Anda di halaman 1dari 19

1

2
PENGUNAAN ZEOLIT ALAM SEBAGAI KATALIS
HETEROGEN DALAM PEMBUATAN BIODIESEL PADA
REAKSI TRANS-ESETERIFIKAS MINYAK KELAPA
3
(COCONUT OIL)
4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembimbing I Pembimbing II
5
Dr Syaifullah Muhammad ST M.Eng Zuhra ST M.Sc
Minyak nabati memiliki potensi yang cukup besar sebagai
1
bahan bakar alternatif mesin diesel. Indonesia sebagai negara
yang kaya sumber minyak nabati memiliki peluang yang besar
untuk mengembangkan secara luas penggunaan bahan bakar
alternatif 2

3
Manfaat
Tujuan Penelitian
Perumusan Penelitian
Latar masalah
4 HASIL DAN
Belakang PEMBAHASAN

03 04 5
01 02
1
Mandatori B20 yang mulai berlaku 1 September
2018 bakal meningkatkan produksi biodiesel
Indonesia seiring meningkatnya pemakaian 2
biodiesel dalam negeri. Namun, masih ada kendala
yang harus dicarikan jalan keluar, yakni proses
yang ekonomis untuk memproduksi biodiesel skala
besar 3
Produksi dan pemanfaatan bahan bakar fosil secara terus
menerus mengakibatkan kerusakan lingkungan yang
Latar serius seperti kerusakan spesies akuatik karena
4 HASIL DAN
Belakang PEMBAHASAN
tumpahan minyak, pemanasan global akibat emisi gas
rumah kaca seperti CO2 dan CH4
5
01
1
Tetapi penggunaan katalis yang bersifat
homogen ini, harus diakui memiliki
kelemahan, yaitu memberikan batasan
untuk digunakan pada produksi kontinu 2
karena katalis akan terbuang setelah
transesterifikasi selesai, sehingga diperlukan
suatu proses yang dapat mengurangi 3
penggunaan katalis. Pemanfaatan zeolit alam
yang sangat mudah didapatkan dan
Perumusan
masalah
dipisahkan untuk dijadikan katalis heterogen 4 HASIL DAN
menggantikan katalis homogen PEMBAHASAN

02 5
1
Adapun dari tujuan penelitian ini:
1) Untuk mempelajari pengaruh waktu
reaksi terhadap yield biodiesel yang 2
didapatkan
2) Untuk mempelajari efisiensi konsentrasi 3
Tujuan katalis terhadap yield biodiesel yang
Penelitian
didapatkan 4 HASIL DAN
PEMBAHASAN
3) Untuk mempelajari karakteristik dari
03 hasil yield biodiesel yang didapatkan 5
1
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk
mengaplikasikan zeolit alam sebagai katalis 2
heterogen
Serta penggunaan minyak kelapa, dimana
Indonesia menghasilkan 3,25 juta ton buah 3
Manfaat
Penelitian kelapa pada tahun 2009 dengan demikian
minyak kelapa berpotensi besar sebagai bahan 4 HASIL DAN
PEMBAHASAN
baku dalam pembuatan biodiesel

04 5
Biodiesel hadir sebagai bahan bakar alternatif
yang sangat diminati secara luas, biodiesel dikenal 1
sebagai bahan bakar karbon netral karena
melepaskan polusi yang tidak berbahaya pada
atmosfer lingkungan, jika dibandingkan dengan
bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan 2
dan tidak dapat diperbaharui. Biodiesel dapat
diproduksi dari lemak seperti minyak nabati,
lemak hewan, dan minyak sisa penggorengan 3

4
HASIL DAN
PEMBAHASAN

5
Minyak kelapa telah dikembangkan sebagai
1
bahan bakar karena dalam satu molekul
minyak kelapa terdiri dari 1 unit gliserin dan
sejumlah asam dan 3 (tiga) unit asam lemak
2
dari rantai karbon panjang adalah trigliserida
(lemak dan minyak)

4
HASIL DAN
PEMBAHASAN

5
Proses Ektraksi minyak kelapa
1

Kelapa direndam dalam air Santan akan didiamkan 2


kemudian diperas untuk hingga 7-10 jam sehingga
mendapatkan minyak terbentuk 2 lapisan

Kandungan minyak yang didapat pada satu buah kelapa


3
tergantung dari besar dan kecilnya buah kelapa karena setiap
buah kelapa memiliki kandungan kopra yang berbeda-beda pula.
Sehingga tidak dapat dipastikan berapa mL yang akan
4
didapatkan. Rata-rata kandungan buah yang diperoleh dari kopra HASIL DAN
PEMBAHASAN
(daging buah kelapa yangdikeringkan) atau dari perasan larutan atas yang mengandung
minyak kemudian dipanaskan
santannya. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua hingga 300-450 oC
diperkirakan mencapai 30%-35%, atau kandungan minyak
kemudian minyak diukur 5
densitas dan viskositasnya
dalam kopra mencapai 63-72%.
1

2
Pengecilan partikel
Proses kalsinasi pada
zeolite hingga 300 mesh
suhu 400 oC
3

Impregnasi NaOH ke 4
Zeolit HASIL DAN
PEMBAHASAN

5
Sintesis biodiesel
4.1 Waktu Reaksi Transesterifikasi
1
65

60

55

% PERSEN KATALIS
1,5% katalis
50
2,1% katalis
45

40
3,7% katalis 2
35

30

25
10 20 30 40 50 60 70
WAKTU REAKSI (MENIT)
3
semakin lama waktu reaksi, maka kemungkinan kontak antar zat semakin besar
sehingga akan menghasilkan konversi yang besar pula (Sinaga dkk, 2014)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa semakin lama waktu 4 HASIL DAN
reaksi, maka akan semakin besar konversi reaksi yang dicapai. Pada ratio katalis PEMBAHASAN
3,7% dan temperatur 60oC, pada waktu reaksi 20 menit diperoleh konversi
sebesar 49,3%, pada waktu reaksi 40 menit diperoleh konversi sebesar 52,2%,
pada waktu reaksi 50 menit diperoleh konversi sebesar 57,7%, dan pada waktu 5
60 menit diperoleh konversi sebesar 61,43%.
4.2 Katalis Zeolit/NaoH 1
Zeolit yang telah dikalsinasikan akan di impregnasi NaOH hasil dari
analisis impregnasi dapat dilihat pada Fourier transform infrared
spectroscopy (FTIR) berdasarkan gugus fungsi -OH
2

4 HASIL DAN
PEMBAHASAN

5
4.2 Katalis Zeolit/NaoH 1
88

78

68 2
Zeolit Tanpa
58 Penambahan NaOH
%T

48

Zeolit dengan
3
38
Penambahan NaOH

28

18
4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500
4 HASIL DAN
1/cm PEMBAHASAN

Terlihat bahwa zeolit pengolahan NaOH memiliki gugus fungsi –OH yang
tampak pada bilangan gelombang 3292,49 cm-1. Adapun regang bilangan 5
gelombang untuk gugus –OH adalah 3100–3600 (Leonard S,2013)
4.3 Karakteristik Produk 1
-Bilangan asam

1.4

1.2
2

Bilangan asam mgKOH/g


1

0.8
1,50%
0.6 2,10%

0.4 3,70%

0.2
3
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu reaksi

Nilai bilangan asam berkisar dari 0,7-1,2 mgKOH/g dengan nilai rata-rata 4 HASIL DAN
bilangan asam yang didapatkan dalam biodiesel yaitu 1,0 mgKOH/g, masih PEMBAHASAN

lebih tinggi dari nilai SNI, yaitu 0,5 mgKOH/g. sehingga belum dapat
digunakan sebagai campuran minyak solar untuk menggerakkan motor diesel
5
4.3 Karakteristik Produk 1
-Viksositas Biodiesel

3
2.95
2.9 2
2.85
2.8

µ mm2/s
2.75 1,50%
2.7 2,10%
2.65 3,70%
2.6
2.55 3
2.5
0 10 20 30 40 50 60 70
WAKTU

Dari hasil percobaan didapatkan rata-rata viskositas kinematis biodiesel sebesar 2,90
cSt, sesuai dengan (SNI) yaitu memiliki viskositas kinematis antara (2,3 – 6,0 cSt)
4 HASIL DAN
PEMBAHASAN

Adanya variasi pada setiap viskositas kinematika dari hasil penelitian dapat saja
terjadi sesuai denga pernyataan Saputri (2016) Viskositas kinematik biodiesel
yang dihasilkan mengalami peningkatan pada setiap perlakuannya. Hal ini 5
disebabkan oleh reaksi transesterifikasi yang belum berjalan sempurna.
4.3 Karakteristik Produk 1
-Densitas Biodiesel
900

890

880
2

Densitas kg/m3
870
1,5
860
2,1
850 3,7

840

830
0 10 20 30 40 50 60 70
3
Waktu

Dengan hasil uji nilai densita berkisar dari 837,3-887 kg/m3 didapatkan
rata-rata densitas biodiesel yaitu 851,87 kg/m3 biodiesel memiliki 4 HASIL DAN
PEMBAHASAN
karakteristik densitas SNI 7182:2015 yaitu 850 – 890 kg/m3

Hal ini tak jauh berbeda dengan Hasil uji yang dilakukan oleh (Wahyuni,
5
2010) dikatakan bahwa Nilai densitas biodiesel mengalami penurunan dengan
semakin lamanya waktu reaksi.
Berdasarkan penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1
1. Semakin lama waktu reaksi, maka konversi yang diperoleh akan semakin tinggi. Waktu optimum
reaksi adalah 60 menit. Pada rasio reaktan 1 : 6 dengan temperatur reaksi 60oC, pada 20 menit
pertama dengan rasio katalis 3,7% diperoleh konversi sebesar 49,3%,% dan pada waktu reaksi 60
menit di peroleh konversi sebesar 61,43%. 2

2. Semakin tinggi rasio persen katalis maka konversi yang dihasilkan yield juga akan semakin tinggi. Yield tertinggi
yang didapatkan pada penelitian waktu 60 menit dengan 3,7% katalis sebesar 61,43%. Hal ini dipengaruhi
kandungan impregnasi NaOH dalam zeolit. Dimana kandungan terbesar pada katalis 3,7%, sehingga memiliki
3
konversi terbesar

3. Nilai massa jenis, viskositas, dan bilangan asam pada proses memiliki rata-rata adalah: nilai massa jenis 4
sebesar: 851,87 kg/ m3, nilai viskositas sebesar: 2,73 mm2/s, maka hasil penelitian sintesis biodiesel dari HASIL DAN
PEMBAHASAN
minyak kelapa (coconut oil) sesuai dengan Syarat mutu biodiesel SNI 7182:2015 nilai densitas berkisar 850 –
890 kg/ m3, viskositas 2,3 – 6,0 mm2/s. sedangkan bilangan asam memiliki nilai sebesar 1,0 mgKOH/g ini tidak
sesaui dengan syarat mutu biodiesel SNI 7182:2015 dimana bilangan asam 0,5 mg-KOH/g, maks. ariasi katalis
5
dan variasi waktu operasi pada proses transesterifikasi tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada
karakteristik biodiesel yang dihasilkan.
Pengetahuan tidak ada nilainya
kecuali Anda
mempraktikkannya.

Anda mungkin juga menyukai