Anda di halaman 1dari 6

MENGIKUTI BAU TUBUH DAN CO2:

POLA TERBANG (NYAMUK)


MENGUNGKAP BAGAIMANA NYAMUK
MENEMUKAN SASARAN GIGITAN GUNA
MENULARKAN PENYAKIT MEMATIKAN
Oleh:
NurekaYuliani
(L2J008050)
PENDAHULUAN

Penelitian ini mempelajari bagaimana


nyamuk betina Aedes aegepty – yang
menularkan penyakit kuning dan demam
berdarah dengue -- merespon terhadap
karbon dioksida dan bau tubuh manusia
METODE PENELITIAN
Dalam laboratorium, peneliti melepas nyamuk betina untuk
masuk kedalam terowongan yang telah mereka buat, dan
memfilmkan pola terbang nyamuk tersebut. Mereka
menemukan bahwa:
 Kepala nyamuk bergerak melawan arah angin sesaat saat
mereka menemukan bau karbon dioksida namun diproses
secara terus menerus dengan melawan arah angin saat
aliran karbon dioksida bergerak turbulen dan konsentrasi
fluktuatif
 Orientasi nyamuk terhadap bau kulit manusia adalah
berbanding terbalik. Orientasi optimal saat bau kulit tidak
berubah ubah intensitasnya, seperti yang terjadi saat
nyamuk menetapkan sumber makanannya pada sasaran
yang telah ditetapkan
 Hembusan karbondioksida menarik minat
nyamuk ini yang kemudian terproses dan
nyamuk akan mengikuti bau tubuh yang khas,
tersebut yang kemudian secepatnya mendarat
pada manusia yang akan dijadikan obyek
gigitan.
 Bau tubuh manusia menjadi penting saat
nyamuk berada didekat sumber bau tersebut
sehingga nyamuk tersebut mampu selektif
dalam memilih obyek gigitan. Lebih jauh
terungkap bahwa tingkat sensitivitas nyamuk
meningkat 5 -25 kali lipat setelah mendeteksi
bau karbon dioksida.
 Peneliti kimia, Ulrich Bernier, dari U.S
Agriculture, tahun 1990-an sudah memfokuskan
studinya untuk mencari senyawa ajaib yang
disukai oleh nyamuk itu. Risetnya menunjukkan
nyamuk tertarik menggigit akibat campuran
bahan kimia yang keluar bersama karbon
dioksida dan asam laktat yang dilepaskan kulit
sewaktu terjadi respirasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai