Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS DAN PENAFSIRAN DATA

MARLIANA RAHMA, M.KEB., AKP., CHE

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali Program Studi DIII Kebidanan


Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkulihan ini mahasiswa dapat
mengelompokkan data berdasarkan skala, menganalisis dan
dapat menginterpretasikan data
Sub Topik :
1. Jenis data (nominal, ordinal, interval, rasio)
2. Editing
3. Pengkodean data
4. Membuat tabulasi
5. Menganalisis data

6. Penafsiran data

7. Generalisasi dan kesimpulan


Jenis data
(nominal, ordinal, interval, rasio)
Skala Nominal
Skala yang paling sederhana disusun menurut jenis/kategori hanya sebagai simbol untuk
membedakan sebuah karakteristik dengan karakteristik lainnya.
Contoh :
◦ Jenis kulit : Hitam, kuning, putih
◦ Suku : jawa, madura, sunda
◦ Partai : PPP, PKS, PBB, PAN
◦ Agama : Islam, Kristen, Hindu.
Skala Ordinal
Skala yang didasarkan pada rangking diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang
terendah.
Contoh :
◦ Sangat setuju, setuju, tidak setuju
Skala Ordinal : adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori sekaligus melakukan
rangking terhadap kategori.
Contoh : kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merek produk air mineral.
Merek Air Mineral Rangking
◦ Aquana 1
◦ Aquaria 2
◦ Aquasan 3
◦ Aquasi 4
Skala Interval
Skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot
yang sama.

Skala Interval memungkinkan mengukur beda antara dua titik dalam skala, menghitung means
dan standar deviasi data.
Contoh : Jarak waktu jam.08.00 – 10.00 adalah sama dengan jarak waktu 16.00 – 18.00. Tetapi
kita tidak dapat menyatakan bahwa jam.16.00 dua kali lebih lambat dibandingkan jam.08.00.
Skala Interval :merupakan skala pengukuran yang banyak
digunakan untuk mengukur fenomena/gejala sosial, dimana pihak
responden diminta melakukan rangking terhadap preferensi tertentu
sekaligus memberikan nilai (rate) terhadap preferensi tersebut. Jenis
skala yang dapat digunakan untuk penelitian sosial,yaitu : a. Skala
Likert. b. Skala Guttman. c.Rating Scale. d. Semantic Defferential.
Skala rasio
Skala yang mempunyai nilai nol mutlak dan mempunyai jarak yang sama.

Skala Rasio : adalah skala interval yang memiliki nilai dasar (based
value) yang tidak dapat diubah. Contoh : umur responden memiliki
nilai dasar nol.
Contoh :
◦ IPK 0,0; 4,0; 3,50.
◦ Hasil pengukuran panjang, berat.
Skala Rasio merupakan kedudukan data yang tertinggi, dimana memiliki nilai nol yang orisinal.
Misal : Jika aset perusahaan A sebanyak Rp. 10 Milyar dan aset perusahaan B sebanyak Rp. 5
Milyar, maka rasio A & B adalah 2 : 1.
Misal : Tinggi Badan sebagai skala ratio, tinggi badan 180 Cm dapat dikatakan mempunyai selisih
60 Cm terhadap tinggi badan 120 Cm, hal ini juga dapat dikatakan Bahwa : tinggi badan 180
adalah 1½ kali dari tinggi badan 120 Cm.
Ciri-Ciri Tingkat Pengukuran
Informasi Nominal Ordinal Interval Rasio
Perbedaan V V V V
Urutan V V V
Jarak yang V V
sama
Nol V
mutlak
Membuat tabulasi
5. Penafsiran & Penyimpulan

Penafsiran hasil penelitian : untuk mencari


pengertian terhadap hasil pengolahan data
=> penemuan ilmiah (scientific finding).
Kesimpulan : hasil proses berpikir induktif
dari penemuan penelitian & hasil
pembuktian hipotesis
Kriteria Kesimpulan :

- Dibuat ringkas & tepat


- Merupakan hasil uji hipotesis dengan didukung data
- Mencerminkan batas berlakunya (untuk seluruh /
sebagian populasi)
- Merupakan rekapitulasi berbagai informasi atau
pembuktiannya
- Dapat menjelaskan masalah yang diteliti
- Mencerminkan penerimaan / penolakan
hipotesis yang diuji dengan data
- Dapat menuntun dilakukannya penelitian
lebih lanjut yang berhubungan dengan
hasil penelitian
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai