Anda di halaman 1dari 18

Disusun oleh :

Ananda Wulandari
Pembimbing :
Dr. dr. H. Nasruddin A. Mappaware, Sp.OG (K),
MARS
 No RM : 08 65 00
 Nama : Ny. S
 Umur : 28 tahun
 Alamat : Jl Malino Kelurahan Bonto
Romba Kecamatan Somba
Opu Kabupaten Makassar
 Agama : Islam
 Pekerjaan : IRT
 Paritas : G3P2A0
 Tanggal masuk RS : 22 November 2018
 Tempat Pemeriksaan : RSIA St Khadijah
Muhammadiyah 1 Makassar
Pasien Ny. S usia 28 tahun dengan G3P2A0 gravid 36 minggu 6 hari
masuk RSIA St Khadijah Muhammadiyah 1 Makassar dengan nyeri perut
tembus belakang sejak sore belum inpartu, sakit kepala (+), mual (+),
muntah(-) dan penglihatan kabur (+). Riwayat ANC >4x, Injeksi TT (-).
Riwayat HT (+) kehmilan pertama, DM (-), Asma (-), dan alergi (-).

Pemeriksaan luar : Pemeriksaan dalam vagina


G3P2A0
TFU : 31 cm :
HPHT : 09– 03– 2018
LP : 92cm V/V : Tak/Tak
UK : 36 minggu 6 hari
TBJ : 2340gr Portio : Lunak
Punggung : kanan Pembukaan : 1 cm
Pemeriksaan Fisik :
Bag.terendah : kepala Ketuban : utuh
BB : 75 kg TB : 172 cm
Situs : memanjang Bagian terdepan : Kepala
KU : sakit sedang
Perlimaan : 4/5 UUK : Sdn
TD : 180/130 mmHg
DJJ : 142x/I Penurunan : H-1
P : 20 x/i
HIS : 1 x 10 (10-15) Panggul dalam: kesan cukup
N : 92 x/i, S : 36,7 oC
Gerak janin dirasakan Pelepasan : lendir (+),
ibu Darah (-),
Air (-)
Pemeriksaan :laboratorium Diagnosis Kerja:

Wbc : 18,4x103/Ul G3P2A0 gravid 36 minggu 6 hari


HGB : 13,8 g/Dl inpartu kala 1 fase laten + PEB
RBC : 3,60 x106/uL
HCT : 30,2 % Penatalaksanaan:
PLT : 130 x103/uL IVFD RL 28 tpm
CT/BT : 10’ /2’ O2 10 lpm via nrm
HbSAg : non reaktif Drips MgSO4 40% 4 gr + rt
GDS : 104 mg/dL 500 NaCl 0,9% 100 cc 73 tpm
SGOT : 140 lanjut drips MgSO4 40% 6 gr + RL
SGPT : 49 500 cc 28 tpm
Ureum : 26 Nifedipine 10 mg/8 j/oral
Kreatinin : 0,5 Pasang kateter
Protein Urin : Positif (+++) Rencana operasi sectio cesaria
Seorang perempuan Ny.S usia 28 tahun dengan G3P2A0
gravid 36 minggu 6 hari masuk RSIA St Khadijah Muhammadiyah 1
Makassar dengan nyeri perut tembus belakang sejak sore Belum
inpartu, sakit kepala (+), mual (-), muntah(-) dan penglihatan kabur
(+). Riwayat ANC >4x, Injeksi TT (-). Riwayat HT (+) kehmilan pertama,
DM (-), Asma (-), dan alergi (-).

Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sedang/sadar,


TD : 240/140 mmHg, N : 92 x/I, P : 20 x/I, S : 36,7 C. Pemeriksaan luar
didapatkan TFU 31 cm, LP 92 cm, TBJ 2852 gram, Situs memanjang,
punggung kanan, Presentasi kepala, DJJ 148x/m, His (-) perlimaan 4/5.
Pada pemeriksaan dalam vagina V/V : tak/tak, portio : lunak,
pembukaan : 1 cm, ketuban : utuh, bagian terdepan : kepala, panggul
dalam kesan cukup, pelepasan: darah (-), lendir (+), air (-).

Pada pemeriksaan laboratorium dilakukan pemeriksaan


hematologi dan analisa urin. Hematologi dalam batas normal, namun
pada pemeriksaan analisa urin didapatkan proteinuria (+++).

Sakit kepala
(+), mual (-),
UK 36 minggu
muntah (-) dan
6 hari
penglihatan
kabur (+)

Proteinuri
TD :
(+++) positif
240/114mmhg
+3
Preeklampsia
Berat
Tekanan darah > 160/110 mmHg

Proteinuria > +1

Trombosit < 100.000 / mikroliter

Serum kreatinin serum >1,1 mg/dL

Peningkatan konsentrasi transaminase > 2 kali

Edema Paru

Nyeri kepala, gangguan penglihatan dan nyeri epigastrium


Pada pasien ini didapatkan keluhan
penglihatan kabur dan muntah > 3x hal
ini menandakan bahwa pasien
mengarah ke impending preeklampsia
sesuai dengan teori pada preeklampsia
berat dapat mengakibatkan impending
preeklampsia sebelum terjadi
eklampsia. Disebut impending
preeklampsia atau imminent
preeklampsia jika pada kasus
preeklampsia berat dijumpai nyeri
kepala hebat gangguan visus dan
serebral, nyeri epigastrium, muntah,
kenaikan progresif tekanan darah.
Setelah terdapat tanda-tanda
impending pada pasien, kemudian
pasien diberikan protap MgsO4.
Lalu pasien direncankan untuk SC.
Pada pasien ini diberikan Drips
MgSO4 40% 4 gr +
500 NaCl 0,9% 73 tpm
lanjut drips MgSO4 40% 6 gr +
RL 500 cc 28 tpm
Nifedipine 10 mg/8 j/oral.
Pada pemberian MGSO4 harus
AWASI volume urine,
frekuensi nafas, dan reflex
patella setiap jam
Pastikan tidak ada tanda-
tanda intoksikasi
magnesium pada setiap
pemberian MgSO4 ulangan .
Prinsip • Inform consent
• Menghargai hak dalam menentukan nasib sendiri
Autonomy • Menjaga hubungan baik

Prinsip Non • Mencegah pasien dari bahaya


• Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
Maleficence • Mengobati pasien sesuai standar

Prinsip • Minimalisasir akibat terburuk


Beneficience • Menjaga kehidupan baik manusia

Prinsip • Melakukan intervensi medis yang terbaik tanpa

Justice memandang satus sosial pasien


 Nyeri perut tembus belakang sejak sore belum inpartu, sakit kepala (+),
mual (-), muntah (> 3x) dan penglihatan kabur (+). Dan pada
pemeriksaan urinalisis didapatkan proteinuria +3 (+++) serta didapatkan
juga riwayat hipertensi juga pada kehamilan pertamanya.

 Pada pasien ini tergolong darurat.

 Tujuan dari pengobatan yang diberikan pada pasien ini yaitu agar
kondisi ibu dan janin tetap dalam kondisi yang stabil.

 Opsi penanganan lain bila penanganan gagal kemungkinan besar tidak


ada.
 Dampak dari cito SC yang dilakukan
yaitu pasien tidak dapat melahirkan
secara normal selama 18 bulan.
 Gangguan pasca cito SC yaitu pasien
biasa mengalami low back pain dan
timbul jaringan parut pada bekas jahitan.
 Kondisi pasien pasca cito SC diharapkan
akan membaik walaupun terdapat efek
samping.
 Secara mental pasien mampu dan kompeten
secara legal untuk menentukan nasibnya
kedepan.
 Pasien memilih tindakan cito SC. Pasien setuju
dengan tindakan yang terbaik untuk dirinya.
 Sebelum menyetujui tindakan cito SC, tentunya
pasien telah dijelaskan keuntungan dan
kerugian, efek samping pasca cito SC.
 Pasien ini mampu bekerja sama dengan
pengobatan yang diberikan karena pasien
memutuskan sendiri pengobatannya.
 Tidak ada masalah keluarga dari pasien yang
mungkin mempengaruhi pengambilan keputusan.
 Pasien ini seluruh biaya operasi dan perawatan di
tanggung oleh pemerintah.
 Tidak ada faktor religius, budaya, dan kepercayaan
pada pasien dimana pasien pun menganut agama
Islam yang mengajarkan setiap ummatnya untuk
terus berusaha dan tidak mudah menyerah.
 Sebagai salah satu mitra pendidikan, pasien terlibat
dalam pembelajaran.
 Pengambilan keputusan pada pasien ini seutuhnya
hanya untuk memperbaiki keadaan pasien dan
mencegah untuk terjadinya perburukan kondisi
pasien dan janin.
Kaidah Niat (Qaidah • Prinsip ini meminta dokter agar berkonsultasi dengan
hati nuraninya sehingga keputusan yang akan diambil
Niyyat) tepat.

Kaidah Kepastian • Diharapkan dokter dalam mengambil keputusan medis,


mengambil keputusan dengan tingkat probabilitas
(Qaidah al yaqiin) terbaik dari yang ada (evidencebased medicine)

• Intervensi medis untuk menghilangkan al dharar (kerugian)


Kaidah Kerugian • Tidak boleh menghilangkan al dharar dengan al dharar yang sebanding
• Keseimbangan antara kerugian vs keuntungan.
(Qaidah al dharar) • Keseimbangan antara yang dilarang vs diperbolehkan.
• Pilihan antara dua keburukan dipilih yang kurang merugikan.

Kaidah Kesulitan • Kebutuhan melegalisir yang dilarang.


(Qoidah al Masyaqqat)

• standar yang diterima secara umum, seperti standard


Kaidah Kebiasaan operational procedure (SOP/Protap) untuk perawatan
(Qoidah al urf) klinis dianggap sebagai hukum dan diperkuat oleh
syari’ah.
Terjemahan:
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua
tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
(QS.Lukman ayat 14)

Ayat Al Quran di atas menggambarkan bagaimana seorang ibu di saat mengandung anak-
anaknya. Keadaannya sungguh lemah, kepayahan, dan kelelahan. Dibawanya senantiasa
kandungannya dimana saja dan kapan saja. Keadaannya semakin lelah dan kepayahan
dalam mengandung. Bahkan sampai melahirkan pun dia harus menahan sakit yang
sungguh luar biasa sakit. Dalam penelitian modern diungkapkan bahwa rasa sakit saat
melahirkan jauh lebih menyakitkan dibanding rasa sakit saat meninggal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai