RUANG PENGOLAHAN Fungsi Dapur Persiapan Pemanasan/pengolahan Pendinginan Pencampuran Pewadahan/pengemasan Pencucian peralatan Cuci tangan Penyimpanan Prinsip perencanaan desain dapur
Fleksibilitas dan modularitas
Kesederhanaan memfasilitasi pergerakan produk yang aman dan juga menghemat biaya tenaga kerja. membuat sanitasi menjadi sebuah proses sederhana yang menghasilkan food safety yang lebih baik, sehingga dapat melindungi kesehatan tamu serta bisnis. desain di mana manajer dapat dengan mudah mengawasi dan membantu karyawan memfasilitasi komunikasi dan koordinasi desain yang dapat memaksimalkan nilai seumurhidup (lifetime value) dari pada meminimalkan investasi modal awal, mengarah ke kesehatan keuangan jangka panjang dan kelangsungan hidup operasional. Prinsip perencanaan layout dapur Dalam perencanaan layout dapur, dikenal sebuah konsep yang disebut ‘kitchen work triangle’. Pola gerak seseorang yang bekerja di dapur seakan-akan membentuk pola segitiga yang menghubungkan 3 komponen utama dari sebuah dapur, yaitu kompor, zink cuci, dan kulkas/regrigerator Perencanaan dapur Aspek yang harus diperhatikan : Jumlah konsumen yang dilayani Jumlah makanan yang dihidangkan Tipe atau cara pelayanan Sistem penyajian Waktu penyajian makanan Sistem pembelian dan penerimaan Pemilihan Peralatan Dan Perlengkapan Dapur
Yang harus diperhatikan :
Bahan Peralatan Cara Perawatan Harga fungsi Evaluasi Fasilitas Fisik dan Peralatan Dapur Ruangan penerimaan bahan makanan memerlukan peralatan berupa timbangan, rak bahan makanan dan peralatan kecil seperti pisau, pembuka botol, pembuka kaleng dan sebagainya. Ruang yang menyimpan bahan makanan kering memerlukan almari kayu untuk menyimpan bahan makanan kering, timbangan, tempat dari bahan plastik dan almari pendingin. Ruang memasak memerlukan oven, penggoreng, meja, kursi, meja kerja dan alat memasak seperti panci dan sebagainya. Ruangan pencuci dan penyimpanan peralatan harus dilengkapi dengan bak pencuci atau mesin cuci piring, rak penyimpan gelas, sendok dan lain- lain.