Vertigo Perifer Dan Kelainanya
Vertigo Perifer Dan Kelainanya
Pembimbing :
Dr. Yunni Diansarai, Sp.S (K)
Dr. Masita, Sp.S
Penyaji :
Dr. Riski Amanda
BPPV (Benign Paroxysmal Positional
Vertigo)
• Etiologi :
– Idiopatik : Sekitar 50% BPPV tiadk diketahui
penyebabnya
– Simptomatik : Pasca Trauma, Pasca-labirintis virus,
insufisiensi vertebrobasilaris, meniere, pasca-
operasi, ototoksisitas dan mastoiditis kronik.
Anatomi dan Fisiologi
Patofisiologi
• Hipotesis Kupulolitiasis
• Hipotesis Kanalitiasis
Gambaran Klinis
• Timbul mendadak pada perubahan posisi
• Serangan berlangsung dalam waktu singkat,
biasanya kurang dari 10-30 detik.
• Dirasakan berputar, bisa disertai mual,
kadang-kadang muntah. Setelah rasa berputar
menghilang pasien bisa melayang dan
diikutidisekuilibrium selama beberapa hari
sampai minggu.
• Bppv dapat muncul kembali
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Tes Dix Hallpike
• Tes kalori
• Tes Supine Roll
Diagnosis Banding BPPV
GANGGUAN OTOLOGI GANGGUAN NEUROLOGI KEADAAN LAIN
Penyakit Meniere Migraine Associated Kecemacan, gangguan
Neuritis Vestibularis Dizziness panik cervicogenik, efek
Labirintitis Insufisiensi Vertebrobasiler samping obat, hipotensi
Superior Canal Dehincence Penyakit Demielinisasi postural
Syndrome Lesi SSP
Vertigo Pasca Trauma
Terapi
• Komunikasi dan Informasi
• Medikamentosa
Terapi BPPV
• Manuver Epley
Prosedur Semont
Lampert Roll Manuver
Brandt Daroff
Pembedahan
Meniere
• Suatu gangguan Kronis telinga dalam, tidak
fatal namun mengganggu kualitas hidup.
Guidelines of the American Academy
of Otolaryngology-Head and Neck
Surgery
Etiologi
Patofisiologi Meniere
Faktor Pencetus
• Otitis media
• Alergi
• Infeksi saluran nafas atas
• Kehamilan
• Kelelahan
• Kopi
• makanan asin
• Alkohol
• Gula
• Menstruasi
• Kehamilan
• Orgasme
• Perubahan tekanan barometer
• Stimulus visual yang bisa menimbulkan nistagmus
• Trauma
Gambaran Klinis
• Vertigo Episodik
• Pendengaran nada frekuensi rendah menurun,
fluktuatif, dan progresif
• Tinitus
• Rasa penuh dan terketan di telinga
Diagnosis Meniere menurut AAO-HNS
1995
1. Vertigo : Episodik, vertigo berputar spontan
selama minimal 20 menit, bisa bercampur
disekuilibrium yang berlangsung berhari hari
dan disertai nistagmus dan nausea.
2. Tanpa atau dengan tuli saraf yang
berfluktuasi atau menetap, disertai
disekuilibrium dengan episode tidak
menentu.
3. Penyebab vertigo lain dapat disingkirkan
• Probable :
– Satu episode vertigo yang definitif
– Audiometri : tuli sensoris minimal satu kali
– Tinitus atau rasa penuh pada telinga yang sakit
– Penyebab vertigo lain dapat disingkirkan
• Definite :
– Minimal 2 episode vertigo yang definitif dengan durasi minimal
20 menit
– Audiometri : Tuli sensoris minimal 1 kali
– Tinitus atau rasa penuh pada bagian yang sakit
– Penyebab vertigo lain dapat disingkirkan
• Certain : memenuhi kriteria definite ditambah dengan
konfirmasi histopatologi posmortem.
Terapi
• Farmakologi
– Anti vertigo
– Diuretik : HCT/Acetazolamid 50mg/hari
– Steroid : prednisone 80mg/hari selama 7 hari
diturunkan bertahap
– KCL
– Antihistamin
• Terapi diet
– Rendah garam
– Tinggi kalium
– Hidrasi
– Hindari faktor pencetus
• Terapi intevensi non destruktif
– Injeksi steroid intratimpanik
– Endolymphatic sac-mastodi dekompression and/or shunt
• Terapi intervensi destruktif
– Injeksi gentamicin intratimpanik
• Terapi Rehabilitasi/adaptasi
Prognosis
• Tidak ada “sembuh” dalam arti sebenarnya
untuk ini, namun tatalaksana medis yang
agresif dapat menghasilkan reduksi gejala
yang luar biasa pada 80-90% penderita.
Neuritis Vestibularis
• Defisit unilateral yang terjadi secara tiba-tiba
pada organ vestibular perifer tanpa disertai
gangguan pendengaran dan tanda disfungsi
batang otak.
Etiologi
• Infeksi Virus
Patofisiologi
• Perubahan gerakan dan posisi kepala akan mengaktifkan
salah satu labirin dan menghambat sisi lainya. Aktifitas
neuronal yaang asimetris menghasilkan gerakan mata
kompensasi dan pengaturan postur sehingga kepala bisa
berputar.
• Bila input dari salah satu sisi yang behenti ini akibat neuritis
vestibularis, maka aktifitas neuronal nukleus vestibularis
ipsilateral akan berhenti sementara sisi kontralateralnya
masih aktif kemiringan kepala ke sisi yang sehat.
• Umumnya terjadi kerusakan pada bagian superior nervus
vestibularis yang mempersarafi kanalis semisirkularis
horizontal dan anterior, termasuk utrikulus dan sebagian
sakulus.
Gambaran klinis
• Vertigo rotatorik dan nausea spontan yang berat, onset dalam
beberapa jam, menetap lebih dari 24 jam.
• Nistagmus horizontal rotatorik spontan dengan arah ke non
lesional, dengan ilusi gerakan sekitarnya (OSKILOPSIA).
• Defisit fungsi kanalis horizontal unilateral, yang dapat di deteksi
dengan tes VOR dan irigasi kalorik.
• Pemeriksaan otoskopi dan pendengaran normal
• Tak didaptkan defisit neurologis