FILUM ARTHROPODA

NAMA KELOMPOK :
BAY UMMU S. Z.
GARIN NUR AINI
MOCH. SHOLEH
TESA ALIF M.
VINA RIZKIANA
FILUM ARTHROPODA
MORFOLOGI DAN ANATOMI
1. PEMBAGIAN TUBUH
PADA CRUSTACEA, INSEKTA, CHILOPODA, DAN DIPLOPODA TUBUH DIBEDAKAN
MENJADI 3 DAERAH YAITU KEPALA, DADA, DAN ABDOMEN ATAU KEPALA SERTA
DADA BERGABUNG MENJADI SATU MENJADI SEFALOTORAK
2. SALURAN PENCERNAAN
TERDIRI DARI USUS DEPAN, TENGAH, DAN BELAKANG. USUS DEPAN DAN
BELAKANG BERASAL DARI BAGIAN ECTODERMAL DENGAN LAPISAN KITIN. USUS
TENGAH BERASAL DARI MESODERM TIDAK DILAPISI KITIN
3. RONGGA TUBUH
COELOM TERISI OLEH DARAH SEHINGGA DIKENAL SEBAGAI HEMOCOEL.
4. EKSOSKELETON
BERUPA KUTIKULA YANG TERSUSUN ATAS KHITIN DAN PROTEIN YANG
DISEKRESIKAN OLEH SEL EPIDERMIS. SECARA PERIODIK MENGGANTI KUTIKULA YANG
SAAT TUMBUH YANG DISEBUT MOLTING ATAU EKDISIS.
5. SISTEM SARAF
MEMILIKI OTAK DAN RANGKAIAN SARAF VENTRAL YANG PENDEK TERDIRI ATAS
BEBERAPA PASANG GANGLION. OTAK DIBEDAKAN MENJADI TIGA YAITU OTAK
DEPAN, OTAK TENGAH, DAN OTAK BELAKANG.
6. OTOT
TERLETAK PADA PERMUKAAN DALAM EKSOSKELETON . PEREGANGAN DAN
PENGKERUTAN KEPING TUBUH DIAKIBATKAN KONTRAKSI OTOT DAN KUTIKULA YANG
BERSAMA.
CIRI UMUM :
• TUBUH BILATERAL SIMETRI
• TERGOLONG HEWAN TRIPOBLASTIK
• TUBUH DILINDUNGI OLEH KERANGKA LUAR
• TUBUH DIBEDAKAN ATAS KEPALA,DADA, SERTA PERUT YANG TERPISAH ATAU
BERGABUNG MENJADI SATU
• SETIAP SEGMEN TUBUH MEMILIKI SEPASANG ALAT GERAK ATAU TIDAK ADA
• RESPIRASI MENGGUNAKAN PARU-PARU BUKU, TRAKEA, ATAU INSANG
• EKSKRESI MENGGUNAKAN TUBULUS MALPIGHI ATAU KELENJAR KOKSAL
• SALURAN PENCERNAAN LENGKAP TERDIRI ATAS MULUT, USUS, ANUS
• SISTEM PEREDARAN DARAH BERUPA SISTEM PEREDDARAN DARAH TERBUKA
JANTUNG – ORGAN DAN JARINGAN – HEMOCOEL (SINUS) – KE JANTUNG LAGI
• SARAF MERUPAKAN SISTEM SARAF TANGGA TALI
• BERKELAMIN TERPISAH
• FERTILISASI TERJADI SECARA INTERNAL
• MERUPAKAN HEWAN BERSIFAT OVIPAR
• PERKEMBANGAN INDIVIDU TERJADI SECARA LANGSUNG ATAU MELALUI STADIUM
LARVA.
 KLASIFIKASI ARTHROPODA

• FILUM ARTHROPODA DIBAGI MENJADI 4 SUBFILUM:

1. SUBFILUM TRILOBITA
2. SUBFILUM CHELICERATE
3. SUBFILUM OBYCHOPORA
4. SUBFILUM MANDIBULATA
 SUBFILUM TRILOBITA
• CIRI:
 TUBUH BERUKURAN 10-675 MM
 TUBUH DIBEDAKAN MENJADI KEPALA DAN TORAK
 TORAK TERSUSUN ATAS 2-29 SOMIT, YANG MEMILIKI ANGGOTA TUBUH BIRAMUS TERDIRI ATAS KAKI
JALAN DAN INSANG, KECUALI SOMIT YANG TERAKHIR
 PERKEMBANGAN HEWAN TERDIRI ATAS TIGA STADIUM LARVA YAITU PRONAUPILUS, MERAPSIS,
HOLASPIS
 CONTOH SPESIES: Triathus eatoni
 SUBFILUM CHELICERATA

• CIRI UMUM:
 TUBUH DIBEDAKAN MENJADI SEFOLOTORAK DAN ABDOMEN
 MULUT DIGUNAKAN UNTUK MENUSUK DAN BEBERAPA DIANTARANYA MEMILIKI KELENJAR RACUN
 RESPIRASI MENGGUNAKAN PARU-PARU BUKU, TRACHEA, ATAU INSANG
 EKSKRESI DENGAN TUBULUS MALPHIGI ATAU KELENJAR KOKSAL
 SISTEM SARAF TERDIRI ATAS GANGLION DORSAL DAN TALI SARAF VENTRAL YANG MEMILIKI PASANGAN
GANGLIA
 BERKELAMIN TERPISAH DAN FERTILISASI SECARA INTERNAL
 HABITAT TERESTRIAL
 1. KELAS PYCNOGONOIDEA
• CIRI:
 HABITAT DI LAUT
 MEMILIKI 4 MATA DAN KAKI PANJANG YANG MENDOMINASI SEBAGIAN BESAR TUBUH
 TIAP KAKI TERDIRI DARI 9 SEGMEN
 BERKELAMIN TERPISAH
 PADA HEWAN JANTAN MEMILIKI KAKI TAMBAHAN YAITU OVIGEROUS
 2. KELAS MEROSTOMA
• CIRI:
 HABITAT DI AKUATIK
 TUBUH DIBEDAKAN ATAS SEFALOTORAK DAN ABDOMEN
 PADA SEFALOTORAK TERDAPAT MATA MAJEMUK DAN SEPASANG OCELLI
 ABDOMEN TERDAPAT APENDIK BERPASANGAN YANG MEMBAWA INSANG DAN TELSON
 DIBEDAKAN MENJADI 2 SUBKELAS :
1. EURYPTERIDA
2. XIPHOSURIDA
 3. KELAS ARACHNIDA
• CIRI LABA-LABA:
 TUBUH TERDIRI DARI CEPHALOTORAK DAN ABDOMEN
 MEMILIKI KELENJAR RACUN YANG BERMUARA PADA KELISERA
 MEMILIKI PEDILPALUS, DENGAN BAGIAN DASAR DISEBUT MAKSILA UNTUK MEMOTONG MAKANAN
 MEMILIKI 4 PASANG KAKI
 PADA BAGIAN ABDOMEN TERDAPAT CELAH UNTUK MENYALURKAN CAIRAN YANG DISEKRESI OLEH KELENJAR
SUTERA
 BERKELAMIN TERPISAH
 FERTILISASI INTERNAL
• CIRI KALAJENGKING:
 MEMILIKI TUBUH PANJANG DENGAN PEDIPALPUS BESAR, KELISERA KECIL, ABDOMEN
 SEGMEN ABDOMEN MEMBAWA PECTIN

• CIRI TUNGAU:
 BERUKURAN 1 MM ATAU KURANG
 SEBAGIAN BESAR SETELAH MENETAS MENJADI NIMFA DENGAN 8 KAKI
 HABITAT DI TANAH, HUMUS, AIR TAWAR, AIR LAUT, TUMBUHAN, PARASIT PADA HEWAN DAN TANAMAN
 4. KELAS TARDIGRADA
• CIRI:
 TUBUHNYA TERDIRI ATAS KEPALA DAN BADAN
 SETIAP SEGMEN TUBUH MEMILIKI SEPASANG KAKI YANG TIDAK SEGMEN DENGAN 4 SAMPAI 9
CAKAR YANG RUNCING DI UJUNGNYA
 HABITAT DI LUMUT, PASIR YANG LEMBAB, AIR TAWAR, AIR ASIN
 5. KELAS PENTASTOMOIDEA
• CIRI:
 BERSIFAT PARASIT
 TIDAK MEMILIKI SISTEM SIRKULASI, RESPIRASI, DAN EKSKRESI
 SALURAN PENCERNAAN LURUS DAN DI SEKITAR MULUT TERDAPAT SEPASANG KAIT YANG KERAS
 CONTOH HEWAN: Rheigharda sternae dan Linguatula serrata
 SUBFILUM ONYCHOPHORA

• HEWAN YANG TERGOLONG DALAM SUBFILUM INI DISEBUT

JUGA SEBAGAI CACING BELUDRU/ CACING BERJALAN.
• BENTUK TUBUH SEPERTI CACING DENGAN 14-43 PASANG KAKI
(LOPODIA)
• PANJANG TUBUH 1,4 CM SAMPAI 15 CM.
• MEMILIKI KELENJAR LUMPUR
• MAKANAN BERUPA ARTHROPODA DAN MOLUSCA
• HABITATNYA DIDAERAH TERESTRIAL YANG LEMBAB DAN BERSIFAT
BEBAS
• CONTOH : PERIPATUS
 SUBFILUM MANDIBULATA

• CIRI UMUM : MEMILIKI MANDIBULA DAN ANTENA. TERDIRI DARI 6 KELAS, YAITU :
1. CHILOPODA
2. DIPLOPODA
3. CRUSTACEA
4. INSECTA
5. PAUROPODA
6. SYMPHILLA
 KELAS CHILOPODA

• DISEBUT JUGA LIPAN, BENTUK TUBUH PIPIH DORSOVENTRAL,

BERSEGMEN
• SETIAP SEGMEN ADA SEPASANG KAKI KECUALI DUA
SEGMEN TERAKHIR DAN SATU SEGMEN TEPAT DI BELAKANG
KEPALA
• SEGMEN BERACUN → MAKSILAPODA
• RESPIRASI DENGAN TRAKHEA
• BERKELAMIN TERPISAH DAN TELUR DILETAKKAN DI TANAH
• CONTOH : LITHOBIUS
 KELAS DIPLOPODA

• DIPLOPODA ATAU MILIPEDES ATAU LUWING, BERSEGMEN, SILINDRIS

• SETIAP SEGMEN MEMBAWA APPENDIKS YANG KEMUNGKINAN FUSI DUA
SEGMEN, DUA PASANG SPIRAKEL, OSTIA DAN GANGLIA SARAF.
• ANTENA TERDAPAT RAMBUT OLFAKTORI
• SETIAP SEGMEN MEMILIKI KELENJAR BAU (REPUGNATORIAL GLAND)
MENGSEKRESIKAN ASAM HIDROSIANIK
• HABITAT DI TEMPAT GELAP DAN LEMBAB
• MAKANANNYA BERUPA TUMBUHAN BUSUK MAUPUN HIDUP DAN
MENYEBABKAN KERUSAKAN
 KELAS INSECTA
• ANGGOTA TERBANYAK
• HABITAT TERRESTRIAL DAN LAUT TAWAR
• TUBUH DIBAGI MENJADI CAPUT, THORAX DAN
ABDOMEN
• KEPALA TERDIRI ATAS 6 SEGMEN (FACET)
• SETIAP FACET MERUPAKAN UJUNG TERLUAR DARI
OMMADIUM
• MATA SEDERHANA (OCELLI) TERDIRI ATAS RETINULA
DAN RHABDOM, ANTENNA PANJANG
• TIDAK MENGALAMI METAMOROFOSIS :
APTERYGOTA (TIDAK PUNYA SAYAP), MISAL :
LEPISMA SACCHARINA DAN COLLEMBOLA
• ADA PUA YANG MENGALAMI METAMORFOSIS
 METAMORFOSIS
1. METAMOROFOSIS SEMPURNA (METAMORPHOSIS LENGKAP) / HOMOMETABOLA
2. METAMOROFOSIS TIDAK SEMPURNA (METAMORPHOSIS TIDAK LENGKAP) / HEMIMETABOLA
 KELAS SYMPHILLA

• ARTHROPODA BERUKURAN KECIL ±1 CM

• TUBUH DIBEDAKAN ATAS KEPALA DAN BADAN
• BAGIAN KEPALA TERDAPAT ANTHENNA, MAKSILA DAN LABIUM
• TERSUSUN DARI 12 SEGMEN, SETIAP SEGMEN TERDAPAT SEPASANG KAKI
• HABITAT DI TEMPAT LEMBAB DAN MENGHINDARI CAHAYA
• SEKITAR 100 SPESIES
 KELAS PAUROPODA

• BERUKURAN KECIL (0,5-2 MM)

• TIDAK BERWARNA, DIBEDAKAN ATAS KEPALA DAN BADAN
• MIRIP DIPLOPODA, ANTENNA BERCABANG 3, TIDAK PUNYA MATA
• TUBUH SILINDRIS, 11-12 SEGMEN, SETIAP SEGMEN PUNYA SEPASANG KAKI KECUALI SEGMEN
PERTAMA DAN TERAKHIR
• HABITAT DI TEMPAT LEMBAB, BAWAH KAYU, DALAM TANAH
• MAKANAN BERUPA HEWAN MIKROSKOPIK
• SEKITAR 400 SPESIES
 Komunitas Athropoda Tanah di Kawasan Sumur Minyak Bumi di
Desa Mangunjaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi
Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan
Bibliografi
Muli, R., Irsan, C., & Suheryanto. 2015. Komunitas Athropoda Tanah
di Kawasan Sumur Minyak Bumi di Desa Mangunjaya, Kecamatan
Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
Jurnal Ilmu Lingkungan. 13(1), 1-11.
Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan struktur komunitas athropoda tanah
di sekitar lokasi eksplorasi minyak bumi.
Fakta Unik
• Eksplorasi minyak bumi yang dilakukan dengan cara pengeboran
(drilling) baik di darat maupun di laut dapat mengakibatkan
tercemarnya daratan dan lautan yang disebabkan oleh tumpahan
minyak ke lingkungan.
• Kadar TPH (Total Petroleum Hydrocarbon) membuktikan bahwa
tanah yang di lokasi eksplorasi minyak bumi yang dikelola oleh
Pertamina EP Asset 1 Field Ramba lebih rendah daripada yang
dikelola oleh masyarakat. Dalam artian kondisi tanah di sekitar
lokasi eksplorasi yang dikelola oleh masyarakat tercemar oleh
minyak bumi.
• Jumlah athropoda terbanyak berturut turut adalah Formicidae dan Collembola.
• Rata-rata indeks keanekaragaman famili tertinggi berada di lokasi
yang dikelola oleh masyarakat
• Kadar TPH (Total Petroleum Hydrocarbon) tanah jumlahnya
semakin menurun pada jarak terjauh dari sumur minyak bumi. Dan
kadar ini mempengaruhi pH, kelembapan, dan suhu tanah.
 Konsep Utama
Penggunaan metode pengukuran/analisis kadar TPH untuk
menguji perbedaan struktur komunitas athropoda tanah di sekitar
lokasi eksplorasi minyak bumi. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata
TPH dan pH tanah di lokasi eksplorasi minyak bumi yang dikelola
Pertamina EP Asset 1 Field Ramba lebih rendah daripada yang dikelola
oleh masyarakat. Dikarenakan alat yang digunakan oleh masyarakat
juga masih tergolong konvensional jadi kemungkinan minyak yang jatuh
ke tanah lebih besar.
Refleksi
Dari analisis artikel jurnal ini dapat dipahami bahwa
pengelolaan sumber daya alam memang diperlukan demi
kelangsungan kehidupan berbangsa. Tetapi alangkah baiknya jika
tetap memperhatikan efek dari langkah yang digunakan masih
menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup lain.
 JUDUL

Arthropods Community of Mangrove Swamp

of Great Kwa River, Southern Nigeria
 BIBLIOGRAFI

Ene E. Oku, Andem B. Andem., Eni G. Eni, Effiong

K. Bassey. 2013. Arthropods Community of
Mangrove Swamp of Great Kwa River, Southern
Nigeria. International Journal of Fisheries and
Aquatic Studies 2013; 1(2):15-20.
 TUJUAN PENULIS
• Untuk mengidentifikasi, mengamati, meneliti komunitas Arthropoda dan juga
menentukan ekologi, prevalensi dan distribusi Arthropoda di hutan bakau Besar
Kwa River.
• Pentingnya ekologi habitat mangrove karena itu banyak dan ini telah akhirnya
mempengaruhi masyarakat bakau.
• Untuk mengidentifikasi, mengamati, meneliti komunitas Arthropoda dan juga
menentukan ekologi, prevalensi dan distribusi Arthropoda di hutan besar Kwa
River, Calabar Nigeria belum diteliti secara memadai.
• Untuk mengidentifikasi, mengamati, meneliti komunitas Arthropoda dan juga
menentukan ekologi, prevalensi dan distribusi Arthropoda di hutan bakau Besar
Kwa River.
 FAKTA UNIK
• Sebanyak 20.812 Arthropoda terdiri dari enam (6) Kelas Arthropoda yang berbeda
dikumpulkan dalam enam puluh hari (60). Ini adalah Insecta, Chilopoda, Diplopoda,
Arachnida, Crustacea dan Symphyla. Kelas Insecta enam (6) Pesanan; ini termasuk
Odonata, Hymenoptera, Hemiptera, Coleoptera, Orthoptera, dan Diptera.
• Sebuah array besar Arthropoda menghuni Besar Kwa Sungai Mangrove Swamp. rawa
merupakan ekosistem yang diciptakan oleh mesh dari sistem akar rumit dan dedaunan
lebat daun.
• Kelompok arthropoda ditampilkan perbedaan dalam kelimpahan relatif antara habitat dan
musim, ada pola yang mendasari aktivitas yang lebih tinggi di berlumpur datar daripada
kurang berlumpur datar (yaitu Site A dan Site B) .
• Pola yang mendasari aktivitas yang lebih tinggi dapat dijelaskan oleh kombinasi
ketersediaan pangan dan kondisi abiotik.
• Habitat heterogenitas mungkin tidak hanya meningkatkan keragaman arthropoda tetapi
juga memungkinkan pergeseran musiman untuk mengakomodasi pulsa di sumber
makanan dan periode stres.
 KONSEP UTAMA

Analisis keanekaragaman spesies (Shannon Weiner, 1949)

menunjukkan bahwa Situs A lebih beragam dengan indeks
2,4630 di comparism dengan situs B yang memiliki indeks
2,2608. Situs A memiliki spesies lebih tinggi kekayaan dari situs
B (jumlah individu) yang namun dikaitkan dengan penutup
sayuran yang kaya. Habitat heterogenitas mungkin tidak hanya
meningkatkan keragaman arthropoda tetapi juga
memungkinkan pergeseran musiman untuk mengakomodasi
pulsa di sumber makanan dan periode stres.
 REFLEKSI

• Mengetahui komunitas Arthropoda ekologi, prevalensi

dan distribusi Arthropoda di hutan bakau Besar Kwa
River.
• Pentingnya ekologi habitat mangrove