UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
2019
Praktikum HILDA AGUSTIN N
230110180003
Biologi The Beauty Woman from Indramayu
Perikanan
FARIS HARSEN
230110180010
The Romantic Man from Cirebon City
A N N I S A S E K A R R AT R I N
230110180015
The Cute Woman from Bekasi City
LATAR
BELAKANG
BIOLOGI
PERIKANAN
IKAN MAS
TUJUAN MANFAAT
Dari pelaksanaan praktikum aspek Yang diperoleh dari praktikum ini
biologi pada ikan mas yaitu :
adalah
• Menganalisis aspek pertumbuhan
meliputi distribusi ukuran, hubungan Memberikan informasi serta
panjang bobot dan faktor kondisi pengetahuan mengenai aspek
aspek biologi ikan mas yang dapat
• Menganalisis aspek reproduksi,
meliputi rasio kelamin, TKG, IKG, HSI,
diterapkan untuk melakukan
Fekunditas, Diameter Telur dan budidaya dalam sektor perikanan,
Tingkat Kematangan Telur agar hasil dari budidaya perikanan
memenuhi standar kualitas dan
• Menganalisis aspek kebiasaan makan,
target yang diinginkan.
meliputi indeks bagian terbesar,
indeks ivlev dan indeks tropic
Klasifikasi
Ikan Mas
Menurut Saanin (1984), klasifikasi
ikan mas (Cyprinus carpio) adalah
(Cyprinus carpio)
sebagai berikut:
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo :Ostariophysi
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio
M WA K T U
D 15.00 WIB
O T E MPAT
L
Bertempat di Laboratorium
O Fisiologi Hewan Air, Gedung 2
G lantai 1 Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Universitas
I Padjadjaran.
Alat dan ALAT BAHAN
• Faktor kondisi
Data yang diperoleh dalam praktikum akan disajikan dalam
praktikum grafik dan di analisa secara deskritif kuantitatif. A
Hubungan panjang dan bobot akan di analisis dengan uji regresi.
Sedangkan rasio kelamin akan di analisis menggunakan uji Chi- N
Square atau Chi-Kuadrat :
A D
Cara pengambilan keputusannya diantaranya :
30%
25%
20%
15% 13%
10%
5% 4%
2% 2% 2%
0%
160-177 178-195 196-213 214-231 232-249 250-267 268-285
Interval (mm)
PERTUMBUHAN
1. Pengelompokan Kelas Ukuran
b. Distribusi Bobot Ikan
30%
Distribusi Bobot Ikan (gram)
26% 26% 26%
25%
20%
Persentase (%)
15% 13%
10%
6%
5%
2% 2%
0%
Interval (gram)
PERTUMBUHAN
( 𝐍)(σ 𝐥𝐨𝐠 𝐋. 𝐥𝐨𝐠 𝐖) − (σ 𝐥𝐨𝐠 𝐋)(σ 𝐥𝐨𝐠 𝐖 )𝟐
2. Hubungan Panjang Bobot 𝐑𝟐 =
[(𝐍(σ 𝐥𝐨𝐠 𝐋 𝟐 ) − σ 𝐥𝐨𝐠 𝐋 𝟐 ][(𝐍(σ 𝐥𝐨𝐠 𝐖 𝟐 ) − σ 𝐥𝐨𝐠 𝐖 𝟐 ]
2.55
2.40
2.35
2.30
2.25
2.20
2.15
2.15 2.20 2.25 2.30 2.35 2.40 2.45 2.50
Log L
PERTUMBUHAN
3. Faktor Kondisi
Faktor Kondisi
1.950 1.920
1.900 1.887
1.849
1.850
1.804
1.800
1.752
1.750
1.700 1.690
K
1.650 1.614
1.600
Faktor kondisi juga akan berbeda
1.550 tergantung pada faktor jenis kelamin,
1.500 musim atau lokasi penangkapan, serta
1.450 faktor kondisi juga di pengaruhi oleh
160-177 178-195 196-213 214-231 232-249 250-267 268-285 tingkat kematangan gonad dan
Interval
kelimpahan makanan (King 1995 dalam
Herawati 2017).
REPRODUKSI
1. Rasio Kelamin
41%
59%
41 50 -9 81 1.62
X²hitung 3.24
H0 = perbandingan jantan dan betina dalam
keseimbangan (1:1)
H1 = perbandingan jantan dan betina tidak dalam
keseimbangan (1≠ 1)
5
5
4
4
3 Tingkat Kematangan Gonad Betina
3
2 2 4.5
2 4
4
1 1
1 3.5
3
Jumlah per-TKG
0 3
2.5
2 2 2
2
1.5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
Interval (gram) 0.5
0
TKG 1 TKG 2 TKG 3 TKG 4 TKG 5
Interval (gram)
Persentase (%)
8%
6% 5.19%
4.33%
4%
1.85%
2%
0.48%
0.00% 0.00%
0%
I II III IV V
Nilai TKG (%)
Jantan Betina
REPRODUKSI
Menurut Gunasekera et al. (1996)
dalam Gunadi et al. (2010), ikan mas 4. Hepatosomatik Indeks (HSI)
yang diberi pakan dengan kadar
protein 20% dan 35% menghasilkan Hepatosomtik Indeks
telur lebih banyak dalam setiap 1%
pemijahan,.
1% 0.58%
1%
Persentase (%)
0%
0.35%
0.31%
0%
0.25%
0%
0%
0%
I II III IV V
TKG
5. Diameter Telur REPRODUKSI
Berdasarkan dari data yang 6. Tingkat Kematangan Telur
didapatkan, jika ikan sudah
matang gonad (diameter
Diameter telur diukur pada 7. Fekunditas
mikroskop. Diameter telur ada
telur bertambah dan telur
hubungannya dengan fekunditas. Fekunditas adalah jumlah telur ikan
sudah matang) maka telur
Semakin banyak telur yang yang dikeluarkan persatuan bobot
akan siap untuk dipijahkan (fekunditas), maka tubuh. Perbedaan jumlah fekunditas
diovulasikan. Proses ukuran diameter telurnya semakin yang dimiliki oleh tiap ikan mas yang
tersebut membutuhkan kecil, demikian pula sebaliknya diamati ini dipengaruhi oleh bobot
rangsangan hormon (Tang dan Affandi, 2001). Menurut tubuh dari masing-masing ikan mas.
sehingga ovulasi pun dapat (Horvart 1980) semakin besar IKG, Hal ini sesuai dengan pendapat
terjadi. Untuk itu digunakan maka gonad ikan juga akan semakin Woynarovich & Horvart (1980) yang
hormon HCG (Human besar, ikan yang memiliki diameter menyatakan bahwa jumlah telur
Chorionic Gonadotropin) telur yang kecil biasanya memiliki dipengaruhi oleh bobot tubuh induk.
yang kandungannya adalah nilai fekunditas yang lebih banyak, Jumlah fekunditas akan semakin tinggi
LH. Hormon HCG ini sedangkan ikan dengan diameter
jika penurunan bobot tubuh induk
memiliki peranan penting telur besar cenderung memiliki
setelah memijah semakin tinggi dan
untuk merangsang ovulasi, fekunditas yang lebih sedikit.
diameter telur yang dihasilkan semakin
pecahnya folikel dan Semakin besar ukuran telur akan
kecil.
pengeluaran oosit yang semakin baik, karena di dalam telur
telah matang (Rudiana tersebut terdapat cadangan
2000). makanan sehingga larva ikan akan
bertahan lama.
KEBIASAAN
MAKANAN
1. Indeks Propenderan
Indeks Propenderan
60% 56%
50%
Persentase (%)
40%
30%
19%
20%
14%
10% 4% 4% 2% 2%
0% 0% 0%
0%
Jenis Pakan
KEBIASAAN
MAKANAN
2. Tingkat Trofik
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum analisis aspek biologi ikan mas
mengenai pertumbuhan, reproduksi serta kebiasaan makanan yaitu:
• Hubungan panjang total dan bobot pada ikan mas yang diamati termasuk
kedalam allometrik negatif, yang berarti pertambahan panjang ikan lebih
cepat daripada pertambahan bobotnya yang menyebabkan ikan tersebut
kurus. Faktor kondisi yang tinggi disebabkan ikan tersebut sedang
mengalami perkembangan gonad, sedangkan faktor kondisi yang rendah
disebabkan karena ikan tersebut kurang asupan makanan.
• Nilai IKG dengan HSI berhubungan erat karena jika nilai IKG pada suatu ikan
dengan TKG tertentu bernilai maksimum maka HSI pada ikan dengan TKG
tersebut juga maksimum. Ikan yang diamati mempunyai rasio kelamin
dengan presentase 41% betina (22 ekor) dan 59% jantan (32 ekor).
• Ikan mas memiliki kebiasaan makan dengan menghisap lumpur dan pasir di
dasar perairan yang dimana lumpur dan pasir tersebut banyak mengandung
detritus. Berdasarkan tingkat trofiknya ikan mas merupakan ikan yang
bersifat omnivora.
SARAN