Anda di halaman 1dari 9

PERMASALAHAN

KOORDINASI DAN
PENGUNGSIAN DALAM
PENGELOLAAN BENCANA
JUANG ARCO TANGKAS
• Penanggulangan masalah kesehatan di lapangan yaitu
penanggulangan di lokasi mulai dari tingkat kecamatan sampai pada
tingkat kabupaten/kota dengan memperhatikan aspek koordinasi dan
kepemimpinan yang didukung oleh sumberdaya internal dan bantuan
dari luar.
• Koordinasi adalah upaya menyatupadukan berbagai sumber daya dan
kegiatan organisasi menjadi suatu kekuatan sinergis, agar dapat
melakukan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat akibat
kedaruratan dan bencana secara menyeluruh dan terpadu sehingga
dapat tercapai sasaran yang direncanakan secara efektif serta
harmonis.
DASAR KOORDINASI
• Koordinasi memerlukan :
1. Manajemen penanggulangan
masalah kesehatan yang baik.
2. Adanya tujuan, peran dan tanggung
jawab yang jelas dari organisasi.
3. Sumber daya dan waktu yang akan
membuat koordinasi berjalan.
4. Jalannya koordinasi berdasarkan
adanya informasi dari berbagai
tingkatan sumber informasi yang
berbeda.
Kemampuan memanajemen penanggulangan masalah kesehatan
akibat bencana di lapangan memerlukan pokok-pokok kegiatan antara
lain:
a. Perencanaan (planning)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Pendorongan (motivating)
d. Pengendalian atau kontrol ( controlling)
• Kendala koordinasi : • Masalah khusus koordinasi :
1. Gangguan aksesibilitas 1. penundaan inisiatif
2. Gangguan keamanan 2. keikutsertaan pemerintah sangat minim dengan
pertimbangan :
3. Pertimbangan politik a. tidak prioritas
4. Keengganan untuk b.adanya konflik pemerintah dengan pihak lain
mengamati tujuan
c. badan internasional tidak sepaham dengan
pemerintah
d.perbedaan tujuan karena adanya konflik internal
dalam sektor pemerintah
3. pembagian tugas tidak berjalan
4. kerangka waktu tidak disepakati
5. pengalihan tugas
Masalah pada pengungsian
Bencana yang diikuti dengan pengungsian berpotensi menimbulkan
masalah kesehatan yang diawali oleh masalah bidang/sektor lain.
Bencana gempa bumi, banjir, longsor dan letusan gunung berapi, dalam
jangka pendek dapat berdampak pada korban meninggal, korban
cedera berat yang memerlukan perawatan intensif, peningkatan risiko
penyakit menular, kerusakan fasilitas kesehatan dan sistem penyediaan
air (Pan American Health Organization, 2006).
• Timbulnya masalah kesehatan antara lain berawal dari kurangnya air bersih
yang berakibat pada buruknya kebersihan diri, buruknya sanitasi
lingkungan yang merupakan awal dari perkembanghiakan beberapa jenis
penyakit menular.
• Pengungsian tempat tinggal (shelter) yang ada sering tidak memenuhi
syarat kesehatan sehingga secara langsung maupun tidak langsung dapat
menurunkan daya tahan tubuh dan bila tidak segera ditanggulangi akan
menimbulkan masalah di bidang kesehatan. Sementara itu, pemberian
pelayanan kesehatan pada kondisi bencana sering menemui banyak
kendala akibat rusaknya fasilitas kesehatan, tidak memadainya jumlah dan
jenis obat serta alat kesehatan, terbatasnya tenaga kesehatan dan dana
operasional. Kondisi ini tentunya dapat menimbulkan dampak lebih buruk
bila tidak segera ditangani (Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan
Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan, 2001).
Bencana alam yang disertai dengan pengungsian seringkali
menimbulkan dampak terhadap kesehatan masyarakat yang menjadi
korban, terlebih mereka yang termasuk dalam kelompok rentan.
Permasalahan kesehatan akibat bencana beragam, termasuk
meningkatnya potensi kejadian penyakit menular maupun penyakit
tidak menular, permasalahan kesehatan Iingkungan dan sanitasi serta
kesehatan reproduksi perempuan dan pasangan.
referensi
Pedoman Koordinasi Penanggulangan Bencana Di Lapangan (2002) -
Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan Sekretariat Jenderal
Departemen Kesehatan
Widayatun dan Zainal Fatoni - Permasalahan Kesehatan Dalam Kondisi
Bencana: Peran Petugas Kesehatan Dan Partisipasi Masyarakat
Jurnal Kependudukan Indonesia Vol. 8 No.1 Tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai