya:
• Infusa adalah proses penyarian terhadap
bahan ramuan dengan air pada suhu 90ᵒC
selama 15 menit. Umumnya untuk bahan
tanaman yang lunak. Contoh: daun, bunga
• Dekok adalah proses penyarian terhadap
bahan ramuan dengan air pada suhu 90ᵒC
selama 30 menit. Umumnya untuk bahan
tanaman yang keras. Contoh: akar, batang
• Ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat
yang dapat larut dari simplisia dengan pelarut
yang sesuai.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan
ramuan, diantaranya:
a. Jika merebus sebaiknya menggunakan api kecil.
b. Alat-alat yang digunakan harus bersih.
c. Biasanya dalam merebus simplisia herba, air disisakan
menjadi setengahnya.
d. Jika herba berupa teh atau simplisia yang harus
diseduh, maka menggunakan air dengan suhu 80
derajat.
e. Masukan bahan ramuan yang mengandung minyak
atsiri setelah mau diangkat dan ditutup, untuk
ramuan yang bentuk kayu dapat dimasukkan di awal
agar zat obat dapat keluar dengan maksimal.
5. Cara Penyajian
Cara penyajian ramuan, diantaranya:
a. Penyajian untuk dikonsumsi
1) Rebusan, disajikan dengan menyaring hasil rebusan kemudian cairan
sari diminum hangat-hangat
2) Seduhan, disajikan dengan mengendapkan bahan ramuan yang sudah
direndam air panas atau menyaringnya kemudian cairan sari diminum
hangat-hangat
3) Perasan, disajikan dengan meminum cairan sari dari bahan ramuan
yang diperas