Anda di halaman 1dari 70

DIET PADA PENYAKIT HATI

OLEH
Aris Fitriyani, S.Kep,Ns,MM
PENGERTIAN Hepatitis
 adalah suatu peradangan pada hati karena
penggunaan alkohol, keracunan
material/benda ( carbon tetra- chlorida),
atau infeksi virus (ditularkan melalui
makanan, cairan atau transfusi darah).
(Stump, Sylvia Escott (2008). Nutrition
and Diagnosis Related Care, 6th Ed,
Lippincott Williams & Wilkins,
Philadelphia, p. 441)
FUNGSI HATI
 (1)• Metabolisme zat gizi :
- KH : glukosa
- Protein : asam amino
- Asam Lemak : acetyl Co A
• Penyimpanan zat gizi & transport vit
larut lemak, Zinc, Besi, Copper, Mg, vit
B12
• Aktivasi
- Carotene :Vitamin A
- Folat : methyltetra hydrofolic acid
- Pro Vitamin D : 2,5(OH)2VitD
FUNGSI HATI
 (2)• Sintesa : – plasma protein : albumin,
fibrinogen, transferin, ceruloplasmin,
dan lipoprotein- triglyceride,
phospholipids, cholesterol, garam
empedu
• Detoksifikasi - Mengubah amonia
menjadi urea
PENYAKIT HATI
 Hepatitis
 Sirosis
 Tumor
JENIS HEPATITIS
 1. HEPATITIS A
 2. HEPATITIS B
 3. HEPATITIS C
 4. HEPATITIS D
 5. HEPATITIS E
HEPATITIS A
 : Menular : melalui fecal – oral
 paling sering oleh kontaminasi fecal
terhadap air minum / makanan
 Dapat terjadi pada setiap umur
 Masa inkubasi 15 – 50 hari
HEPATITIS B & C
 : Menular melalui : - darah, semen, saliva
 Masa inkubasi 50 -150 hari
 Luka pada kulit atau membran mukosa,
melalui transfusi darah / komponen darah
atau jarum suntik yang terkontaminasi
Gejala Hepatitis
 Anorexia
 Nausea
 Vomitting
 Sakit bagian atas abdomen
 Urine berwarna gelap
 Jaundice Hepatitis kronis dapat
berkembang menjadi Sirosis Hati
TES FUNGSI HATI
 1. Pemeriksaan Enzim Serum -
Meningkatnya transaminase,
dehidrogenase, peptidase, fosfatase -
Serum Glutamic Oxaloacetic
Transaminase (SGOT) > 800 IU
tanda penyakit awal - Pada hepatitis
akut/kronik/Sirosis : enzim Lactic
Dehidrogenase (LDH) 4-5 kali dr normal
- Kadar albumin rendah - Alfaglobulin dan
betaglobulin tinggi pd infeksi
TES FUNGSI HATI
 2. Radiologi
 3. Ultrasonografi
 4. Biopsi
HEPATITIS A
 Hepatitis A nama lain: Infectious Hepatitis,
Epidemic Hepatitis, Epidemic Jaundice,
secara laboratorium diistilahkan HAV.
 Gejala dan keluhan: 1. Biasanya terjadi
tiba-tiba badan panas 2. Nafsu makan
menurun 3. Mual-mual, rasa tidak enak di
perut 4. Malas-malasan dan lemah 5.
Beberapa hari kmdn selaput mata, telapak
tangan, kulit terlihat ke kuning2an
(jaundice)
Perjalanan Penyakit
 Virus keluar dari tubuh penderita melalui
tinja, terutama 1-2 minggu sebelum penyakit
menggejala.
 Setelah itu virus hilang dari darah sejalan dg
terbentuknya zat anti virus Hepatitis A di
dalam darah.
 Biasanya wabah sumber virus Hepatitis A air
minum yang terpapar virus .
 Secara instant bisa dari darah donor yg
sedang menderita hepatitis A.
 Masa inkubasi biasanya 50 hari ( 28 – 30
hari)
Pencegahan
 Penyuluhan masyarakat untuk menjaga sanitasi &
kebersihan sehari-hari : mencuci tangan sebelum
makan atau setelah mengganti popok anak.
 Perbaikan sanitasi pembuangan tinja dan sampah,
serta penyediaan air bersih.
 Vaksinasi Hepatitis A terutama untuk golongan
berisiko seperti kelompok Homoseksual.
 Vaksinasi ulangan (boster)
 Penderita jaundice sebaiknya dipisahkan dari
anggota keluarga selama 1 minggu. Bila tdk kuning
lagi besar kemungkinan tdk mengeluarkan virus,
jadi sdh aman bersama-sama anggota keluarga
HEPATITIS B
 Nama lain : Serum Hepatitis, Australia
Antigen Hepatitis, istilah laboratorium
HBV
 Gejala dan keluhan: 1. Gejala pelan2 mulai
timbul nafsu makan ↓ 2. Mual dan muntah,
karena rasa tdk enak diperut 3. Bintik2
merah dikulit, kemudian timbul jaundice 4.
Keluhan demam tdk ada, menegakkan
diagnosa melalui pemeriksaan serologi dan
fungsi hati.
Penularan Penyakit
 Semua jaringan tubuh penderita Hepatitis B
berpotensi dapat mewnularkan virus ke orang lain
melalui : darah, bagian2 darah, air ludah, cairan
rongga paru, cairan rongga perut, cairan otak dan
sumsum tulang, cairan sendi, cairan ketuban, cairan
mani, cairan vagina, kulit & bawah kulit, pembuluh
darah, otot, jalur tangan-tinja-mulut.
 Masa inkubasi : 45-180 hari dg batas 60-90 hari.
 Paling cepat 2 minggu setelah terinfeksi virus Hep.
B sdh terdeteksi HBsAg dalam darah penderita
HEPATITIS C
 Nama lain : Parenterally Transmitted Non A-
Non Hepatitis B, Non-B transfusion
associated hepatitis, istilah laboratorium
HCV
 Gejala dan Keluhan : 1. Awal tidak ada
keluhan & tanda-2 sakit 2. Perlahan tdk enak
diperut, timbul mual & muntah selanjutnya
timbul jaundice. (kejadian jaundice di Hep. C
lebih jarang dp Hep. B) 3. 80 %
 Penderita Hep. C menjadi Hepatitis kronis :
pencetus Kanker Hati.
HEPATITIS D
 Nama lain : Hepatitis Delta, Delta Agent
Hepatitis.
 Gejala dan keluhan: 1. Permulaan penyakit
tiba-2, seperti hepatitis B 2. Penderita
Hepatitis D bisa sembuh sendiri, tapi bisa
juga kronis seperti Hepatitis B. 3.Virus
Hepatitis D pada anak-anak bisa menja- di
kronis aktif hepatitis, yang dapat berlanjut
menjadi Sirosis Hati. 4. Masa inkubasi 2- 8
minggu.
HEPATITIS E
 Nama lain : Enterically Transmitted Non-A
Non- B Hepatitis, Fecal Oral Non-A Non-
B Hepatitis atau istilah Lab HEV.
 Gejala dan keluhan : 1. Gambaran klinik
mirip Hepatitis A 2. Seperti Hepatitis A,
tidak menjadi kronis. 3. Bila infeksi terjadi
pada pada ibu hamil trimester 3, penyakit
ini bisa fatal. Risiko kematian pada ibu
hamil bisa sampai ± 20 % 4. Masa inkubasi
: 15-64 hari dengan variasi 26- 42 hari
TUJUAN DIET
 Mencegah kerusakan sel hati lebih lanjut dan
Meningkatkan regenerasi jaringan hati.
 Mempertahankan / meningkatkan status gizi dengan
mengoreksi keadaan malnutrisi
 Mengurangi / menghilangkan ascites
 Mencegah atau memperbaiki kehilangan BB, karena
adanya ↓ selera makan,mual dan muntah.
 Mencegah dehidrasi dg ↑ asupan cairan
 Menyeimbangkan protein dg ↑ asupan KH
 Mencegah terjadinya encephalopathy

Untuk mencapai tujuan diet di atas, Perhatikan bentuk


makanan dan kandungan zat gizi yang diberikan
Syarat Diet
 1. Untuk semua jenis Hepatitis berikan makanan
seimbang zat gizi
 2. Energi 30-35 k.kalori/kg BB. Untuk mengganti
cadangan glikogen, asupan KH 50-55% dari total
energi
 3. Protein : 1-1,2 g/kg BB untuk akut hepatitis.
 4. Lemak: sedang tergantung toleransi, bila ada
diare kurangi asupan lemak.
 5. Suplemen vitamin B komplek (terutama thiamin,
Folat & Vit.B 12),Vit. K,Vitamin C & Seng.
(Stump,ES.(2008) Nutrition & Diagnosis Related
Care. 6th Ed, p.443)
Penyuluhan Gizi dan Konseling
 Bantu pasien untuk menyusun hidangan yg
menarik, untuk ↑ selera makan, porsi
makanan kecil dan sering diberikan
 Bantu pasien untuk ↑ asupan kalori, protein,
vitamin
 Pastikan pasien untuk tdk minum alkohol &
obat2an yang bersifat toksik.
 Penyuluhan Keamanan Pangan (Food Safety)
a. Personal hygiene dg cuci tangan, pengguna-
an desinfektan
b. Food safety lainnya ( sayuran mentah,
jajan)
SIROSIS HATI
 Pengertian: Sirosis hati adalah penyakit yang
disebabkan oleh degenerasi dinding sel hati
kronis dan pengerasan jaringan hati.
 Tanda dan gejala: Keadaan berat di + :
a. lemah : Ascites
b. BB turun : Hipertensi portal
c. ↓ daya tahan tubuh : Hematomeses
d. jaundice melena
e. Gangguan di saluran cerna
Penyebab
 • Penyakit hati karena alkohol (alcoholism)
• Penyakit hati virus
• Cystic fibrosis
• Biliary stenosis
• Hepatitis C Malnutrisi sepertinya
memegang peranan dalam perjalanan
penyakit Sirosis hati
Penyebab Malnutrisi pada Sirosis
Hati
 Menurunnya Asupan Makanan
1. Anoreksia
2. Ascites
3. Ggn mental status
4. Pengosongan lam- (Encephalopathy) bung
terlambat
5. Early satiety
6. Pengaruh obat2an
7. Mual
8. Pembatasan mkn, asupan mkn ku- rang
selama bebe- rapa hari
Penyebab malnutrisi
 Maldigesti dan malabsorbsi
1. Waktu transit usus cepat
2. Anemia : ggn sal cerna & fungsi hati
3. Banyak bakteri yang tumbuh
4. Cadangan nutrisi di hati menurun
5. Diuretik, shg banyak zat2 gizi mikro hilang
6. Sering kencing dan BAB
7. Pancreatic, insuffisiency
8. Rusaknya vili usus karena alkohol
9. Muntah
TUJUAN DIET
 1. Mendukung sisa jaringan hati untuk berfungsi
 2. Menyediakan dukungan nutrisi untuk: ascites,
edema, hilangnya massa otot, ↓ BB, varises
oesophagus, portal hipertensi.
 3. Memonitor steatorrhea ( lemak dalam feses)
 4. Memperbaiki malnutrisi
 5. Memonitor tanda2 Encephalopathy
 6. Menyediakan cukup glukosa untuk metabolis-
me di otak (sirosisi karena alkohol : intoleransi
glukosa
 7. Mencegah peny. tulang, hiperkalemi atau hipoka-
lemi, masalah di ginjal, hiponatremi & anemi.
SYARAT DIET
 Energi: ditingkatkan 50-75 % kebutuhan
normal : 40-45 kkalori/kg BB ideal
 Protein : 1-1,5 g/kg BB, cukup Kh untuk
penye- imbang protein. Daging tinggi
kandungan AAA, protein nabati & kasein >
ditoleransi.
 Lemak: cukup, termasuk Asam lemak Omega-
3, Malabsorbsi lemak karena lipase yg
dikeluarkan rusak : Steatorrhea. ↑ MCT perlu
dimonitor krn dapat menyebabkan diare dan
asidosis.
 Rendah garam ( ascites: asupan 2-4 g/hari)
SYARAT DIET
 Hindari minuman beralkohol
• Hiponatremia : kurangi cairan
• Makanan melalui pipa diberikan pada pasien Esophageal varices
• Suplemen vitamin B kompleks, vitamin C & K, seng, magnesium bisa
dari makanan atau food suplemen
 Obat-obat yang sering diberikan
• Antibiotik : Tetracycline, ampicillin, Bactrim
• Anti virus: Roferon, ribavirin (Virazole)
• Anti radang: corticosteroid : prednisone, azathioprine
• Anti hipertensi: β-blocker atenolol (tenormin), propanolol (
Inderal)
• Diuretics: Furosemide (lasix)
• Pencahar: lactulose, chronulac
• Insulin
• Vitamin K : phytonadion
KOMA HEPATIKUM
 Koma hepatikum adalah kondisi kronik
dari Hepatic Encephalopathy (HE)
 HE merupakan komplikasi klinik Penyakit
Hati Kronis. Kondisi ini diakibatkan adanya
perdarahan saluran cerna (melena),
abnormal elektrolit, gagal ginjal, infeksi,
terapi diuretik, penggunaan obat untuk
jaringan saraf dan konstipasi
Perjalanan Penyakit
 Multifaktor, dasarnya neurotoxicity of
ammonia, GABA (gamma-amino butyric acid)
atau faktor lain.
 HE tidaklah disebabkan karena kurangnya
protein dalam makanan. Pembatasan asupan
protein hanya untuk kasus tertentu saja.
 Pada HE dapat terjadi ↓ Dopamine dan ↑
sero- tonin serta adanya ↓ BCAA (Branched
chain amino acid) dan ↑ AAA (Asam amino
aromatik). Beberapa literatur tidak
mndukung penggunaan cairan BCAA. Efek pd
kegawatan rusaknya hati.
Sign of Impending Hepatic Coma
 1. Irritability, change in mentation
 2. Disorientation in time and place
 3. Asterixis or metabolic flap (involuntary
jerky movement , especially on hand)
 4. Constructional apraxia ( inability to draw
simple diagrams
 5. Difficulty to writing
 6. Ascites, edema,and fetor hepaticus (sweet,
musty odor of the breath).
 7. Bleeding
TUJUAN DIET SIROSIS HATI
 Mencegah katabolisme otot skeletal dari PEM dan
pembatasan mkn yang ketat atau NPO (nothing
per oral) status; ↓ amonia, menormal- kan serum
asam amino.
 Memberikan dukungan nutrisi karena ↑ katabo-
lisme hormon
 Mengganti kerusakan jaringan hati
 Mencegah hipokalemi, sepsis, starvation dan
kondisi kritis.
 Memonitor perdarahan dan melena
 Mencegah anemia, def. Zn, Mg, vit.B1, As. Folat
 Mencegah progresifitas kanker hati
SYARAT DIET
 1. Pasien koma: mkn cair dg protein 0,5-0,6
g/kg BB, ditingkatkan menjadi 1-1,5 g/kg BB.
 2. Glukosa bermanfaat untuk menghindari
hipoglikemia. Pemberian energi bertahap
mulai 15-20 kkal/kg BB.
 3. Sebaiknya pemberian mkn melalui NGT dp
gastrektomi atau jejunostomi bila ada ascites.
 4. Bila pasien sudah ada toleransi thd mkn,
asupan energi 30 -35 kkal/kg BB.
 5. Lemak 30 -35 % dari total kalori, bila perlu
MCT
Syarat Diet
 6. Cairan dan elektrolit cukup, untuk
menghindari diuresis batasi asupan Natrium.
 7. Suplemen vitamin & mineral spt: niacin,
vit.B1, asam folat, Fosfat dan zink. Monitor
asupan vitamin larut kemak.
 8. Bila pasien sudah bisa makan per oral,
berikan snack malam hari untuk mencegah
hipoglikemi.
 9. Porsi makanan kecil dan pemberian sering.
 10. Hindari kelebihan asupan serat (lama di
lambung). Mkn yang berkuah > baik dp
kering.
MACAM-MACAM DIET HATI
 DIET HATI 1 :
1. Bentuk makanan cincang atau lunak.
2. Asupan protein dibatasi 30 g/hari
3. Lemak diberikan mudah cerna
4. Bisa diberikan formula enteral dengan
BCAA (leusin, isoleusin, valin)
5. Pemberian cairan 1 liter/hari : bila ada
ascites
6. Batasi asupan natrium (garam rendah)
DIET HATI 1
 -Untuk pasien Sirosis hepatis berat dan
sudah mulai mempunyai nafsu makan -
Bentuk makanan cincang / lunak, formula
enteral - Protein dibatasi dan lemak
mudah dicerna - Sebaiknya pemberian 1-2
hari saja, karena makanan ini rendah
energi, protein, Ca, Fe, Thiamin - Untuk
menambah energi : nutrisi parenteral :
cairan glukosa - Bila ada retensi garam &
air : diberikan Diet Hati 1 Rendah Garam
 Contoh DIET HATI 1 :Pagi : Bubur ayam
Pkl 10.00 : Puding maizena Telur ½ matang
Sirup / air jeruk Juice tomatSiang : Bubur
nasi Malam : Bubur nasi Gadon daging
Perkedel ayam cincang Sayur bening
bayam Sup wortel + labu siam Pepaya
DIET HATI 2
 1. Bentuk makanan lunak atau biasa
 2. Protein : 1 g/kg BB
 3. Lemak sedang 20-25 % total kalori
(mdh cerna)
 4. Batasi asupan natrium (garam rendah)
DIET HATI 2
 - Perpindahan dari Diet Hati 1 kepada
pasien yang nafsu makannya cukup -
Makanan lunak / biasa - Protein dibatasi,
lemak mudah dicerna - Makanan cukup
mengandung energi, Fe,vitamin A, dan vit
C
Contoh Diet Hati 2
 :Makanan utama : Nasi / tim Semur bola-
bola daging ayam Souffle tahu saos tomat
Cah sayuran Selada buahSnack : Puding
caramel Juice apel
DIET HATI 3
 1. Untuk pasien hepatitis A/B/sirosis hati
dg selera makan baik.
 2. Bentuk makanan lunak atau biasa
 3. Batasi asupan natrium tergantung
retensi air
 3. Diet Hati 3 - Perpindahan Diet Hati 2
kepada pasien Hepatitis akut dan Sirosis
yang nafsu makannya sudah baik -
Makanan lunak / biasa - Cukup energi,
protein, lemak, mineral, vitamin dan tinggi
karbohidratContoh Diet Hati 3 Makanan
utama :Nasi / timSate ayamCah tahuSup
wortel +kacang polongMelon
Bahan Makanan yang tidak boleh
diberikan
 Sumber lemak : semua BM yang digoreng, BM yang
mengandung lemak tinggi seperti mayonaise,
daging kambing, daging berlemak
 BM yang menimbulkan gas : ubi, kacang merah, kol,
sawi, lobak, durian, nangka, ketimun
 Bumbu yang merangsang : cabe, merica, cuka, jahe
 Makanan /minuman yang mengandung alkohol, teh
atau kopi kental.
Daftar bacaan: 1. Stump, SE (2008) Nutrition and
Diagnosis Related Care. 6th Ed,Lippincot,
Philadelphia. 2. Ins.Gizi RSCM & AsDI (2007).
Penuntun Diet Dewasa, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Bahan Makanan Yang Dibatasi
 Sumber lemak : santan kental, goreng2an,
daging berlemak
 Sumber gas : kol, lobak, kembang kol, ubi,
kacang merah, sawi, ketimun, durian,
nangka.
SIROSIS HATI
 Adalah Kerusakan hati yang menetap,
disebabkan oleh Hepatitis Kronis, alkohol,
penyumbatan saluran empedu, dan
berbagai kelainan metabolisme.Sirosis hati
merupakantahap akhir penyakit hati yg
ditandai pembentukan Fibrous pada
jaringan, &bersifat irreversible. Alcoholic
hepar
 Terbentuknya fibrous pada jaringan hati,
mengakibatkan tertahannya : – Aliran
darah – Garam empedu – Oksigen – Zat-
zat gizi Gagal Hati (Hepatic Failure / End
Stage Liver Disease) 25% fungsi hati
berkurang Encephalopathy Tingginya kadar
amonia dalam darah & otak04
KOMPENSASI KEADAAN SIROSIS
 Hipertensi Portal Darah tertahan,
meningkatnya tekanan darah dalam hati•
Pendarahan pada esophagus & lambung
Akibat tekanan, pembuluh vena mengembang
untuk mengalirkan darah di hati Varises
pada esophagus & lambung perdarahan•
Asites (penimbunan cairan di peritoneal)
Akibat hipertensi portal & hypoalbuminemia•
Jaundice : karena hiperbilirubinemia•
Hypoxia, oedema, hypoglikemia, malnutrisi
ENCEPHALOPATHY
 Hati tidak dapat mendetoksifikasi amonia
menjadi urea, sehingga amonia yang
bersifat toksin langsung ke
serebral.Amonia dihasilkan oleh : -
endogenous pada saluran GI (degradasi
bakteri & darah dari pendarahan GI) -
tidak seimbangnya antara kadar BCAA
(Branched Chain Amino Acid) yang
rendah dengan kadar AAA (Aromatic
Amino Acid) yang tinggi.
 Asam Amino yang penting pada
ENCEPHALOPATHY BCAA (isoleusin,
leusin dan valin)• Sumber : banyak
terdapat pada kacang- kacangan, beras,
buah dan sayuran.AAA (Phenilalanin,
triptopan, tirosin)• Sumber : ayam, keju
kacang tanah, gelatin dan mentega
Pada Keadaan ENCEPHALOPATHY
 Terjadi perubahan status mental, mulai
dari kelainan psikomotor yang tidak jelas
sampai koma akibat gangguan fungsi hati.
 Gejala : perubahan pola tidur, bicara kacau,
gelisah, sukar konsentrasi, gejala emosi
Penilaian Status Gizi Pasien Penyakit
Hati
 Serum darah (albumin, pre albumin,
transferin, retinol binding protein)
 Urine 3 methyl histidine
 Creatinine
 Ekskresi Nitrogen (24 jam) untuk
mengetahui status protein
 Fungsi immunologi
 Antropometri (Tricep dan skin fold
thickness, LILA) : Data BB kurang reliable
karena adanya ascites dan oedema.
 Subjective Global Assessment (SGA)
Penyebab Malnutrisi Pasien Penyakit
Hati
 Asupan oral tidak cukup akibat anorexia,
nausea, vomitting akibat penyakit hati yang
diderita dan obat yang digunakan.
 Asupan oral tidak cukup akibat
terbatasnya diet
 Terjadi maldigestion dan malabsorption -
Steatorhea akibat obstruksi saluran
empedu - Obat-obatan mengakibatkan
malabsorpsi - Perubahan metabolisme
akibat fungsi hati yang menurun
KEBUTUHAN GIZI
 ENERGI Kebutuhan energi tinggi karena :
- Hilangnya BB - Energy expenditure
meningkat per unit lean body mass pada
pasien Sirosis yang stabil, akibat keadaan
stress. - Kebutuhan energi 25-35 kkal /Kg
BB atau 1,2-1,5 X REE (Perhitungan
Harris Benedict)
 KARBOHIDRAT - KH cukup untuk
mencegah pemecahan protein untuk energi
 PROTEIN - Pasien hepatitis & sirosis tanpa
enchephalopathy : kebutuhan protein 0,8-1
gram / Kg BB / hari untuk mencapai N
balanced. Positive N Balance : Protein 1,2
gr/Kg BB /hr - Bila Protein < 50 gr /hr
memperparah kehilangan protein tubuh -
Keadaan alcoholic hepatitis, dekompensasi,
sepsis, infeksi, pendarahan GI,severe ascites
protein 1,5 gr /Kg BB/ hr
PROTEIN
 Keadaan sirosis encephalopathy : Stop Protein 3-5
hr, tambahkan bertahap 10-20 gr/hari, kemudian
30 gr /hr dengan porsi kecil & sering
 LEMAK Kebutuhan lemak 20% - 25% total kalori
dengan mempertimbangkan : - Ada / tidaknya
malabsorpsi lemak (steatorrhea) - Ganti LCT
dengan MCT (suplemen) : MCT oil 15ml / 3-
4x/hari (15 ml ~ 115kkal) - Diet rendah lemak <
40 gr/hr penting untuk mengontrol absorpsi -LCT
10% total kalori untuk mencegah defisiensi asam
lemak essensial, sisanya MCT
 Vitamin dan Mineral - Suplementasi
vitamin dan mineral - Vitamin larut lemak
(ADEK) -Vitamin larut air
(B1,B6,B12,Folat,Niacin) untuk pasien
alcoholic hepatic - Bila ascites : Na
dibatasi (2 gr /hr)• Cairan dibatasi 1-1,5
liter /hr tergantung tingkat keparahan
oedema dan ascites
Penyakit Kandung Empedu
 FUNGSI KANDUNG EMPEDU :Untuk
memekatkan danmenyimpan empedu
yangdiproduksi oleh hati.Cairan empedu
(500 – 1000 CC) terdiri :air, garam
empedu, pigmen, kolesterol.- Pigmen :
sebagai pecahan Hb, diekskresikan ke
empedu.- Garam : memperlancar enzim
lipase memecah lemak & absorbsi
lemak.
Fungsi Empedu
 :Garam empedu berfungsi untuk
pencernaan & absorpsi lemak,vitamin
larut lemak danbeberapa mineral.Garam
empedu jugamengandung immunoglobulin
untuk mendukung integritasdari mukosa
usus
1. KOLELITIASIS
 Terbentuknya batu empedubila masuk ke
saluran empedumenimbulkan
penyumbatan &Kram.Rasa sakit terasa
apabilakandung empedu
berkontraksi.Aliran empedu ke
duodenumterganggu, absorbsi lemak
terganggu,makan makanan berlemak
rasa tidak enak dan mual.
Ada dua jenis batu
 Batu kolesterol :faktor risiko
wanita,kegemukan, obat-obatan,penyakit
saluran cerna.
 Batu pigmen :faktor risiko BB
kurang,asupan lemak & proteinkurang,
sirosis hati.
2. KOLESISTITIS
 Radang kandung empedu,karena adanya
batu empedupada saluran empedu.Adanya
jaundice karenacairan empedu tidak
bisamasuk ke saluran cernaberubah
menjadi bilirubin(kuning) , masuk
keperedaran darah
Penyebab
 infeksi lama,bakteri, infeksi tonsil,sakit gigi,
infeksiusus buntu,kegemukan,konstipasi
 Gejala :sakit didaerah kandungempedu,
mual, muntah,kembung, anorexia,
 Jaundice, timbul pd usia> 40 thn
TUJUAN DIET PENYAKIT
KANDUNG EMPEDU
 Mencapai dan mempertahankan status gizi
optimal dan memberi istirahat kandung
empedu, dengan cara :
1. Menurunkan BB secara bertahap bila
kegemukan
2. Membatasi makanan yang menyebabkan
kembung atau nyeri abdomen
3. Mengatasi malabsorpsi lemak
SYARAT DIET
 Energi sesuai dg kebutuhan, bila
kegemukan diet rendah energi
 Protein tinggi
 Pada fase akut :bebas lemak, kemudian
diberikan lemak terbatas untuk
mengurangi sakit
 Serat tinggi terutama pektin untuk
mengikat kelebihan asam empedu dalam
saluran cerna
JENIS DIET PADA PENYAKIT
KANDUNG EMPEDU
 1. Diet Lemak Rendah 1
- Untuk pasien Kolesistitis dan
Kolelitiasis dengan kolik akut.
- Makanan berupa buah-buahan dan
minuman manis.
- Rendah energi dan semua zat gizi
kecuali Vitamin A & C,
- pemberian selama 1-2 hari.
2. Diet Lemak Rendah 2
 Fase akut sudah diatasi & mual sudah
berkurang, atau pasien penyakit kandung
empedu kronis yang kegemukan
 Makanan dalam bentuk cincang/ lunak /
biasa.
 Rendah Energi, Kalsium, Thiamin
3. Diet Lemak Rendah 3
 Pasien penyakit kandung empedu yang
tidak gemuk dan cukup mempunyai nafsu
makan
 Makanan diberikan lunak atau biasa
 Cukup energi dan zat gizi
Bahan Makanan yang tidak
Dianjurkan
 Semua makanan dan daging yang
berlemak, gorengan, makanan bergas.
Contoh menu : Bubur/tim/nasi,Perkedel
daging panggang, tim tahu, Sup sayuran ,
pisang

Anda mungkin juga menyukai