Refrat KB - Intan Sari
Refrat KB - Intan Sari
KELUARGA BERENCANA
OLEH : INTAN SARI 406181035
KONSELING KB EFEKTIF
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
Distribusi Pemilihan Metode KB pada Perempuan yang Pernah
Kawin Usia 15 – 49 Tahun
Menurut Kelompok Usia di Indonesia, 2010
EPIDEMIOLOGI
Distribusi Pemilihan Metode KB pada Perempuan yang Pernah Kawin Usia 15–
49 Tahundan Usia Melahirkan < 20 Tahun (Terlalu Muda) Menurut Provinsi di
Indonesia, 2010
EPIDEMIOLOGI
Distribusi Pemilihan Metode KB pada Perempuan yang Pernah Kawin 15 – 49
Tahundan Berusia Melahirkan >= 35 Tahun (terlalu tua) menurut Provinsi di
Indonesia, 2010
EPIDEMIOLOGI
Distribusi Pemilihan Metode KB pada Perempuan yang Pernah Kawin Usia 15
– 49 Tahun dan Jarak Anak < 2 Tahun (terlalu dekat) menurut Provinsi di
Indonesia, 2010
EPIDEMIOLOGI
Distribusi Pemilihan Metode KB pada Perempuan yang Pernah Kawin Usia 15
– 49 Tahundan Jumlah Anak > 3 (terlalu banyak) Menurut Provinsi di
Indonesia, 2010
PENGERTIAN KB
KONTRA = KONSEPSI =
melawan pembuahan
• Kondom
• Metode Kalender • Diafragma • Pil Kombinasi
• Metode Senggama • Kontrasepsi mantap • Suntik 3 bulan
Terputus pria ( Vasektomi ) • Suntik 1 bulan
• Metode Amenorhea • Kontrasepsi mantap • Susuk
Laktasi wanita (Tubektomi) • AKDR
• AKDR
KONTRASEPSI - KLASIFIKASI
PERMENKES RI pasal 23 nomor 97 tahun 2014
Pil KB
Metode Kontrasepsi
Kondom
Implan
KELEBIHAN KETERBATASAN
1. Lebih sederhana. 1. Memerlukan kerjasama yang baik
2. Dapat digunakan oleh setiap antara suami istri.
wanita yang sehat. 2. Harus ada motivasi dan disiplin
3. Tidak membutuhkan alat atau pasangan dalam menjalankannya.
pemeriksaan khusus dalam 3. Pasangan suami istri tidak dapat
penerapannya. melakukan hubungan seksual setiap
4. Tidak mengganggu pada saat saat.
berhubungan seksual. 4. Pasangan suami istri harus tahu masa
5. Kontrasepsi dengan menggunakan subur dan masa tidak subur.
metode kalender dapat 5. Harus mengamati sikus haid minimal
menghindari resiko kesehatan yang enam kali siklus.
berhubungan dengan kontrasepsi. 6. Siklus haid yang tidak teratur (menjadi
6. Tidak memerlukan biaya. penghambat).
7. Tidak memerlukan tempat 7. Lebih efektif bila dikombinasikan
pelayanan kontrasepsi. dengan metode kontrasepsi lain.
METODE SENGGAMA TERPUTUS
CARA
Alat kelamin pria (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak
masuk ke dalam vagina, maka tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum
(telur), dan kehamilan dapat dicegah. Ejakulasi di luar vagina untuk mengurangi
kemungkinan air mani mencapai rahim.
KELEBIHAN KETERBATASAN
1. Efektif bila dilakukan dengan benar. 1. Sangat tergantung dari pihak pria dalam
2. Tidak mengganggu produksi ASI. mengontrol ejakulasi dan tumpahan
3. Tidak membutuhkan biaya. sperma selama senggama.
4. Tidak memerlukan persiapan khusus. 2. Memutus kenikmatan dalam berhubungan
5. Dapat dikombinasikan dengan seksual (orgasme).
metode kontrasepsi lain. 3. Sulit mengontrol tumpahan sperma selama
6. Dapat digunakan setiap waktu. penetrasi (masuknya penis ke vagina),
7. Adanya peran serta suami dalam sesaat dan setelah interupsi coitus.
keluarga berencana dan kesehatan 4. Tidak melindungi dari penyakit menular
reproduksi. seksual.
8. Menanamkan sifat saling pengertian. 5. Kurang efektif untuk mencegah kehamilan.
9. Tanggung jawab bersama dalam
ber-KB
METODE AMENORHEA LAKTASI
METODE AMENORHEA LAKTASI
KONTRASEPSI NON-HORMONAL
KETERBATASAN
1. Sekitar 75% pengguna kondom
alergi dengan bahan lateks dan
butuh menggunakan kondom yang
non lateks.
2. Mengurangi sensasi dalam
berhubungan suami istri.
PESSARIUM
KONTRASEPSI HORMONAL
Progestin
Kontrasepsi
Hormonal
Kombinasi
(Estrogen & Progesteron)
KONTRASEPSI ORAL (PIL KB)
KONTRASEPSI ORAL (PIL KB)
KONTRASEPSI ORAL (PIL KB)
Lemak aterosklerosis
EFEK Efek Metabolik Karbohidrat diabetes
SAMPING Protein trombosis
Kolestasis
Efek hepar
Tromboembolisme
Efek kardiovaskular Hipertensi
Stroke
Amenore
Efek reproduksi
Laktasi
Defisiensi piridoksin
Efek Gizi
Kloasma
Efek lain
obesitas
KONTRASEPSI ORAL (PIL KB)
KONTRASEPSI ORAL (PIL KB) - PROGESTIN
KEUNTUNGAN
• Efektif bila diminum setiap hari
diwaktu yang sama (0,05 – 5
kehamilan/100 perempuan dalam
1 tahun pertama) KETERBATASAN
• Harus digunakan setiap hari dan pada
• Tidak diperlukan pemeriksaan
waktu yang sama
panggul
• Bila lupa satu pil saja akan terjadi
• Tidak mempengaruhi ASI resiko kegagalan menjadi lebih besar
• Tidak mengganggu hubungan • Resiko kehamilan ektopik Efektivitas
seksual menjadi lebih rendah bila digunakan
• Kembalinya fertilitas segera bila bersama dengan OAT atau OAE
pemakaian dihentikan. • Tidak mencegah IMS
KONTRASEPSI ORAL (PIL KB) - KOBINASI
KEUNTUNGAN
• Sangat efektif (1 kehamilan per 100
perempuan dalam satu tahun pertama)
• Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
• Tidak mengganggu hubungan seksual
• Mudah dihentikan kapan saja
• Kesuburan dapat kembali setelah konsumsi
pil dihentikan
• Mencegah kehamilan ektopik, kista
ovarium, radang panggul, dsb
KETERBATASAN
• Kepatuhan bosan
• Tidak boleh diberikan kepada perempuan
yang menyusui
• Tidak mencegah IMS
KONTRASEPSI SUNTIK - KOMBINASI
KONTRASEPSI SUNTIK - KOMBINASI
KEUNTUNGAN
KETERBATASAN
• Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per
• Mengurangi jumlah perdarahan
100 perempuan dalam tahun
• Mengurangi nyeri saat haid
pertama
• Mencegah anemia’mencegah
• Resiko terhadap kesehatan kecil kehamilan ektopik
• Tidak berpengaruh terhadap • Melindungi dari jenis-jenis radang
hubungan suami istri panggul
• Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
• Efek samping sangat kecil
KONTRASEPSI SUNTIK KB- PROGESTIN
KEUNTUNGAN
• Sangat efektif (0,3 kehamilan
per 100 perempuan dalam satu
tahun pertama
• Pencegahan kehamilan jangka
panjang
• Tidak berpengaruh terhadap ASI
• Sedikit efek samping
• Mencegah beberapa penyakit KETERBATASAN
radang panggul, Kehamilan • Sangat tergantung dengan sarana
ektopik, dsb fasyankes (harus kembali sesuai jadwal)
• Dapat digunakan untuk • Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
perempuan usia > 35 tahun sebelum suntikan berikutnya
• Tidak mencegah IMS
• Terlambat kembalinya kesuburan setelah
penghentian pemakaian
KONTRASEPSI SUSUK (IMPLANT) - NORPLANT
KETERBATASAN
• Membutuhkan tindak
pembedahan minor untuk
insersi dan pencabutan
• Tidak mencegah IMS
• Klien tidak dapat
menghentikan sendiri
pemakaian kontrasepsi
harus pergi ke yankes untuk
pencabutan
• Efektivitas menurun bila
bersama OAT atau OAE
KONTRASEPSI SUSUK (IMPLANT) - NORPLANT
KEUNTUNGAN KONTRASEPSI
KEUNTUNGAN NONKONTRASEPSI
• Sangat efektif kegagalan 0,5-1,0
• Mengurangi nyeri dan jumlah darah
kehamilan per 100 perempuan dalam
haid
satu tahun
• Mengurangi dan memperbaiki
• Perlindungan jangka panjang (sampai anemia
kurang lebih 5 tahun) • Melindungi terhadap terjadinya
• Pengembalian tingkat kesuburan yg kanker endometrium
cepat setelah pencabutan • Melindungi dari beberapa penyakit
• Tidah memerlukan pemeriksaan radang panggul
dalam • Menurunkan kejadian endometriosis
• Bebas dari pengaruh estrogen
• Tidan mengganggu kegiatan
senggama
• Tidak mengganggu ASI
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR/IUD)
KEUNTUNGAN KONTRASEPSI KEUNTUNGAN NONKONTRASEPSI
• Sangat efektif kegagalan 0,5-1,0 • Mengurangi nyeri dan jumlah darah
kehamilan per 100 perempuan dalam haid
satu tahun • Mengurangi dan memperbaiki
anemia
• Perlindungan jangka panjang (sampai
• Melindungi terhadap terjadinya
kurang lebih 5 tahun)
kanker endometrium
• Pengembalian tingkat kesuburan yg • Melindungi dari beberapa penyakit
cepat setelah pencabutan radang panggul
• Tidah memerlukan pemeriksaan • Menurunkan kejadian endometriosis
dalam
• Bebas dari pengaruh estrogen
• Tidan mengganggu kegiatan
senggama
• Tidak mengganggu ASI
SApa dan Salam
Tanyakan Identitas
KONSELING KB
bantU klien
tetapkan pilihan Jelaskan secara lengkap
metode kontrasepsi yg
dipilih
Buat jadwal untuk
kontrol Ulang
SATU TUJU
ALUR PELAYANAN KB DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA
ALUR PELAYANAN KB DI JARINGAN PUSKESMAS DAN
JEJARING FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
ALUR PELAYANAN KB DI FASILITAS KESEHATAN
RUJUKAN TINGKAT LANJUT
KESIMPULAN
Penggunaan kontrasepsi di Indonesia di atas persentase rata-rata
negara-negara ASEAN
Keluarga berencana adalah suatu upaya menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan, mengatur interval kehamilan, mengontrol waktu kelahiran dan
jumlah anak dengan menggunakan kontrasepsi
Kontrasepsi berdasarkan UU pasal 23 nomor 97 tahun 2014 terbagi atas
MKJP (AKDR, Implan, Metode Operasi) dan non-MKJP (Pil, suntik, kondom)
Peningkatan pemahaman tentang pemilihan metode KB yang tepat
kepada masyarakat menjadi tantangan besar di masa mendatang
Faktor penyampaian informasi ke masyarakat pemakai KB atau faktor
pemahaman dari masyarakat sendiri menjadi penting dalam pemilihan
Kontrasepsi.
DAFTAR PUSTAKA
Glasier, Ama. 2006. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC
Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Kesehatan reproduksi. Kemenkes RI. 2013
Buku Pedoman KB Pasca Persalinan. Kemenkes RI. 2015
Trends in contraceptive use worldwide. 2015. Available from :
http://www.searo.who.int/indonesia/topics/selected_practice_recommendations_for_contrace
ptive_use.pdf
Pedoman manajemen pelayanan KB. Kemenkes RI. 2015. Available from :
https://www.bkkbn.go.id/po-content/uploads/Final.JK.Edisi.Ketiga.2017.Min.pdf
Sulistyowati, Ari. 2011. Pelayanan Keluarga Berancana. Jakarta: Salemba Medika
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Pembangunan Manusia
Berbasis Gender 2012. Jakarta, 2012
Glasier, Ama. 2006. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC
Hartanto, Hanafi. 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: YBPSP
Sulistyowati, Ari. 2011. Pelayanan Keluarga Berancana. Jakarta: Salemba Medika