Anda di halaman 1dari 35

DINAS KESEHATAN KAB.

KOTIM
Satukan langkah menggapai cita
Usaha Kesehatan Sekolah
Kebersihan diri dan lingkungan dijaga
Buang segala sampah pada tempatnya

Berolahraga dengan teratur


Berbadan sehat dan berbudi luhur
Demi menatap masa depan bangsa
Galakkan UKS sepanjang masa

Tri Program UKS


Jadi landasan
Pendidikan Kesehatan dilaksanakan
Pelayanan kesehatan kita terapkan
Lingkungan sekolah sehat
Ayo diwujudkan

UKS tumbuhkan siswa cerdas kuat


berjiwa tangguh bergaya hidup sehat
Sikap hormat pada guru dan orangtua
Beriman dan cinta sesama kita
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan
Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
Kesehatan
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), dan Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009
tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru Dan Pengawas Satuan
Pendidikan;
9. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan,
Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1/U/SKB/2003,
Nomor 1067/Menkes/SKB/VII/2003, Nomor MA/230A/2003 dan Nomor
26 Tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha
Kesehatan Sekolah.
10. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 22 Tahun
2000 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin
Timur sebagai Daerah Otonom
upaya menyeluruh yang dilaksanakan
untuk meningkatkan kesehatan anak usia
sekolah dari TK/sederajat hingga
SMA/sederajat
Tujuan:
1) meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi
belajar peserta didik;
2) meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
warga sekolah;
3) meningkatkan derajat kesehatan peserta didik
maupun warga belajar;
4) menciptakan lingkungan yang sehat; dan
5) menunjang pertumbuhan dan perkembangan
anak yang optimal dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya.
Sasaran:
1) peserta didik di sekolah atau satuan
pendidikan luar sekolah
2) guru
3) pamong belajar
4) pengelola pendidikan lainnya
5) pengelola pelayanan kesehatan, dan
6) masyarakat
1. Pendidikan kesehatan, baik secara kurikuler
maupun ekstrakurikuler, bimbingan/penyuluhan
kesehatan, pendidikan keterampilan hidup sehat
(PKHS), pendidikan kader kesehatan sekolah
dan program dari anak untuk anak (konseling/
pendidikan sebaya)
2. Pelayanan kesehatan, mencakup promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah
sehat, mencakup lingkungan sekolah
(lingkungan fisik, mental dan sosial),
lingkungan keluarga dan masyarakat
sekitarnya
1) Ketenagaan (peningkatan jumlah dan mutu mencakup
pembinaan tenaga teknis (guru dan petugas kesehatan) dan
tenaga non teknis (pengelola pendidikan, pengawas
sekolah, anggota Tim Pembina UKS, karyawan sekolah dan
lain-lain)
2) Pendanaan, untuk pemeliharaan dan pengadaan sarana
prasarana
3) Sarana prasarana, mencakup pengadaan buku, alat peraga,
ruang UKS, alat kesehatan, obat, alat administrasi dan
lain-lain
4) Penelitian dan pengembangan, mencakup metodologi
belajar mengajar mata pelajaran pendidikan kesehatan dan
mata pelajaran yang relevan, materi kurikulum, efektivitas
dan dampak pelaksanaan UKS, sistem informasi UKS, dan
lain-lain yang relevan dengan pelaksanaan UKS
Pembina : Bupati
Ketua : Wakil Bupati
Ketua I : Kepala Dinas Pendidikan
Ketua II : Kepala Dinas Kesehatan
Ketua III : Kepala Kementerian Agama
Ketua Harian : Asisten yang membidangi pendidikan dan kesehatan
Sekretaris : Kepala Bagian yang membidangi pendidikan dan kesehatan
Anggota : Unsur Dinas Pendidikan yang menangani TK, SD, SMP, SMA, SMK,
PLS
Unsur Dinas Kesehatan
Unsur Kementerian Agama
Unsur PKK
Unsur PMI
Unsur lainnya yang relevan
Ketua
(Camat)

Ketua I Ketua II Ketua III Ketua IV


(Kepala Cabang (Kepala (Pengawas (Ketua TP PKK)
Dinas Pendidikan) Puskesmas) Pendais Kemenag)

Sekretaris
(Sekretaris Kecamatan)

Anggota:
1. Unsur Dinas Pendidikan
2. Unsur Puskesmas
3. Unsur Pengawas Pendais
4. Unsur PKK
5. Unsur PMI
6. Unsur Dinas/Instansi terkait lainnya
Pembina
(Lurah/Kades)

Ketua
(Kepala Sekolah)

Sekretaris I Sekretaris II
(Guru Pembina UKS) (Ketua Komite Sekolah)

Anggota:
1. Unsur / Pengurus Komite sekolah/Ortu
2. Petugas UKS Puskesmas / Bidan Desa
3. Guru
4. Peserta Didik / Siswa
 Melaksanakan UKS, menyusun rencana,
melaksanakan kegiatan, melaksanakan
penilaian & evaluasi pelaksanaan UKS
 Melaksanakan trias UKS
 Menjalin kerja sama dg ortu siswa & instansi
terkait
 Menyiapkan sekolah menjadi sekolah sehat
 Melaksanakan ketatausahaan
 Menyampaikan laporan ke TP UKS
Kecamatan
Penanggung jawab dan pelaksana program
UKS di sekolah sesuai prioritas kebutuhan &
kebijakan TP UKS Kecamatan
 Pendidikan Kesehatan
 Penyuluhan kesehatan
 Pelatihan keterampilan petugas kesehatan, warga
sekolah & masyarakat lingkungan sekolah
 Sumber masukan materi pendidikan kesehatan
dlm kurikulum secara kurikuler & ekstrakurikuler
 Pelaksanaan SPEM kegiatan ekstra kurikuler
 Pelayanan Kesehatan
 Pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah &
perguruan agama
 Melaksanakan administrasi pelayanan kesehatan
di sekolah & perguruan agama
 Pembinaan Lingkungan …
 Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat
 Penyuluhan & pengawasan kesehatan lingkungan
sekolah & perguruan agama
 Bimbingan teknis & pengawasan sanitasi
lingkungan ; WC, air bersih, sampah, warung
sekolah, pembuangan air limbah
 Ketenagaan
 Pengadaan tenaga pelayanan kesehatan (medis &
paramedis)
 Penyediaan tenaga penatar & bahan pelatihan
UKS bagi tenaga kesehatan & non kesehatan
 Penyelenggaraan penataran dan pelatihan
 Sarana Prasarana
 Memberikan masukan dalam rangka
pembakuan sarana & prasarana UKS
(perabot & peralatan UKS, ruang UKS)
 Biaya
 Pengadaan biaya pelayanan kesehatan &
sarana yankes
 Pengadaan biaya penataran / pelatihan
UKS
 Penelitian & Pengembangan
 Melaksanakan penelitian &
pengembangan yankes / UKS di sekolah &
perguruan agama
 Supervisi, Pelaporan, Evaluasi &
Monitoring
 Melaksanakan SPEM di bidang pelayanan
kesehatan & pemeliharaan lingkungan
kehidupan sekolah sehat di sekolah &
perguruan agama
 Sebagai bagian Tim Pembina UKS Kecamatan
 Sebagai bagian Tim Pelaksana UKS di sekolah
 Melaksanakan Trias UKS (Pendidikan
Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Pembinaan
Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat)
 Memberikan alternatif pemecahan masalah
dengan cara sharing dana dan kemitraan
 Pembinaan & pemantauan sarana gizi sekolah
 Pembinaan & pemantauan kebersihan & sanitasi lingkungan
(WC/jamban/KM, SPAL, warung, kelas, SAB, SCT)
 Pembinaan kemampuan siswa melalui penyuluhan & konseling
ttg kesehatan reproduksi remaja, penyakit menular termasuk
IMS/HIV/AIDS, penyalahgunaan NAPZA
 Membimbing latihan teknis pelayanan kesehatan & mengawasi
materi teknis yang dilatihkan
 Memantau peserta didik yang sudah dilatih
 Penjaringan & pemeriksaan kesehatan
 Imunisasi
 Pengobatan kasus dan rujukan spesialistik (k/p)
 Tindakan teknis medis (k/p)
 Forum komunikasi terpadu antar kegiatan pokok Puskesmas
 Bimbingan & pembinaan teknis
 Pemantauan & pelaporan
 Pemeliharaan & pengorganisasian kantin sekolah
 Menjaga keamanan makanan
 Menggerakkan pemeliharaan & mengawasi kebersihan
lingkungan sekolah / madrasah; sampah, air limbah,
jamban/kamar mandi, kantin, ruang UKS, kelas, dll
 Mencegah terbentuknya tempat pembiakan binatang
penyebar penyakit  PSN, jum’at bersih
 Pembinaan kemampuan siswa melalui penyuluhan &
konseling ttg kesehatan reproduksi remaja, penyakit
menular termasuk IMS/HIV/AIDS, penyalahgunaan NAPZA
 Koordinasi mengatur & membantu latihan keterampilan
 Memantau peserta didik yang telah dilatih
 Penjaringan & Pemeriksaan kesehatan siswa ; mengukur TB &
BB, tajam penglihatan & pendengaran, Tes kesegaran jasmani
(TKJ)
 Identifikasi peserta didik yg perlu diimunisasi
 Menjaga keamanan sumber air
 Pengobatan ringan & pertolongan pertama
 Konseling kesehatan remaja
 Pengenalan dini kondisi kesehatan yg perlu dirujuk, termasuk
kasus anemia
 Koordinasi dengan puskesmas
 Pencatatan sederhana data kesehatan dan pelayanan
kesehatan
 Pelaporan berkala
1. Jajan di warung/kantin sekolah
2. Cuci tangan dengan air bersih mengalir dan
sabun
3. Gunakan jamban sehat
4. Olahraga / aktivitas fisik secara teratur
5. Berantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok
7. Timbang BB dan ukur TB
8. Kelola sampah dengan benar
1. Kepadatan ruang kelas minimal 1,75
m2/anak
2. Kebisingan ≤ 45 desibel
3. Memiliki lapangan/halaman/aula untuk
penjas
4. Memiliki lingkungan yang bersih, rindang
& nyaman
5. Memiliki sumber air bersih memadai
(jarak SAB & septik tank minimal 10 m)
6. Ventilasi & pencahayaan memadai
7. Memiliki kantin/warung sekolah
memenuhi syarat kesehatan
8. Memiliki kamar mandi/WC yang cukup
9. Bebas jentik nyamuk  setiap tempat
penampungan air
10. Menerapkan kawasan tanpa rokok
1. Pelibatan sektor kesehatan dan pendidikan
(guru, ortu) serta tokoh masyarakat dlm upaya
promosi kesehatan di sekolah
2. Penjaminan lingkungan yang sehat dan aman,
baik fisik maupun psikososial
3. Pendidikan kesehatan berbasis keterampilan
efektif dan ”life skills”
4. Penyediaan akses pelayanan kesehatan
5. Penerapan kebijakan sekolah dan aktivitas
yang menunjang kesehatan
6. Upaya peningkatan kesehatan masyarakat
secara menyeluruh
1. Pelaksanaan UKS dipengaruhi oleh 2 faktor, yakni
faktor internal dan faktor eksternal;
 faktor internal: motivasi, komitmen dan
partisipasi
 faktor eksternal: pembinaan berupa pelatihan,
supervisi, monitoring, evaluasi dan umpan balik
pelaporan
Inisiatif dan komitmen pihak sekolah belum
optimal, sekolah UKS hanya menyediakan ruang
dan obat sederhana, tetapi belum dilengkapi
dengan administrasi dan manajemen yang baik.
Sustainabilitas program masih lemah; visi, misi <<<
2. Kebijakan dan program lintas sektor dalam
implementasi UKS hanya fokus pada lomba dan tidak
dilakukan secara berkesinambungan. Sekolah non
UKS tidak dibina.
3. Upaya lintas sektor masih bersifat sektoral, sistem
pelaporan belum baik. Untuk tingkat kecamatan
masih sebatas pembicaraan, karena tidak adanya
kewenangan. TP UKS Kecamatan tidak
mengalokasikan anggaran, TP UKS Kabupaten
menganggarkan, tetapi belum terkoordinir
4. Kemitraan SLTP/SLTA dg PMI  mutualism
partnership, TK/SD dg puskesmas  kemitraan
linear (linear collaborative of partnership), TP UKS
Kecamatan dan TP UKS Kabupaten  pseudo
partnership
5. TP UKS Kabupaten & Kecamatan belum mempunyai
visi, komunikasi belum berjalan optimal dan belum
memberikan motivasi bagi tim UKS di bawahnya.
Leading Sector UKS Leading Sector UKS
Kabupaten: Kecamatan:
- Sekretariat Daerah - Sekretariat Kecamatan
- Dinas Pendidikan - Pembinaan, - UPTD. Pendidikan
- Dinas Kesehatan mencakup Diklat, - Puskesmas
- Kementerian Agama SPEM. - Kantor Urusan Agama
- Fasilitasi sarana dan
prasarana

Dunia Usaha Kelurahan /


Desa
Swasta Sekolah / Tim
Pelaksana UKS Sekolah Lain

Instansi / SKPD Teknis


Kabupaten
Organisasi Sosial Komite Sekolah
Organisasi Kemasyarakatan
Organisasi Profesi
LSM

Anda mungkin juga menyukai