Anda di halaman 1dari 54

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

PENGOBAT TRADISIONAL AKUPRESUR


BAGI PETUGAS KESEHATAN
Disampaikan pada
SOSIALISASI AKUPRESUR BAGI PETUGAS PUSKESMAS

Oleh
KASUBDIT YANKESTRAD EMPIRIS
TAHUN 2016
MATERI PAPARAN
1. BINWAS BATTRA AKUPRESUR BAGI
PETUGAS KESEHATAN
2. PEMBAGIAN PERAN DALAM BINWAS
YANKESTRAD
3. PEMBINAAN BATTRA AKUPRESUR
4. TATALAKSANA PENYELENGGARAAN
YANKESTRAD AKUPRESUR OLEH BATTRA

2
1. BINWAS BATTRA AKUPRESUR
BAGI PETUGAS KESEHATAN

3
TEORI BLUM
FISIK/NON FISIK
LINGKUNGAN
2

1 3
PERILAKU SEHAT YANKES

KEBIASAAN/ •AKSES/
KETERJANGKAUAN
GAYA HIDUP
4 • MUTU
SE- HARI2

KETURUNAN

•KUALITAS
•KUANTITAS GENETIK
4
TANTANGAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN DI MASA DEPAN
1. KESENJANGAN : 2. BEBAN GANDA PENYAKIT
- status kes. antar (Peny menular + peny
kelompok masyarakat degeneratif + mahalnya
biaya pelayanan kesehatan)
- tingkat sos-ek
masyarakat
- akses yankes antar wil.
- distribusi tenaga 3. GLOBALISASI
kesehatan (pasar bebas)

5
PELAYANAN KESEHATAN
(WHO)

MODERN MEDICINE TRADITIONAL MEDICINE

Istilah lain : Istilah lain :


 Komplementer
 Allophatic
 Alternatif
 Konvensional
 Non Konvensional
 Biomedisin
 Oriental Medicine
 Scientific medicine
 Holistik
 Western medicine  Alamiah
 Natural

6
BINWAS HATTRA AKUPRESUR
BAGI PETUGAS KESEHATAN MELIPUTI

1. 1. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


1.2. TAHAP DAN POLA PEMBINAAN

7
1. 1. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

8
1. BINWAS YANKESTRAD MELIPUTI : (1)

9
BINWAS YANKESTRAD MELIPUTI : (2)

10
BINWAS YANKESTRAD MELIPUTI : (3)

11
HASIL PENAPISAN
DI SP3T

•Membahayakan masyarakat
Terbukti aman & bermanfaat
•Tidak bermanfaat

Dpt terintegrasi Berkembang


ke dalam sistem tersendiri Dilarang
yankes formal di masyarakat

12
1.2. TAHAP DAN POLA PEMBINAAN

13
TAHAP PEMBINAAN YANKESTRAD
INTEGRASI
NORMATIF DLM SISTEM
FORMATIF YANKES
(Pola Intergrasi)
INFORMATIF •AMAN •TERBUKTI SCR ILMIAH
•MANFAAT (Bermanfaat, Aman dan
dapat dipertggjwbkan) DIKEMBANGKAN
•RASIONAL TERSENDIRI
(Uji Coba dlm •STANDAR BAKU (Pola Tersendiri)
RAMUAN Jar. Yankes) (Obat, Cara,Kurikulum,
•TRANSFE diklat, Fasilitas yankes
KETRAMPILAN RABALE
(skoring)

IZIN IZIN
•Standar masukan (tenaga,
WAJIB DAFTAR (Dinkes Kab/Kota) – sarana yg aman dan bersih
(Dinkes Kab/Kota) – STPT/SIPT serta dana)
STPT Standar proses: •Standar proses :
- Tindakan sesuai -Tindakan sesuai
Standar keluaran : dengan standard dengan standar
- Efek samping Standar keluaran: •Standard keluaran
- Komplikasi - Efek samping - Efek samping
- Kematian - Komplikasi 14 - Komplikasi
- Kematian - Kematian 14
-
POLA INTEGRASI POLA TERSENDIRI
POLA TOLERANSI RASIONAL, AMAN,
* RASIONAL AMAN
- DIAKUI KEBERADAAN BERMANFAAT, DAPAT
BERMANFAAT, SESUAI
- BELUM/TDK RASIONAL DIPERTANGGUNG
DG KAIDAH KEDOKTERAN
JAWABKAN
* KAIDAH TERSENDIRI

TERINTEGRASI
LIMITASI
DALAM YANNKES FORMAL
EFEK BERKEMBANG
SAMPING (KONVENSIONAL) TERSENDIRI

15
2. PEMBAGIAN PERAN DALAM
BINWAS YANKESTRAD

16
PEMBAGIAN PERAN
KEMKES BKTM/LKTM SP3T
SP3T
REGULATOR/
POLICY MAKER TUGAS 1. Melakukan Penapisan
Pemantauan, evaluasi dan 2. Menyelenggarakan
DINKES PROV yankestrad yankestrad dlm mendukung
•Koordinator Bin-was penapisan
Yankestrad di wil Provinsi FUNGSI 3. Sebagai simpul JID
•Registrasi tenaga a. Menyusun rencana 4. Menggali kearifan lokal
pemantauan evaluasi yg empiris untuk mengatasi
DINKES KAB/KOTA yankes tradkom masalah wilayah Provinsi
b. Pemantauan, evaluasi 5. Memberikan informasi
1.Membuat kebijakan Daerah yankes tradkom teknis kepada Dinkes
Kab/Kota mengacu Nasional c. Fasilitasi pengembangan Provinsi/Kab/Kota ttg
2. Mengusulkan pengkajian local & penerapan model dan keamanan dan manfaat
wisdom untuk diteliti metode yankes tradkom Yankestrad
pemerintah d. Fasilitasi rujukan 6. Memberikan pembekalan
penapisan yankes prinsip2 kerja yg aman
3. Memberikan perizinan kepada
tradkom serta sesuai dg kaidah2
hattra
e. Pemberian bimtek Bersih dan sehat kpd masya
4. Mendayagunakan hattra untuk f. Melaksanakan kemitraan /Battra atas permintaan
pelayanan promotif dan g. Melaksanakan urusan Dinkes Provinsi
preventif ketata usahaan
17
PERAN PUSKESMAS
1. PENDATAAN YANKESTRAD
2. BINWAS BATTRA, KUNJUNGAN LAPANGAN
2. MINIMAL 1TAHUN SEKALI
3. MENGUSULKAN PETUGAS PUSKESMAS
3. YANG AKAN DILATIH KE DINKES KAB/KOTA
4. MEMBERIKAN SURAT PENGANTAR BATTRA
UNTUK PENGURUSAN STPT/SIPT
5. MENGIRIMKAN LAPORAN SECARA
BERKALA KE DINKES KAB/KOTA
18
PERAN LINTAS SEKTOR(LS)
 1. BADAN POM
 2. KEMENTERIAN DALAM NEGRI
 3. KEMENTERIAN DIKBUD
 4. KEMENTERIAN AGAMA
5. KEJAKSAAN
6. KEMENTERIAN PERTANIAN,
7. KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF
8. SEKTOR SOSIAL
9. DLL
19
PERAN ORGANISASI PROFESI

20
PERAN ASOSIASI HATTRA

1. Melakukan binwas kepada anggotanya.


2. Memberikan rekomendasi kepada hattra
sejenis.
3. Menetapkan kode etik, standar profesi,
standar pelayanan
4. Menilai & meningkatkan kompetensi
anggotanya
5. Memberikan penghargaan /sanksi kepada
anggotanya
21
PERAN ASOSIASI HATTRA
6. Meningkatkan pemahaman anggota thd etika
profesi, tata nilai & peraturan terkait dg
yankestrad
7. Turut terlibat dalam melakukan penapisan thd
hattra/hattra asing yang metodenya sejenis
8. Menjadi mediator komunitas antar anggota
9. Memberikan mediasi dan advokasi kpd
anggotanya
10. Memberikan masukan kpd Kemkes terkait
peraturan yankestrad.

22
3. PEMBINAAN HATTRA
AKUPRESUR

23
A. PELAKSANAAN BINWAS AKUPRESUR
MELIPUTI :

1. INVENTARISASI SASARAN DG INSTRUMEN


2. JUMLAH PUSKESMAS MEMILIKI TENAGA
TERLATIH AKUPRESUR
3. PEMBINAAN THD BATTRA AKUPRESUR
4. PEMBINAAN THD FASILITAS ALAT, BAHAN
DAN TEGNOLOGI

24
INVENTARISASI
Inventarisasi yankestrad menggunakan instrumen
pengumpulan data kesehatan tradisional setiap awal
tahun, mencakup:
1.Jumlah Battra lokal dan battra asing
2.Jumlah dan jenis fasilitas yankestrad di masyarakat
3.Jumlah kunjungan yang memanfaatkan yankestrad
menurut jenis kelamin dan kelompok usia
4.Jumlah rujukan kunjungan hattra ke Puskesmas
5.Puskesmas yang sudah memiliki petugas terlatih
yankestrad akupresur (kab/kota)
25
KEGIATAN PEMBINAAN THD BATTRA
1. Menganjurkan battra untuk mendaftarkan diri ke
Dinkes Kab/Kota
2. Memberikan pengantar permohonan STPT bagi
hattra ke Dinkes Kab/Kota
3. Penyuluhan tentang tata cara perizinan dan
peraturan terkait lainnya
4. Kunjungan ke fasyankes trad
5. Penyelenggaraan sarasehan/KIE/bimbingan/
penyuluhan kepada hattra

26
PEMBINAAN THD FASILITAS &
PENGGUNAAN ALAT/BAHAN/TEKNOLOGI
1. Pembinaan keamanan penggunaan alat, bahan dan
teknologi yang digunakan sesuai peraturan yang
berlaku.
2. Pembinaan kebersihan fasilitas, sarana dan
prasarana sesuai prinsip-prinsip hygiene dan
sanitasi.
3. Penyuluhan tentang tata cara registrasi/perizinan
dan peraturan terkait lainnya
4. Pembinaan teknis yankestrad (akupresur) dapat
bekerjasama dengan organisasi profesi kesehatan
atau asosiasi hattra terkait.
27
B. DUKUNGAN KEBIJAKAN
1. KEBIJAKAN PEMBINAAN PEMERINTAH DAN
PEMERINTAH DAERAH
2. PENYIAPAN PETUGAS MELALUI PELATIHAN
MANAJEMEN DAN TEKNIS
3. FASILITASI, SOSIALISASI, ADVOKASI KEPADA
PEMERINTAH DAERAH, LS TERKAIT
4. KOORDINASI LP/LS
5. PENYEDIAAN JID PROGRAM YANKESTRAD
6. PEMBINAAN TEKNIS OLEH SP3T/BKTM/LKTM
7. PENGEMB MODEL YAN AKUPRESUR DI TKT KAB/KOTA
8. DUKUNGAN PEMBIAYAAN MEL ALUI APBN/ APBD/
SUMBER LAINNYA
28
C. INDIKATOR KEBERHASILAN
1. Tersedianya data hattra, diperbaharui setiap
tahun
2. Terdaftarnya seluruh hattra dan memiliki Surat
Terdaftar Pengobat Tradisional (STPT) dari Dinas
Kesehatan Kab/Kota setempat
1. Terlaksananya pembinaan terhadap hattra
(akupresur) yang ada di wilayah kerja Dinas
Kesehatan Kab/Kota secara berkala melalui forum
komunikasi, KIE, sarasehan, dll minimal 1x setahun
2. Adanya laporan kunjungan akupresur setiap bulan

29
D. SANKSI
Tindakan administrasi Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dapat berupa :
1. Teguran lisan berlaku 30 hari
2. Teguran tertulis berlaku 60 hari
3. Penghentian sementara kegiatan sampai
masalahnya selesai.
4. Pencabutan atau rekomendasi pencabutan
STPT

30
E. DAFTAR TILIK PEMBINAAN
HATTRA AKUPRESUR
Ada 3 ASPEK PENILAIAN :
1. ASPEK NON TEKNIS (Fasilitas, bahan, alat)
2. ASPEK MANAJEMEN (pencatatan dan
pelaporan)
3. ASPEK KLINIS (prosedur teknis pelayanan)

31
PENILAIAN KEPATUHAN
1. Pengisian nilai dalam daftar tilik :
 “Ya” bila kondisi yang diisyaratkan terpenuhi
 “Tidak” bila kondisi yang diisyaratkan tidak
terpenuhi
2. Penjumlahan nilai “Ya” sebagai nilai aktual.
3. Penilaian kepatuhan :
Nilai aktual x 100 %
Nilai harapan

32
4. TATALAKSANA
PENYELENGGARAAN
YANKESTRAD AKUPRESUR
OLEH HATTRA

33
A.PERSYARATAN FASILITAS PELAYANAN (1)

1. TEMPAT PELAYANAN AKUPRESUR :


a. TEMPAT TIDUR MEMENUHI HYGIENE DAN SANITASI
b. PEMBATAS/GORDYN MINIMAL 30 CM DARI LANTAI
c. MEJA/RAK TEMPAT ALAT BANTU
d. MEJA/RAK TEMPAT LETAK BARANG KLIEN
e. GANTUNGAN BAJU UNTUK KLIEN
f. PAPAN NAMA ( 60x90 cm, meliputi nama, nomor
STPT, no.asosiasi hattra, bahasa Indonesia, huruf latin)

34
PERSYARATAN FASILITAS PELAYANAN (2)
2. MEJA DAN KURSI
a. Meja kursi untuk praktisi
b. Kursi untuk klien
c. Kursi untuk ruang tunggu klien
3. PERALATAN PENCATAT DATA
a. Buku pendaftaran
b. Kartu Data Klien
c. Blanko laporan
d. Alat tulis
e. Tempat penyimpanan dokumentasi klien
35
PERSYARATAN FASILITAS PELAYANAN (3)

4. Bangunan praktik perorangan


a. Ruang tunggu, sesuai kebutuhan
b. Ruang pelayanan min 2x2,5 M,
c. Toilet, sesuai kebutuhan
5. Prasarana :
a. Cahaya cukup,
b. Ventilasi baik
c. Tersedia air bersih,
d. Tersedia tempat cuci tangan,
e. Tersedia tempat sampah,
f. Tersedia saluran pembuangan air
36
B. PERSYARATAN ALAT BANTU (1)
DAN
a. AlatBAHAN PENDUKUNG
bantu pijat sederhana berupa benda
tumpul terbuat dari kayu, batu, logam,
stainlesteel atau plastik yang tidak melukai
klien, alat bantu dicuci dengan antiseptik,
dilap dan dioles alkohol. Alat bantu disimpan
dalam tempat tertutup.
b. Bahan pendukung, berupa: krem, lotion, atau
minyak yang tidak menimbulkan gatal-gatal
atau iritasi, tidak kadaluwarsa

37
2. PERSYARATAN ALAT BANTU (2)
DAN
c. BAHAN
Handuk kecilPENDUKUNG
untuk lap tangan
d. Kain untuk menutup bagian tubuh klien
e. Sabun anti septik untuk cuci tangan
f. Mangkuk kecil untuk minyak atau bahan
pendukung lainnya

38
C. PERSYARATAN HATTRA AKUPRESUR
1. Terdaftar di Dinkes Kab/Kota dan STPT
2. Pakaian (sopan, bersih dari noda dan bau)
3. Kebersihan
-Tubuh :
badan dan pakaian bersih, tidak berbau
-Tangan :
kuku dipotong pendek, kuku dan jari tangan
bersih, cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan akupresur
39
4. ALUR PELAYANAN
1. Klien mendaftar di tempat pendaftaran
2. Klien menunggu giliran sesuai nomor urut
3. Klien menuju tempat pelayanan akupresur
4. Klien dipijat akupresur
5. Klien diberi saran dan jadwal kunjungan
berikutnya bila diperlukan
6. Klien menyelesaikan administrasi pelayanan

40
5. PENDAFTARAN DAN SELEKSI KLIEN
(1)
A. Pendaftaran
Mencatat identitas klien di buku pendaftaran
B. Seleksi layak klien dilakukan tindakan akupresur.
Klien yang tidak boleh dilayani :
1. Anak usia dibawah 2 tahun
2. Klien sedang berobat dengan obat pengencer darah
3. Klien diketahui menderita kelainan pembekuan darah
4. Luka bakar pada lokasi akupresur
5. Infeksi pada kulit, koreng pada lokasi akupresur
6. Penyakit menular : HIV –AIDS, hepatitis, tifus dan
lain-lain.
7. Kondisi umum klien yang sangat lemah dan penyakit
berat lainnya

41
5.PENDAFTARAN DAN SELEKSI KLIEN (2)

a. Klien yang tidak dapat dilayani dengan


akupresur berdasarkan seleksi klien,
dianjurkan memeriksakan diri ke Puskesmas
atau dokter terdekat
b. Untuk bumil, akupresur hanya untuk
perawatan payudara dan mengurangi
keluhan mual-muntah

42
6. PEMERIKSAAN KLIEN
* Klien dipersilahkan ke ruang pelayanan sesuai giliran
lalu diberikan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan, dan diminta persetujuannya.
Jika setuju, dilakukan pemeriksaan selanjutnya :
a. Cara pemeriksaan klien dilaksanakan sesuai dengan
teori 4 cara pemeriksaan terdiri dari pengamatan,
pendengaran dan penciuman / penghidu, wawancara,
perabaan
b. Data hasil pemeriksaan dipakai sebagai dasar untuk
menyimpulkan letak dan jenis gangguan kesehatan
klien
c. Hasil pemeriksaan dituliskan dalam form data klien

43
7. MENENTUKAN KESIMPULAN PEMERIKSAAN KLIEN

• Kesimpulan ditentukan berdasarkan hasil


pemeriksaan, meliputi : keluhan utama, letak
gangguan, jenis gangguan dan penyebab penyakit
• Hasil kesimpulan digunakan sebagai dasar dalam
merencanakan tindakan
• Hasil kesimpulan dituliskan dalam form data klien
• Penyebab timbulnya penyakit ditulis berdasarkan
ilmu akupresur

44
8. PERENCANAAN TINDAKAN AKUPRESUR
1. Rencana tindakan disusun berdasarkan teori
akupresur , meliputi :
a. Pemilihan jenis pemijatan
b. Pemilihan alat bantu dan bahan pendukung
c. Pemilihan titik-titik akupresur
d. Penentuan jenis rangsangan
e. Penentuan frekuensi dan jumlah kunjungan
2. Susunan rencana tindakan digunakan sebagai
dasar dalam melakukan terapi dan ditulis
pada form data klien
45
9. MELAKSANAKAN TINDAKAN
AKUPRESUR
a. Tindakan persiapan
- alat dan bahan disiapkan
- persiapan diri (cuci tangan)
- persiapan klien
b. Melakukan Pijat Akupresur
c. Tindakan pelaksanaan akupresur ditulis
d. dalam form data klien

46
10. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

a. Evaluasi hasil dengan menanyakan dan


mengamati keadaan klien. Jika timbul
masalah setelah pemijatan, cepat
dilakukan tindakan penanggulangan
atau jika perlu dikirim ke fasilitas
kesehatan lain yang sesuai.
b. Anjuran pola hidup sehat perlu diberikan
kepada klien sesuai dengan kebutuhan.

47
11. REAKSI PIJATAN
Setiap pemberian rangsangan terhadap titik pijat
akan memberikan reaksi terhadap:
a. Daerah sekitar titik tersebut
b. Daerah yang dilintasi oleh meridian titik tersebut
c. Organ yang mempunyai hubungan dengan titik
tersebut
Akupresur yang akan dilakukan harus
memperhitungkan secara cermat reaksi yang akan
ditimbulkan :
* reaksi penguatan (yang) atau
* reaksi melemahkan (yin)
48
Lama akupresur
Akupresur menguatkan (yang) dapat dilakukan
selama 30 kali tekanan atau putaran. Sedangkan
akupresur yang dilakukan lebih lama yaitu lebih dari 40
kali akan menimbulkan reaksi melemahkan (yin)
Arah Akupresur
Akupresur yang menimbulkan reaksi menguatkan
(yang) adalah akupresur yang mengikuti arah putaran
jarum jam atau searah dengan jalannya meridian.
Akupresur yang dilakukan sebaliknya, akan
menimbulkan reaksi melemahkan (yin)

49
12.PENCATATAN DAN PELAPORAN (1)
1. PENCATATAN
Pencatatan yang diperlukan pada yankestrad
akupresur meliputi :
a. Pencatatan klien, menjelaskan informasi ttg :
- Identitas klien (nama, umur, jenis kelamin,
alamat)
- Kunjungan klien baru dan kunjungan lama
- Keluhan klien
- Rencana tindakan akupresur
- Tindakan yang diberikan
- Keterangan (nasihat, anjuran atau
keterangan lain yang diperlukan)
50
12. PENCATATAN DAN PELAPORAN(2)

b. Sarana pencatatan
 - Catatan kunjungan pelayanan kesehatan
 tradisional setiap klien
 - Buku catatan/register setiap klien
 - Form pelaporan bulanan

51
PENCATATAN DAN PELAPORAN (3)
2. PELAPORAN
 Proses pelaporan dimulai dari pelayanan
kesehatan tradisional ke Puskesmas  Dinas
Kesehatan Kab/Kota secara berkala
 Dari Dinkes Kab/Kota ke Dinkes Provinsi secara
berkala
 Dari Dinkes Provinsi ke Kemkes secara berkala

52
MARI KITA
WUJUDKAN
YANKESTRAD
AKUPRESUR
YANG AMAN
DAN BERMANFAAT
DI PUSKESMAS

53
54

Anda mungkin juga menyukai