Anda di halaman 1dari 20

Assalamualaikum

Wr.Wb

Oleh:
Kelompok 2
Askep Gadar pada
Klien dengan
Hipoglikemia
Konsep medis
Pengertian

• Menurut Smeltzer (2002), hipoglikemia (kadar


glukosa darah yang abnormal rendah) terjadi
kalau kadar glukosa darah turun dibawah 50
hingga 60 mg/dl (2,7 hingga 3,3 mmol/L).

• Menurut Tandra (2007), hipoglikemia adalah


kadar glukosa darah yang terlalu rendah sampai
dibawah 60 mg/dl. Keadaan ini bisa menjadi
gawat darurat dan memerlukan pertolongan
segera.
Etiologi

Etiologi hipoglikemia pada diabetes mellitus


(DM)
– Hipoglikemia pada stadium dini
– Hipoglikemia dalam rangka pengobatan
DM
– Hipoglikemia yang tidak berkaitan
dengan DM
Manifestasi
Klinik

1. Hipoglikemia ringan

2. Hipoglikemia sedang

3. Hipoglikemia berat
Patofisiologi

Hipoglikemia adalah glukosa darah yang kurang


dari 50 mg/100 ml darah. Hipoglikemia dapat
disebabkan oleh puasa, atau khususnya puasa yang
disertai olah raga, karena olahraga meningkatkan
pemakaian glukosa oleh sel-sel otot rangka.

Karena otak memerlukan glukosa darah sebagai


sumber energi utamanya, maka hypoglikemia
menyebabkan timbulnya berbagai gejala gangguan
fungsi susunan saraf pusat (SSP) berupa konfusi,
iritabilitas, kejang dan koma.
Pemeriksaan
Diagnostik

– Prosedur khusus: untuk hipoglikemia


reaktif tes toleransi glukosa postpradial
oral 5 jam menunjukkan glukosa serum <
50 mg/dl setelah 5 jam.
– Pengawasan di tempat tidur: peningkatan
tekanan darah
– Pemeriksaan laboratorium: glukosa serum
< 50 mg/dl, spesimen urine dua kali
negatif terhadap diagnosa.
– EKG : takikardi
Penatalaksanaan

Rekomendasi biasanya berupa pemberian 10-15 garam


gula yang bekerja cepat peroral:
• 2-4 tablet glukosa yang dapat dibeli di rumah obat/
apotik.
• 4-6 ons sari buah atau teh yang manis
• 6-10 butir permen khusus atau permen manis
lainnya.
• 2-3 sirup atau madu.

Penanganan hipoglikemia berat


Bagi pasien yang tidak sadarkan diri, tidak mampu
menelan atau menolak terapi, preparat glukagon 1 mg
dapat disuntikan secara subkutan atau intramuscular.
KONSEP KEPERAWATAN
Pengkajian

1. Pengkajian primer :
a. Airways
b. Breathing
c. Circulation
2. Pengkajian sekunder
Pengkajian head to to
a. Data subyektif
1) Riwayat penyakit dahulu
2) Riwayat penyakit sekarang
3) Status metabolik
b. Data Obyektif
1) Aktivitas / Istirahat
2) Sirkulasi
3) Integritas/ Ego
4) Eliminasi
5) Nutrisi/Cairan
6) Neurosensori
7) Nyeri/kenyamanan
8) Pernapasan
9) Keamanan
10) Seksualitas
11) Penyuluhan/pembelajaran
Diagnosa

• Kekurangan volume cairan b/d kehilangan gastric


berlebihan, diare, muntah, masukan di batasi, kacau
mental, diuresis osmotic, intake yang kurang
• Nutrisi, perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh b/d
penurunan masukan oral, anoreksia, mual, lambung
penuh,nyeri abdomen, perubahan kesadaran.
• Infeksi, resiko tinggi terhadap sepsis b/d kadar glukosa
darah, penurunan fungsi leukosit, perubahan pada
sirkulasi, infeksi pernafasan yang sebelumnya.
• Perubahan sensori perceptual b/d perubahan kimia
endogen, ketidak seimbangan insulin glukosa dan atau
eletrolit.
• Kelelahan b/d penurunan produksi energi metabolic,
perubahan energi darah defisiensi insulin, peningkatan
kebutuhan energi:status hipermetabolik/ infeksi.
Dx. 1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan gastric
berlebihan, diare, muntah, masukan di batasi,
kacau mental, diuresis osmotic, intake yang
kurang.

• Hasil yang diharapkan dan Kriteria evaluasi :


Mendemonstrasikan hidrasi adekuat di buktikan oleh tanda
vital yang stabil, nadi perifer dapat di raba, turgor kulit
dan pengisian kapiler baik, haluran urine tepat secara
individu.
• Intervensi :
– Dapatkan riwayat pasien/orang terdekat sehubungan
dengan lamanya/intensitas gejala seperti muntah,
pengeluaran urine yang sangat berlebihan.
– Pantau tanda-tanda vital
– Frekuensi dan kualitas pernafasan, penggunaan otot
Bantu nafas dan adanya periode apnoe dan munculnya
sianosis.
Dx.2. Nutrisi, perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh
b/d penurunan masukan oral, anoreksia, mual,
lambung penuh,nyeri abdomen, perubahan
kesadaran.

• Hasil yang diharapakan dan criteria evaluasi : Mencerna jumlah


kalori/nutrient yang tepat, menunjukkan tingkat energi seperti
biasanya.
• Intervensi :
• Timbang BB setiap hari
• Tentukan program diet dan pola makan pasien dan
bandingkan dengan makanan yang dapat di hasilkan
pasien.
• Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri
abdoment/perur kenbung, mual, muntahan makanan yeng
belum dapat di cerna.
• Libatkan keluarga pasien pada perencanaan makan ini
sesuai dengan indikasi
Dx. 3. Infeksi, resiko tinggi terhadap sepsis b/d kadar
glukosa darah, penurunan fungsi leukosit,
perubahan pada sirkulasi, infeksi pernafasan yang
sebelumnya.

• Hasil yang di harapkan dan criteria evaluasi : Mengidentivikasi


intervensi untuk mencegah terjadinya infeksi, mendemontrasikan teknik,
atau gaya hidup untuk mencegah infeksi.
• Intervensi :
• Observasi tanda-tanda infeksi dan peradangan
• Tingkatkan upaya pencegahan dengan melakukan
cuci tangan yang baik pada semua orang yang
berhubungan dengan pasien.
• Pertahankan teknik aseptic pada prosedur invasive
• Pasang kateter/lakukan perawatan perineal dengan
baik
dx.4 Perubahan sensori perceptual b/d perubahan
kimia endogen, ketidak seimbangan insulin glukosa
dan atau eletrolit.

• Hasil yang di harapkan dan criteria evaluasi :


Mempertahankan tingkat mental seperti biasanya,
mengenali dan mengkompensasi adanya kerusakan sensori.
• Intervensi :
• Pantau tanda-tanda vital dan status mental
• Jadwalkan intervensi keperawatan agar tidak
terganggu waktu istirahat pasien.
• Pelihara aktivitas pasien sekonsisten mungkin,
dorong untuk melakukan aktivitas sehari-hari sesuai
kemampuanya
• Berika tempat tidur yang lembut
• Bantu pasien dalam ambulasi atau perubahan posisi.
dx.5 Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi
energi metabolic, perubahan energi darah
defisiensi insulin, peningkatan kebutuhan
energi: status hipermetabolik/infeksi.

• Hasil yang diharapakan dan kriteria evaluasi :


Mengungkapkan peningkatan tingkat energi,
menunjukkan penigkatan kemampuan untuk
berpartisipasi dalam aktivitas yang di inginkan.
Intervensi :
• Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan
aktivitas
• Berikan aktivitas alternative dengan periode
istirahat yang cukup/tanpa gangguan.
• Pantau nadi/pernafasan dan tekanan darah
sebelum/sesudah melakukan aktivitas.
• Diskusikan cara menghemat kalori selama
mandi,berpindah tempat dan sebagainya.
Makasihhh…!!

Anda mungkin juga menyukai