Anda di halaman 1dari 22

Demam

Tifoid
Kelompok 4 :
Amdita Bangkit Pertiwi
Agakor Wenda
Desti Wally
Linda Agapa
Trevena Makay
Latar Belakang
- Didunia
17 juta jiwa per tahun, dengan kematian akibat demam
tifoid mencapai 600.000 dan 70% nya terjadi di Asia.
-di Indonesia
800 penderita per 100.000 penduduk setiap tahun yang
ditemukan sepanjang tahun.
- Di papua
2,11% prevalensi nasional dan termasuk 14 provinsi
dengan prevalensi terbesar.
-di RS. Marthen Indey
Angka kejadian 146 penderita dari januari-september
2019
Demam Tifoid
• Definisi
Demam tifoid adalah penyakit demam akut yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella
enterica khususnya turunannya, Salmonella
typhi (Alba, et al.,2016).
Epidemiologi
Morfologi
• Bakteri gram negatif
• tidak berspora
• ukuran 103,5 µm x 0,5-0,8
µm
• besarnya koloni rata-rata
2-4 mm
• memiliki flagela
• bisa bertahan dalam air
yang membeku
• mati pada suhu 60⁰C
selama 15-20 menit
Etiologi
• Penyakit tifoid disebakan oleh Salmonella
typhi yaitu bakteri enterik gram negatif
berbentuk basil dan bersifat patogen pada
manusia.
• Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui
berbagai cara, yaitu dikenal dengan 5F yaitu
Food (makanan), Fingers (jari tangan/ kuku),
Fomitus (muntah), Fly (lalat), dan Feses.
Patogenesis
Manifestasi Klinik
Penatalaksanna
• Tatalaksana Umum
Pemberian rehidrasi oral ataupun parenteral,
penggunaan antipiretik, pemberian nutrisi yang
adekuat serta transfusi darah bila ada indikasi,
merupakan tatalaksana yang ikut memperbaiki
kualitas hidup seorang
• Tatalaksana Antibiotik
Terapi penunjang dan Diet
• Pemberian lunak hingga padat sesuai dengan
kemampuan dan kondisinya
• Pemberian kadar gizi dan mineral [erlu
dipertimbangkan untuk menunjang
kesembuhan penderita
Sanitasi Lingkungan dan Hygiene
Perorangan
Pembahasan
• Demam tifoid adalah penyakit demam akut yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella
enterica khususnya turunannya, Salmonella typhi
(Alba, et al.,2016).
• Pada angka kejadian demam tifoid diwilayah kota
jayapura khususnya yang terekam di RS Marthen
Indey penderita berjumlah 149 orang pada tahun
2019 yang mengalami peningkatan pada bulan-
bulan tertentu misalnya pada bulan Mei 2019
mengalami peningkatan secara signifikan.
Prevalensi penderita di Kota Jayapura
yang terekam di RS.Marthen Indey
Jumlah Penderita Demam Tifoid di RS.Marthen Indey Jan-Sep 2019
Jumlah Penderita

29

22 22

17

14
12 12
11

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September


1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mengapa terjangkit demam tifoid
• setelah dilakukan wawancara secara langsung
didapatkan penderita sering membeli makanan diluar
rumah yang belum terjamin ke hygienisannya karena
faktor kesibukan serta faktor kemudahan mendapatkan
makanan-makanan yang siap saji dan siap santap
ketimbang memasak sendiri, kemudian 50 % dari
penderita selalu mencuci bahan masakannya sebelum
dimasak sedangkan 50% lainnya jarang mencuci bahan
mentah misalkan buah-buahan, kemudian 50%
penderita yang terjangkit demam tifoid ini rata-rata
memiliki riwayat penyakit demam tifoid sebelumnya
dan 50% lainnya memiliki riwayat dari keluarga yang
mengalami demam tifoid sebelumnya
Mengapa terjadi peningkatan di bulan
Mei
• Terjadinya peningkatan penderita demam
tifoid pada bulan Mei dapat disebabkan
karena kebiasaan masayarakat yang sering
membeli makanan diluar saat bulan puasa
tiba karena pada bulan mei 2019 bertepatan
dengan bulan puasa jadi peningkatan
masyarakat dalam membeli makanan diluar
pun meningkat, sehingga terjadilah
penigkatan penderita demam tifoid pada
bulan-bulan tersebut.
Upaya yang dilakukan
• Sosialisasi PHBS
• Upaya pemerintah dalam mengatasi peningkatan
penderita demam tifoid mengacu pada
Kepmenkes Nomor 365/MENKES/SK/V/2006
Tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid
dan buku Pedoman Pengobatan di Puskesmas
mengembangkan kegiatan pemberian
perlindungan khusus(vaksinasi) yang lebih luas di
Indonesia
Tantangan Pengendalian
• tantangan yang dihadapi dalam program
pengendalian tifoid di indonesia dalam
mencegah dan menurunkan angka kesakitan
tifoid, yaitu : 1) meingkatnya kasus-kasus
karier atau relaps dan resistensi 2)vaksinasi
tifoid belum merupakanprogram imunisasi
nasional di Indonesia 3) masih banyaknya
tempat-tempat penjualan makanan yang
belum memenuhi syarat kesehatan
Kesimpulan
• Demam tifoid adalah penyakit yang
disebabkan oleh bakteri salmonella typhi yang
diperkirakan terjadi sekitar 17 ribu jiwa tiap
tahun di dunia, sedangkan di kota
jayapura sendiri sebanyak 149 jiwa dari bulan
januari – september yang terekam di rs
marthen indey
• peneyebarannya melalui fekal-oral karena
sanitasi yang kurang baik, karena hygienitas
individu terutama mencuci tangan, karena
kebiasaaan membeli makanan / jajan-jajanan
yang tidak terjamin kebersihannya, dan
riwayat penderita demam tifoid sebelumnya.
• penanganan pencegahan peningkatan
penderita demam tifoid dilakukan dengan acar
menjaha kebersihan diri, lingkungan serta
peningkatan dengan peningkatan pemberian
vaksin tifoid.
Saran
Untuk kesempurnaan dan tercapainya peningkatan
penegndalian penderita demam tifoid di Indonesia
Khususnya di Kota Jayapura maka penulis
merekomendasikan beberapan diantaranya :
• Mengadakan Sosialisasi pentingnya menjaga
kebersihan diri serta lingkungan serta
menanamkan Perliaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di masyarakat.
• Perlunya ada sosialisasi mengenai pemberian
vaksin tifoid kepada masyarakat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai