Anda di halaman 1dari 7

Kelainan

imunologi
Dewa Ayu Sri Shita Meliani
1870121075
SGD 8
Hipersensitivitas
 Hipersensitivitasadalah reaksi berlebihan
yang tidak diinginkan karena respons
imun terlalu sensitif (merusak,
mengakibatkan ketidaknyamanan, dan
kadang-kadang fatal) yang dihasilkan
oleh sistem kekebalan tubuh yang
normal.
 Reaksi hipersensitivitas di bagi dalam 4
tipe:
• Produksi IgE yang berikatan dengan sel mast

Tipe 1 • Sel mast akan memicu pelepasan mediator yang


mempengaruhi permiabilitas vaskular dan kontraksi
otot polos (reaksi alergi)

• Disebabkan oleh antibodi yang mengikat antigen

Tipe 2
pada jaringan atau permukaan sel, membantu
fagositosis dan kerusakan sel yang terlapisi antibodi
• Anemia hemolitik autoimun

• Disebabkan oleh antibodi yang bergabung

Tipe 3 dengan antigen membentuk kompleks imun yang


beredar dan mengendap di dalam jaringan
vaskular dan merangsang inflamasi

• Kelainan hipersensitivitas berdasarkan reaksi sel T


• Disebabkan terutama oleh reaksi imun dari limfosit
Tipe 4 T subset TH1 dan TH17 yang memproduksi sitokin
yang menginduksi inflamasi dan aktivasi neutrofil
serta makrofag, yang menimbulkan jejas jaringan.
Toleransi imunologi
• Faktor-faktor yang
menimbulkan
kegagalan toleransi-
diri dan
perkembangan
automunitas
mencakup:
a) Diturunkannya gen
kepekaan penyakit
yang dapat merusak
mekanisme self-
tolerance
b) infeksi dan perubahan
jaringan yang dapat
memajankan antigen
diri dan mengaktifkan
APC dan limfosit di
dalam jaringan.
systemic lupus
erythematosus (SLE)
 Penyakit autoimun
multisistem
 Kegagalan untuk
mempertahankan
toleransi-diri, yang
menyebabkan produksi
autoantibodi dalam
jumlah besar yang
dapat merusak jaringan
baik secara langsung
maupun dalam bentuk
endapan kompleks
imun.
 Seperti terjadi pada
penyakit autoimun lain,
patogenesis SLE
merupakan gabungan
dari faktor genetik dan
lingkungan.
Imunodefisiensi
Imunodefisiensi Imunodefisiensi
primer sekunder
(konginetal) (didapat)
Imunodefisiensi sekunder
Disebabkan oleh mutasi
dapat dijumpai pada
gen yang terlibat pada
penderita dengan
pematangan atau fungsi
malnutrisi, infeksi, kanker,
limfosit, atau pada imunitas
penyakit ginjal atau
alami/bawaan
sarkoidosis.

Tampilan klinis:
peningkatan kepekaan
AIDS
terhadap infeksi pada
masa kanak-kanak.
Referensi
 Abbas,A K., Lichtman., A H & Pillai, S. 2011.
Basic Imunology. 5th ed. Elsevier.
Philadelphia
 Sherwood L. 2017. Fisiologi Manusia Dari
Sel ke Sistem. 8th ed. Cengage Learning.
Boston
 Kumar, V., Abbas, A.A., Aster, J.C. 2015.
Buku ajar patologi Robbins. Edisi 9.
ELSEVIER. Singapore

Anda mungkin juga menyukai