1prinsippenanganankegawatdaruratanmaternalneonatal 170211071452
1prinsippenanganankegawatdaruratanmaternalneonatal 170211071452
KEGAWATDARURATAN MATERNAL
NEONATAL
PRESENTASI OLEH :
6. Dukungan
Keluarga 2.Menghormati
(Family Support) hak pasien
4.Komunikatif
1.PRINSIP DASAR PERMASALAHAN
UTAMA DIAGNOSA
Dalam menangani kasus
kegawatdaruratan, penentuan
permasalahan utama (diagnosa) dan
tindakan pertolongannya harus dilakukan
dengan cepat, tepat, dan tenang tidak
panik, walaupun suasana keluarga pasien
ataupun pengantarnya mungkin dalam
kepanikan.
Semuanya dilakukan dengan cepat,
cermat, dan terarah.
2.MENGHORMATI HAK PASIEN
Setiap pasien harus diperlakukan dengan
rasa hormat, tanpa memandang status
sosial dan ekonominya.
Dalam hal ini petugas harus memahami
dan peka bahwa dalam situasi dan
kondisi gawatdarurat perasaan cemas,
ketakutan, dan keprihatinan adalah
wajar bagi setiap manusia dan kelurga
yang mengalaminya.
3.GENTLENESS
Dalam melakukan pemeriksaan ataupun
memberikan pengobatan setiap langkah
harus dilakukan dengan penuh kelembutan,
termasuk menjelaskan kepada pasien bahwa
rasa sakit atau kurang enak tidak dapat
dihindari sewaktu melakukan pemeriksaan
atau memerikan pengobatan, tetapi prosedur
akan dilakukan selembut mungkin sehingga
perasaan kurang enak itu diupayakan
sesedikit mungkin.
4. KOMUNIKATIF
Petugas kesehatan harus berkomunikasi dengan
pasien dalam bahasa dan kalimat yang tepat,
mudah dipahami, dan memperhatikan nilai norma
kultur setempat.
Dalam melakukan pemeriksaan, petugas
kesehatan harus menjelaskan kepada pasien apa
yang akan diperikssssa dan apa yang
diharapkan.
Apabila hasil pemeriksaan normal atau kondisi
pasien sudah stabil,upaya untuk memastikan hal
itu harus dilakukan. Menjelaskan kondisi yang
sebenarnya kepada pasien sangatlah penting.
5.HAK PASIEN
Hak-hak pasien harus dihormati seperti
penjelasan informed consent, hak pasien
untuk menolak pengobatan yang akan
diberikan dan kerahasiaan status medik
pasien.
6.DUKUNGAN KELUARGA (FAMILY
SUPPORT)
Dukungan keluarga bagi pasien sangat
dibutuhkan.
Oleh karena itu, petugas kesehatan harus
mengupayakan hal itu antara lain dengan
senantiasa memberikan penjelasan kepada
keluarga pasien tentang kondisi pasien,
peka akan masalah kelurga yang berkaitan
dengan keterbatasan keuangan,
keterbatasan transportasi, dan sebagainya.
PENILAIAN AWAL
Penilaian awal adalah langkah untuk
menentukan dengan cepat kasus obstetri yang
dicurigai dalam keadaan kegawatdarurat dan
membutuhkan pertolongan segera dengan
mengidentifikasi penyulit yang dihadapi.
Anamnesa awal dilakukan bersama-sama
periksa pandang, periksa raba, dan penilaian
tanda vital dan hanya untuk mendapatkan
informasi yang sangat penting berkaitan dengan
kasus.
FOKUS UTAMA PENILAIAN ADALAH APAKAH PASIENG
MENGALAMI SYOK HIPOFOLEMIK, SYOK SEPTIK, SYOK JENIS LAIN
:
syok
kardiogenik,
syok koma,
neurologik
1.PeriksaPandang
2.PeriksaRaba
3.Tandavital
1.Periksa Pandang
• dingin
Kulit • demam.
• Lemah / Kuat
Nadi • Cepat / Normal
Tekana
pernapasan n
darah
suhu nadi,
C.PRINSIP UMUM
PENANGANAN GAWAT
DARURAT MATERNAL
NEONATAL
4.Pemberian 7.Obat
1.Pastikan Tranfusi Pengurang
Jalan Napas Darah Rasa Nyeri
Bebas
5.Pasang 8.Penanganan
2.Pemberian Kateter Masalah
Oksigen Kandung Kemih Utama
3.Pemberian 6.Pemberian
Cairan 9.Rujukan
Antibiotika
Intravena
1.PASTIKAN JALAN NAPAS BEBAS
Harus diyakini bahwa jalan napas tidak
tersumbat. Jangan memberikan cairan atau
makanan ke dalam mulut karena pasien sewaktu-
waktu dapat muntah dan cairan muntahan dapat
terisap masuk ke dalam paru-paru.
Putarlah kepala pasien dan kalau perlu putar juga
badannya ke samping dengan demikian bila ia
muntah, tidak sampai terjadi aspirasi.
2.PEMBERIAN OKSIGEN
Oksigen diberikan dengan kecepatan 6-8
liter / menit. Intubasi maupun ventilasi
tekanan positif hanya dilakukan kalau ada
indikasi yang jelas.
3.PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA
Cairan intra vena diberikan pada tahap awal
untuk persiapan mengantisipasi kalau
kemudian penambahan cairan dibutuhkan.
Pemberian cairan infus intravena
selanjutnya baik jenis cairan, banyaknya
cairan yang diberikan, dan kecepatan
pemberian cairan harus sesuai dengan
diagnosis kasus.
4.PEMBERIAN TRANFUSI
DARAH
Pada kasus perdarahan yang banyak, terlebih
lagi apabila disertai syok, transfusi darah
sangat diperlukan untuk menyelamatkan jiwa
penderita.
Walaupun demikian, transfusi darah bukan
tanpa risiko dan bahkan dapat berakibat
kompliksai yang berbahaya dan fatal.
Oleh karena itu, keputusan untuk memberikan
transfusi darah harus dilakukan dengan
sangat hati-hati.
5.PASANG KATETER KANDUNG
KEMIH
Kateter kandung kemih dipasang untuk mengukur
banyaknya urin yang keluar guna menulai fungsi
ginjal dan keseimbangan pemasukan
danpengeluaran cairan tubuh.
Lebih baik dipakai kateter foley. Jika kateterisasi
tidak mungkin dilakukan, urin ditampung dan
dicatat kemungkinan terdapat peningkatan
konsesntrasi urin ( urin berwarna gelap) atau
produksi urin berkurang sampai tidak ada urin
sama sekali.
Diharapkan produksi urin paling sedikit 100ml/4
jam atau 30mL/ jam.
6.PEMBERIAN ANTIBIOTIKA
Antibiotikaharus diberikan apabila
terdapat infeksi, misalnya pada kasus
sepsi, syok septik, cidera
intraabdominal, dan perforasi uterus.
7. OBAT PENGURANG RASA NYERI
Pada beberapa kasus kegawatdaruratan
obstetri, penderita dapat mengalami rasa
nyeri yang membutuhkan pengobatan
segera.
Pemberian obat pengurang rasa nyeri
jangan sampai menyembunyikan gejala
yang sangat penting untuk menentukan
diagnosis.
8.PENANGANAN MASALAH UTAMA
Penyebab utama kasus kegawatdaruratan
kasus harus ditentukan diagnosisnya dan
ditangani sampai tuntas secepatnya setelah
kondisi pasien memungkinkan untuk segera
ditindak.
Kalau tidak, kondisi kegawatdaruratan dapat
timbul lagi dan bahkan mungkin dalam kondisi
yang lebih buruk.
9.RUJUKAN
Apabilafasilitas medik di tempat kasus
diterima tidak memadai untuk menyelesaikan
kasus dengan tindakan klinik yang adekuat,
maka kasus harus dirujuk ke fasilitas
kesehatan lain yang lebih lengkap.
PENANGANAN
KEGAWATDARURATAN
MEDIK
Penanganan kegawatdaruratan maternal
dan neonatal meliputi intervensi yang
spesifik untuk menangani kasus
“kegawatan” atau komplikasi selama
kehamilan, persalinan, dan nifas, serta
kegawatan pada bayi baru lahir di bawah
30 hari.
PENANGANAN AWAL
Nilai kegawatan melalui pemeriksaan tanda vital
Cegah hipotermia dan miringkan kepala/tubuh pasien untuk
mencegah aspirasi muntahan.
angan berikan sesuatu melalui mulut untuk mencegah aspirasi.
Oksigen
Antibiotika
Agen Vasoaktif.
Amoksilin Hidrokortison
Kloksasilin Diazepam
Eritromisin Antihipertensi
Gentamisin Hidralazin
Metronidazol Nifedipin
Trimetoprim- Labetolol
MEDIKAMENTOSA GAWATDARURAT
Uterotonika Anestetik
Oksitosin Ketamin
Ergometrin Lignokain 1% atau
Metilergometrin 2%
Misoprostol Dekstrosa 5%
15-metil
50%)
prostaglandin F2 Ringer Laktat (RL)
PERALATAN DAN BAHAN GAWAT
DARURAT
Ambu bag (resusitator manual)
Sungkup muka
DLL