Anda di halaman 1dari 9

“TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK LANSIA”

Oleh
Kelompok 7 :
Kiki Permata Sari
Laura
Maya Rosita
Konsep Terapi Aktifitas Kelompok LANSIA

Terapi aktivitas kelompok atau TAK adalah kegiatan yang


ditujukan pada sekelompok klien yang mana memiliki tujuan
untuk bisa memberikan terapi bagi seluruh anggota di dalam
kelompok tersebut.

Pada masa lanjut usia, akan mulai terjadi proses


menghilangkan kemampuan jaringan yang digunakan untuk
memperbaiki diri serta mempertahankan fungsi normalnya
dengan perlahan sehingga nantinya tidak bisa bertahan lagi
pada infeksi serta memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Prinsip Aktifitas Kelompok Pada Lansia

Gejala yang sama


Misalnya saja dalam terapi aktivitas kelompok tersebut dikhususkan
untuk pasien penderita depresi, halusinasi, atau lainnya.

Kategori sama
Pasien yang dapat diikutkan ke dalam terapi aktivitas kelompok
merupakan pasien yang akut dengan skor rendah hingga pasien pada
tahap pro motion.
Jenis kelamin sama
Kelompok umur hampir sama
Jumlah anggota yang efektif
Mengidentifikasi Bentuk Dan Sifat Terapi Aktifitas
Kelompok Pada Lansia

Stimulasi Sensori (Musik)


Orientasi Realitas
Sosialisasi
Terapi Berkebun
Terapi Dengan Binatang
Terapi Okupasi
Terapi Kognitif
Life Review Terapi
Rekreasi
Terapi Keagamaan
Terapi Keluarga
Jenis terapi aktifitas kelompok lansia

1. Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi


Tujuan :
 Meningkatkan kemampuan orientasi realita
 Meningkatkan kemampuan memusatkan perhatian
 Meningkatkan kemampuan intelektual
 Mengemukakan pendapat dan menerima pendapat orang lain
 Mengemukakan perasaanya

2. Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori


Tujuan :
 Meningkatkan kemampuan sensori
 Meningkatkan upaya memusatkan perhatian
 Meningkatkan kesegaran jasmani
 Mengekspresikan perasaan
 3. Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas
 Tujuan :
 Penderita mampu mengidentifikasi stimulus internal (fikiran,
perasaan, sensasi somatik) dan stimulus eksternal (iklim,
bunyi, situasi alam sekitar)
 Penderita dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan
 Pembicaraan penderita sesuai realita
 Penderita mampu mengenali diri sendiri
 Penderita mampu mengenal orang lain, waktu dan tempat
4. Terapi aktifitas kelompok sosialisasi
 Memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal
 Memberi tanggapan terhadap orang lain
 Mengekspresikan ide dan tukar persepsi
 Menerima stimulus eksternal yang berasal dari lingkungan
Penyaluran Energi
Tujuan :
Menyalurkan energi; destruktif ke konstrukstif.
Mengekspresikan perasaan
Meningkatkan hubungan interpersonal
Untuk Mengidentifikasi Kebutuhan Aktifitas Pada Lansia

Beberapa kebutuhan aktifitas pada lansia,di antaranya:

Klien menarik diri yang cukup kooperatif


Klien yang sulit mengungkapkan perasaan nya melalui komunikasi
verbal
Klien dengan gangguan menarik diri yang telah dapat berinteraksi
dengan orang lain
Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat(tidak sedang
mengidap penyakit fisik seperti diare,tipoid dan yang lain-lain)
Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasi nya
Klien dengan riwayat marah atau amuk yang sudah tenang

Untuk Mengevaluasi Dan Rencana Tindak Lanjut Tindakan

1. Evaluasi
Terapi menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi
aktiftas kelompok
Memberikan re inforcement positif terhadap perilaku klien
yang positif
2. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi tindakan
selama terapi aktifitas berlansung
Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati belajar cara baru
b. Menyepakati waktu dan tempat terapi aktifitas berikut nya

Anda mungkin juga menyukai