PERTEMUAN I
REFERENSI
Pedoman CPOB
Petunjuk operasional
penerapan CPOB
cGMP
FARMASI INDUSTRI
Farmasi berasal dari kata pharmakon (bahasa latin) yang berarti
obat.
Industri berarti pabrikasi, manufakturing atau pembuatan.
Jadi farmasi industri berarti membuat obat atau pabrikasi obat.
CPOB adalah
bagian dari sistem
penjaminan mutu
Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) pertama
kali diterbitkan pada tahun 1988, dan diikuti dengan
Petunjuk Operasional Penerapan CPOB pada tahun 1989
yang kemudian direvisi pada tahun 1990. Berdasarkan
keputusan Kepala Badan POM, maka Tim Revisi CPOB
telah menyusun Pedoman CPOB edisi tahun 2001 yang
merupakan revisi dari edisi 1988 Kemudian direvisi lagi
tahun 2006 dan terakhir di revisi lagi tahun 2012.
Lokasi
Konstruksi
Tata letak ruang
Rancang bangun dan konstruksi
Jumlah maksimum
cemaran partikel
Jumlah maksimum
cemaran mikroba
Efisiensi saringan udara
Pertukaran udara per jam
Jumlah maksimum cemaran
partikel
Jumlah maksimum cemaran
mikroba
PERSONALIA
Tanggungjawab
dan Kualifikasi
Jumlah
Organisasi
Pelatihan
Organisasi Model A
Direktur Pabrik
Supervisor Supervisor
Supervisor Supervisor
Organisasi Model B
Organisasi Model C
General Manager
Plant Manager
M. QA
Organisasi Model Terkini
President Director
Int. Auditor
Production
Product dev. Lab. Supervisor
Supervisor
Validation Off.
Packaging dev. Microbiology
Packaging
Supervisor
Registration Off. IPC Spv. Product Stability
Persyaratan legal
Penanggungjawab
produksi
Penanggungjawab
pengawasan mutu
(QC)
Penanggung Jawab
jaminan mutu (QA)
Kualifikasi Manager
QA
Apoteker
Pengalaman praktis minimal 5 tahun di industri
Pengalaman dan pengetahuan dalam
bidang analisis kimia dan mikrobiologi,
pemeriksaan bahan pengemas dan teknologi
formulasi
CPOB
Ketrampilan
Kepemimpinan
QUALITY ASSURANCE (QA)
Manager QA dibawahi oleh Head of Quality
Tugas-Tugas QA
1 TRAINING
- GMP (Pegawai baru, Beaf tiap tahun)
- Non GMP (Perubahan SOP, membuat jadwal training)
7 Audit
- Self Inspection (sekali sebulan)
- Audit Internal (sekali tiap 6 bulan)
- Audit eksternal (BPOM, negara-negara
tujuan ekspor dan pihak sanbe ke suplayer
bahan kemas)
8 Product Complaint
- Level 1 : Terkait efek R&D
- Level 2 : terkait mutu product QA
Membuat surat permintaan ke QC, produksi dll.
Melakukan review ulang terhadap produk
tersebut
Kualifikasi Manager QC
Apoteker
Pengalaman praktis minimal 2
tahun di bagian QC
Pengalaman dan pengetahuan
dalam bidang analisis kimia dan
mikrobiologi, pemeriksaan bahan
pengemas
CPOB
Keterampilan
Kepemimpinan
QA vs. QA
QA menjamin dicapainya
mutu yang dituju
QC memastikan kualitas
bahan awal yang akan
digunakan dan produk jadi
yang akan dipasarkan
memenuhi persyaratan
Quality Control (QC)
Ketentuan Umum
Laboratorium pengujian
Validasi
Pengawasan terhadap Bahan Awal, Produk
Antara, Produk Ruahan dan Obat Jadi
Pengolahan ulang
Evaluasi terhadap Prosedur Produksi
Peninjauan terhadap catatan bets produksi
Penelitian stabilitas
Keluhan terhadap obat
Obat Kembalian
Penilaian terhadap pemasok
Laboratorium Pengujian
• Bangunan
• Personalia
• Peralatan
• Pereaksi dan media pembiakan
• Baku pembanding
• Spesifikasi dan prosedur pengujian
• Catatan analisis
• Contoh pertinggal
Validasi &
Kalibrasi
• Validasi metode analisis
• Kalibrasi instrumen analisis
Pengawasan terhadap Bahan
Awal, Produk Antara, Produk
Ruahan dan Obat Jadi
• Spesifikasi
• Pengambilan contoh
• Pengujian
• Pengawasan lingkungan
• Pengawasan selama proses
• Pengawasan pada pengemasan
• Pengujian ulang bahan atau produk
yang telah disetujui
Pengujian stabilitas
• Produk baru
• Kemasan baru
• Perubahan Formula
• Bets yang diluluskan dengan
pengecualian
• Produk yang beredar
Pengujian stabilitas untuk obat
generik
Jenis Jumlah bets T & RH Lama waktu
pengujian pengujian
Pembersihan wadah
Wadah yang telah diisi diperiksa satu persatu terhadap partikel
yang terlihat
Indikator Biologi
Blistering
Aluminium foil
& PVC
Sediaan Farmasi
Aspek eksternal
terkait dalam masalah pemasaran
produk, uji perlindungan produk,
kemudahan bagi konsumen
Aspek internal
meliputi biaya produksi, kemampuan
mesin untuk memberikan preformulasi,
kemasan yang optimal, serta identifikasi
produk.
Sifat Dan Mutu Jenis Kemasan Produk
Farmasi Botol Gelas
Syarat fisik :
tebal 0,5 mm
uji jatuh
efektifitas aliran dan tutup
ketahanan retak
laju transmisi uap air
Syarat luar :
ketahanan senyawa asam
ketahanan senyawa basa
kadar logam berbahaya Cu, Hg, Pb, dan As
Organoleptik :
bentuk dan kenampakan
bau dan warna
Penggolongan Cacat Pada bahan
Pengemas
Over Critical Defect (OCD), syarat 0 %
Critical Defect (CD), syarat max 0,4 %
Mayor Defect (MaD), syarat max 2,5 %
Minor Defect (MiD), syarat max 6,5 %
PengujiaN Aluminium Tube
1. Evaluasi Optik 2. Kualitas Material
Integritas membran
Penampilan Integritas latex ring
Warna
Kebersihan Lapisan bagian dalam
Teks Lapisan bagian luar
Cetakan
Dimensi :
- panjang Tube
4. Uji Mikrobiologi
- diameter
- tinggi (Dilakukan 1 tahun sekali)
- diameter Tutup Hal ini dilakukan bila suplier telah
Tebal memenuhi persyaratan yaitu 5 batch
Lebar latex ring
awal berturut-turut hasilnya sesuai
3. Identifikasi Bahan dengan sertifikasi.
Lapisan luar
Lapisan dalam
Latex ring
Bahan atau Produk Pulihan
Rg. Produksi
(gudang penyimpanan
hasil timbang)
Produksi
Cetak / Filling
LC
Pengemasan Primer
(tablet stripping)
Produksi
Sebelum proses produksi dilakukan Line
Clearance
Line Clearance dokumentai di batch record
Meliputi :
1. Ruangan
2. Material
3. Peralatan
4. Master Formula
Proses Produksi, personil yang akan
melakukan proses produksi mengikuti aturan-
aturan sesuai SOP
Proses Produksi
1. Penimbangan di GBB
- Kalibrasi timbangan
- Suhu, RH, sanitasi ruangan (Naporit, alkohol, IPA)
- Kebersihan timbangan & wadah label
clean
(double check koordinator / pengawas GBB & produksi
- Timbang bahan yang akan diproduksi yang
berasal dari gudang bahan baku label
identity IPC check
Masuk ke ruangan stagging
Dilakukan proses produksi
Proses Produksi
Release QC
Personalia
Bangunan
Fasilitas membersihkan diri
Pembersihan ruangan
Peralatan
Pembersihan peralatan
Validasi prosedur
KESEHATAN
- Tidak boleh bekerja di ruang produksi apabila:
. Mempunyai luka terbuka
. Mengidap penyakit infeksi
- Mengadakan pemeriksaan kesehatan secara
berkala
- Sesudah sembuh dari suatu penyakit diperiksa
lagi kesehatan
- Pengawasan ketat terhadap gejala penyakit
menular di ruang produksi
KEBERSIHAN PERORANGAN
Mandi secara teratur
Cuci tangan secara teratur, missal sesudah
buang air kecil/besar
Rambut dipelihara
Dilarang menyisir di seluruh ruang produksi
Dilarang memakai anting, kalung, perhiasan
lain
Kosmetik sesedikit mungkin. Bulu mata palsu
tidak boleh
KEBIASAAN HIGIENIS
Dilarang makan/minum di ruang produksi dan laboratorium
Dilarang merokok
Menjaga kebersihan dan keteraturan ruang kerja
PAKAIAN BERSIH
Pakaian dan pelindung lain: topi, pelindung kumis dan
janggut, sarung tangan
Tidak berkantong di atas pinggang
INSPEKSI DIRI
Karyawan/Personalia
Bangunan
Penyimpanan bahan awal dan obat jadi
Peralatan
Produksi
Pengawasan Mutu
Dokumentasi
Perawatan gedung dan peralatan
TIM INSPEKSI DIRI
Mutu obat
Efek samping
Kurang manjur
PENANGANAN
Dicatat/direkam
Ditangani
Diteliti dan dievaluasi
Tindak lanjut
TINDAK LANJUT
Tindakan perbaikan
Penarikan kembali obat yang sudah beredar
Tindakan lain
PENARIKAN KEMBALI OBAT
YANG BEREDAR
Sesegera mungkin
Penarikan bisa sampai konsumen
PROSEDUR PENANGANAN
OBAT KEMBALIAN
Spesifikasi
Prosedur
Metode
Instruksi
Perencanaan
Pengendalian
Evaluasi
Spesifikasi
Bahan baku
Bahan pengemas
Produk antara
Produk ruahan
Obat jadi
Dokumen Produksi
Kartu persediaan
Catatan distribusi obat jadi
Dokumen Pemeliharaan,
Pembersihan dan
Pemantauan Kondisi
Lingkungan
Prosedur dan catatan pemeliharaan dan pembersihan
peralatan
Prosedur dan catatan pemeliharaan dan pembersihan ruang
produksi
Prosedur dan catatan pembasmian hama
Prosedur dan catatan pemantauan partikel dan mikroba
Dokumen Penanganan Keluhan,
Penarikan Kembali Obat yang Beredar,
Obat Kembalian dan Pemusnahan Obat