Anda di halaman 1dari 6

AKTIVITAS BANK

PERTEMUAN KE-8
PTA 2015/2016
Penghimpunan Dana
1. Pengertian
Kegiatan usaha yang utama dari suatu bank adalah penghimpunan dan penyaluran dana.
Penyaluran dana dengan tujuan untuk memperoleh penerimaan akan dapat dilakukan
apabila dana telah dihimpun. Penghimpunan dana dari masyarakat perlu dilakukan dengan
cara-cara tertentu sehingga efisien dan dapat disesuaikan dengan rencana pengunaan dana
tersebut. Keberhasilan bank dalam memenuhi maksud tersebut dipengaruhi oleh hal-hal
berikut yaitu:
a. Kepercayaan masyarakat pada bank yang bersangkutan.
b. Perkiraan tingkat pendapatan yang akan diperoleh (expected rate of return) oleh
penyimpan dana lebih tinggi dibanding pendapatan dari alternatif investasi lain dengan
tingkat resiko yang seimbang.
c. Resiko penyimpanan dana
d. Pelayanan yang diberikan oleh bank kepada penyimpan dana

2. Sumber Penghimpunan Dana


Pada dasarnya suatu bank mempunyai empat alternatif untuk menghimpun dana untuk
kepentingan usahanya yaitu:
a. Dana sendiri
b. Dana dari deposan
c. Dana pinjaman
d. Sumber dana lain
Sumber Penghimpunan Dana
a. Dana sendiri. Meskipun usaha bank memiliki proporsi dana sendiri yang relatif kecil dibanding
dengan total dana yang dihimpun ataupun total asetnya, namun dana sendiri tetap merupakan hal
yang penting untuk kelangsungan usahanya. Bank sentral mengatur tentang proporsi minimal
modal sendiri dibandingkan dengan Aset Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) yang bisa dikenal
dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio-CAR). Apabila CAR suatu bank terlalu
rendah maka kemampuan bank tersebut untuk bertahan pada saat mengalami kerugian yang rendah.
Maka modal sendiri akan cepat habis digunakan untuk menutup kerugian, ketika kerugian telah
melebihi modal sendiri sehingga kemampuan bank tersebut untuk memenuhi kewajiban kepada
masyarakat menjadi sangat diragukan. Penghimpunan dana sendiri ini diantaranya dapat berupa
modal disetor, dana dari pemjualan saham di bursa eek, akumulasi laba ditahan, cadangan-
cadangan, dan agio saham. Menurut UU Nomor 7 Tahun 1992, bank umum dapat melakukan
mobilisasi dana dengan cara melakukan emisi saham dan obligasi melalui BEI.
b. Dana dari deposan. Sumber dana dari masyarakat dapat berupa giro (demand deposit), tabungan
(saving deposit), dan deposito berjangka (time deposit) yang berasal dari nasabah perorangan atau
badan. Giro terdiri dari rekening giro, cek, bilyet giro, dan jasa giro. Untuk deposito berjangka
merupakan pinjaman yang penarikannya hanya dapat dilakukan pad waktu tertentu sesuai dengan
tanggal yang diperjanjikan antara deposan dan bank. Tabungan merupakan simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat tertentu yang disepakati, dan tidak dengan cek
atau bilyet giro atau alat lain yang dapat dipersamakan dengan itu. Dan untuk cara lain
penghimpunan dana dari deposan seperti serifikat deposito, deposit on call, rekening giro terkait
tabungan.
c. Dana pinjaman. Menghimpun dana bank dengan cara pinjaman dapat berupa call money,
pinjaman antarbank, kredit likuiditas Bank Indonesia.
d. Sumber dana lain. Yang termasuk kedalam dana dari sumber lain seperti setor jaminan, dana
transfer, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan diskonto Bank Indonesia.
Penggunaan Dana
1. Pengertian
Dana yang berhasil dihimpun oleh bank justru akan menjadi beban apabila dibiarkan
tanpa ada usaha alokasi untuk tujuan-tujuan yang produktif. Dana yang dihimpun bukan
dana yang semuanya murah, tetapi sebagian besar adalah dana dari deposan yang
menimbulkan kewajiban bagi bank untuk membayar imbal jasa berupa bunga.
Berdasarkan pada kebutuhan tersebut dan juga memperoleh penerimaan bank dalam
rangka menutup biaya-biaya lain serta mendapatkan keuntungan, maka bank berusaha
mengalokasikan dananya dalam berbagai bentuk aset dengan berbagai macam
pertimbangan.
2. Pertimbangan Penggunaan Dana
Sebelum bank memutuskan untuk memilih suatu bentuk aset tertentu dalam
mengalokasian dana yang telah berhasil dihimpun, banyak hal yang harus
dipertimbangkan. Ada tiga hal utama yang menjadi perhatian bank. Hal tersebut adalah
resiko, hasil, dan jangka waktu.
a. Resiko dan Hasil. Pengalokasian dana dalam berbagai bentuk aset selalu berkaitan dengan
aspek resiko dan “rate of return” dari aset tersebut. Bank menginginkan bentuk aset yang
beresiko serendah mungkin, namun dapat menghasilkan penerimaan atau rate of return setinggi
mungkin. Tetapi hubungan antara tingkat resiko dan rate of return yang searah dalam setiap
bentuk investasi ataupun aset. Semakin tinggi rate of return yang diperoleh dari suatu aset, maka
semakin tinggi pula tingkat resiko yang ditanggung dan sebaliknya.
b. Jangka waktu dan Likuiditas
Dana yang berhasil dihimpun oleh bank menyangkut berbagai macam jangka waktu
pengembaliannya. Bank memilih berbagai macam bentuk aset dengan memepertimbangkan
jangka waktu aset tersebut dapat dijadikan alat likuid. Sumber-sumber dana jangka pendek
menuntut agar bank m,engalokasikan sejumlah tertentu dana dalam bentuk aset yang tingkat
likuiditasnya cukup tinggi sehingga sewaktu kewajibannya jatuh tempo bank mempunyai cukup
alat likuid untuk memenuhi kewajibannya. Bank juga harus menyediakan sejumlah alat likuid
dengan tujuan memenuhi kewaiban giral minimum yang ditetapkan BI. Pengalokasian dana juga
diperlukan dalambentuk aset tetap seperti bangunan, mobil, tanah dan komputer untuk keperluan
kegiatan usahanya.
Alternatif Penggunaan Dana
Alokasi dana yang telah berhasil dihimpun oleh bank dapat dalam bentuk-bentuk sbb:
a. Cadangan Likuiditas. Aset ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas jangka
pendek. Resiko dari aset ini tergolong rendah dan bank tidak dapat terlalu banyak
mengharapkan adanya penerimaan dalam jumlah yang tinggi dan aset ini disebut dengan
aset tidak produktif. Cadangan likuiditas terdiri dari dua kategori yaitu: cadangan primer
dan cadangan sekunder. Contoh cadangan primer bisa dalam bentuk uang kas, saldo
pada bank sentral, saldo pada bank lain, dan warkat dalam proses penagihan. Untuk
cadangan sekunder aset ini dapat berupa Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat
Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara, dan Sertifikat Deposito.
b. Penyaluran Kredit. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan pada
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam anatara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu.
c. Investasi. Investasi memiliki rate of return yang cukup tinggi selain penyaluran kredit.
Investasi dapat berupa penanaman dana dalamsurat-surat berharga jangka menengah dan
panjang, atau berupa penyertaan langsung pada badan usaha lain. Bentuk surat berharga
tersebut antaralain adalah saham dan obligasi.
d. Aset Tetap dan Inventaris. Aset ini termasuk aset yang tidak produktif dalam menghasilkan
penerimaan oleh BI karena aset ini resikonya cukup tinggi. Resiko ini dikaitkan karena
mudah rusak, terbakar, atau hilangnya dari aset tetap dan inventaris. Tetapi pengalokasian
dana juga diperlukan untuk aset ini karena bank memerlukan kantor, mobil, komputer dan
lain-lain untuk kegiatan usahanya.

Anda mungkin juga menyukai