Anda di halaman 1dari 12

Anggota kelompok :

1. Aliffia Nasrudin (04)


2. Aurick Yaafi Mahiswara (09)
3. Fathania Randinka P (12)
4. Hugo Muhammad A (15)
5. Rendra Zaeini F (27)
6. Rizkyna Maulida (29)
RAKYAT DALAM SUATU NEGARA
yaitu meliputi semua orang yang bertempat tinggal di dalam wilayah
kekuasaan negara & tunduk pada kekuasaan negara.

Pasal 26 UUD 1945 perihal warga negara dan penduduk :


 Yang menjadi warga negar ialah orang-orang bangsa indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara.
 Penduduk ialah warga negara indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di indonesia.
 Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-
undang.
Rakyat berdasarkan hubungannya dengan daerah
tertentu dapat dibedakan menjadi penduduk dan
bukan penduduk

1. Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau


berdomisili di dalam suatu wilayah negara (menetap) untuk
jangka waktu lama. Penduduk yang memiliki status
kewarganegaraan, disebut sebagai warga negara indonesia
(WNI), warga negara asing (WNA) yang menetap di indonesia
karena suatu pekerjaan, disebut juga penduduk.
2. Bukan penduduk adalah mereka yang berada di dalam suatu
wilayah negara hanya untuk sementara waktu. Contoh : para
turis mancanegara.
Rakyat berdasarkan hubungannya dengan pemerintah
negaranya dapat dibedakan warga negara & bukan
warga negara
1. Warga negara adalah mereka yang berdasarkan hukum
tertentu merupakan anggota dari suatu negara, dengan
status kewarganegaraan WN asli atau WN keturunan asing.
WN juga dapat diperoleh melalui proses naturalisasi.
2. Bukan warga negara (orang asing) adalah mereka yang
berada pada suatu negara tetapi secara hukum tidak
menjadi anggota negara yang bersangkutan, namun tunduk
pada pemerintah di mana mereka berada (Duta besar,
kontraktor asing, dsb).
ASAS KEWARGANEGARAAN
Menurut UUD RI pasal 28E ayat (1), “Setiap
orang bebas memeluk agama dan beribadat
menurut agamanya, memilih pendidikan dan
pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya, serta
berhak kembali”
Penentuan status kewarganegaraan lazim
menggunakan dua stelsel, yakni :
 Stelsel aktif, dengan melakukan tindakan-tindakan hukum
tertentu secara aktif.
 Stelsel pasif, tanpa harus melakukan tindakan hukum
tertentu.

Seseorang dalam suatu negara pada dasarnya


memiliki hak-hak :
 Hak opsi adalah hak untuk memiliki suatu
kewarganegaraan (dalam stelsel aktif).
 Hak repudiasi adalah hak untuk menolak suatu
kewarganegaraan (dalam stelsel pasif).
Penentuan kewarganegaraan dapat
dibedakan menurut asas :
• Ius soli yaitu penentuan asas
kewarganegaraan berdasarkan daerah/negara
tempat dimana ia dilahirkan.
• Ius sanguinis yaitu penentuan asas
kewarganegaraan berdasarkan pertalian
darah/keturunan dari orang yang
bersangkutan.
Kemungkinan status kewarganegaraan seseorang :
1. Apatride, yaitu tidak mempunyai kewarganegaraan
2. Bipatride, yaitu mempunyai 2 kewarnegaraan
3. Multipatride, yaitu mempunyai lebih dari 2 kewarganegaraan

Menurut UU no.12 th.2006 tentang kewarganegaraan


RI, indonesia menganut asas-asas berikut :
1. Asas Ius sanguinis
2. Asas Ius soli
3. Asas kewarganegaraan tunggal, yakni asas yang menentukan
1 kewarganegaraan bagi setiap orang.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yakni yang
menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam UUD.
Permohonan pewarganegaraan dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu :
a. Naturalisasi biasa
Naturalisasi biasa adalah suatu proses pewarganegaraan
(naturalisasi) yang dilakukan oleh orang asing, dengan keinginan
sendiri, melalui permohonan dan prosedur yang telah ditentukan
sebelumnya.

b. Naturalisasi Istimewa
naturalisasi istimewa yaitu pewarganegaraan yang diberikan
kepada warga asing yang telah berjasa kepada suatu negara, dengan
pernyataan sendiri (pemohon) untuk menjadi warga Negara
tersebut atau dapat diminta menjadi warga oleh negara yang
bersangkutan.
KEDUDUKAN WARGA NEGARA &
PEWARGANEGARAAN DI INDONESIA
kedudukan warga negara di dalam suatu negara,
sangat penting terkait dengan hak dan kewajiban yang
dimiliki.

Perbedaan status/kedudukan sebagai WA sangat


berpengaruh terhadap hak dan kewajiban baik yang
mencakup bidang politik, ekonomi, sosial-budaya,
maupun hankam.
PENYEBAB HILANGNYA KEWARGANEGARAAN
1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri.
2. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain,
sedangkan orang yang bersangkutan mendapat kesempatan
untuk itu.
3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas
permohonannya sendiri, apabila yang bersangkutan sudah
berusia 18 tahun atau sudah kawin., bertempat tinggal di
luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan
RI tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu
oleh presiden.
5. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang
jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan hanya dapat dijabat oleh
WNI.
6. Secara suka rela mengangkat sumpah atau menyatakan janji
setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing
tersebut.
7. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu
yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing.
8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari
negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda
kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas
namanya.
9. Bertempat tinggal diluar NKRI selama 5 tahun terus menerus
bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan
dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap
menjadi WNI kepada perwakilan RI yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai