0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas empat hambatan utama dalam komunikasi terapeutik yaitu resistensi, transferensi, countertransferensi, dan pelanggaran batas. Resistensi adalah upaya klien untuk tidak menyadari penyebab masalahnya, sedangkan transferensi dan countertransferensi adalah respon tidak sadar klien dan terapis terhadap satu sama lain. Pelanggaran batas merujuk pada pentingnya terapis membatasi hubungannya dengan klien secara
Dokumen tersebut membahas empat hambatan utama dalam komunikasi terapeutik yaitu resistensi, transferensi, countertransferensi, dan pelanggaran batas. Resistensi adalah upaya klien untuk tidak menyadari penyebab masalahnya, sedangkan transferensi dan countertransferensi adalah respon tidak sadar klien dan terapis terhadap satu sama lain. Pelanggaran batas merujuk pada pentingnya terapis membatasi hubungannya dengan klien secara
Dokumen tersebut membahas empat hambatan utama dalam komunikasi terapeutik yaitu resistensi, transferensi, countertransferensi, dan pelanggaran batas. Resistensi adalah upaya klien untuk tidak menyadari penyebab masalahnya, sedangkan transferensi dan countertransferensi adalah respon tidak sadar klien dan terapis terhadap satu sama lain. Pelanggaran batas merujuk pada pentingnya terapis membatasi hubungannya dengan klien secara
DALAM KOMUNIKASI TERAUPETIK 1. R E S I S T E N S Merupakan upaya klien tidak menyadari aspek dari penyebab cemas atau gelisah yang dialami.
Resistensi merupakan akibat dari
ketidaksesuain klien untuk berubah ketika kebutuhan untuk berubah telah dirasakan. STUART & SUNDEEN DLM INTAN 2005 Perilaku resisten diperlihatkan pada fase kerja -------- proses penyesuaian masalah STUART & SUNDEEN, 1995 Beberapa bentuk resistensi : a. Supresi dan represi informasi yg terkait b. Intensifikasi gejala c. Devaluasi diri serta pandangan dan keputusan ttg masa depan d. Dorongan untuk Sehat e. Hambatan intelektual. f. Pembicaraan yg bersifat dangkal g. Penghayatan intelektual h. Muak terhadap normalitas i. Reaksi transference( respon tidak sadar ) j. Perilaku amuk atau tidak rasional 2. T R A N S F E R E N C E Merupakan respon tidak sadar berupa persaan atau perilakuterhadap perawat yang sebetulnya berawal dari berhubungan dengan orang-orang tertentu yang bermakna baginya pada waktu dia masih kecil Reaksinya .--- sangat membahayakan Ada 2 JENIS REAKSI 1. Reaksi bermusuhan 2. Reaksi tergantung 3. C O U T E R T R A N S F E R E N
Merupakan kebutuhan teraupetik
yang dibuat oleh perawat dan bukan oleh klien. Mempengaruhi hubungan perawat dgn klien Bentuk Coutertransference a. Ketidakmampuan berempati b. Kecerobohan dalam implementasi kontrak. c. Mengantuk selama sesi. d. Perasaan marah atau tidak sabar e. Dorongan terhadap ketrgantungan , pujian atau efeksi klien. f. Berdebat dgn klien g. Mencoba untuk menolong klien h. Keterlibatan dgn klien dlm tingkat personal i. Melamunkan atau memikirkan klien j. Fantasi seksual atau agresi yg diarahkan ke klien k. Perasaan cemas , gelisah, atau perasaan bersalah l. Kecenderungan untuk memusatkan secara berulang m. Kebutuhan untuk mempertahankan intervensi kep. Dgn klien. REAKSI COUTRTASFERENCE Ada 3 Bentuk : 1. Reaksi sangat mencintai “ caring ‘ 2. Reaksi sangat Bermusuhan 3. Reaksi sangat cemas . ( Stuart & Sundeen dlam Intan 2005.) STUART G.w dalam suryani 2006 Ada 5 CARA MENGIDENTIFIKASI TERJADI COUNTERTRANSFERENCE : 1. Perawat harus mempunyai standar yang sama tdh dirinya sendiri atas apa yg diharapkan kpd kliennya. 2. Perawat harus menguji diri sendiri melalui latihan menjalin hubungan. 3. Perawat harus dapat menemukan sumber masalah 4. Perawat harus dapat melatih diri untuk kontrol. 5. Jika perawat membutuhkan pertolongsn dalam mengatasi, pengawasan secara individu maupun kelompok dapat lebih membantu. 4. Pelanggaran batas
Perawat perlu membatasi hubungannya
dengan klien Batas Hubungan perawat adalah hubungan yg dibina adalah hubungan teraupetik, dlm hal ini berperan sebagai penolong dan klien berperan sebagai yang ditolong. ( Suryani,2006 ) Batas hubungan perawat dan klien ( stuart & sundeen , intan 2005 )
Batas hubungan perawat dan klien:
1. Batas Peran 2. Batas Waktu Batas Tempat dan ruang 3. Batas Uang 4. Batas pemberian hadiah dan pelayanan. 5. Batas Pakaian 6. Batas Pengunkapan dirir secara personal.