Anda di halaman 1dari 40

HAK DAN KEWAJIBAN

Pert. 11
Dr.H. Syahrial Syarbaini, MA.
Dr. Syahrial / Pkn 1
Pengertian Bangsa dan Negara
• Bangsa : orang yang memiliki kesamaan
asal keturunan, adat , bahasa dan sejarah
serta berpemerintahan sendiri.
• Negara adalah bangsa yang punya daerah
yang tetap dan tertentu, mempunyai
pemerintahan yang berdaulat dengan tujuan
tertentu pula.
Dr. Syahrial / Pkn 2
M. Individu

Manusi
a M. Sosial
Bangsa Pendapat Ahli 1. Hans Kohn
2. Ernest Renann
3. Otto Bauer, dll
Bangsa
& Negara Pengertian Negara Pendapat 1. G. Jellinek
Ahli 2. G.W.E Hegel
3. Kranenburg, dll

1. Teoritis
Terjadinya Negara 2. Primer & Sekunder
3. Faktual

1. Rakyat
Unsur-unsur Terben- 2. Wilayah
tuknya Negara 3. Pem Yg Berdaulat
Makna Bangsa

Bangsa adalah suatu komunitas etnik yang memiliki ciri-ciri


: memiliki nama, wilayah tertentu, mitos leluhur bersama,
kenangan bersama, satu atau beberapa budaya yang sama &
solideritas tertentu.

Dalam pengertian sosiologis, bangsa


termasuk ”kelompok paguyuban” yang
secara kodrati ditakdirkan untuk hidup
bersama dan senasib sepenanggungan di
dalam suatu negara.
Semangat Nasionalisme dan Patriotisme

Nasionalisme
Nasionalisme adalah faham kebangsaan yg tumbuh
karena ;
 Adanya persamaan nasib dan sejarah serta
kepentingan untuk hidup bersama,
 Sbg suatu bangsa yg merdeka, bersatu, berdaulat,
demokratis, dan maju di dalam suatu kesatuan
bangsa dan negara, serta
 Cita-cita bersama guna mencapai, memelihara,
dan mengabdikan identitas, persatuan,
kemakmuran, dan kekuatan atau kekuasaan
negara bangsa yang bersangkutan.
Makna Negara

Pengertian Negara

Kata Negara berasal dari : state (Inggris), staat (Belanda dan


Jerman), etat (Perancis), statum (Latin), yang berarti
keadaan yang tegak dan tetap.

Negara adalah organisasi yang di dalamnya ada rakyat,


wilayah yang permanen, dan pemerintah yang
berdaulat (baik ke dalam maupun ke luar). Dalam arti
luas, negara merupakan kesatuan sosial (masyarakat)
yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan
kepentingan bersama.
Unsur Negara
• Penduduk, berdomisili
• Wilayah, batas teritorial
• Pemerintah, menyelenggarakan kekuasaan, fungsi-
fungsi dan kebijakan mencapai tujuan.
• Kedaulatan, supremasi wewenang
• Negara memiliki sifat :
– Sifat memaksa
– Sifat monopoli
– Sifat totalitas

Dr. Syahrial / Pkn 7


1. Sifat Memaksa (negara memiliki
Sifat mempunyai kekuatan fisik secara legal.
Hakikat
2. Sifat Monopoli (yaitu dalam menetap-kan
Negara tujuan bersama masyarakat.
3. Sifat Mencakup Semua (All-Embracing),
yaitu semua peraturan perundang-undangan
yg berlaku adalah untuk semua orang tanpa
kecuali.

Sifat Hakekat negara berkaitan erat dgn dasar-dasar terbentuk-nya


negara, norma dasar (fundamental norm) yg menjadi tujuan, falsafah
hidup yang ingin diwujudkan, perjalanan sejarah dan tata nilai sosial-
budaya yang telah berkembang di dalam negara.
PENGHUNI NEGARA

Warga negara

Penduduk

Orang asing
PENGHUNI
NEGARA

Bukan
penduduk

Dr. Syahrial / PKn. 9


 Penduduk
 Bukan Penduduk
Rakyat Dalam Suatu  Warga Negara
 Bukan WN
Negara

KEDUDUKAN
Asas Kewarganegaraan
WARGA NEGARA
& PERWAGA-
NEGARAAN DI Penduduk dan Warga Negara
INDONESIA Indonesia

Undang-Undang Kewarganegaraan
Indonesia

Kedudukan Warga negara dan


Pewarganegaraan di Indonesia
Fungsi/Kekutaan Negara
• Fungsi pertahanan dan keamanan
• Fungsi pengaturan dan ketertiban
• Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran
• Fungsi keadilan menurut hak dan kewajiban
• kekuatan negara yang tercermin
– Sumber daya manusia
– Teritorial negeri,
– Sumber daya alam
– Sumber daya alam
– Kekuatan militer
– kepribadian dan kepemimpinan, efisiensi birokrasi,
persatuan bangsa
Dr. Syahrial / Pkn 11
Negara Modern
• JS. Mills dan Toqueville merasa bahwa Negara Modern telah
menjadi jauh lebih kuat dari keinginan masyarakatnya. Kontrol
negara telah menghambat kebebasan warganya.

• Francis Fukuyama (1992; 2002), demokrasi


liberal telah berhasil menjadi ideologi global
yang memenangi peperangan ideologis tersebut
telah menggerus kekuasaan Negara bangsa.

Francis Fukuyama
(born October 27,
1952 in Chicago) Dr. Syahrial / Pkn 12
Lanjutan…
• Negara-Bangsa sejak awal abad ke-16 di Eropa.
• Ciri-ciri utama menguasai suatu wilayah, dengan
batas-batasnya, masyarakat budaya homogen,
pemerintahan terpusat dan bertanggung jawab atas
kebijakan nasional.
• Negara mengintegrasikan masyarakatnya bagi
kepentingan nasional,

Dr. Syahrial / Pkn 13


Lanjutan…
• Era globalisasi, semangat nasionalisme perluasan
wilayah melalui perang mulai berkurang.
• Batas-batas wilayah kurang berarti karena adanya
perkembangan teknologi informasi, dan
pertumbuhan ekonomi yang bersifat
multinasional.

Dr. Syahrial / Pkn 14


Lanjutan…

• Pemerintahan tidak dapat membatasi arus keluar


informasi yang menyebarkan nilai-nilai
multinasional, pemerintahan menjadi semakin
terdesentralisasi.
• Batas-batas wilayah dikaburkan oleh
mengglobalnya perdagangan dan informasi dunia.
berakhirnya era Negara-Bangsa,

Dr. Syahrial / Pkn 15


LANDASAN KOSNTITUSIONAL WARGA NEGARA DAN PENDUDUK

warga negara ialah


orang-orang bangsa Penduduk ialah warga
Indonesia asli dan WARGA negara Indonesia dan
orang-orang bangsa
orang asing yang
lain yang disahkan NEGARA DAN bertempat tinggal di
dengan undang-
undang sebagai PENDUDUK Indonesia
warga negara [Pasal 26 (2)**]
[Pasal 26 (1)]

Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)]

Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan [Pasal 27 (2)]

Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara [Pasal 27 (3)**]

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 28)
Penduduk dan
Warga Negara Indonesia
• Penduduk menurut pasal 26 ayat (2) UUD
• UU No. 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan In donesia

Dr. H.Syahrial / PKn. 17


Cara memperoleh kewarganegaraan
• karena kelahiran
• karena pengangkatan
• karena dikabulkan permohonan
• karena pewarganegaraan
• karena perkawinan
• karena turut ayah dan ibu
• karena pernyataan
Dr. Syahrial / Pkn 18
Bagan Prosedur Cara Memperoleh
Kewarganegaraan Indonesia (UU No. 62/1958)
PRESIDEN
SURAT KEPUTUSAN PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

xx) xxx
4 xxx 5
)
7 ) 5 3
PENGADILAN NEGERI/ MENTERI KEHAKIMAN
PERWAKILAN R I x)
MENELITI SYARAT-SYARAT
PEMOHON DI LUAR NEGERI JURIDIS & MENERUSKAN
6 SUMPAH PERMOHONAN
PERLENGKAPAN PEWARGANEGARAAN
1 Lihat tanda x) 2 KEPADA PRESIDEN

Keterangan :
x) : Syarat-syarat permohonan pewarganegaraan
xx) : Surat pemberitahuan bhw pemohon dikabulkan permohonannya
xxx) : Salinan petikan Keputusan Presiden Republik Indonesia
UU No. 12/ 2006
• Anak yang lahir perkawinan yang ayah dan ibu
WNI.
• Anak yg lahir perkawinan yang sah dari ayah
WNI ibu WNA
• Anak yang lahir dari perkawinan dari ibunya dan
ayahnya tak punya WN
• Anak yang lahir akibat perkawinan ibunya WNI
• Dll.

Dr. Syahrial / Pkn 20


Lanjutan ...........
Syarat – Syarat Dalam Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia
Menurut UU No. 12/2006

a. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;


b. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di
wilayah negara RI paling singkat 5 th berturut-turut atau paling
singkat 10 tahun tidak berturut-turut;
c. Sehat jasmani dan rohani;
d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila
dan UUD Negara RI Tahun 1945;
e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara 1 th/lebih;
f. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia,
tidak menjadi berkewarganegaraan ganda;
g. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan
h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
Warga negara: anggota atau bangsa Indonesia asli dan bangsa
lain yang disahkan UU

Klasifikasi warga negara:


1. Penduduk: warga negara yang tinggal tetap (WNI dan WNA)
2. Bukan penduduk: orang asing tinggal sementara

UU No 12
Tahun
2006
Hak Warga negara: sesuatu yang diperoleh dari negara seperti hak
hidup layak, aman, pelayanan dll yang ditentukan UU

Kewajiban Warganegara: sesuatu yang diwajibkan negara kepada


warganegaranya yang diatur UU seperti membela negara, mentaati
UUD dll

Dr. Syahrial / Pkn 22


Azas Kewarganegaraan Umum:
1. Azas kelahiran: IUS Soli; menjadi warga negara dimana
dilahirkan
2. Azas keturunan: IUS Sanguinis: azas warga negara
berdasarkan keturunan
3. Azas Kewarganegaraan Tunggal: Setelah umur 18 th
harus memilih satuh satu warganegara

Azas Azas Kewarganegaraan Khusus:


1. Asas Kepentingan Nasional
Warga 2. Asas Perlindungan Maksimum
Negara 3. Asas persamaan didalam hukum dan pemerintaha
4. Asas kebenaran substantif
5. Asas non-diskriminatif
6. Asas pengakuan dan penghormatan terhadap HA
7. Asas keterbukaa
8. Asas publisitas

Masalah status kewarganegaraan:


1. Apatride: tidak punya warganegara karena lahir di negara
berdasar keturunan
2. Bipatride: mempunyai dua warga negara (orang tua Ius
sanguinis, lahir di ius soli)
3. Multipratie: lebih dari dua warganegara
Dr. Syahrial / Pkn 23
KTP

Dr. Syahrial / PKn. SMA23 Jkt 24


Hak WN berdasarkan UUD 1945:
1. Kehidupan yang layak
2. Mempertahankan kehidupan
3. Membentuk keluarga
4. Setiap anak berhak tumbuh dan berkembang terbebas
dari kekerasan dan diskriminasi
5. Mengembangkan diri
6. Memajukan diri dan memperjuangkan haknya
7. Jaminan pelaksanaan hukum
Hak dan 8. Kesempatan yang sama dalam pemerintahan
Kewajiban 9. Bebas memeluk agama dan melaksanakan ibadah
10. Bebas berserikat, berkumpul dan berpendapat
Warga 11. Memperoleh informasi
negara 12. Hak milik pribadi
13. Hak jaminan sosial, dll

Kewajiban WN berdasarkan UUD 1945:


1. Membayar pajak
2. Membela pertahanan dan keamanan
3. Menghormati hak asasi
4. Menjunjung hukum dan pemerintahan
5. Ikut serta pembelaan negara
6. Tunduk pada pembatasan yang ditetapkan UU
7. Wajib mengikuti pendidikan dasar
Dr. Syahrial / Pkn 25
Hak Negara berdasarkan UUD 1945:
1. Menciptakan peraturan dan UU untuk ketertiban dan
keamanan
2. Melakukan monopoli sumberdaya yang menguasai hajat
hidup orang banyak
3. Memaksa WN taat hukum yang berlaku
Hak dan
Kewajiban Kewajiban Negara berdasarkan UUD 1945:
Negara 1. Melindungi wilayah dan warga negara
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Menjamin kemerdekaan penduduk memeluk agama
5. Membiayai pendidikan dasar
6. Menyelenggarakan sistem pemerintahan dan pendidikan
7. Memajukan pendidikan dan kebudayaan
8. Mengembangkan sistem jaminan sosial
9. Memilihara fakir miskin
10. Penyediaan fasilitas layanan publik

Dr. Syahrial / Pkn 26


Pengertian Bela
Negara

sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai


oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan kepada
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Peranan Pendidikan Kesadaran Bela


Negara adalah untuk menggugah dan
menumbuh kembangkan kesadaran bela
negara akan adanya ancaman-ancaman
baik militer maupun nonmiliter.

Dr. Syahrial / Pkn 27


LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA

PENGERTIAN BELA NEGARA


DALAM SISHANNEG
 KEIKUTSERTAAN WARGA NEGARA DALAM UPAYA
PEMBELAAN NEGARA DALAM PENYELENGGARAAN
PERTAHANAN NEGARA.

 JENIS BELA NEGARA SBG BLUEPRINTNYA (PASAL 7, 8, & 9 UU


NO. 3/2002) ADALAH:
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (DIKWAR).
LATIHAN DASAR KEMILITERAN
PENGABDIAN SBG PRAJURIT TNI SECARA SUKARELA DAN
SECARA WAJIB
PSDP (PROFESI)
KOMPONEN CADANGAN (KOMCAD).
KOMPONEN PENDUKUNG (KOMDUK).
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA

TEKAD, SIKAP DAN PERILAKU WARGA NEGARA YANG


DIJIWAI OLEH KECINTAANNYA KEPADA NKRI YANG
BERDASARKAN PANCASILA DAN UUD ’45, DALAM
MENJAMIN KELANGSUNGAN HIDUP BANGSA DAN
NEGARA

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA


LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA

 Cinta Tanah Air


 Sadar Berbangsa & Bernegara
 Yakin Pada Pancasila Sbg Ideologi Negara
 Rela Berkorban Untuk Bangsa & Negara
 Kemampuan Awal Bela Negara

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA


Landasan Bela Negara

Landasan Yuridis

Landasan Filosofis

Landasan Historis

Landasan Sosiologis dan


Landasan Religius
Dr. Syahrial / Pkn 32
Landasan Pembinaan
Kesadaran Bela Negara
Landasan Yuridis Landasan Historis:
• 1). UUD RI 1945, pasal 27 perjuangan
ayat 3, Bahwa Setiap warga Kemerdekaan. periode
negara berhak dan wajib
ikut sertadalam upaya perang kemerdekaan .
pembelaan Negara. periode ini bangsa
• 2). UUD RI 1945, pasal 30
Landasan Filosofis:
Indonesia mengalami
ayat 1 dan 2 , bahwa Tiap- strategi Pembinaan
berbagai bentuk
tiapwarga negara berhak dan kesadaran bela negara
wajib ikut serta gangguan keamanan
dalamusaha pertahanan dan dalam negara, Periode
keamanan negara. stabilitas nasional.
Periode demokratisasi
dan HAM.

Dr. Syahrial / Pkn 33


Komponen
Sistem
Pertahanan
Negara

Komponen Utama

Komponen Cadangan

Komponen Pendukung

Dr. Syahrial / Pkn 34


BAB XII. PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA

Pertahanan dan
Keamanan Negara Usaha pertahanan dan
keamanan negara
Tiap-tiap warga negara dilaksanakan melalui sistem
TNI (AD, AL, AU) POLRI
berhak dan wajib ikut serta pertahanan dan keamanan
dalam usaha pertahanan rakyat semesta oleh TNI dan
sebagai alat negara sebagai alat negara POLRI, sebagai kekuatan
dan keamanan negara yang menjaga
[Pasal 30 (1)**]
bertugas utama, dan rakyat, sebagai
mempertahankan, keamanan dan kekuatan pendukung
ketertiban masyarakat
melindungi, dan bertugas melindungi,
[Pasal 30 (2)**]
memelihara keutuhan mengayomi, melayani
dan kedaulatan negara masyarakat, serta
[Pasal 30 (3)**] menegakkan hukum
[Pasal 30 (4)**]

Susunan dan kedudukan TNI, POLRI,


hubungan kewenangan TNI dan POLRI, syarat-
syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal
yang terkait dengan pertahanan dan keamanan
diatur dengan undang-undang
[Pasal 30 (5)**]
Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003
Pasal 4

TAP MPR Nomor V/MPR/2000 Tentang


Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Nasional
Substansi:
Ketetapan ini mempertegas perlunya kesadaran dan komitmen yang kuat
untuk memantapkan persatuan dan kesatuan nasional dalam menghadapi berbagai
masalah bangsa mencapai tujuan nasional.

Amanat TAP MPR No. I/MPR/2003:


Perlu diwujudkan persatuan dan kesatuan nasional antara lain melalui pemerintahan yang mampu
mengelola kehidupan secara baik dan adil, serta mampu mengatasi berbagai permasalahan
sesuai dengan arah kebijakan dan kaidah pelaksanaan dalam TAP MPR RI No. V/MPR/2000.

Hasil Kajian:
Berbagai amanat yang terdapat dalam ketetapan ini tetap diperlukan sebagai
pedoman dalam penyusunan berbagai kebijakan maupun penyusunan peraturan perundang-undangan
untuk mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Nasional serta menjamin keutuhan NKRI
maka ketetapan ini tetap berlaku
(memiliki daya laku/validity dan daya guna/efficacy)
Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003
Pasal 4
TAP MPR Nomor VI/MPR/2000 Tentang
Pemisahan Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia

Substansi:
Mengamanatkan pemisahan lembaga TNI dan POLRI, menentukan peran dan fungsi
masing-masing, serta terwujudnya kerjasama dan saling membantu.

Amanat TAP MPR No. I/MPR/2003:


Memerintahkan pembentukan undang-undang yang terkait dengan pemisahan
kelembagaan TNI dan POLRI.

Hasil Kajian:
Pemisahan TNI dan POLRI secara kelembagaan telah diatur dengan
UU No. 2/2002 tentang Kepolisian Negara RI, UU No.3/2002 tentang Pertahanan Negara, dan
UU No. 34/2004 tentang TNI, namun kerjasama dan saling membantu antara TNI dan POLRI
masih perlu diatur dengan undang-undang maka Ketetapan ini tetap berlaku
(memiliki daya laku/validity dan daya guna/efficacy).
Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003
Pasal 4
TAP MPR RI Nomor VII/MPR/2000 Tentang
Peran TNI dan Peran POLRI

Substansi:
Ketetapan ini mengamanatkan tentang jati diri, peran, susunan dan kedudukan, tugas bantuan,
dan keikutsertaan TNI dan POLRI dalam penyelenggaraan negara.

Amanat TAP MPR No. I/MPR/2003:


Memerintahkan pembentukan undang-undang yang terkait dengan penyempurnaan pasal 5 ayat (4)
dan pasal 10 ayat (2) tentang hak memilih dan dipilih TNI dan POLRI yang disesuaikan dengan
UUD, dan pembentukan undang-undang tentang penyelenggaraan
wajib militer dan yang berkaitan dengan tugas bantuan antara TNI dan POLRI.

Hasil Kajian:
Belum terbentuknya undang-undang mengenai penyelenggaraan wajib militer,
dan tugas bantuan antara TNI dan POLRI maka Ketetapan ini tetap berlaku
(memiliki daya laku/validity dan daya guna/efficacy).
Pendalaman Materi
1. Jelaskanlah apa yang dimaksud (bangsa, negara,
penduduk, warga negara)
2. Jelaskanlah asas-asas kewarganegaraan?
3. Apasajakah problem kewarganegaraan dan
bagaimana penyelesaiannya?
4. Sebutkanlah contoh hak dan kewajiban WN?
5. Apakah yang anda ketahui tentang: paspor,
paspor biasa, paspor dinas, paspor diplomatik
dan siapakah yang mengeluarkannya?
6. Apakah artinya visa dalam paspor serta fiskal?
7. Jelaskanlah tentang bela negara?

Dr. Syahrial / Pkn 39


Terima Kasih

Dr. Syahrial / Pkn 40

Anda mungkin juga menyukai