Anda di halaman 1dari 20

ORTHOMIXOVIRUS

KELOMPOK 6

ELQONITA 1613453021
HARDINA FEBRILIA 1613453032
NORI SASLIAH 1613453 0
RIZKI AENULHAQ 1613453059
YENNI SAVINDA 16134530

Dosen Pembimbing:
Asvia Rahayu, S. ST., M. Biomed
SIFAT ORTHOMIXOVIRUS

Tiga tipe imunologi influenza diketahui,


dinamakan A, B, dan C. Perubahan antigen
berlangsung terus-menerus pada kelompok
yaitu virus influenza tipe A dan pada derajat
yang lebih rendah pada kelompok tipe B,
sedangakan tipe C tampaknya stabil secara
antigen.
Sifat Orthomixovirus yang penting

Virion: Sferis, pleomorfik, diameter 80-120 nm


(nukleokapsid heliks, 9 m).

Komposisi: RNA (1%), protein (73%), lipid


(20%), karbohidrat (6%).

Genom: RNA untai tunggal, bersegmen


(delapan molekul), sense negatif,
ukuran total 13,6 kb.
Protein: Sembilan protein struktural, satu
nonstruktural.
Selubung: Mengandung protein hemaglutinin
(HA) dan neuraminidase (NA) virus.
Replikasi: Transkripsi nuklear; 5’ terminal RNA
selular bertudung digunakan
sebagai primer; partikel matur
melalui penonjolan dari membran
plasma
Karakteristik yang menonjol:
Sering terjadi penyusunan gen ulang ,
virus influenza menyebabkan epidemi di seluruh
dunia.
Etiologi Virus
Influenza Jenis-jenis Virus

Virus Tipe A

Penyebab dari
timbulnya influenza
adalah haemophillus Genus ini memiliki satu
influenza ada tiga tipe spesies, virus influenza
yakni tipe A, B dan C. A. Virus tipe A
Ketiga tipe ini dapat merupakan patogen
dibedakan dengan manusia paling virulen
complement fixation di antara ketiga tipe
test. influenza dan
menimbulkan penyakit
yang paling berat.
Virus Tipe B Virus Tipe C

Genus ini memiliki satu


Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza C,
spesies, yaitu virus yang menginfeksi
influenza B. Influenza B manusia, anjing, dan
hampir secara eksklusif babi, kadangkala
hanya menyerang menimbulkan penyakit
manusia dan lebih jarang yang berat dan epidemi
dibandingkan dengan lokal. influenza C lebih
influenza A. Hewan lain jarang terjadi
yang diketahui dapat dibandingkan dengan
terinfeksi oleh infeksi jenis lain dan biasanya
influenza B adalah hanya menimbulkan
anjing laut dan musang. penyakit ringan pada
anak-anak.
Replikasi Virus Influenza
Pada tahapan pertama ini sel virus
Binding influenza akan menganali sel inang yang
ingin diinfeksi dan menempel pada sel
inang.

Tahapan ini virus akan masuk kedalam


sel. Virus yang masuk kedalam sel
Endositosis melalui proses endonuklease. Setelah virus
berhasil masuk kedalam maka target
berikutnya adalah untuk merilis genom
dari virus tersebut.

Pada tahapan ini virus yang sudah masuk


Uncoating kedalam sitoplasma sel akan melepaskan
envelope dan juga kapsidnya dan
berpindah ke nukleus.
Replikasi virus dilakukan didalam nukleus
sel inang. Genom – genom yang ada pada
virus bisa langsung direplikasi didalam
nukleus tersebut. Virus influenza yang
merupakan virus dengan RNA negative
Replikasi
tetap bisa untuk langsung direplikasi.
Meskipun demikian hal ini tidak berarti
bahwa protein dari virus bisa dibuat
didalam nukleus tetapi harus disitoplasma.

Transkripsi mRNA virus dilakukan didalam


nukleus dari sel inang dari RNA virus
tersebut. RNA virus influenza yang bertipe
Transkripsi negative membuat RNA tidak bisa
langsung ditranskripsikan tetapi harus
diubah dulu susunan RNAnya menjadi RNA
positif sehingga ditranskripsikan.
Dalam proses translasi ini yang
dilakukan disitoplasma akan
menghasilkan protein – protein yang
kemudian akan disalurkan ke aparatus
golgi. Protein – protein yang penting
Translasi yaitu hemagglutinin, neuraminidase.
Setelah dipasangkannya RNA yang ada
pada virus dan menghasilkan protein
maka proses ini pun selesai dan akan
digabung dengan genom – genom virus
yang sudah direplikasi.

Tahap ini adalah saatnya penggabungan


Assembly antara materi genetik dari virus dan
protein yang sudah dibentuk.
Proses ini dilakukan persiapan untuk
pengeluaran virus baru yang sudah
Budding dibentuk. Tahapan ini hemagglutinin dan
neuramidase dari virus akan menempel
pada membran sel.

Tahapan ini adalah akhir dari replikasi


virus influenza. Virus infuenza yang
Release
sudah ada akan keluar melalui membran
sel inang.
Epidemiologi

Insiden puncak influenza terjadi selama musim


dingin. Di AS,epidemiologi influenza biasanya
terjadi dari januari sampai april. Rantai penularan
dari orang ke orang yang terus menerus harus ada
untuk pemeliharaan agen diantara dua endemic.
Beberapa aktivitas virus dapat terdeteksi dalam
pusat populasi yang besar setiap tahunnya.
Menandakan bahwa virus tetap endemis dalam
populasi tersebut dan menyebabkan berapa infeksi
subklinis maupu minor.
Penyebaran dan
Penularan

Virus ini tersebar di antara sesama manusia


lewat butir-butir percikan saat penderitanya batuk
atau bersin. Di tempat orang berkerumun atau
tertutup orang lebih mudah ketularan. Masa inkubasi
dari penyakit ini sekitar satu hingga empat hari (rata-
rata dua hari). Pada orang dewasa, sudah mulai
terinfeksi sejak satu hari sebelum timbulnya gejala
influenza hingga lima hari setelah mulainya penyakit
ini. Sedangkan anak-anak dapat menyebarkan virus
ini sampai lebih dari sepuluh hari.
Gambaran Klinis

Pada umumnya pasien yang terkena


influenza mengeluh demam, sakit kepala, sakit otot,
batuk, pilek dan kadang-kadang sakit pada waktu
menelan dan suara serak. Gejala-gejala ini dapat
didahului oleh perasaan malas dan rasa dingin. Pada
pemeriksaan fisik tidak dapat ditemukan tanda-
tanda karakteristik kecuali hiperemia ringan sampai
berat pada selaput lendir tenggorok.

Pada pasien usia lanjut harus dipastikan


apakah influenza juga menyerang paru paru. Pada
keadaan tersebut, pada pemeriksaan fisik dapat
ditemukan bunyi napas yang abnormal.
Diagnosa Laboratorium

Isolasi dan identifikasi


virus

Secara klasik, telur berembrio dan terutama sel


ginjal kera telah menjadi metode pilihan untuk
isolasi virus influenza, walaupun beberapa lini sel
yang bersambung dapat dipakai. Kultur sel yang
diinokulasi diinkubasi tanpa serum yang mungkin
berisi factor penghambat virus nonspesifik dan
terdapat tripsin, yang memecah dan mengaktivasi
HA sehingga virus yang bereplikasi akan menyebar
keseluruh kultur.
Serologi

Tes serodiagnostik rutin dalam pemakaian


berdasarkan penghambatan hemagglutinasi dan
ELISA.
Tes HI menentukan strain virus yang menyebabkan
infeksi hanya jika tersedia antigen yang tepat untuk
dipakai. Tes Nt merupakan tes yang paling peka dan
prediktor suseptibilitas terhadap infeksi yang baik
tetapi lebih sulit digunkan dan pelaksaan nya lebih
memakan waktu daripada tes lain.
Pengobatan Pengendalian

Orang yang menderita


flu disarankan untuk
banyak beristirahat, Vaksin virus inaktif
meminum banyak cairan, adalah dasar utama
menghindari untuk pencegahan
penggunaan alkohol influenza di AS, tetapi
dan rokok, dan apabila sifat tertentu virus
diperlukan, mengonsumsi influenza tersebut
obat seperti asetaminofen membuat pencegahan
(parasetamol) untuk dan pengendalian
meredakan gejala penyakit melalui
demam dan nyeri otot imunisasi menjadi sulit.
yang berhubungan
dengan flu.
Vaksinasi

Pada musim 2006-2007, CDC pertama kalinya


merekomendasikan anak yang berusia kurang dari 59
bulan untuk menerima vaksin influenza tahunan. Vaksin
dapat menimbulkan sistem imun untuk bereaksi saat
tubuh menerima infeksi yang sebenarnya, dan gejala
infeksi umum (banyak gejala selesma dan flu hanya
merupakan gejala infeksi umum) dapat muncul,
walaupun gejala tersebut biasanya tidak seberat atau
bertahan selama influenza. Efek samping yang paling
berbahaya adalah reaksi alergi berat baik pada material
virus maupun residu dari telur ayam yang dipergunakan
untuk menumbuhkan virus influenza; namun reaksi
tersebut sangatlah jarang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai