Anda di halaman 1dari 34

UJI HIPOTESIS DESKRIPTIF

MATERI 6
SUB POKOK BAHASAN
• Definisi uji hipotesis deskriptif
• Uji hipotesis deskriptif satu sampel
• Uji hipotesis deskriptif satu sampel pada
statistik parametrik
• Uji hipotesis deskriptif satu sampel pada
statistik nonparametrik
UJI HIPOTESIS

• Hipotesis dibagi menurut tingkat eksplanasi


hipotesis yang akan diuji, maka rumusan
hipotesis dapat dikelompokkan menjadi tiga
macam yaitu
1. hipotesis deskriptif (pada satu sampel atau
variabel mandiri/tidak dibandingkan dan
dihubungkan)
2. komparatif
3. hubungan.
UJI HIPOTESIS DESKRIPTIF

• Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang


nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat
perbandingan atau hubungan.
• Pengujian hipotesis deskriptif pada dasarnya
merupakan proses pengujian generalisasi hasil
penelitian yang didasarkan pada satu sampel.
Contoh pernyataan yang dapat dirumuskan hipotesis deskriptif-
statistiknya
1. Suatu perusahaan minimum harus mengikuti ketentuan, bahwa salah
satu unsur kimia hanya boleh dicampurkan paling banyak 1%. Dengan
demikian rumusan hipotesis statistik adalah:
𝐻0: 𝜇 ≤ 0,01
𝐻𝑎: 𝜇 > 0,01
2. Suatu bimbingan tes menyatakan bahwa murid yang dibimbing di
lembaga itu, paling sedikit 90% dapat diterima di Perguruan Tinggi
Negeri. Rumusan hipotesis statistik adalah :
𝐻0: 𝜇 ≥ 0,90
𝐻𝑎: 𝜇 < 0,90
3. Seorang peneliti menyatakan bahwa daya tahan lampu merk A = 450
jam. Hipotesis statistiknya adalah :
Lampu A:
𝐻0: 𝜇 = 450 jam
𝐻𝑎: 𝜇 ≠ 450 jam
• Pengujian hipotesis ada tiga macam yaitu:
1. Uji dua pihak
2. Uji satu pihak yaitu pihak kanan
3. Uji satu pihak yaitu pihak kiri
Uji hipotesis deskriptif satu sampel pada
statistik parametrik
• Statistik parametris adalah ilmu statistika yang
mempertimbangkan jenis sebaran/distribusi data,
yaitu apakah data menyebar normal atau tidak.
• Pada umumnya, Jika data tidak menyebar normal,
maka data harus dikerjakan dengan metode Statistika
non-parametrik, atau setidaknya dilakukan
transformasi agar data mengikuti sebaran normal,
sehingga bisa dikerjakan dengan statistika
parametris.
Asumsi-asumsi yang diperlukan sebelum
melakukan pengujian hipotesis
1. Nyatakanlah data yang akan diuji tersebut
berasal dari sampel atau populasi
2. Data yang diuji berdistribusi normal
Uji Hipotesis untuk Rata-rata sampel
besar (n>30)
Uji Hipotesis
bagi 

 diketahui  Tdk diketahui

Copyright ©2012 Pearson Education, Inc.


Chap 9-9
publishing as Prentice Hall
Chap 9-9
Uji Z – Uji hipotesis untuk rata2 sampel besar
(σ diketahui)

Uji hipotesis

σ diketahui
Known σ Tdk
Unknown
diketahui

Statistik uji:
X μ
ZSTAT 
σ
n
Copyright ©2012 Pearson Education, Inc.
Chap 9-10
publishing as Prentice Hall
Chap 9-10
Pengujian Hipotesis untuk rata2 sampel besar
(σ tidak diketahui)

Uji
Hypothesis
Hipotesis
Tests 
Bagifor

σ diketahui
Known
Known σ Tdk
Unknown
Unknown
diketahui
(Z test) (t test)

Statistik uji:
X μ
ZSTAT 
S
n
Chap 9-11
Uji Hipotesis untuk rata-rata Sampel Kecil
(n<30)
• Jika σ diketahui
X μ
ZSTAT  titik kritis=  Z 

n
• Jika σ tidak diketahui
X μ
tSTAT  titik kritis=  t  db (db=n-1)
S
n
Penentuan kriteria pengujian dan nilai kritis

1. Uji Dua Pihak (Two Tail Test)


Uji dua pihak digunakan bila hipotesis nol (H0)
berbunyi “sama dengan” dan hipotesis
alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak sama dengan”
• Hipotesis statistiknya:
H0 : 𝜇 = 𝜇0
Ha : 𝜇 ≠ 𝜇0
• Kriteria Pengujian:
Jika −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ +𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Maka H0 diterima
dan Ha ditolak
Contoh Soal

• Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji


hipotesis yang menyatakan bahwa daya tahan
berdiri pramuniaga (pelayan toko) di Jakarta
adalah 4 jam/hari.
Berdasarkan sampel 31 orang yang diambil secara
random terhadap pelayan toko yang dimintai
keterangan masing-masing memberikan data
sebagai berikut:
323456785345667885345623456
3233
Penyelesaian
1. Menentukan H0 dan Ha dalam bentuk kalimat
H0 : Daya tahan berdiri pramuniaga di Jakarta
adalah 4 jam / hari.
Ha : Daya tahan berdiri pramuniaga di Jakarta
bukan 4 jam / hari.
2. Menentukan H0 dan Ha dalam bentuk
statistik
H0 : 𝜇 = 4 jam / hari
Ha : 𝜇 ≠ 4 jam / hari
3.Menghitung Zhitung
n = 31 ; 𝜇0 = 4 jam / hari
̅ = 4,645
𝑠 = 1,81
4. Mencari nilai Ztabel
Ztabel dengan ketentuan: 𝛼 = 0,05
dengan menggunakan uji dua pihak, maka
diperoleh Ztabel = ±1,96
5. Kriteria pengujian dua pihak:
Jika −Z𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ Zℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ +Z𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka H0
diterima dan Ha ditolak.
Ternyata 1,98 ≥ +1,96 , sehingga H0 ditolak
6. Kesimpulan
Daya tahan berdiri pramuniaga di Jakarta ≠ 4
jam / hari.
2. Uji Satu Pihak (untuk pihak kiri)
Uji pihak kiri digunakan apabila: hipotesis nol
(H0) berbunyi “lebih besar atau sama dengan
(≥)” dan hipotesis alternatifnya berbunyi
“lebih kecil .
• Hipotesis statistiknya:
H0 : 𝜇0 ≥ 𝜇1
Ha : 𝜇0 < 𝜇1
• Kriteria Pengujian:
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H0 diterima dan Ha
ditolak
Contoh Soal
• Suatu perusahaan lampu pijar merk Laser, menyatakan
bahwa daya tahan lampu yang dibuat paling sedikit 400
jam. Berdasarkan pernyataan produsen tersebut, maka
lembaga konsumen akan melakukan pengujian, apakah
daya tahan lampu itu betul 400 jam atau tidak, sebab
ada keluhan dari masyarakat yang menyatakan bahwa
lampu pijar merk Laser tersebut cepat putus.
Untuk membuktikan pernyataan produsen lampu pijar
tersebut, maka dilakukan penelitian melalui uji coba
terhadap daya tahan 25 lampu yang diambil secara
random. Dari uji coba diperoleh data tentang daya
tahan 25 lampu sebagai berikut:
450 390 400 480 500 380 350 400 340 300 300 345 375
425 400 425 390 340 350 360 300 200 300 250 400
Penyelesaian?
3. Uji Satu Pihak (Untuk Pihak Kanan)
Uji pihak kanan digunakan apabila: hipotesis nol
(H0) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤)”
dan hipotesis alternatifnya berbunyi “lebih besar
(>)”.
• Hipotesis statistiknya:
H0 : 𝜇0 ≤ 𝜇1
Ha : 𝜇0 > 𝜇1
• Kriteria Pengujian:
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ +𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Maka H0 diterima dan Ha
ditolak
Contoh Soal
• Karena terlihat ada kelesuan dalam perdagangan jeruk,
maka akan dilakukan penelitian untuk mengetahui
berapa kg jeruk yang dapat terjual oleh pedagang pada
setiap hari.
Berdasarkan pengamatan sepintas terhadap
perdagangan jeruk, maka peneliti mengajukan
hipotesis bahwa pedagang jeruk tiap hari paling banyak
dapat menjual 100 kg jeruk kepada konsumen.
Berdasarkan hipotesis tersebut, maka telah dilakukan
pengumpulan data terhadap 20 pedagang jeruk.
Pengambilan sampel 20 pedagang jeruk dilakukan
secara random.
Data dari 20 pedagang diberikan data sebagai berikut:
98 80 120 90 70 100 60 85 95 100 70 95 90 85 75 90 70
90 60 110
Penyelesaian?
Uji hipotesis deskriptif satu sampel pada
statistik non-parametrik

• Statistik nonparametris yang digunakan untuk


menguji hipotesis satu sampel bila datanya
nominal adalah “test binomial” dan chi square
satu sampel.
• Jika datanya ordinal makan akan diberikan Run
test.
• Run tes digunakan untuk mengukur kerandoman
urutan suatu kejadian yang didasarkan atas hasil
pengamatan melalui data sampel.
BINOMIAL TEST
• Uji binomial adalah salah satu uji statistik
yang digunakan untuk melakukan analisis
mengenai nilai peluang suatu kejadian yang
diambil dari populasi yang memiliki dua
kategori.
• Terdapat populasi yang komponen atau
elemennya berbentuk seperti kelas-kelas atau
kategori-kategori.
Contoh populasi untuk binomial test
• Suatu populasi murid dalam satu kelas dilihat
dari jenis kelaminnya.
• Penduduk buta huruf dan melek huruf.
• Kelompok mahasiswa yang tergolong ke dalam
anggota organisasi dan bukan anggota.
• Penduduk yang digolongkan ke dalam
penduduk yang telah menikah dan belum
menikah.
Rumus binomial test untuk sampel besar
Contoh Kasus Binomial Test
• Seorang guru ingin mengetahui kecenderungan siswa
SMA tahun 2012 dalam memilih jurusan IPA dan IPS
dari 40 sampel yang diambil secara random.
Berdasarkan hasil pooling menunjukkan bahwa
sebanyak 22 siswa memilih IPS dan sebanyak 18 siswa
memilih IPA. Simpulan apa yang dapat dikemukakan
oleh guru tersebut? Hipotesis statistik yang diajukan
dapat dinyatakan sbb.
• Ho : p1 = p2 = 0,5
• Ha : p1 ≠ p2 ≠ 0,5
kesimpulan

• Diketahui harga koefisien Exact Sig. Binomial tersebut (p


sebesar 0,318) dibandingkan dengan tingkat alpha yang
ditetapkan yaitu 1% atau 5%.
• Kriteria yang digunakan yaitu bila tingkat α atau kesalahan
yang ditetapkan sebesar 1% yang berarti = 0,01, maka
harga p sebesar 0,318 > 0,01,
• Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan
hasil analisis tes Binomial tersebut dapat disimpulkan
bahwa kemungkinan siswa SMA dalam memilih dua jurusan
(IPS atau IPA) adalah sama yaitu 50%.
Chi Square Test

• Chi square satu sampel adalah teknik statistik


yang digunakan untuk menguji hipotesis bila
dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas
dimana data berbentuk nominal dan sampelnya
besar.
• Kriteria pengujian:
jika chi square hitung lebih kecil dari chi square
tabel, maka H0 diterima dan jika lebih besar atau
sama dengan harga tabel maka H0 ditolak.
Chi Square Test
• Apabila contoh sebelumnya dianalisis
menggunakan Chi Kuadrat .
• Ho : Peluang jurusan IPS dan IPA adalah sama
untuk dapat dipilih siswa SMA angkatan 2012
sebagai jurusannya
• Ha : Peluang jurusan IPS dan IPA adalah tidak
sama untuk dapat dipilih siswa SMA angkatan
2012 sebagai jurusannya
Output SPSS
KESIMPULAN
• Berdasarkan hasil analisis dapat dinyatakan
bahwa pada dk = 1 dan taraf kesalahan yang
ditetapkan sebesar 5% diperoleh koefisien Chi
Kuadrat tabel sebesar 3,841.
• Dengan demikian Chi Kuadrat hitung lebih kecil
dari Chi Kuadrat tabel (Ho diterima dan Ha
ditolak)
• maka disimpulkan bahwa peluang jurusan IPS dan
IPA untuk dipilih sebagai jurusannya di SMA
adalah sama diterima

Anda mungkin juga menyukai