Anda di halaman 1dari 15

Gejala Klinis Tonsilitis

Johan Samuel Sitanggang


Tonsilitis
• Merupakan peradangan umum dan pembengkakan dari jaringan
tonsila palatina yang biasanya disertai dengan pengumpulan
leukosit, sel-sel epitel mati, dan bakteri patogen dalam kripta.
Tonsilitis Akut
Berdasarkan penyebabnya, tonsilitis akut dibagi menjadi dua penyebab
yaitu:
• Tonsilitis Viral
• Tonsilitis Bakterial
Tonsilitis Viral
• Umumnya memiliki gejala common cold serta adanya limfadenitis mandibular
terutama pada anak-anak.
• Etiologi:
Virus Influenza;
Virus Parainfluenza;
Virus Epstein Barr -> tonsillitis eksudatif, terjadi lebih sering pada anak-anak;
Enterovirus (Virus Coxsackie) -> pada rongga mulut tampak luka-luka kecil pada palatum dan
tonsil yang sangat nyeri dikeluhkan pasien disertai gejala common cold;
Adenovirus;
Cytomegalovirus;
Herpes simplex virus dan virus herpes lainnya;
Measles.
Tonsilitis Bakterial
• Radang akut tonsil yang dapat disebabkan oleh kuman grup A
streptokokus, β hemolitikus yang dikenal sebagai strep throat,
pneumokokus, streptokokus viridans, streptokokus piogenes.
• Infiltrasi bakteri pada lapisan epitel jaringan tonsil akan menimbulkan
reaksi radang berupa keluarnya leukosit polimorfonuklear sehingga
terbentuk detritus.
• Bentuk tonsilitis akut dengan detritus yang jelas disebut tonsilitis
folikularis. Bila bercak-bercak detritus ini menjadi satu, membentuk
alur-alur maka akan terjadi tonsilitis lakunaris.
Bakteri menginfiltrasi
lapisan epitel jaringan Reaksi radang
tonsil

Keluarnya leukosit
Detritus terbentuk
polimorfonuklear

Detritus merupakan
kumpulan leukosit, Detritus mengisi
bakteri yang mati dan kripta
epitel yang terlepas
Gejala & Tanda Tonsilitis akut (< 2
minggu)
• Nyeri tenggorok (akibat reaksi inflamasi oleh Pada pemeriksaan ditemukan:
sitokin inflamasi dan pelebaran pembuluh darah)
• Nyeri menelan (adanya reaksi peradangan) • Pembengkakan tonsil
• Demam dengan suhu tubuh tinggi (reaksi dari • Tonsil terlihat hiperemis dan adanya
peningkatan sitokin inflamasi yang merangsang
pusat termoregulator) detritus berbentuk
• Rasa lesu (adanya penurunan daya tahan tubuh folikel/lakuna/tertutup membran
dan reaksi peradangan -> tubuh kelelahan) semu
• Tidak nafsu makan (IL-1 & TNF-alfa)
• Nyeri telinga (otalgia) -> akibat terjadinya
• Nyeri tekan dan bengkak pada kelenjar
gangguan pada nervus glosofaringeal (N.IX) -> submandibular (dapat terjadi pada
reffered pain infeksi virus dan bakteri, namun dapat
• Nyeri sendi serta anoreksia (pada beberapa kasus)
lebih sering dijumpai pada anak)
Tonsilitis Kronis
• Merupakan peradangan kronis Tonsila Palatina setelah serangan akut
yang berulang atau infeksi subklinis dan berlangsung selama lebih dari
2 minggu.
• Tonsilitis berulang banyak terdapat pada anak-anak, yang diantara
serangan infeksi tonsil dapat terlihat sehat atau dapat juga terlihat
membesar.
Tonsilitis Kronis
• Etiologi
Streptococcus pneumonia, Haemopilus influenzae, Streptococcus B
hemolitikus, Streptococcus viridians (streptokokus B hemolitikus grup A)
• Faktor Predisposisi
Rangsangan menahun dari rokok
Beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan serangan berulang
Pengaruh cuaca
Kelelahan fisik
Pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat
Epitel mukosa tonsil
Proses radang
dan jaringan limfoid
berulang
terkikis

Jaringan parut akan Jaringan limfoid


mengkerut dan kripti diganti oleh
akan melebar jaringan parut

Kripti akan terisi Proses terus berlanjut hingga


dengan detritus menembus kapsul tonsil

Perlekatan dengan
jaringan sekitar fosa
tonsilaris
Gejala dan Tanda
• Rasa mengganjal di tenggorok • Pada pemeriksaan didapatkan:
• Rasa kering di tenggorokan • Tonsil membesar dengan
• Nafas berbau permukaan yang tidak rata,
kriptus melebar dan beberapa
• Tidur mengorok kripti terisi oleh detritus
• Pembesaran tonsil yang cukup
besar dapat membuat obstruksi
saluran nafas dan saluran cerna
(dapat menjadi indikasi operasi).
Gambaran Tonsilitis Kronik
• Pembesaran tonsil karena • Tonsil tetap kecil, bisanya
hipertrofi disertai perlekatan mengeriput, kadang-kadang
kejaringan sekitarnya, kripta seperti terpendam dalam “tonsil
melebar di atasnya tertutup oleh bed” dengan bagian tepinya
eksudat yang purulent. hiperemis, kripta melebar dan
diatasnya tampak eksudat yang
purulent.
Ukuran Tonsil
T0 = tonsil masuk di dalam
fosa/ post tonsilektomi
T1 = Tonsil masih berbatas
dalam fosa tonsilaris
T2 = pembesaran tonsil sudah
melewati pilar anterior tetapi
belum masuk garis paramedian
T3 =pembesaran tonsil berada
diantara garis paramedian
dengan garis median
T4 = pembesaran tonsil
melewati garis mediana

Anda mungkin juga menyukai