Anda di halaman 1dari 40

MATA KULIAH : SISTEM BASIS DATA

MATERI : NORMALISASI

PERTEMUAN : 11
PENGERTIAN

Normalisasi
Suatu teknik yang menstrukturkan/memecah atau
mendekomposisi data dalam cara-cara tertentu
untuk mencegah / meminimalisir timbulnya
permasalahan pengolahan data dalam basis data
KEUNTUNGAN NORMALISASI

Berikut keuntungan Proses Normalisasi :


1. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang
diperlukan untuk menyimpan data
2. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis
data
3. Meminimalkan kemungkinan anomali pembaruan
4. Memaksimalkan stabilitas struktur basis data
PROSES

Proses dalam normalisasi :


• Data diuraikan ke dalam tabel, selanjutnya
dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke
dalam beberapa tingkat

• Apabila tabel yang diuji belum memenuhi


persyaratan tertentu, maka tabel tersebut
dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih
sederhana sampai ke bentuk yang optimal
TAHAPAN NORMALISASI

Tahapan-tahapan normalisasi :
1. Bentuk tidak normal (UNF)
2. Bentuk normal pertama (1NF)
3. Bentuk normal kedua (2NF)
4. Bentuk normal ketiga (3NF)
5. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
6. Bentuk normal keempat (4NF)
7. Bentuk normal kelima (5NF)
NORMALISASI

Kenapa diperlukan teori mengenai Normalisasi untuk


memperoleh skema relasi yang bagus ???

Berikut ilustrasinya…
ILUSTRASI - 1

Tipe entitas Mahasiswa :


(1001, Andi, Jl. Pramuka No. 35, {Memancing, Membaca})
(1002, Putri, Jl. Duyung No. 41, {Berenang, Membaca, Shopping})
(1003, Citra, Jl. Bambu No. 32B, {Menembak, Shopping})
(1004, Hanafi, Jl. Naga No. 36C, {Sepakbola})
(1005, Teguh, Jl. Sirsak No. 11, {Balapan})
Maka akan menjadi relasi sebagai berikut :
Relasi Mahasiswa
ILUSTRASI - 1
Persoalan-persoalan yang dapat muncul dikarenakan skema buruk
yang masih mengandung redudansi disebut anomali pembaruan
(update anomaly), terdiri dari :
• Anomali pembaruan
Misalnya Putri berpindah ke Jl. Soeprapto No. 123, maka
pembaruan Relasi Mahasiswa memerlukan perubahan alamat di
tiga tupel yang mendeskripsikan Putri. Cara ini selain tidak wajar
juga menyengsarakan atau merepotkan.
• Anomali penyisipan
Misalnya terjadi penambahan tupel Joko, namun kita belum (tidak)
dapat menspesifikasikan Hobby-nya maka tupel akan berisi sebagai
berikut :
(1006, Joko, Jl. Senayang No.1, NULL)
• Anomali penghapusan
Misalkan kita menghapus Hobby Balapan untuk Teguh, maka
penghapusan dilakukan dengan cara menghapus tupel Teguh.
Namun karena hanya terdapat satu tupel yang mengacu Teguh,
maka pembuangan ini secara sempurna juga membuang informasi
bagus mengenai NRP dan Alamat Teguh, padahal hal ini tidak
dikehendaki.
ILUSTRASI - 1

Ilustrasi tersebut menunjukkan pendekatan


permodelan ER disertai rumus sederhana konversi saja
tidak mencukupi untuk perancangan model
relasional yang bagus. Kita memerlukan teori
Normalisasi untuk memperoleh skema relasi yang
bagus.
ILUSTRASI - 1

Dekomposisi terhadap relasi dapat memperbaiki persoalan yang


muncul, berikut dekomposisi dari relasi Mahasiswa :

Dengan melakukan dekomposisi seperti


ini, maka permasalahan mengenai :
anomali pembaruan, anomali penyisipan,
dan anomali penghapusan dapat diselesaikan
ILUSTRASI - 2

Berikut sebuah relasi :

Dari relasi berikut adanya data redudancy pada Nama, dimana nilai
dari nama terus berulang terhadap NRP yang sama (kerangkapan
data) serta akan menyebabkan adanya Anomali pembaruan.
ILUSTRASI - 2

Berikut contoh dari anomali pembaruan yang akan muncul :


• Anomali penyisipan
Misalnya terjadi penambahan tupel Lenny, akan tetapi Lenny belum
mengambil Mata_Kuliah. Hal ini akan menyebabkan nilai/value dari
Mata_Kuliah dan Nilai menjadi NULL

Untuk itu dari Anomali pembaruan yang akan muncul, kita perlu
melakukan dekomposisi pada relasi tersebut
ILUSTRASI - 2

Dekomposisi dari relasi untuk meminimalisir masalah-masalah yang


muncul :

Hasil dari dekomposisi ini akan meminimalisir masalah seperti


kerangkapan data (data redudancy), anomali pembaruan.
KUNCI ENTITAS
Karena pada saat proses Normalisasi kita membutuhkan pemahaman
mengenai kunci (key) entitas, maka berikut jenis-jenis kunci (key) dari
entitas :
• Kunci Super (Super Key/SK)
Himpunan satu atribut atau lebih yang memungkinkan identifikasi
secara unik entitas pada himpunan entitas tersebut
• Calon Kunci (Candidate Key/CK)
Super Key yang minimal
• Kunci Utama ( Primary Key/PK)
Candidate Key yang dipilih perancang basis data sebagai alat utama
untuk mengidentifikasi entitas pada himpunan entitas
• Kunci Alternatif (Alternate Key/AK)
Candidate Key yang tidak dipilih sebagai Primary Key
• Kunci Asing (Foreign Key/FK)
Jika suatu Primary Key pada relasi A berada pada relasi B, dimana
Primary Key tersebut berfungsi sebagai Reference
CONTOH KEY ENTITAS
Entitas pekerja : Super Key :
NamaPekerja NamaPekerja+TglLahir+Alamat
IdKartuPenduduk NamaPekerja+IdKartuPenduduk+Alamat
TglLahir NamaPekerja+TglLahir+TglMulai
Alamat IdKartuPenduduk+NamaPekerja
Pendidikan NamaPekerja+Alamat
JnsKelamin
StatusPernikahan
Golongan
TglMulai

Candidate Key : Primary Key :


NamaPekerja+TglLahir IdKartuPenduduk
IdKartuPenduduk
NamaPekerja+Alamat
NORMALISASI
PEMBAHASAN

Dalam kasus penerapan teori Normalisasi ini, kita


hanya membahas sampai pada bentuk 3NF/BCNF.
Karena pada umumnya relasi/tabel sudah normal,
pada saat bentuk 3NF/BCNF. Sangat jarang sekali
relasi yang harus mencapai bentuk 4NF maupun 5NF.
1. BENTUK TIDAK NORMAL (UNF)

Kriteria UNF :
• Jika relasi memuat set atribut berulang
• Jika relasi memuat atribut non atomic value
• Jika relasi memuat non single value (multivalue)

Jika suatu relasi memiliki salah satu kriteria diatas,


maka pada relasi tersebut harus dilakukan proses
normalisasi untuk meminimalisir persoalan-persoalan
yang akan muncul.
CONTOH RELASI UNF
Contoh UNF :
• Bentuk relasi set atribut berulang

• Bentuk relasi non atomic value


CONTOH RELASI UNF

Contoh UNF (lanjutan) :


• Bentuk relasi non single value (multivalue)
2.BENTUK NORMAL PERTAMA (1NF)

Kriteria 1NF :
• Jika seluruh atribut dalam relasi bernilai atomik
(atomic value)
• Jika seluruh atribut dalam relasi bernilai tunggal
(single value)
• Jika relasi tidak memuat set atribut berulang
• Jika semua record mempunyai sejumlah atribut
yang sama
CONTOH RELASI 1NF
Contoh 1NF :

Relasi ini sudah memenuhi kriteria 1NF, karena sudah bersifat single value,
atomic value, tidak ada set atribut berulang, setiap record memiliki atribut
yang sama.

Note : Akan tetapi bentuk dari relasi ini belum memenuhi kriteria
normalisasi, karena masih ada terdapat ketergantungan fungsional antara
NPM  Nama. Untuk itu agar relasi ini normal perlu dilanjutkan ke tahap
2NF
3.BENTUK NORMAL KEDUA (2NF)

Kriteria 2NF:
• Jika memenuhi kriteria 1NF
• Jika semua atribut non kunci FD pada PK (primary key) dengan kata
lainnya atribut tidak primer bergantung penuh terhadap CK
(Candidate Key)

Contoh :
NPM – Nama – Mata_Kuliah
NPM dan Mata_Kuliah  CK (Candidate Key)
NPM  PK (Primary key)
Relasinya :
NPM – Nama
NPM – Mata_Kuliah
CONTOH 2NF
Contoh dari relasi dalam bentuk 2NF :
Bentuk 1NF

Bentuk 2NF Bentuk 2NF


4.BENTUK NORMAL KETIGA (3NF)

Kriteria 3NF :
• Jika memenuhi kriteria 2NF
• Jika semua atribut non kunci tidak TDF (non TDF)
terhadap PK
CONTOH 3NF

Relasi 2NF

Pada Relasi Proyek, terdapat ketergantungan transitif (TDF), dimana TDF


tersebut menyebabkan adanya kerangkapan data (data redudancy),
anomali pembaruan
TDF : Id_Proyek  Manajer  TglLahir
Maka relasi tersebut di-dekomposisi seperti berikut :
Relasi 3NF Relasi 3NF
5. BENTUK BCNF

Kriteria BCNF :
• Jika memenuhi bentuk 3NF
• Jika determine (penentu) pada relasi adalah kunci
relasi (Primary Key/PK)

Secara umumnya bentuk BCNF sama dengan 3NF,


sehingga pada bentuk 3NF masih terdapat
ketergantungan data, maka dilakukan dekomposisi
sehingga menjadi bentuk BCNF
LATIHAN NORMALISASI - 1
LATIHAN - 1

Relasi Karyawan berikut sudah memenuhi bentuk 1NF, karena :


• Atribut single value
• Tidak ada set atribut berulang
• Atribut bersifat atomic

Akan tetapi relasi tersebut belum normal, karena masih menyimpan


kerangkapan data pada atribut Gaji_Pokok dan Jabatan yang
merupakan dependent dari Pendidikan, dan memungkinkan
terjadinya anomali pembaruan, untuk itu perlu dilakukan bentuk 2NF
agar relasi tersebut menjadi normal.
LATIHAN -1

Sebelum memulai bentuk 2NF kita perlu melakukan identifikasi terhadap


key pada entitas
CK : Id_Karyawan, Pendidikan
PK : Id_Karyawan
Determines : Id_Karyawan, Pendidikan
Dependent : Nama, Posisi, Gaji

Kriteria untuk 2NF


• Harus bentuk 1NF
• Atribut non prime/non kunci bergantung fungsional/penuh kepada
PK/CK
Maka,
Relasi Karyawan : Id_karyawan, Nama, Pendidikan
Relasi Gaji : Pendidikan, Gaji
Relasi Posisi : Pendidikan, Posisi
LATIHAN - 1
Maka dalam relasi :

Pada bentuk 2NF ini, tidak ditemukan adanya TDF pada relasi. Maka dari
itu, kita tidak perlu melanjutkan ke bentuk 3NF/BCNF. Cukup sampai
bentuk 2NF, bentuk relasi sudah normal.
LATIHAN - 1
Nah perlu diperhatikan pada bentuk 2NF ini secara tidak langsung
sudah melakukan bentuk 4NF, tapi bukan berarti bentuk 2NF sama
dengan 4NF.
Bentuk 4NF  Menghilangkan ketergantungan nilai jamak
AB,C sehingga menjadi AB, A C
A : Pendidikan
B : Posisi
C : Gaji_Pokok
Berarti :
Pendidikan – Posisi dan Pendidikan – Gaji_Pokok
Sedangkan dalam bentuk 2NF, kita melakukan dekomposisi atas
dasar atribut non prime harus bergantung kepada CK.
Maka dari itu, sangat jarang sekali bentuk normalisasi sampai
bentuk 4NF atau 5NF.
LATIHAN NORMALISASI - 2
LATIHAN -2
LATIHAN - 2
LATIHAN - 2
Maka dalam relasi

Pada bentuk 2NF ini, tidak ditemukan adanya TDF pada relasi. Maka dari itu, kita tidak perlu
melanjutkan ke bentuk 3NF/BCNF. Cukup sampai bentuk 2NF, bentuk relasi sudah normal.
LATIHAN - 3

Apakah relasi dibawah ini sudah dalam bentuk normal ?? Jika belum
buatlah tahapan-tahapan normalisasiny !
LATIHAN - 4

Apakah relasi dibawah ini sudah dalam bentuk normal ?? Jika belum
buatlah tahapan-tahapan normalisasiny !
SELESAI
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Sutanta, Edhy. 2011. Basis Data dalam Tinjauan
Konseptual. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai