Anda di halaman 1dari 15

TUGAS TERAPI KOMPLEMENTER

TANAMAN OBAT KELUARGA


“PARE” UNTUK PENDERITA
DIABETES
 Tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia sejak zaman
dahulu. Bahkan dipercaya mempunyai khasiat yang lebih ampuh daripada
obat-obat dokter.
 Seiring berjalannya waktu, kehidupan berubah. Dengan adanya krisis
moneter, masyarakat terdorong kembali menggunakan obat-obat
tradisional yang boleh dikatakan bebas dari komponen impor, terutama
bebas dari bahan-bahan kimia yang kemungkinan dapat berakibat fatal
bagi kesehatan tubuh.
 Karena dengan perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman
obat tradisional yang telah bisa dibuktikan khasiatnya secara
laboratorium dan dijamin aman untuk dikonsumsi dan bisa
menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping.
 Oleh karena itu, kami mencoba untuk mencari alternatif untuk
mengatasi penyakit ini dengan menggunakan obat alami, yaitu dengan
menggunakan buah pare. Alasan saya menggunakan buah pare adalah
karena buah pare telah familiar di kalangan masyarakat awam, dapat
dimanfaatkan dalam berbagai pengolahan dan harganya yang relatif
murah.
 Tanaman pare merupakan salah satu alternatif dalam penyembuhan
Diabetes Melitus, karena tanaman ini mengandung saponin, flavonoid, dan
polifenol (antioxidant kuat), serta glikosida cucurbitacin, momordicin,
dan charantin yang dapat menurunkan gula darah.
 Diabetes berasal dari bahasa Yunani yang berarti “mengalirkan atau
mengalihkan” (siphon). Mellitus berasal dari bahasa latin yang bermakna
manis atau madu. Penyakit diabetes melitus dapat diartikan individu yang
mengalirkan volume urine yang banyak dengan kadar glukosa tinggi.
Diabetes melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan
ketidakadaan absolute insulin atau penurunan relative insensitivitas sel
terhadap insulin (Corwin, 2009).
 Diabetes mellitus adalalah gangguan metabolisme yang secara genetik
dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya
toleransi karbohidrat, jika telah berkembang penuh secara klinis maka
diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postprandial,
aterosklerosis dan penyakit vaskular mikroangiopati (Sylvia & Lorrain,
2006).
 ETIOLOGI
 genetika, faktor keturunan memegang peranan penting pada kejadian
penyakit ini
 Faktor lain yang menjadi penyebab diabetes melitus yaitu gaya hidup,
orang yang kurang gerak badan, diet tinggi lemak dan rendah
karbohidrat, kegememukan dan kesalahan pola makan. Kelainan
hormonal, hormon insulin yang kurang jumlahnya atau tidak diproduksi.
 Penderita Diabetes militus umumnya menampakkan tanda dan gejala
dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :
 Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
 Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
 Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)

 Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)


 Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
 Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki

 Cepat lelah dan lemah setiap waktu


 Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
 Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya

 Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.


 KOMPLIKASI
 Kerusakan saraf (Neuropathy)
 Kerusakan ginjal (Nephropathy)
 Kerusakan mata (Retinopathy)
 Penyakit jantung
 Hipertensi
 DLL
 tanaman pare
 Tanaman pare (Momordica charantia L.) berasal dari kawasan Asia Tropis.
Pare digunakan untuk obat herbal selama berabad-abad. Pare pada
umumnya digunakan untuk mengobati diabetes di Cina dan negara-
negara Asia lainnya. Penelitian yang diterbitkan di Asia Pacific Journal of
Clinical Nutrition membuktikan bahwa pemberian secara oral ekstrak
biji pare sebanyak 150mg per kg berat badan selama 30 hari ada
penurunan secara signifikan gula darah.
 KANDUNGAN BUAH PARE
 Kandungan senyawa dalam buah pare adalah saponin, flavonoid, dan
polifenol (antioxidant kuat), serta glikosida cucurbitacin, momordicin,
dan charantin, karatin, hydroxytryptamine, vitamin A, B, dan C.
Sementara itu bijinya mengandung momordisin. Hampir semua bagian
tanaman ini, baik biji, bunga, daun, maupun akar, berkhasiat untuk obat.
 PENATALAKSANAAN
 Cara mengolah pare
 Cara pertama :
 Ambil 2 buah pare, cuci dan lumatkan lalu tambahkan setengah gelas air
bersih. Aduk dan peras. Minum sehari sebanyak 1 ramuan. Diulang
selama 2 minggu.
 Cara kedua :
 Untuk penggunaan biji pare, yaitu dengan cara sediakan 200 gram biji
pare, kemudian biji pare disangrai sampai kering dan ditumbuk halus.
Setelah dingin disimpan dalam toples. Cara pemakaiannya seduh 10 gram
bubuk biji pare dengan air matang untuk diminum 3 kali sehari.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai