Anda di halaman 1dari 31

KONSEP

LANJUT
USIA

ISS 1
APA ITU LANSIA

APA ITU MENUA


LANSIA

• Kemenkes No 67 Tahun 2015, Lansia adalah


seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam
puluh) tahun ke atas

• Menurut WHO 2013, Lansia adalah seseorang yang


memiliki usia lebih dari atau sama dengan 55 tahun.

• Menurut Depkes RI 2005, Lansia adalah seseorang


yang berusia 60 tahun atau lebih, yang secara fisik
terlihat berbeda dengan kelompok umur lainnya.
Continue…

• Lansia adalah kelompok manusia yang berusia 60 tahun keatas


dan akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang
terjadi.

(Sunaryo,2016)
MENUA

• Suatu proses alami yang tidak dapat dihindari berjalan


secara terus menerus dan berkesinambungan selanjutnya
akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis dan
biokimia pada tubuh sehingga mempengaruhi fungsi
dan kemampuan tubuh secara keseluruhan
(Depkes RI, 2008)

• Suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan


kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau
mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang diderita
(Artinawati, 2014)
BATASAN LANSIA

WHO (2009) menjelaskan batasan lansia adalah sebagai berikut :


1) Usia pertengahan (middle age) : 45-59 tahun
2) Usia lanjut (elderly) antara usia 60-74 tahun
3) Usia tua (old) :75-90 tahun
4) Usia sangat tua (very old) adalah usia > 90 tahun.
Depkes RI (2005) menjelaskan bahwa batasan lansia dibagi
menjadi tiga katagori, yaitu:
1) Usia lanjut presenilis yaitu antara usia 45-59 tahun
2) Usia lanjut yaitu usia 60 tahun ke atas
3) Usia lanjut beresiko yaitu usia 70 tahun ke atas atau usia 60
tahun ke atas dengan masalah kesehatan.
TEORI PENUAAN
BIOLOGI

SOSIAL

PSIKOLOGIS
TEORI BIOLOGI
Terbagi atas 2 yaitu :
Stokastik & Non stokastik.

Teori stokastik mengatakan peristiwa episodik yang


terjadi sepanjang hidup seseorang yang menyebabkan
kerusakan sel secara acak dan menumpuk dari waktu ke
waktu, sehingga menyebabkan penuaan.

(Mauk, 2014)
Macam-Macam Teori Stokastik

a) Teori Radikal Bebas (Free Radical Theory)

Radikal bebas yang tak stabil terjadi karena oksidasi materi


organik , seperti karbohidrat dan protein. Radikal bebas tersebut
menyebabkan perubahan biokimia sel dan sel tidak dapat
beregenerasi.

Contoh:
Penyakit kanker dan kolestrol pada lansia
(Kozier, 2010).
b) Teori Wear and Tear (Keausan)

Artinya bagian vital manusia akan rusak seiring


berjalannya waktu dapat menyebabkan kerusakan maupun
kematian.

Contoh:
Kerusakan organ jantung, ginjal (gagal jantung, gagal
ginjal)

(Kozier, 2010)
c) Teori Cross-Link (Ikatan Silang)

Dengan bertambahnya usia, DNA dan molekul lainnya


akan saling melekat dan memilin (cross-link)
Molekul kolagen dan elastin, komponen jaringan ikat
membentuk senyawa yang lama dan meningkatkan rigiditas sel.
Contoh:
Pada kulit yang keriput, tanggalnya gigi, dll.
d) Hayflick Limit Theory (Keterbatasan Hayflick)

Teori ini menekankan bahwa perubahan kondisi pada


manusia dipengaruhi oleh adanya kemampuan reproduksi dan
fungsi sel organ yang menurun sejalan dengan bertambahnya usia
tubuh setelah tertentu.
Contoh:
Kemunduran sel dalam organ dan jaringan
(Sunaryo, 2016)
Non-Stochastic Theories

Teori ini dikemukakan oleh John Wiley & Sons. Dalam


teori ini dikatakan bahwa proses penuaan disesuaikan
menurut waktu tertentu.
Cont...

1. Programmed Theory

Dikemukakan oleh oleh Baratawidjaya K.G. (1993)


Teori ini mengemukakan bahwa pembelahan sel dibatasi oleh
waktu sehingga suatu saat tidak dapat regenerasi kembali.

(Sunaryo, dkk, 2015)


Cont...
2. Error Theory (Teori Kesalahan)

Error theory dikemukakan oleh Goldteris dan


Brocklehurst (1989) : manakala kesalahan dapat terjadi dalam
rekaman sintesis DNA. Jika proses trankskripsi DNA
terganggu maka akan memengaruhi suatu sel dan akan terjadi
penuaan yang berakibat pada kematian.
Contoh :
Reproduksi dari enzim dan rantai peptida (protein) tidak dapat
melakukan penggandaan substansi secara tepat
Cont...

3. Genetic Clock Theory

Teori ini menyatakan bahwa menua telah terprogram


secara genetik untuk spesies-spesies tertentu. Tiap spesies
didalam inti selnya terdapat jam genetik yang telah diputar
menurut suatu replikasi. Jam ini menghitung mitosis dan
menghentikan replikasi sel bila tidak diputar. Artinya bila jam
berhenti kita akan meninggal dunia meskipun tidak disertai
kecelakaan lingkungan/penyakit.
Cont...

4. Immunity Theory (Teori Imunitas)

Dikemukakan oleh Adler W.H (1990). Teori ini


mengemukakan bahwa mutasi yang berulang atau perubahan
protein pascatranslasi, dapat menyebabkan berkurangnya
kemampuan sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri.
Mutasi sel → kelainan pada antigen permukaan sel → sistem
imun menganggap sel yang mengalami perubahan sebagai sel
asing → menghancurkannya → autoimun
Cont...

Sistem imun tubuh sendiri daya pertahanannya mengalami


penurunan pada proses menua dan daya serangnya terhadap sel
kanker menurun sehingga kanker meningkat seiring dengan
peningkatan usia

(Sunaryo, dkk, 2016)


TEORI SOSIAL
• Teori ini dikemukakan oleh Lemon (1972).
1. Teori Aktivitas (activity theory), dikembangkan oleh Palmore dan Lemon, et al
Teori ini menyatakan lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan
mengikuti banyak kegiatan sosial, serta kebahagiaan lansia dipengaruhi oleh
aktivitas yang dilakukan.

Contoh :
Seorang lansia yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan minat atau hobi
seperti bermain musik, berkebun, beternak, dan olahraga. Lansia tersebut juga
bergabung dalam organisasi atau perkumpulan yang dibentuk bersama teman, yang
biasanya mempunyai kegiatan sosial.
Sunaryo, 2016
2. Teori Pembebasan ( Disengagement theory ), diperkenalkan
oleh Cumming dan Henry.

Teori ini menerangkan bahwa dengan berubahnya usia


seseorang, secara berangsur-angsur orang tersebut mulai melepaskan
dan menarik diri dari kehidupan sosialnya.

Contoh :
Seorang lansia sudah jarang mengikuti pengajian dan berkumpul sesama
teman-teman seusianya karena ia menganggap kondisinya sudah menua.
Sunaryo, 2016
3. Teori Kesinambungan (continuity theory)

Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam


siklus kehidupan lansia. Pengalaman hidup seseorang pada
suatu saat merupakan gambarannya kelak pada saat ini menjadi
lansia.

Contoh :
Ibu Ani pada saat masih muda beliau suka sekali bercocok tanam di
kebunnya, saat beliau sudah menginjak usia lanjut pun, kebiasaan itu juga
terus dilakukannya. Karena gaya hidup dan perilaku seseorang tak berubah
walaupun ia menjadi lansia.

Sunaryo, 2016
4. Teori Subkultur

• Pada teori subkultur Rose (1962) dalam Tamher


(2009) dikatakan bahwa lansia sebagai kelompok
yang memiliki norma, harapan, rasa percaya dan adat
kebiasaan tersendiri, sehingga dapat digolongkan
selaku suatu subkultur. Akan tetapi, mereka ini
kurang terintegrasi pada masyarakat luas dan lebih
banyak berinteraksi antar sesama mereka sendiri.
5. Age stratification theory

• Masyarakat dikelompokkan berdasarkan kelompok umur yang


merupakan dasar untuk memperoleh sumber daya, peran,
status, dan rasa hormat dari orang lain. Kelompok usia
dipengaruhi oleh konteks historis mereka dan berbagi
pengalaman, kepercayaan, sikap, dan harapan yang sama
tentang transisi kehidupan. ( Riley, 1972)

• Contoh :
kelompok usia tua akan lebih dihormati oleh kelompok usia
yang lebih muda.
TEORI PSIKOLOGIS
1. Teori Gerotranscendence
Salah satu teori penuaan terbaru adalah Tornstam (1994)
Teori Gerotranscendence. Teori ini mengusulkan individu yang
menua menjalani transformasi kognitif dari perspektif materialistis,
rasional menuju kesatuan dengan alam semesta. Karakteristik
keberhasilan transformasi termasuk fokus eksternal, menerima
kematian yang akan datang tanpa rasa takut, penekanan pada
hubungan substantif, rasa keterhubungan dengan sebelumnya dan
generasi masa depan, dan kesatuan spirituan dengan alam semesta.
Tornstam menegaskan bahwa aktivitas dan partisipasi harus
merupakan hasil pilihan sendiri yang berbeda dari satu orang ke
orang lainnya. Kontrol dalam kehidupan seseorang dalam semua
situasi sangat penting untuk adaptasi seseorang terhadap penuaan
secara keseluruhan.
2. Teori 8 tahap perkembangan Erik Erikson
Menurut Erikson (1963) personality berkembang dalam 8
tahap berurutan yang memiliki tugas hidup yang sesuai, yang dapat
berhasil atau gagal. Kemajuan ketahap kehidupan selanjutnya
membutuhkan tugas-tugas sebelumnya, tahapan harus diselesaikan
dengam sukses. Pada tahap lanjut usia seseorang akan mengalami
tahap perkembangan yang dikenal dengan “integritas ego vs
keputusasaan”.
Erikson mengusulkan bahwa tahap akhir pengembangan ini
ditandai dengan mengevaluasi kehidupan seseorang dan pencapaian
yg telah didapatkan.
Erikson dan rekan-rekannya memperluas arti integritas ego
vs keputusasaan, mencatat bahwa orang dewasa yang lebih tua
berjuang dengan melepaskan, menerima perhatian orang lain,
terlepas dari kehidupan dan penurunan fisik dan mental

(Erikson & Kivnick, 1986).


Tahap Perkembangan Lansia

1. Menyesusaikan terhadap penurunan kekuatan fisik


dan kesehatan
2. Menyesuaikan terhadap masa pensiun dan penurunan
pendapatan
3. Menyesuaikan terhadap kematian pasangan
4. Menerima diri sendiri sebagai individu lansia
5. Mempertahankan kepuasan pengaturan hidup
6. Mendefinisikan ulang hubungan dengan anak dewasa
7. Menentukan cara untuk mempertahankan kualitas
hidup
(Azizah, 2011)
TEORI KEPERAWATAN YANG BERFOKUS
TERHADAP PERAWATAN KESEHATAN
LANSIA
FUNCTIONAL CONSEQUENCES THEORY

• Dikembangkan oleh Carol A. Miller tahun 1990


• Functional Consequences merupakan dampak yang dapat
diamati dari tindakan, faktor resiko, dan hubungan perubahan
usia yang dapat memberikan pengaruh bagi kualitas hidup atau
aktivitas sehari-hari pada lansia.
• Perawat dapat menggunakan teori ini sebagai
kerangka kerja untuk mempromosikan
kesejahteraan pada lansia.
• Functional consequences bisa berupa negatif
maupun positif.
(Miller, 2009)
THEORY OF SUCCESSFUL AGING

• Successful aging adalah istilah yang paling umum digunakan


untuk menunjukkan lansia yang positif.
• Theory of Successful Aging mendeskripsikan proses dimana
setiap individu merupakan makhluk unik yang memiliki
mekanisme koping yang berbeda-beda untuk terus maju ketika
mampu beradaptasi secara adekuat terhadap perubahan fisik
maupun fungsional penuaan sambil mempertahankan
spiritualitasnya, hubungan dan makna serta tujuan hidup.
• Setiap lansia memiliki mekanisme kopingnya

(Smith & Parker, 2015)


THANKS…..

Anda mungkin juga menyukai